Tetapkan Wilayah Prioritas, Minut Ramu Gerakan Persampahan

MINAHASA UTARA — Rabu, 4 April 2018

Jika sedari kemarin kita akrab dengan pencapaian berbagai kabupaten & kota dalam meramu gerakan persampahan, kali ini kita berkesempatan mengintip di balik dapur proses peramuan gerakan persampahan dari sejak pencanangannya. Di Kabupaten Minahasa Utara, langkah ini dimulai dari penyatuan pikiran lintas dinas, audiensi dengan Bupati, serta turun lapangan ke bank-bank sampah. Ajaibnya, proses yang biasanya memakan waktu beberapa bulan ini terjadi dalam satu hari di Minahasa Utara (Minut).

Rabu (4/4), segenap OPD lintas dinas Kabupaten Minut menyepakati 3 wilayah pilot untuk gerakan persampahan ini. Baik Kecamatan Kalawat, Airmadidi, maupun Kauditan, ketiganya adalah wilayah perkotaan. Wilayah ini dipilih karena cakupan layanannya terbilang yang paling tinggi. Berdasarkan perhitungan Urban Sanitation Development Program (USDP), Kecamatan Airmadidi & Kauditan sendiri telah mencapai cakupan layanan sebesar 41,3%. Sementara itu, cakupan layanan persampahan untuk Kabupaten Minut secara keseluruhan barulah berada di kisaran 11%.

Capaian itu masih terbilang rendah jika melihat target Akses Universal 2019 yang menuntut layanan persampahan sebesar 80% dan pengurangan persampahan sebesar 20%. Dalam usaha mengejar gap inilah, Minut memutuskan untuk mencanangkan gerakan persampahan.

Di daerah-daerah lain, gerakan persampahan efektif menjadi payung kinerja lintas OPD, sekaligus menjadi bahan sosialisasi yang renyah ke masyarakat. Kabupaten Soppeng di Provinsi Sulawesi Selatan, misalnya, baru-baru ini berhasil meluncurkan Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (LLTT) lewat Gerakan SoBAT (Soppeng Bebas Ancaman Tinja). Sementara itu, Kabupaten Wakatobi di Sulawesi Tenggara baru-baru ini mencanangkan Gerakan 'Waste-Key-To-Be' sebagai upaya penyadaran pentingnya sektor persampahan bagi sebuah destinasi wisata laut.

Alhasil, Minut pun menyepakati perlunya pemilihan judul gerakan yang sesuai dengan kondisi lokal. Gerakan ini, berikut pengelolaan sampah akan menjadi program prioritas Kabupaten Minut tahun 2018-2019.

Dalam rangka mempersiapkan peluncuran gerakan persampahan ini, lintas OPD Kabupaten Minut pun tengah mematangkan pengumpulan data eksisting pengurangan sampah sebagai titik tolak gerakan. Salah satunya, adalah dengan melakukan kunjungan ke bank-bank sampah untuk mengumpulkan data teknis. Perhitungan dan verifikasi data ini akan dibantu oleh tim teknis dari Urban Sanitation Development Program (USDP), yang berperan sebagai program asistensi kab./kot. menuju pencapaian target Akses Universal 2019 delegasi Bappenas.

Pergerakan ini disampaikan kepada Bupati Minut Vonnie Anneke Panambunan di hari yang sama, didampingi Kepala Bappelitbang. Berdasarkan keterangan perwakilan tim USDP yang melakukan audiensi, Vonnie menyambut baik inisiatif ini dan kini antusias menantikan data eksisting persampahan.

Rapat lintas OPD pada Rabu (4/4) tersebut dipimpin oleh Asisten II Sekda Kabupaten Minut, didampingi Sekretaris Bappeda, serta dihadiri Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kepala Dinas PU, Sekretaris Dinas Kesehatan, Kabid. Kominfo, Kabid. Bappelitbang, beserta perwakilan Dinas Permukiman.



***