Kerahkan Kaum Ibu untuk Olah Kompos Lewat 'Keranjang Takakura' Di Bima

BIMA — Kamis, 16 November 2017

Usai pencanangan Gerakan Bima Rasa Ma Raso, atau 'Gerakan Nol Sampah' khas Kota Bima pada Oktober lalu, Kota Bima memastikan seluruh daya masyarakatnya terkerahkan sampai ke akar. Kaum ibu pun tidak luput jadi sasaran.

Rabu (15/11) & Kamis (16/11), kalangan ibu-ibu PKK dari seluruh 5 kecamatan di Kota Bima serentak mengikuti Sosialisasi dan Pelatihan Pengolahan Sampah. Di sesi yang menghimpun 60 orang perwakilan Tim Penggerak PKK (TP-PKK) dan Dasa Wisma dari 15 kelurahan ini, para ibu belajar memilah sampah organik dan mengolah sisa-sisa sayuran di dapur menjadi pupuk kompos. Menyesuaikan dengan skala rumah tangga, metode yang digunakan adalah metode ‘Keranjang Takakura’.

“Pelatihan ini yang pertama untuk ibu-ibu PKK. Sangat bermanfaat, dan akan menjadi salah satu kegiatan prioritas PKK selanjutnya,” ujar Sri, anggota Pokja IV TP-PKK Kota Bima yang mengikuti pelatihan pada Kamis (16/11) lalu.

Dari metode sederhana ini, setiap rumah tangga bisa menghasilkan 5-7 kg pupuk kompos dalam waktu kurang lebih 1 bulan. Jika nanti jumlah produksinya sudah melebihi kebutuhan pribadi, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bima berjanji akan membeli hasil kompos tersebut untuk pemupukan taman kota dan tanaman hias di sepanjang jalan kota.



Per harinya, produksi sampah di Kota Bima mencapai 99,83 ton. Dengan proporsi sampah organik sebanyak 71,36%, potensi pengurangan sampah dengan metode daur ulang (recycle) sangatlah besar. Pokja AMPL sendiri menargetkan peningkatan angka pengurangan sampah dari 0% menjadi 3% di akhir tahun 2017. Demi mencapai target tersebut, DLH berkomitmen melakukan pendampingan berkelanjutan untuk program kompos ini.

Hingga tahun 2019 nanti, Kota Bima bertekad menyamai target Akses Universal nasional. Untuk mencapai tingkat pengurangan sampah sebesar 20% dan penanganan sampah sebesar 80%, Kota Bima harus mampu meningkatkan penanganan sampah hingga 28,68 ton/hari dan pengurangan sampah hingga 16,05 ton/hari.

Selain penguatan di level rumah tangga, Pokja AMPL Kota Bima telah lebih dulu menggelar Pelatihan Optimalisasi Bank Sampah dan TPS 3R awal Oktober 2017 lalu. Dalam sesi tersebut, 30 orang Pengurus KSM, Bank Sampah dan Aparat Kelurahan bersama-sama belajar memahami pembagian peran dan mekanisme kerjasama para pihak dalam pengelolaan sampah. Dengan tersosialisasinya seluruh pihak di berbagai mata rantai pengolahan sampah, pengurangan sampah hingga ke sumbernya kian lebih mudah.

Sumber: Richard Daniel
Tulisan & suntingan: Klara Virencia


***