4 Bulan Pasca Peluncuran Paket Kebijakan, Bank Sultra Wujudkan CSR

KENDARI — Rabu, 15 Agustus 2018

Dimulai dari momentum Peluncuran Paket Kebijakan Penuntasan Akses Pengelolaan Air Limbah Berkelanjutan Kota Kendari pada April 2018 lalu, Pokja Sanitasi Kota Kendari kini mulai menuai satu per satu komitmen pendanaan dari pihak perbankan.

Bertepatan dengan peluncuran Program 'LENTERA' pada Rabu (15/8) kemarin, Bank Sultra turut menyerahkan bantuan CSR Sanitasi dan Kredit Sarana Air Bersih & Sanitasi "Serasi" kepada Pemerintah Kota Kendari. Bantuan CSR sebesar Rp 60juta tersebut diperuntukkan bagi pengadaan 15 unit jamban dan tangki septik aman untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Menanggapi keberhasilan Pokja Sanitasi meraih bantuan CSR dari pihak perbankan dalam waktu singkat, anggota Pokja Sanitasi Tajwid mengaku bahwa kejelasan informasi dalam mendekati calon pemberi bantuan menjadi kuncinya.

"[Info] yang pertama kali kita berikan [ke calon pemberi bantuan] itu adalah kondisi wilayah itu tentunya. Kemudian, sasarannya itu," jelas Tajwid, saat ditemui di kantor Dinas Lingkungan Hidup & Kehutanan (LHK) Kota Kendari. "Jadi kalau kita tidak mempunyai data yang cukup untuk itu, kan mereka juga bingung. Jangan sampai mereka beli kucing dalam karung."

Di samping bantuan CSR, Bank Sultra turut menyediakan skema kredit bagi kalangan ASN yang hendak meningkatkan kualitas tangki septik bocornya menjadi tangki septik standar aman. Diluncurkan dengan nama Skema Kredit "Serasi", skema tersebut memungkin ASN melakukan cicilan untuk tangki septik dengan plafon Rp 5juta selama 4 tahun.

Lebih jauh, Pemkot Kendari pun mewujudkan Kredit "Serasi" sebagai kredit tanpa bunga. Sebagai reward bagi ASN yang mau meningkatkan mutu tangki septiknya, Pemkot Kendari menanggung bunga kredit tersebut dengan lewat APBD.

"Untuk pilot project pertama, kami khususkan [skema ini] untuk ASN lingkup Kota Kendari. Nantinya tidak menutup kemungkinan akan berkembang, untuk masyarakat juga," jelas Kepala Cabang Utama Bank Sultra di Kota Kendari Muhammad Suyuti.

Demi memastikan kelayakan sarana yang akan dibangun, skema kredit tersebut memerlukan penyertaan surat dari pemerintah terkait bahwa pembangunan sarana sanitasi tersebut dibangun sesuai standar.

Sebelumnya, bantuan CSR dari Bank Indonesia untuk Kendari juga berfokus pada pengadaan paket jamban & tangki septik aman. Masalah tangki septik bocor, tegas Plt Walikota Kendari Sulkarnain, memang perkara yang lazim terjadi karena kekurangan informasi.

"Saya juga dulu tidak tahu bahwa tangki septik yang standar itu harus kedap dan tidak bocor," aku Sulkarnain, saat pidato pembukaannya, Rabu (15/8) kemarin. "Sebagian kita kan mungkin punya tangki septik di rumah, tapi mungkin di antara kita tidak ada yang bisa memastikan kapan terakhir menyedotnya. Mungkin sudah sekian tahun, bahkan mungkin sudah puluhan tahun. Dan ternyata itu kesalahan besar, bapak ibu sekalian."



***



***