Wakatobi Gerakkan Masyarakat Lewat Festival Panen Sampah

WAKATOBI — Rabu, 21 Februari 2018

Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 21 Februari 2018, Pemerintah Kabupaten Wakatobi meluncurkan gerakan Wakatobi Bebas Sampah atau “Waste, Key To Be The Best Destination”, dengan fokus kampanye tahun ini “Stop Buang Sampah di Laut”.

Demi menggaungkan gerakan ini ke berbagai lapisan masyarakat, Pemkab Wakatobi pun menggelar perhelatan 'Festival Panen Sampah' pada Rabu (21/2) pagi tadi. Sebagai wilayah kepulauan, permasalahan pengendalian sampah Wakatobi butuh penanganan khusus. Tidak tanggung-tanggung, acara 'panen sampah' yang dipusatkan di Pantai Marina tersebut mengerahkan massa ke tiga medan sekaligus. Yakni, 'gerak jalan pungut sampah' untuk sampah darat, 'dayung perahu sampah' untuk sampah permukaan laut, dan 'penyelaman' untuk sampah bawah laut.

Di kegiatan gerak jalan, berbagai kalangan masyarakat turut serta memunguti dan mengumpulkan sampah yang mereka temukan. Mulai dari siswa SD, warga yang ada di sekitar pantai Marina, Basarnas, hingga jajaran Pemerintah Kabupaten Wakatobi bersama-sama ikut serta dalam gerak jalan. Bupati Wakatobi H. Arhawi sendiri yang memimpin rombongan gerak jalan ini, bolak balik dari pantai Marina hingga sejauh 2km.


Di perairan, Dinas Lingkungan Hidup turut serta 'memanen' sampah di permukaan laut menggunakan perahu nelayan. Sementara itu, tim Taman Nasional Wakatobi menyisir kumpulan sampah di bawah permukaan laut.

Tak ingin momentum ini tersia-siakan menjadi hanya sekadar formalitas belaka, Pemkab Wakatobi tanggap meluncurkan Paket Kebijakan Penuntasan Persampahan Menyeluruh dan Berkelanjutan. Senada dengan isi paket kebijakan, perhelatan Festival Panen Sampah ini akan dimantapkan menjadi agenda tahunan.

Di kesempatan yang sama, Bupati Wakatobi turut menandatangani Perbup Pengurangan Sampah & MoU Pengelolaan Sampah di TPA. Sebelumnya, ia telah mengerahkan tenaga 600 orang lebih petugas sampah yang tersebar di 4 pulau besar Kabupaten Wakatobi. Ke depannya, Bupati berjanji akan memastikan adanya TPS untuk setiap desa serta penambahan 4 truk pengangkut sampah.

Bagi Bupati Wakatobi H. Arhawi, target Akses Universal 2019 sebesar 80% untuk penanganan sampah dan 20% untuk pengurangan sampah terasa realistis. Per 2016, Kabupaten Wakatobi memiliki tingkat penanganan sampah 57% dan pengurangan sampah 3%.

"Sangat realistis, yang penting adalah perhatian kita terhadap itu maksimal," ujar Bupati Wakatobi H. Arhawi. "Dan masalah sampah ini adalah salah satu prioritas. Wakatobi ini sudah ditetapkan jadi 10 destinasi prioritas nasional. Sampah harus habis, tidak boleh kelihatan."

Sementara itu, untuk penanganan sampah di lautan yang terbawa arus dari perairan lain, Kepala Bappeda Wakatobi Saediman mengungkapkan bahwa pihaknya mengandalkan pendanaan dari DAK maupun pihak donor untuk pengadaan kapal pengangkut sampah.




***