Studi Banding ke Muara Enim, 'Kabupaten Sanipura & Kota Adipura'

MUARA ENIM — Rabu, 1 November 2017

Bicara tentang ‘belajar dari tetangga’, hal yang senada terjadi pula di Kabupaten Muara Enim. Jika di Indramayu pembelajarannya lintas desa, di Muara Enim skalanya lintas provinsi.

Rabu (1/11), Pemkot Tangerang selatan (Tangsel) dari Provinsi Banten sengaja mendatangi Pemkab Muara Enim untuk studi banding program sanitasi. Sebelumnya, Kabupaten Muara Enim menerima penghargaan Sanipura tingkat nasional 2016. Sementara itu di level kota, tahun ini Kota Muara Enim resmi menjadi penerima piala Adipura selama 12 kali berturut-turut sebagai 'Kota Kecil Terbersih' se-Indonesia.

Pemkot Tangsel mengaku, timnya berniat meningkatkan layanan sanitasi di daerahnya dengan belajar langsung dari 'ahlinya'.

Sekretaris Bappeda Kota Tangerang Selatan Dr. Ir. Musni Ahyani, MM. mengungkapkan bahwa selama ini kegiatan sanitasi sendiri sudah berjalan di Kota Tangsel. Beberapa di antaranya adalah program pengentasan kawasankumuh, pembentukkan Pokja Kotaku, Program Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP), dan pelayanan air bersih.

“Sebagai bahan studi banding, (kami) ke Kabupaten Muara Enim, karena kami tahu Muara Enim pada tahun 2016 sudah menerima penghargaan Sanipura tingkat nasional di Aceh beberapa waktu lalu,” ungkap Musni saat bertemu dengan Pemkab Muara Enim. Dalam pertemuan ini, Kepala Bappeda Muara Enim Dr. H. Abdul Najib, MM didampingi Kadin Perumahan Pemukiman H. Ramlan Suryadi, MT.

Sementara itu, Kepala Bappeda Muara Enim Dr. H. Abdul Najib, MM menerangkan, prestasi tersebut tidak lepas dari sejumlah program yang dilaksanakan oleh Pemkab Muara Enim dalam kegiatan Sanitasi Masyarakat (Sanimas). Mulai dari pelayanan air bersih, program amnesti tanki septic, program universal akses 100-0-100 (100 persen pelayanan air bersih, 0 persen kawasan kumuh di perkotaan, dan 100 persen sanitasi yang layak), serta program sanitasi lainnya di sejumlah SKPD di Pemkab Muara Enim.

“Capaian akses sanitasi Muara Enim sudah mencapai 70,46 persen. Ini di atas capaian sanitasi provinsi Sumsel yang 64,57 persen,” ungkap Najib, memberi gambaran.

Kemajuan ini tidak lepas dari kepiawaian Pemkab mencari sumber dana alternatif. Menurut Kadin Perumahan Pemukiman H Ramlan Suryadi MT, dalam beberapa tahun ini Pemkab Muara Enim berhasil mendapatkan pinjaman dana kepada Bank Dunia. Dana tambahan inilah yang dialokasikan untuk penyertaan modal kepada PDAM, demi percepatan pelayanan air bersih perkotaan kepada masyarakat.

Sumber: Yayat Hidayat
Tulisan: Klara Virencia


***