Dukung SoBAT, Ketua Tim Penggerak PKK Jadi Duta Sanitasi

SOPPENG — Selasa, 27 Maret 2018

Tidak hanya lewat peraturan, kesadaran akan sanitasi pun bisa dipicu dari dalam keluarga itu sendiri. Di samping meluncurkan layanan LLTT, Kabupaten Soppeng pun turut menggiatkan sanitasi di ranah keluarga lewat Tim Penggerak PKK.

Sebagai bagian dari Gerakan SoBAT (Soppeng Bebas Ancaman Tinja), Ketua Tim Penggerak PKK Soppeng Hj. Nurjannah didaulat sebagai Duta Sanitasi. Penobatan ini dilaksanakan dalam rangkaian acara Peluncuran Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (LLTT) Kabupaten Soppeng, Selasa (27/3).

Saat memberikan sambutan di acara tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Soppeng Andi Aswan Said pun menjelaskan alasan di balik pilihan Pokja Sanitasi Kabupaten Soppeng ini.

"Pendaulatan ini tentu melewati beberapa pertimbangan," papar Aswan Said. "Dengan melihat perhatian Ibu Ketua Tim Penggerak PKK terhadap kesehatan keluarga dan perempuan, yang tentu sangat berkaitan dengan sanitasi layak."

Sebelumnya, Tim Penggerak PKK Kabupaten Soppeng telah lebih dulu menyatakan dukungannya terhadap Gerakan SoBAT. Dukungan ini disampaikan lewat Diskusi dan Sosialisasi 'Keluarga Sehat Berbasis Sanitasi Lingkungan', yang diadakan Selasa (20/3) minggu sebelumnya.

Menyambut keputusan Pokja Sanitasi, Bupati Soppeng Andi Kaswadi Razak turut mengamini peran strategis para ibu dalam geliat sanitasi rumah tangga. Menurut Kaswadi, kaum ibu adalah penentu disiplin atau tidaknya sebuah rumah tangga. Alhasil, jika peran vital ibu berjalan dengan baik, keluarga pun dapat menjadi tempat pertama perubahan perilaku seseorang terhadap sanitasi.

Mewakili Pokja Sanitasi Kabupaten Soppeng, Aswan Said mengaku sadar betul bahwa perjuangan sanitasi layak masih panjang dan gaungnya masih perlu ditingkatkan. Baik peluncuran program LLTT maupun pendaulatan Duta Sanitasi, rangkaian acara tersebut merupakan upaya Pokja Sanitasi untuk menanamkan lebih jauh nilai & prinsip SoBAT kepada masyarakat. Nilai yang, tak lain tak bukan, menjunjung kerja bersama menuju sanitasi layak dan berkelanjutan.


***