Kompetisi Menulis Sanitasi Nasional Gali Aspirasi & Inovasi Lokal

JAKARTA — Kamis, 19 Februari 2020

Mengangkat pentingnya berbagi kisah sebagai kunci sukses sanitasi, kompetisi menulis cerita sanitasi berskala nasional "NTU (Nugroho Tri Utomo) Writing Contest 2019 untuk pertama kalinya diadakan. Kompetisi terbuka yang digelar dari akhir 2019 lalu sampai Februari 2020 ini sukses menjaring 30 tulisan sanitasi dari berbagai kalangan. Ketiga pemenang utama pun menerima hadiah pada penghujung acara Kick Off PPSP 2020, Rabu (19/2) tadi.

"Ajang kompetisi ini bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan air minum dan sanitasi yang berbasis web dan internet," jelas Ketua PMU PPSP Laisa Wahanudin, mengantar penyerahan penghargaan.

Ketua PMU PPSP Laisa Wahanudin sendiri mengaku takjub dengan keragaman peserta yang ikut.

"Profesi penulis sangat beragam. Ada wartawan, pemerintah pusat, mitra, dan kalangan milenial. Ada pelajar SD juga, luar biasa. Agak berat padahal, karena minimal 1000 kata."

Tulisan-tulisan dari berbagai kalangan ini pun kian membukakan mata akan dinamika dan inovasi sanitasi di berbagai daerah. Mewakili kaum muda pegiat sanitasi Lampung, misalnya, Naili sang Juara I membawa perspektif yang menarik tentang peran unik kaum muda di sanitasi.



"Kalau misalnya anak muda yang ngomong ke anak muda lainnya soal sanitasi, biasanya lebih nyambung," ungkap Naili. Tulisannya pun bercerita komunitas Youth with Sanitation Concern yang digelutinya.

Ia lanjut bercerita, bahwa YSC beraspirasi menjembatani anak muda yang butuh informasi akan sanitasi namun belum bersentuhan dengan para ahli. Dari pengalamannya, Naili melihat bahwa kunci sukses memasarkan sanitasi yang 'kurang seksi' ke anak muda adalah dengan pendekatan yang juga 'ala anak muda'.

"Lebih ke pendekatannya. Kami kan backgroundnya banyak, jadi bisa advokasi ke masyarakat luas dengan cara-cara yang kreatif."

Melalui seminar online via grup WhatsApp, misalnya. Naili menyebutkan, seminar online yang kerap diadakan YSC ini cakupannya nasional dan bisa diikuti hingga 250 orang. Kebanyakan, pesertanya berasal dari kalangan mahasiswa kesehatan, praktisi, serta dosen. Selain itu, YSC juga kian menyebarkan informasi sanitasi melalui podcast dan infografis.

Naili sendiri baru memulai menulis sanitasi sejak bulan Juli 2019 lalu, setelah menerima pelatihan dari SNV. Ia pun mencoba mengikuti kompetisi menulis ini, perdana baginya, setelah mendapat informasi dari SNV.

"Nggak nyangka banget, 'kok bisa sih?' Dan yang diomongin juga komunitas sendiri. Jadi seneng sih, sekaligus bawa nama komunitas," ujarnya.

Dari daftar panjang sebanyak 30 tulisan, dewan juri menetapkan 15 nominator dengan turut mempertimbangkan jumlah like dan share. Akhirnya, ditetapkanlah 3 pemenang utama yang mendapatkan hadiah laptop serta handphone.

Ketiga pemenang utama tersebut adalah sebagai berikut:

Juara 1 - NAILI RAHMAH (Youth with Sanitation Concern Lampung, binaan SNV)
"Pemuda dan Sanitasi di Masa Depan"


Juara 2 - MITA SIRAIT (Wahana Visi Indonesia)
"Musim Hitam di Sumba Timur"

Juara 3 - MOHAMMAD DEBBY RIZANI (Dosen dan Fasilitator Pembangunan Sanitasi Jawa Timur)
"Kolaborasi Metode Teknoparti dalam Meningkatkan Akses Sanitasi Layak dan Aman di Indonesia"


Karya-karya para peserta lomba lainnya dapat diakses melalui tagar #NTUWritingContest2019.

Almahrum Nugroho Tri Utomo, yang menjabat sebagai Direktur Perkotaan, Perumahan, dan Permukiman Bappenas hingga tutup usia di tahun 2016, dikenal sebagai sosok yang mengayomi dan menularkan semangat tinggi akan perbaikan kondisi sanitasi dan permukiman. Semangat ini pun hendak terus dilanggengkan, dengan diadakannya kompetisi menulis ini setiap tahunnya.



***