REVOLUSI MENTAL MELALUI KURASSAKI : MENGELOLA SAMPAH TANPA BAK SAMPAH

Tangerang, 12 Maret 2021 - Sampah menjadi masalah yang sangat pelik di Indonesia. Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menjelaskan bahwa tahun 2019 sampah di Indonesia akan mencapai 68 juta ton, pun sampah plastik  yang diperkirakan akan mencapai 9.52 ton. Bahkan World Economic Forum (WEF) memprediksi pada 2050 mendatang, jumlah sampah plastik di dunia akan lebih banyak di lautan dibandingkan jumlah ikan. WEF memperkirakan bahwa jumlah sampah plastik yang diproduksi secara global meningkat tiga kali lipat menjadi 1,124 miliar ton.

Dengan begitu permasalahan sampah kini menjadi isu yang menggelitik untuk di kupas tentang bagaimana cara mengatasinya. Untuk itu, Pokja PPAS mengadakan Live Streaming di Facebook Kota Tanpa Kumuh, dalam program “Ngelantur” yang tayang pada Jum’at, 12 Maret 2021  berjudul “ Revolusi Mental Melalui KURASSAKI (Kurangi Sampah Sekolah Kita) “. Acara ini menghadirkan dua narasumber terkait yaitu Erwin Mawandy selaku Bappeda Kabupaten Tangerang dan Imam Sutopo selaku Pokja AMPL Kabupaten Tangerang. Mengingat Kabupaten Tangerang telah melakukan sebuah inovasi untuk mengatasi masalah persampahan di Kabupaten Tangerang dengan memulai revolusi mental di lingkungan sekolah.

Erwin Mawandy memaparkan , belum tercapainya pengelolaan sampah yang baik di tingkat masyarakat, minimnya akses layanan sampah di Kabupaten Tangerang yang hanya berkisar di angka 27 %, keterbatasan pengelolaan (baik tenaga, armada, anggaran, dll) oleh OPD, serta masih digunakannya open dumping sebagai pengelolaan akhir sampah Kabupaten Tangerang menjadi hal yang melatar belakangi munculnya program KURASSAKI.

Erwin Mawandy berharap dengan dicanangkannya program KURASSAKI pada sekolah-sekolah di Kabupaten Tangerang maka dapat terjadi perubahan perilaku komunitas sekolah yang bisa ditularkan ke tengah-tengah masyarakat. Selain itu, terjadinya pengurangan timbulan sampah dari sekolah ke TPA, dan peningkatan kualitas kesehatan lingkungan sekolah sangat diharapkan.

Jargon yang melekat selama ini berbunyi “Buanglah Sampah Pada Tempatnya” tidaklah selalu tepat sasaran. Dalam lingkungan sekolah misalnya, Pendidik memfasilitasi anak didiknya untuk menimbulkan masalah. Sampah tetap menumpuk dan tetap tidak menyelesaikan masalah persampahan selama ini.

“Dari permasalahan-permasalahan yang terus timbul tanpa ada penyelesaian inilah, kami berusaha merubah pola hidup di lingkungan sekolah. Yakni dengan melakukan sosialisasi ke masyarakat lingkungan sekolah. Dalam hal ini Guru, siswa, wali murid, pedagang sekitar sekolah.” Imbuh Imam Sutopo dalam paparannya.

Program KURRASAKI ini mewajibkan siswa untuk selalu membawa tempat makan dan minum nya sendiri, pun para pedagang tidak diperkenankan melayani siswa yang tidak membawa wadahnya sendiri.

Semua siswa tidak boleh membawa apapun yang dapat menimbulkan sampah ke area belajar. Dengan adanya pola hidup seperti ini, maka permasalahan sampah pun juga akan teratasi. “Perubahan itu harus dimulai, kalau tidak, tidak akan berubah-berubah” , sambung Imam Sutopo.

Konsistensi program KURASSAKI di sekolah SD Kosambi Tangerang ini telah berjalan selama 4 tahun, dari tahun 2017 hingga saat ini. Sudah ada 300 sekolah di Kabupaten Tangerang yang sudah menjalankan program ini. Target dalm RPJMDD 2024 adalah 840 sekolah dari tingkat SD sampai SMP. Bahkan perubahan pola hidup seperti ini harusnya sudah dimulai dari level PAUD, karena pada masa golden age inilah terbentuknya pribadi yang baik hingga terbawa sampai besar nanti.

“ Pola hidup mereka yang kita coba untuk ubah, yang biasanya mereka meninggalkan sesuatu ataupun meninggalkan sampah, sekarang ini kita coba agar mereka tidak lagi memerlukannya.  Yang pada akhirnya berakibat menimbulkan sampah” ,  Tukas Ahmed Zaki Iskandar, Bupati Kabupaten Tangerang  dalam tapping video statement yang juga ditayangkan di acara Ngelantur.

 

***

Video Ngelantur : Revolusi Mental Melalui KURASSAKI (Kurangi Sampah Sekolah Kita) bisa dilihat pada link berikut:
https://www.facebook.com/KotaTanpaKumuh.Indonesia/videos/221417986337361