'LENTERA', Program LLTT Non-Tunai Yang Mudahkan ASN

KENDARI — Rabu, 15 Agustus 2018

Sebagai tindak lanjut peluncuran paket kebijakan di Hari Bumi, April 2018 lalu, Pokja Sanitasi Kota Kendari meresmikan terdaftarnya gelombang pertama ASN sebagai pelanggan pilot untuk Layanan Lumpur Tinja Terjadwal non-tunai lewat platform online pada Rabu (15/8) hari ini. Demi menggerakkan semangat dan wawasan akan pentingnya penyedotan tinja berkala, lahirlah Program 'LENTERA' di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara.

"Ini bisa akronim dari 'Layanan Terjadwal, Non Tunai'," jelas Plt Walikota Kendari Sulkarnain, menjelaskan cerita di balik 'LENTERA'. "Tapi bisa bermakna filosofis, karena lentera itu kan bisa bermakna sebagai penunjuk jalan. Artinya ketika terjadi kegelapan, semua orang tidak paham tentang efek dari pencemaran lingkungan, muncul lah LENTERA ini untuk memberikan penerangan."

Lebih lanjut, Sulkarnain menekankan bahwa Program LENTERA ini bertujuan memudahkan seluruh jajaran ASN Kota Kendari untuk menjalankan LLTT. Pertama-tama, melalui LENTERA, jajaran ASN dapat melakukan cicilan selama 2 tahun untuk membayar 1 kali penyedotan. Tarif penyedotan sebesar Rp 400.000,- itupun hanya perlu dibayarkan sebesar Rp 16.667,-/bulan. Tak hanya itu, Plt Walikota pun memberikan insentif lebih dengan diskon 50% untuk pendaftaran selama bulan Agustus 2018. Untuk memudahkan pembayaran, retribusi ini nantinya akan dipotong secara berkala dari rekening ASN yang sepakat mengikuti program.

Per Rabu (15/8) hari ini, terdapat 325 ASN yang telah terdaftar sebagai pelanggan. Mayoritas di antaranya, sebanyak 170 orang, berasal dari Dinas Kesehatan (Dinkes). Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari Rahmaningrum, partisipasi yang tinggi ini dipengaruhi oleh kesadaran jajaran Dinkes akan pentingnya sanitasi.

"Tentunya kami malu kalau insan kesehatan tidak mendukung program ini," ungkap Rahmaningrum. "170 [ASN] ini adalah mereka yang barangkali sudah terpapar dan paham pentingnya sanitasi, sehingga mereka dengan sukarela langsung mendaftar di L2T2."



Untuk mendorong partisipasi dari anggota Dinkes lainnya, Rahmaningrum bertekad akan menjadikan keikutsertaan di Program LENTERA sebagai syarat administrasi di Dinas Kesehatan.

"Kadang, memang manusia harus dicubit dulu, baru dia mau," imbuh Rahmaningrum. "Saya selaku Kepala Dinas Kesehatan berencana untuk memberlakukan, setiap kenaikan pangkat atau permohonan kredit, saya akan tanya apakah sudah ikut program L2T2 atau tidak? Kalau belum ya, silakan urus dulu."

Di samping peluncuran pilot ASN untuk Program LENTERA, acara yang bertempatkan di Rumah Jabatan (Rujab) Plt Walikota Kendari tersebut turut menjadi momentum penyerahan CSR Sanitasi dan peluncuran Kredit Sanitasi oleh Bank Sultra. Setelah Bank Indonesia mewujudkan komitmennya pada Juli 2018, kini Bank Sultra turut memenuhi bantuan pendanaan yang telah dijanjikan sejak komitmen peringatan Hari Bumi April 2018 lalu.

***