Seribu Satu Aksi Kabupaten Sumbawa Barat Wujudkan Sanitasi Aman

Pada acara ramah tamah antara Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dan Tim JMP, serta Kementerian yang merupakan rangkaian dari kegiatan kunjungan lapangan Unicef di Provinsi NTB. Bupati Sumbawa Barat, Musyarifin menceritakan awal komitmen dirinya terhadap sektor sanitasi sudah muncul sejak dilantik menjadi Bupati pada tahun 2016 lalu. “Hal ini karena sejalan dengan misi saya untuk membuka dan membangun 4 jalan bagi masyarakat KSB, yaitu Jalan Utama, Jalan Air, Jalan Angin (sinyal), dan Jalan Listrik,” jelasnya.
 

Menurutnya, dengan segala upaya dan juga dukungan dari semua pihak, kini KSB bukan hanya berhasil menjadi kabupaten pertama di NTB yang sudah melakukan deklarasi ODF, namun juga berhasil mencapai hasil lain.

 

Saat ini cakupan air minum sudah diatas 85%, seluruh desa di KSB juga sudah diterangi lampu dan tidak ada lagi blank spot, karena semua wilayah KSB sekarang sudah dilayani jaringan telekomunikasi dan internet.

 

Tahap selanjutnya yang sedang kami lakukan ialah membangun jalan pikiran, untuk mengubah perilaku masyarakat agar menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, termasuk tidak lagi kembali melakukan praktek buang air besar sembarangan.

 

 “Disamping itu kami juga tengah melakukan peningkatan kualitas sarana sanitasi yang melengkapinya dengan tangki septik kedap dan aman. KSB pun tengah berupaya untuk menjalankan target-target dari lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM),” tutur Musyarifin di Central/Rumah Kediaman Bupati (3/12/2019).

 

Sebagai bentuk keseriusan komitmen dalam mewujudkan sanitasi aman, KSB pun memiliki 728 orang agen yang dikenal dengan nama “Agen Gotong Royong”. Para agen gotong royong ini diatur dalam Perda No.3 Tahun 2016 tentang Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR), dimana tugasnya melaksanakan kegiatan gotong royong seperti pembangunan rumah layak huni, pembangunan jamban, peningkatan kualitas jamban melalui pemasangan tangki septik, serta kegiatan gotong royong lainnya.

 

Aksi KSB pun ternyata tak berhenti disitu, untuk memastikan semua aspirasi dan masukan dari semua pihak, termasuk masyarakat bisa terdengar, pemda KSB setiap minggunya rutin mengadakan acara Pelayanan Setara Inklusif Andalan atau dikenal dengan “Yasinan”.

 

Menurut Staf Ahli Bupati Kabupaten Sumbawa Barat, Benny Tanaya, Yasinan merupakan inovasi dalam penyampaian aspirasi dan pelayanan masyarakat yang dinilai paling efektif karena melibatkan semua pihak dengan dua arah komunikasi.

 

Adapun konsepnya “Yasinan”  yang dimulai sejak tahun 2015 ini yaitu, semua pihak bertemu dalam satu waktu di satu tempat yang sama, dimana dalam forum itu, audiensi yang terdiri dari berbagai pihak, termasuk masyarakat diperbolehkan untuk menyampaikan aspirasinya kepada para pemerintah daerah, termasuk kepada bupati secara terbuka.

 

Benny memaparkan peserta “Yasinan” akan dibagi dalam beberapa kelompok setiap minggunya, dalam satu kali pertemuan biasanya jumlah audiensi mencapai 350-450 orang sesuai dengan kelompok yang sudah ditentukan. Mulai dari tingkat RT, RW, Desa, Kelurahan, Kecamatan, Agen PDPGR, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Babinsa, Babinkantibmas, NGO, Kapolsek, NGO, hingga kelompok lain.

 

Sebelum sesi penyampaian aspirasi, terlebih dulu akan dilakukan kegiatan sholat berjamaah, mendengarkan ceramah dari pemuka agama, dan juga makan malam bersama. Bukan sekadar bertujuan memberikan pelayanan bagi masyarakat, kegiatan ini diadakan untuk mempererat silaturahmi antar warga KSB.

 

“Sampai saat ini kegiatan dinilai sangat memberi dampak positif, seperti tersalurkannya aspirasi warga kepada para pemangku kepentingan, tidak ada lagi sekat antara satu sama lain, pemerintah bisa bekerja dengan tanggap dan tepat sasaran. Selain itu, sudah lebih dari 10 tahun KSB menjadi kabupaten zero konflik di NTB” pungkas Benny mengakhiri perbincangan.