Mengulas Sektor Sanitasi Dari Sisi Etnografis

Berbicara mengenai persoalan sanitasi, terutama tinja, hingga kini seringkali masih dianggap tabu oleh kebanyakan orang, karena dinilai sebagai sesuatu yang menjijikan. 

Dikutip dari buku berjudul Konstruksi Latar Dalam Fiksi Etnografis, fiksi etnografis diartikan sebagai penelitian terpaan untuk penemuan relevansi sosio kultural dengan mengeksplorasi model-model kehidupan sehari-hari dan interaksi kelompok-kelompok sosial budaya tertentu dalam ruang atau konteks tertentu. 

Berkaitan dengan itu, pendekatan fiksi etnografis diyakini dapat menjadi suatu alat metodologis dan analitik dengan menafsirkan ulang sebuah kata yang dikaitkan dengan sosial dan budaya dalam kehidupan sehari-hari. 

Pada diskusi kali ini, Pusat Riset Kewilayahan BRIN, mencoba membahas isu infrastruktur sanitasi melalui fiksi etnografis, terutama mengenai tinja yang memang erat dengan keseharian manusia. Harapanya, bukan hanya sekadar dapat memahami pentingnya keberadaan infrastruktur sanitasi saja. Tetapi, juga dimaksud membuat berbagai pihak semakin peka atas pentingnya penyediaan akses sanitasi bagi seluruh masyarakat.

Dalam webinar yang dilaksanakan pada Jumat, 17 Juni 2022, kemarin, disampaikan bahwa masih banyak aspek potensial yang belum dilirik oleh para pemangku kepentingan di sektor sanitasi, khususnya terkait pengetahuan dan teknologi. 

Padahal, selain menyediakan fasilitas penunjang pengelolaan sanitasi yang sudah ada, masih ada beragam cara lain yang juga bisa dilakukan agar limbah tidak terbuang dengan begitu saja, sehingga nantinya akan memengaruhi kebersihan dan kesehatan lingkungan.

Pada acara tersebut, disampaikan juga, sejauh ini upaya peningkatan akses sanitasi yang dilakukan cenderung lebih banyak mengulang hal yang sama. Padahal, banyak potensi baru yang bisa diciptakan atau dikembangkan secara kolaboratif guna mendapatkan hasil optimal untuk mencapai target-target yang diinginkan.

Penafsiran ulang kata-kata yang berkaitan dengan sektor sanitasi bertujuan agar lebih mudah dipahami dan dimengerti oleh semua pihak terkait, termasuk oleh masyarakat, sehingga nantinya banyak pihak yang mau bergerak bersama untuk mencapai akses sanitasi layak dan aman, serta berkelanjutan

Pada sesi penutup untuk mengatasi berbagai isu sanitasi yang ada, fiksi yang dibangun dari kerja lapangan etnografis dapat menjadi solusi atau cara ampuh untuk memberikan sebuah hal baru. Kendati begitu, upaya ini tetap harus dibarengi dengan dukungan yang kuat dari berbagai pihak dan sumberdaya yang ada, agar bisa menciptakan suatu potensi yang mungkin lebih baik dari yang sudah ada sebelumnya. 

Semoga kondisi sanitasi terus meningkat dan berkembang, sehingga akses sanitasi yang layak dan aman bisa dirasakan semua, tanpa harus ada yang tertinggal.