Semangat KPSPAMS Dukung Keberhasilan Program PAMSIMAS di Desa Purnajaya

Dalam bentuk rangkaian Pembelajaran Pelaksanaan Program Pamsimas di Kabupaten Ogan Ilir, telah dilaksanakan kunjungan lapangan ke Desa Purnajaya, Kecamatan Indralaya Utara dan Desa Saranglang, Kecamatan Pemulutan Barat, Kabupaten Ogan Ilir pada tanggal 21 Juni 2022. Kunjungan ini bertujuan untuk mendapatkan pembelajaran dari program Pamsimas yang telah berjalan di masing-masing desa. Kunjungan ini dilakukan oleh Pemerintah Pusat yang dihadiri oleh Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian PUPR, Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi serta Pemerintah Daerah Kabupaten Ogan Ilir yang dihadiri oleh Kepala Bappeda Kabupaten Ogan Ilir, Pokja PPAS Kabupaten Ogan Ilir, Ketua DPMU Kabupaten Ogan Ilir, Perwakilan dari Kantor Kecamatan Indralaya Utara, Balai PPW dan DPMU. Kedatangan ini disambut baik oleh Kepala Desa Anggota KPSPAMS di masing masing desa.

Kunjungan pertama di Desa Purnajaya dimulai dengan diskusi antara pemerintah pusat, pemerintah kabupaten dan berbagi pengalaman dengan Kepala Desa Purnajaya, Masyarakat anggota KKM, KPSPAM dan masyarakat penerima manfaat. Desa Purnajaya mendapatkan Program Pamsimas Reguler tahun 2017 yaitu pada saat Program Pamsimas III di Kabupaten Ogan Ilir dan mendapatkan bantuan HID tahun 2020. Kegiatan yang telah dilaksanakan adalah pembangunan menara air, pembangunan sumur bor dan pemabangunan jaringan perpipaan

Diskusi di Desa Purnajaya dibuka oleh sambutan dari Direktur Perumahan dan Kawasan Permukiman, Tri Dewi Virgianti, yang menekankan “Pembelajaran ini bertujuan untuk mendapatkan pandangan dan berbagi pengalaman dari para pelaksana penyedia layanan di daerah untuk mengetahui strategi keberhasilan serta kendala yang dihadapi agar program ini kedepanya sejalan dengan kondisi di daerah dan sinkron dengan kebijakan di level pusat hingga daerah”

Kunjungan ini juga dihadiri oleh Sekretaris Utama dari Department of Foreign Affiars and Trade (DFAT) Keduataan  Austraila, Gerard Cheong, yang menyampaikan bahwa “Program Pamsimas merupakan salah satu program terbesar di dunia yang mendorong penyediaan akses air minum dan sanitasi perdesaan. Semangat dalam menyediakan infrastruktur dasar ini perlu dijaga agar dapat terus memberikan manfaat khususnya di bidang kesehatan”. Hal ini juga ditekankan oleh Kepala Satuan Kerja  PP, Yusrizal,, yang menyampaikan harapan dari kunjungan ini adalah dapat mengadopsi keberhasilan di Desa Purnajaya kepada desa lainnya untuk mendorong keberlanjutan program Pamsimas yang sudah diberikan oleh pusat, agar tidak ditemukan kembali sarana yang terbengkalai atau tidak beroperasi.

Kepala Desa Purnajaya, Joni Syafdayiyandi, menyampaikan bahwa progam sudah masuk kedalam prioritas dana desa pada  2 tahun anggaran dengan memberikan tanah hibah dari masyarakat kepada pemerintah desa dan infrastruktur yang telah diinterventarisir sejak tahun 2017. “Penyediaan akses air minum menjadi salah satu isu tahunan di Desa Purnajaya sebelum adanya Pamsimas karena desa kami sering mengalami masalah kekeringan tahunan, sumber air minum sedikit, dan topografi desa berada pada elevasi tinggi,” jelas Joni. Pengelola sarana di Desa Purnajaya sudah masuk dalam lembaga desa sebagai LKD dengan nama KPSPAMS Maju Jaya. Antusias anggota KPSPAM dalam mengelola dan menjalankan sistem penyediaan air minum hingga ke rumah masyarakat sangat besar sehingga sarana dari Program Pamsimas ini masih terus berjalan hingga tahun 2022. Joni pun menyampaikan bahwa isu terkait penyediaan akses air minum dan sanitasi di masyarakat selalu diangkat pada setiap Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes).

Kendala yang dihadapi hingga saat ini terkait pengelolaan SPAM yang membutuhkan biaya pemeliharaan yang besar sehingga tidak jarang anggota KPSPAM tidak mendapatkan honor dalam menglola SPAM. “Pembayaran iuran oleh masyarakat seringkali menemui kendala sehingga manajemen operasi (OM) dan pengembangan sulit dilakukan,” tambah Joni.  

Ketua KPSPAM Maju Jaya dan perwakilan masyarakat yang mendapatkan manfaat juga menyampaikan aspirasi dan kendala yang dihadapi dalam penyediaan akses air minum dan sanitasi ini. Mereka menyampaikan bahwa SPAM yang ada saat ini belum dapat melayani seluruh masyarakat Desa Purnajaya dikarenakan elevasi SPAM lebih rendah dibandingkan wilayah pelayanannya sehingga pada jam puncak air tidak sampai ke rumah-rumah dan ketika air tidak dapat mengalir, udara yang lewat dari meter air terhitung sebagai jumlah air yang harus dibayar masyarakat, hal ini merupakan salah satu penyebab masyarakat keberatan untuk melakukan pembayaran sesuai dengan besaran meter air karena tidak mendapatkan kuantitas yang sebanding.

Oleh sebab itu rencana kedepannya dalam meningkatkan pelayanan ini adalah dengan mendorong masyarakat untuk memprioritaskan penyediaan air minum dan sanitasi pada setiap musrenbangdes ataupun forum aspirasi lainnya dan masuk kedalam Prioritas di RPJMNDes serta tetap mengalokasikan anggaran dana desa untuk kebutuhan penyediaan akses air minum dan sanitasi.