Laksanakan Kick Off Meeting, Sejumlah Provinsi Mantapkan Langkah Menuju Air Minum dan Sanitasi Aman

Pemerintah Provinsi Jawa Barat baru-baru ini mengadakan Kick-Off Meeting Kelompok Kerja Air Minum dan Sanitasi (Pokja AMS) dan Program Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Tahun 2021, yang berlangsung secara daring, pada hari Jumat, 23 Juli 2021.

Kegiatan yang mengangkat tema “Percepatan Implementasi Pembangunan Air Minum dan Sanitasi Jawa Barat Menuju Layanan Air Minum dan Sanitasi Berkelanjutan,” ini diikuti oleh sejumlah kementerian/lembaga seperti, Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Kesehatan.

Dalam paparannya, Ketua Bappeda Provinsi Jawa Barat selaku Ketua Pelaksana/Sekretariat Pokja AMS Provinsi Jawa Barat, Ferry Sofwan Arif, mengatakan, terkait dengan target “Menuju Jabar Juara Air Minum dan Sanitasi,” untuk perumahan, permukiman, air minum dan sanitasi, capaian tahun 2020 sudah on track dengan harapan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) di sektor PPAS ini berjalan dengan baik untuk selanjutnya diteruskan ke target SDGs 2030.

Ferry menjelaskan, berdasarkan data provinsi Jabar saat ini, capaian akses rumah layak huni baru sebesar 49,50%, untuk akses air minum sebesar 93,49%, sanitasi sebesar 73,31% dengan 8,2% sanitasi aman, dan penanganan sampah perkotaan berada di angka 69,69%

'Meski sudah on track, namun peningkatan harus dilakukan. Pasalnya, jika mengacu pada RPJMD Jabar 2023, ditargetkan bahwa, capaian yang harus dipenuhi ialah sebesar 53,90% untuk rumah layak huni, 98, 37% untuk akses air minum layak, 19,96 % untuk akses perpipaan, 86,79% untuk sanitasi layak, termasuk 17,9% sanitasi aman, 0% BABS, dan 79% untuk penanganan sampah perkotaan," jelas Ferry.

Terkait dengan pendekatan atau strategi yang sudah dilakukan, Ferry menjelaskan bahwa, salah satu upaya yang dilakukan pihak provinsi (Pokja AMS/PKP/PPAS) ialah memastikan keterpaduan dan kolaborasi dari setiap program dan sumber pendanaan yang ada. "Harapannya melalui keterpaduan dan kolaborasi yang dilakukan dapat memaksimalkan capaian dari setiap upaya yang dilakukan," tambah Ferry.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat selaku Ketua Pokja AMS, Setiawan Wangsaatmaja, menyebutkan bahwa, masih minimnya kondisi akses air minum dan sanitasi ini berpotensi menjadi suatu tantangan untuk Indonesia di masa mendatang. Untuk itu, Iwan mengingatkan agar bersama-sama membangun akses air minum dan sanitasi di Jawa barat.

“Jawa Barat itu penduduknya cukup banyak, sekitar seperlima dari jumlah penduduk Indonesia, jadi dengan membangun sanitasi di Jawa Barat, maka tentunya akan memberikan dampak besar bagi Indonesia,” Jelas Iwan.

Sementara itu, Direktur Perumahan dan Permukiman, Kementerian PPN/Bappenas, Tri Dewi Virgiyanti menyebutkan, ada 5 aspek penting dalam pembangunan air minum dan sanitasi, dengan yang paling penting adalah kesadaran masyarakat.

“Artinya kita harus terus menerus melakukan advokasi dan perubahan perilaku kepada masyarakat baik yang basic, terkaitt BABS, atau tentang 5 pilar STBM. Tujuanya untuk membangun kesadaran untuk kemudian mau mengeluarkan dana untuk memiliki layanan  air minum dan sanitasi layak yang memang membutuhkan biaya tidak sedikit,” jelas Virgi.

Selain mendengarkan pemaparan dari para narasumber, sejumlah video juga ditampilkan pada acara ini. Mulai dari video tentang best pratice dari mitra seperti Kredit Mikro dan Pamsimas dari Water.org, Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (LLTT) dari IUWASH Plus, layanan bank sampah dari Disperkim DLH, Provinsi Jawa Barat bersama dengan mitra, hingga peluncuran Sistem Informasi Air Minum dan Sanitasi (SIMFONI) dari Pokja AMS Provinsi Jawa Barat.

Semangat Jawa Barat dalam melakukan kick off di sektor PPAS  di tengan situasi pandemik Covid-19, nyatanya juga dilakukan oleh sejumlah provinsi lainnya. Tercatat hingga bulan Juli ini sudah 21 provinsi di Indonesia yang sudah melakukan kegiatan Kick off Meeting , yaitu Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Bengkulu, Jawa Tengah, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku Utara dan Papua Barat.

Bukan sekadar menunjukkan keseriusan provinsi untuk mencapai akses air minum dan sanitasi aman, namun Kick Off ini juga menjadi potensi menjadi ajang penguatan kolobarasi dari semua pihak terkait untuk bersama-sama mewujudkan target RPJMD, RPJMN, maupun SDGs 2030 mendatang.