Sumsel Bagikan Tumbler untuk Kampanye Pengurangan Kemasan Plastik Sekali Pakai

Semangat mengurangi sampah plastik dari segenap pejabat pemerintah daerah se-Sumatera Selatan mewarnai ajang Musrenbang RKPD Tahun 2020, yang digelar di Hotel Santika Premiere, Palembang, Rabu (24/4) lalu.

Melalui kerjasama dengan Tupperware, Pokja AMPL provinsi Sumsel memberikan 100 tumbler atau tempat minum yang dapat dipakai ulang kepada sejumlah pejabat termasuk gubernur, walikota dan bupati, serta kepala organisasi pemerintah daerah (OPD), Kapolda, dan sejumlah pihak lainnya.

Dengan desain yang menarik disertai grafir nama mereka masing-masing, ditambah tulisan berseruan "Bring your own tumbler; stop penggunaan plastik sekali pakai", pemberian tumbler ini mendapat apresiasi dari segenap tamu undangan termasuk Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru.

Mengenai inisiatif ini, Sekretaris Bappeda Sumatera Selatan Hendriyan mengaku bahwa kerja sama dengan Tupperware ini membuatnya pihaknya jadi terinspirasi untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

"Tupperware kan produknya dari plastik, tapi plastik yang berkelanjutan. Itu kami melihatnya sebagai salah satu sarana juga untuk kampanye pengurangan penggunaan plastik sekali pakai di kantor-kantor. Biasanya selama ini kami menggunakan plastik kemasan sekali pakai untuk minuman setiap rapat, setelah itu dibuang begitu saja," tegasnya.

Selain mendorong kebiasaan mengisi ulang air minum dibandingkan membeli botol air mineral kemasan sekali pakai, botol minum plastik yang dibagikan Tupperware ini juga dipastikan tidak mencemari lingkungan. Pasalnya, ada garansi seumur hidup yang menjamin setiap botol yang rusak dapat ditukarkan lagi dengan yang baru. Plastik-plastik dari botol ini pun akan dilebur kembali di pabrik, sehingga tidak ada yang terbuang percuma.

Dengan dimulainya penggunaan tumbler di lingkungan pejabat Pemda Sumsel, Pokja AMPL Sumsel berharap pemerintah dapat menjadi contoh bagi segenap masyarakat untuk mulai mengurangi penggunaan sampah plastik sekali pakai.

Secara terpisah, apresiasi juga disampaikan oleh Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol. Zulkarnain ketika menerima tumbler tersebut dan menilai positif kampanye pengurangan plastik sekali pakai ini. Hal senada juga disampaikan oleh Ahmad Yani, Bupati Muara Enim yang mengkaitkan pengurangan plastik dengan kelangsungan hidup generasi selanjutnya. Saat Musrenbang kemarin, mereka menerima langsung botol-botol tumbler tersebut dari distributor Tupperware di Sumatera Selatan, Lina Sri Dewi.

"Mereka seneng banget. Kayaknya sih Bapak-bapak itu udah familiar sama Tupperware. Lebih 'surprise' lagi ketika dibikinin nama," jelas distributor Tupperware di Sumatera Selatan Lina Sri Dewi.

Dari sejumlah jajaran pemerintah yang menerima botol, beberapa bahkan menyatakan tertarik bekerjasama dengan Tupperware untuk membagikan tumblr gratis.

"Karena, kebetulan Tupperware ini brand-nya untuk penyelamatan lingkungan. Kita juga bisa mengkampanyekan 'Kurangilah sampah plastik' gitu ya, karena produk Tupperware kan bisa didaur ulang," ujar Lina.

Meski demikian, menurut Lina, kebiasaan hidup ini belum terlalu mengakar di masyarakat. Hal ini terutama ia lihat dari para pembeli produk Tupperware di wilayah Sumatera Selatan.

"Kalau aku sih bilangnya orang lebih nyari [Tupperware], tapi tidak terkonteks GoGreen. Karena GoGreen itu kan belum terlalu memasyarakat," ujar Lina.

Menurut Lina, pemerintah bisa berperan lebih dalam mendorong kebiasaan ini dengan mengkampanyekan pengurangan penggunaan botol minuman plastik sekali pakai di kalangan ASN, baik untuk kebutuhan sehari-hari di kantor maupun pada saat rapat-rapat.

Sekretaris Bappeda Hendriyan pun mengungkapkan, dalam waktu dekat Bappeda akan menerapkan pengurangan penggunaan kemasan plastik sekali pakai di kantornya. Harapannya, inisiatif dari Bappeda ini dapat memicu dinas-dinas lain untuk melakukan hal serupa.

"Bappeda kan setiap hari mengadakan rapat. Pokoknya satu hari itu pasti ada rapat," ujar Hendriyan. Jadi, kami berusaha untuk dalam bulan-bulan ke depan bisa menggunakan gelas, terutama ketika rapat," ujar Hendriyan.

Meski inisiatif pengurangan ini belum diturunkan dalam bentuk kebijakan, Hendriyan menilai bahwa bibit-bibit semangat peduli lingkungan ini sudah ada di kalangan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. Terlebih, mengingat visi misi Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru yang turut mengusung isu lingkungan.

"Di Provinsi, isu lingkungan ini kan sebenarnya jadi salah satu sasaran Gubernur Sumatera Selatan. Di dalam visi misi 'Sumsel Maju Untuk Semua' itu ada 5 misi. Salah satu misinya itu bagaimana pembangunan itu memperhatikan daya dukung lingkungan," jelas Hendriyan. "Dari political will-nya Gubernur sudah ada."


***