‘Kolam Susu” Optimisme Wonosobo untuk Tingkatkan Sanitasi

Kolaborasi Air Minum dan Sanitasi Untuk Semua atau yang disingkat dengan sebutan (Kolam Susu) adalah satu gagasan dari Kabupaten Wonosobo untuk mencapai akses sanitasi layak dengan target tersedianya 15.000 sambungan rumah pada tahun 2020 mendatang.

 

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Wonosobo, Agus Sugayo mengatakan bahwa bukan hanya akan menyediakan ribuan sambungan rumah, dalam mewujudkan percepatan pembangunan sanitasi, pihaknya juga berkomitmen untuk membangun 10.000 unit jamban lengkap dengan tangki septik yang diperuntukkan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), serta membentuk Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi yang diberi nama Satgas Sanitasi.

 

Diinformasikan pula dengan banyaknya jumlah jamban dan tangki seprtik yang akan dibangun, maka program ini juga diusulkan untuk mendapat Penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI). Acara peluncuran Kolam Susu ini dihadiri semua pihak terkait, mulai dari perwakilan pemerintah pusat, USAID IUWASH Plus, Kepala Dandim, Kepala program Bank Indonesia, serta berbagai OPD terkait. Diharapkan dengan semakin banyak yang terlibat maka akan semakin banyak yang mendukung.

 

“Ketua Satgas ini nantinya akan diemban oleh Kepala Dandim TNI 0707. Dengan adanya Satgas diharapkan pembangunan sanitasi akan semakin baik dengan makin lancarnya koordinasi antar OPD dan banyaknya dukungan dari berbagai pihak terkait,” ujarnya dalam acara Launching Kolam Susu di Gedung Adipura Kencana Kabupaten Wonosobo (6/11/2019).

 

Sementara itu, pada sesi presentasi, Kasatker Pelaksaan Prasarana Permukiman Wilayah II, Provinsi Jawa Tengah, menjelaskan bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2018,  capaian akses sanitasi Provinsi Jawa Tengah sebesar 74,54%, dimana tantangan terbesar yang terjadi diantaranya ialah rendahnya komitmen kepala daerah yang dilihat dari rendahnya alokasi anggaran APBD dibawah 2% untuk sanitasi, serta belum banyaknya peraturan daerah yang mendukung percepatan pembangunan sanitasi.

 

Pada sesi selanjutnya, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Wonosobo mengungkapkan bahwa Wonosobo memiliki komitmen kuat untuk mewujudkan akses sanitasi layak sesuai mandat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs).

Implementasi peningkatan akses aman dilakukan dengan cara mendorong praktik sedot tinja baik melalui layanan lumpur tinja terjadwal dan tidak terjadwal, mendorong pengelolaan sanitasi yang andal dengan perkuatan kelembagaan, SDM, serta  peraturan. Tak lupa pula melakukan optimalisasi Instalai Pengelolaan Lumpur Tinja (IPLT) eksisting. Sedangkan peningkatan akses layak dilakukan dengan pencapaian 0% BABS melalui penyediaan prasarana dan sarana layak di tingkat pengguna melalui penyediaan jamban lengkap dengan  tanki septik, serta optimalisasi peningkatan sambungan rumah.

 

Berdasarkan data yang ada pada tahun 2018 akses sanitasi Kabupaten Wonosobo yaitu sebersat 58,08% ditambah dengan satu kecamatan yaitu Kaliwiro yang sudah berhasil melakukan deklarasi Stop Buang Air Besar Sembarangan. Menurutnya, prioritas pembangunan infrastruktur, termasuk untuk mendukung upaya percepatan pembangunan sanitasi sudah dilakukan sejak 2010, salah satunya pembangunan IPAL Komunal di 64 lokasi dengan jumlah 114 IPAL yang melayani 3912 kepala keluarga.  Keberadaan Kolam Susu bukan hanya diharapkan dapat mempercepat upaya Kabupaten Wonosobo dalam percepatan pembagunan sanitasi, namun diyakini sebagai satu upaya efektif dalam mengatasi segala tantangan yang terjadi dalam mewujudkan akses sanitasi aman dan berkelanjutan.