Dorong ODF Melalui Kegiatan Pemicuan Berbalut Ajang Penghargaan


Dalam mendorong capaian sanitasi, pemberian penghargaan terbukti efektif mendorong segenap pihak yang terlibat untuk menaruh perhatian dan mencurahkan tenaga. Tahun ini, inovasi gelaran ajang penghargaan datang dari Kota Tasikmalaya. Maret 2019 lalu, Pemkot Tasikmalaya—dipelopori oleh Dinas Kesehatan— meluncurkan gerakan “Jawara Open Defecation Free (ODF) 2019 Menuju Sanitasi Aman (Saniman)”. Tak sekedar memberikan penghargaan, Gerakan Jawara ODF ini juga hadir menawarkan kegiatan pemicuan dan pendampingan sebagai bagian dari rangkaiannya.

Pada tahun perdananya ini, Gerakan Jawara ODF menyasar 10 kelurahan yang masing-masing mewakili setiap kecamatan. Usai peluncuran pada bulan Maret 2019, Gerakan Jawara ODF lantas melakukan kegiatan pemicuan ODF dan 2 tahap pendampingan selama 6 bulan di 10 kelurahan tersebut. Saat ini, kegiatan Gerakan Jawara ODF tengah melalui tahapan monev (monitoring& evaluasi) dan verifikasi ODF. Puncaknya, bertepatan dengan Hari Kesehatan Nasional di bulan November 2019, penghargaan akan diberikan penghargaan untuk kelurahan-kelurahan yang memiliki progres terbaik dalam rangka mewujudkan kelurahan ODF.

Inovasi ini lahir dari keprihatinan atas kondisi pengelolaan air limbah domestik di Kota Tasikmalaya.  Sampai dengan akhir tahun 2018, baru 3 dari 69 kelurahan di Kota Tasikmalaya yang mendeklarasikan diri sebagai kelurahan ODF, yaitu Kelurahan Gunung Tandala, Gunung Gede, dan Sukajaya. Secara keseluruhan, terdapat 41,66% penduduk yang masih melakukan Buang Air Besar Sembarangan (BABS).

Di samping kondisi BABS, Pemkot Tasikmalaya juga berhadapan dengan 10,35% penduduk yang kualitas tangki septiknya belum layak. Ini berarti, sarana tangki septik yang dimiliki masyarakat belum kedap dan dapat mencemari air tanah. Alhasil, baru sebanyak 3% dari total penduduk Kota Tasikmalaya yang meminta layanan sedot tinja untuk kemudian diolah di IPLT.

Gerakan Jawara ODF pun diinisiasi untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan terkait rendahnya kualitas akses pengelolaan air limbah di Kota Tasikmalaya ini. Di tingkat pemerintah, gerakan ini bertujuanuntuk menghadirkan kelembagaan yang berfungsi menggerakkan dan meningkatkan partisipasi dari masyarakat. Di tingkat masyarakat, Jawara ODF 2019 diharapkan dapat memicu masyarakat Kota Tasikmalaya menjadi semangat, peduli terhadap lingkungan sekitar, serta memiliki kemauan untuk berperilaku hidup bersih dan sehat secara mandiri.

Memastikan kesuksesan inisiatif ini, Walikota Tasikmalaya mendukung penuh Gerakan Jawara ODF. Pada acara peluncuran Jawara ODF 2019 Menuju Sanitasi Aman, Walikota Tasikmalaya H. Budi Budiman secara lugas menyampaikan harapannya agar Kota Tasikmalaya menjadi Kota ODF pada Tahun 2022. Untuk mengukuhkan tujuan ini, Walikota telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 660.2/552/Bappeda tentang Upaya Percepatan Pencapaian Kelurahan ODF/Stop Buang Air Besar Sembarangan.

Keseluruhan tahapan pelaksanaan Gerakan Jawara ODF 2019 adalah sebagai berikut :

  1. Perencanaan Kegiatan: Bulan Desember 2018 – Bulan Januari 2019
  2. Launching Jawara ODF Menuju Sanitasi Aman dan Komitmen Tasikmalaya ODF Tahun 2019: Bulan Maret 2019
  3. Pelatihan dan Pembentukan Satgas Jawara ODF Menuju Sanitasi Aman: Bulan April 2019.
  4. Pemicuan ODF di 10 Kelurahan Peserta Jawara ODF: Bulan April-Oktober 2019
  5. Pendampingan Tahap 1 Jawara ODF Menuju Sanitasi Aman: Bulan April 2019
  6. Pendampingan Tahap 2 Jawara ODF Menuju Sanitasi Aman: Bulan Agustus-September 2019
  7. Kegiatan Monev Pasca Pemicuan,Teknis Tangki Septik, dan Pendanaan Sanitasi: Bulan September 2019
  8. Verifikasi ODF di 10 Kelurahan Peserta Jawara ODF : Bulan September-Oktober 2019
  9. Penilaian akhir Jawara ODF Menuju Sanitasi Aman: Bulan Okotber – November 2019
  10. Semarak Sanitasi dan Deklarasi ODF : Bulan November 2019.
***