Pekerjaan Rumah Jawa Tengah Menuju Akses Air Minum dan Sanitasi Aman

Jawa Tengah telah mencatatkan sejumlah capaian dalam pemenuhan target air minum dan sanitasi aman di atas rata-rata nasional. Hingga tahun 2020, akses air minum layak di Jawa Tengah telah mencapai 94 persen, dengan 23 persen di antaranya terlayani jaringan perpipaan. Sementara itu sanitasi layak juga telah diakses oleh 83 persen penduduk Jawa Tengah. Angka Buang Air Besar Sembarangan (BABS) juga menunjukkan penurunan signifikan, dari 20 persen di tahun 2010, tinggal 5 persen pada 2020. Fakta-fakta tersebut disampaikan pada kegiatan puncak program USAID IUWASH PLUS Jawa Tengah, Jateng Gayeng: Lanjutkan Capaian Perubahan Perilaku Higiene, Akses Air Minum dan Sanitasi Aman yang diselenggarakan pada hari Selasa (23/11) di Magelang.

“Kami sangat mengapresiasi semua pencapaian ini. Harapannya keberhasilan ini bisa terus ditingkatkan dan keberlanjutannya bisa dipastikan meski tidak lagi ada dampingan dari USAID IUWASH PLUS. Melihat besarnya perhatian dan dukungan dari semua pihak yang ada di Jawa Tengah ini saya yakin semua target akses air minum dan sanitasi dapat tercapai dengan baik,” ujar Direktur Perumahan dan Permukiman Kementerian PPN/Bappenas, Tri Dewi Virgiyanti.

Meski demikian, Virgi juga mengingatkan masih adanya pekerjaan rumah yang harus diselesaikan segera di Jawa Tengah. Ia mencontohkan, secara persentase BABS di Jawa Tengah tinggal 5 persen, tapi itu masih setara dengan 1,8 juta penduduk. Selain itu, masih ada 14 dari total 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah yang masih dalam upaya pencapaian Bebas BABS atau Open Defecation Free (ODF).

Selama lebih dari 5 tahun, melalui kerjasama dengan USAID IUWASH PLUS di 7 kabupaten/kota di Jawa Tengah, sejumlah capaian telah diraih sebagai modal awal untuk memperluas jangkauan air minum dan sanitasi layak dan aman ke daerah lain di Jawa Tengah.

“Kami sangat senang dapat mendukung Pemerintah Daerah Jawa Tengah untuk mendorong percepatan akses yang lebih baik. Melalui kemitraan ini telah berhasil menyediakan akses air minum kepada 169 ribu orang, termasuk 80 ribu  diantaranya berasal dari Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), dan mendukung penyediaan akses sanitasi kepada 181 ribu orang yang ada di tujuh kab/kota di Provinsi Jawa Tengah,” Kata Brian Chang, Contracting Officer, USAID Indonesia.

Dalam sambutannya, Plt Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Jawa Tengah yang mewakili Gubernur Jawa Tengah, Hiljanto Prabowo menyampaikan bahwa selain peningkatan akses, keberhasilan lainnya adalah saat ini setidaknya telah ada 31 peraturan baru yang dimiliki Jawa Tengah guna mempercepat tercapainya target air minum, sanitasi, dan higiene.

“Untuk melanjutkan keberlanjutan sendiri, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama tujuh Pemerintah Kab/Kota (Kota Surakarta, Kota Salatiga, Kota Magelang, Kab. Sukoharjo, Kab. Magelang, Kab. Sragen, Kab. Wonosobo) berkomitmen untuk terus mendukung perbaikan kondisi dan peningkatan akses melalui alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), serta melakukan kerjasama dengan berbagai pihak potensial,” jelasnya

Virgi mewakili pemerintah pusat kembali mengingatkan agar upaya yang telah dilakukan tak terhenti pada kabupaten/kota yang menjadi area pelaksanaan program USAID IUWASH PLUS, melainkan dapat direplikasi baik antar desa di dalam satu kabupaten, maupun hingga ke kabupaten/kota lainnya. “Hal-hal yang baik yang sudah dicapai Jawa Tengah khususnya di kabupaten/kota dampingan dapat ditularkan ke daerah lain, dari satu desa ke desa yang lain, dan tentunya ini perlu adanya kolaborasi untuk mencapai target air minum dan sanitasi” pungkasnya.