Dorong Swadaya Masyarakat untuk Sanitasi Lewat 'TABUNG BERAS'

KOTA PROBOLINGGO — Selasa, 17 Desember 2019

Memicu masyarakat agar mau merogoh kocek demi kondisi sanitasi yang lebih baik masih menjadi tantangan tersendiri. Meski demikian, oleh karena aktifnya masyarakat memegang kunci perubahan sanitasi yang berkelanjutan, hal ini layak diperjuangkan. Berangkat dari semangat itu, inovasi Tabungan Bersama Rumah Sehat 'TABUNG BERAS' pun lahir di Kota Probolinggo.

Tabungan Bersama Rumah Sehat ‘TABUNG BERAS’ mengajak masyarakat dalam satu wilayah untuk bersama-sama menabung demi mempercepat pengadaan rumah sehat dan akses sanitasi dasar. Inovasi ‘TABUNG BERAS’ menawarkan daya tarik lebih dengan tidak hanya berfokus pada masalah jamban sehat saja, namun juga menyasar pengadaan sarana rumah sehat seperti air bersih, pengelolaan limbah cair rumah tangga, ventilasi dan lain-lain. Dengan demikian, kebiasaan hidup sehat pun diharapkan mampu mengakar di masyarakat.

Satu kelompok TABUNG BERAS terdiri dari sejumlah rumah tangga dalam satu wilayah RT, biasanya terdiri dari sekitar 55 rumah. Setiap rumah tangga kemudian mengumpulkan iuran sebesar Rp 2.000,-/hari. Lewat satu kelompok TABUNG BERAS, dapat terkumpul dana sebesar Rp 3juta per bulan. Dengan demikian, rata-rata 2 jamban dapat dibangun di wilayah itu setiap bulannya. Guna memicu partisipasi di wilayah rintisan, Dinas Kesehatan memberikan stimulasi dana sebesar Rp 1juta.

Alhasil, per Oktober 2019, wilayah RT 1/RW 2 Kelurahan Wiroborang yang menjadi wilayah pelopor kini sudah sepenuhnya merealisasikan pembangunan 15 jamban sehat. Mulai November 2019, TABUNG BERAS pun dilanjutkan dengan pembangunan sarana sanitasi lainnya berupa sumur resapan (untuk 5 rumah).




Melalui permasalahan sanitasi yang diselesaikan dengan mengusung semangat swadaya masyarakat, inovasi ini juga turut menjadi alternatif pendanaan sanitasi non-anggaran pemerintah. Sukses implementasi di Kelurahan Wiroborang pun mendorong terbentuknya 5 kelompok TABUNG BERAS di Kelurahan Jati, yang juga berada di wilayah Puskesmas Jati. Di samping itu, Puskesmas Kanigaran juga telah melakukan koordinasi untuk mencoba inisiatif TABUNG BERAS di Kelurahan Curah Ginting.

Sebelum adanya inovasi ini, hanya 4 jamban sehat yang terbangun berkat hibah bantuan sosial dari Dana Alokasi Umum (DAU). Setelah adanya inovasi TABUNG BERAS yang dimulai bulan Januari 2018, telah terbangun 16 jamban dengan tangki septik dan 1 sumur resapan/PLC-RT di wilayah kerja Puskesmas Jati hanya dalam waktu 8 bulan.

Di samping mengusung swadaya masyarakat, program ini turut melibatkan partisipasi beberapa pihak sekaligus.  Keberadaan program ini berhasil menarik minat perusahaan kecap lokal untuk memberikan bantuan CSR. Di sisi lain, TPP-PKK turut terlibat dalam sosialisasi maupun monitoring-evaluasi. Sementara itu, Kepala Puskesmas membantu mengatur regulasi tim penanggung jawab tabungan sekaligus melakukan pemantauan. 

Setelah sukses dengan implementasi di wilayah rintisan, Dinas Kesehatan menyasar pemaksimalan dana DAK di wilayah Puskesmas Jati sebesar Rp 20juta untuk kegiatan pemicuan dan sosialisasi. Berdasarkan data 2017, jumlah rumah sehat di wilayah Puskesmas Jati menempati urutan ketiga terendah dari 5 Puskesmas lain, dengan jumlah rumah tidak sehat tertinggi ketiga. Sementara itu, di seluruh Kota Probolinggo, masih terdapat 10.555 (17.25%) rumah yang belum memenuhi standar rumah sehat dari total 61.206 rumah.

***

Dikirim dan ditulis oleh Pokja AMPL Kota Probolinggo;

disunting oleh tim PMU PPSP Bappenas.