Tebarkan Semangat Pembangunan Sanitasi Melalui Lokakarya Penguatan Provinsi

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) dalam waktu dekat ini kembali mengadakan kegiatan rutin tahunan yaitu Lokakarya Penguatan Peran Provinsi yang diadakan pada 15-16 Oktober 2019 di Hotel Sultan, Jakarta.

 

Bukan  hanya untuk mendukung percepatan pembagunan sanitasi, kegiatan yang mengundang 33 provinsi ini dilakukan sebagai upaya pencapaian target SDGs sanitasi untuk semua di tahun 2030 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2040 untuk mencapai 90% akses sanitasi layak (meliputi 70% akses layak dan 20% akses aman).

 

Data program PPSP menunjukkan, hingga saat ini 95% atau sebanyak 489 Kab/Kota sudah memiliki dokumen Strategi Sanitasi Kab/Kota. Kendati demikian, masih terdapat provinsi yang capainnya masih belum menunjukkan kemajuan, dimana  diantaranya disebabkan karena dokumen yang disusun belum diimplementasikan dengan baik dan masih rendahnya dukungan kepala daerah.

 

Berangkat dari itu, pada lokakarya ini para peserta yang merupakan perwakilan dari Pokja Provinsi diberikan beragam informasi dan pelatihan. Dimana, seluruh rangkaian acara, mulai dari sesi talkshow, sesi berbagi pengalaman Pokja, sesi pembelajaran daerah, hingga praktek penyusunan kebijakan semuanya bertujuan sebagai upaya penguatan kapasitas pemerintah provinsi untuk mengawal pelaksanaan pembangunan sanitasi di daerah.

 

Dalam sambutannya, Deputi Bidang Pengembangan Regional, Rudy S Prawiradinata, menyayangkan bahwa urusan sanitasi belum menjadi prioritas, padahal ini merupakan kebutuhan dasar. “Masih banyak persoalan sanitasi yang terjadi, dimana sekitar 25 juta penduduk Indonesia yang melakukan Buang Air Besar Sembarangan (BABS), untuk itu pembangunan sanitasi penting dan harus dilakukan,” ujarnya.

 

Menurut Rudy, urusan sanitasi tidak dapat selesai hanya dengan menyediakan sarana dan prasarana saja, namun juga harus diikuti dengan perubahan perilaku semua pihak. “Dengan begitu tugas pemerintah provinsi tidak hanya sekedar membangun infrastruktur, tapi juga mengubah perilaku masyarakat,” tambahnya.

 

Harapanya melalui acara ini banyak informasi dan pembelajaran bermanfaat yang di dapat oleh para peserta, sehingga termotivasi untuk melakukan upaya percerpatan pembangunan sanitasi di daerahnya. Terlebih, penyediaan layanan sanitasi yang berkualitas sudah terbukti dapat meningkatkan kesehatan masyarakat.