Dorong Pendanaan Alternatif, Sulsel Berinisiatif Gelar Sosialisasi Hibah sAIIG

MAKASSAR — Rabu, 1 Agustus 2018

Serius berikhtiar mencapai target layanan sanitasi layak, Pokja AMPL Provinsi Sulawesi Selatan menjalankan peran ‘bapak’ dengan mengkoordinasikan dan menjaring minat pendanaan dari kabupaten/kota. Dalam rangka menjembatani kabupaten/kota dengan pemberi hibah, Pokja AMPL Provinsi Sulawesi Selatan menggelar Sosialiasi Program sAIIG (Australia Indonesia Infrastructure Grants for Sanitation) mandiri pada Rabu (1/8) kemarin.

Kegiatan yang diinisiasi oleh provinsi tersebut diperuntukkan secara khusus bagi 12 kabupaten/kota di Sulsel yang tidak bisa hadir dalam ‘Sosialisasi Program sAIIG Tahap II untuk Wilayah Timur’ pada awal Juli 2018 lalu. Diadakan di Balikpapan, acara sosialiasi kala itu hanya dihadiri oleh 6 dari 18 kabupaten/kota Provinsi Sulsel yang diundang.

“Ketidakhadiran 12 kabupaten/kota lain yang diundang semata karena masalah teknis, yaitu kesulitan mendapatkan tiket pesawat ke Balikpapan,” jelas Kepala Bidang Infrastruktur, Sumber Daya Alam dan Pengembangan Wilayah Bappeda Sulawesi Selatan Arifin Iskandar. “Oleh karenanya, kami berinisiatif mengundang CPMU dan KIAT serta sAIIG untuk sosialisasi ulang di sini.”

Pertemuan yang berlangsung di Bappeda Provinsi tersebut dihadiri para narasumber seperti Tommy Permadi dari CPMU Hibah Air Minum dan Air Limbah Kementerian PUPR, Lutz Kleeberg mewakili KIAT (Kemitraan Australia Indonesia untuk Infrastruktur) dan 3 orang perwakilan sAIIG. Di samping 12 kabupaten/kota yang tidak hadir, 6 kabupaten/kota yang termasuk dalam daftar kandidat penawaran bantuan dari sAIIG turut hadir di sosialiasi itu.

Tommy Permadi dari CPMU menjelaskan, Program sAIIG Tahap II menawarkan bantuan kepada 253 kabupaten/kota di seluruh Indonesia sebagai calon peserta/penerima hibah. Daftar calon peserta/penerima hibah tersebut disusun berdasarkan beberapa kriteria, seperti: memiliki dokumen SSK yang masih berlaku atau telah diperbaharui, sudah mencapai target sanitasi melebihi rata2 nasional 65%, dan berkinerja baik dalam program sAIIG I dan Hibah Air Limbah Setempat. Batas waktu bagi kabupaten/kota untuk mengirimkan syarat-syarat menerima hibah adalah tanggal 13 Agustus 2018.

Menurut Arifin, Program sAIIG merupakan daya dukung penting bagi tercapainya target Akses Universal 100-0-100. Sampai dengan tahun 2015 capaian akses sanitasi Sulawesi Selatan baru menyentuh 72,05% dari target sebesar 93% untuk tahun 2019. Di samping itu, terhitung sebanyak 17,06% masyarakat di Sulawesi Selatan masih melakukan praktik Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Sesuai target 100-0-100, angka BABS Provinsi Sulsel diharapkan dapat mencapai 0% pada tahun 2019.




***