Karya Ilmiah

Penurunan Nikel (Ni) Dan Seng (Zn) dalam Pengolahan Limbah Cair Industri Elektronik menggunakan Metode Presipitasi dengan senyawa Alkali Na oH dan Na2Co3 (Studi Kasus : PT. Hartono Istana Teknologi)

INDRI HAPSARI P., NIM. L2J003724   2008 4.499

Nikel (Ni) dan seng (Zn) mempunyai dampak negatif bagi kesehatan terutama jika kadarnya sudah melebihi ambang batas. Walaupun pada konsentrasi rendah, efek ion logam berat dapat berpengaruh langsung hingga terakumulasi pada rantai makanan. Seperti halnya sumber-sumber polusi lingkungan lainnya, logam berat tersebut dapat ditransfer dalam jangkuan yang sangat jauh di lingkungan. Pengolahan kimia dengan metode presipitasi hidroksida dan karbonat mampu menyisihkan nikel dan seng secara optimal. Dalam rangka mengatasi permasalahan akibat konsentrasi nikel dan seng yang masih tinggi dan endapan yang dihasilkan banyak akibat pemakaian kapur, maka PT. Hartono Istana Teknologi Sayung Demak bermaksud untuk mengubah pengolahan kimia yang sudah ada agar dapat diperoleh efluen dengan konsentrasi nikel dan seng di bawah baku mutu yang berlaku dan menghasilkan endapan yang sedikit. Presipitasi adalah pengurangan bahan-bahan terlarut (kebanyakan bahan anorganik) dengan cara penambahan bahan-bahan kimia terlarut yang menyebabkan terbentuknya padatan-padatan (flok dan lumpur). Dalam pengolahan air limbah presipitasi digunakan untuk menghilangkan logam berat, sulfat, fluorida dan fosfat. Untuk itu, metode presipitasi dengan senyawa alkali NaOH dan Na2CO3 yang akan digunakan untuk penyisihan nikel (Ni) dan seng (Zn). Senyawa alkali NaOH dan Na2CO3 digunakan sebagai bahan untuk presipitasi. Variabel yang digunakan yaitu pH untuk NaOH (9,5 ; 10; 10,5; 11; dan 11,5) dan Na2CO3 (9; 9,5; 10; 10,5; dan 11) serta flokulan (polimer anionik 1 mg/l dan kationik 5mg/l).

Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Telp. 024-76480678 (Ibu SRI)

 

Pilot Plant Pengolahan Limbah Cair Menggunakan Sequencing Batch Reactor Untuk Penyisihan NH3, NO3, (Studi Kasus : PT. Hartono Istana Teknologi Sayung)

YUDITH VEGA P., NIM. L2J003747   2008 1.177

In an effort to make the waste water treatment more optimal and economic, especially for nitrogen removal, PT. Hartono Istana Teknologi-Sayung is planning to change its waste water treatment plant to the Sequencing Batch Reactor (SBR). SBR is more flexible for removing organic matters and nutrient. In finding the most optimal process of the SBR activity, PT. HIT-Sayung uses the strategy of operational as a criterion. As independent variable are strategy of operational i.e: oxic-anoxic  (3 : 3); two pairs of oxic-anoxic (1.30’ : 1.30’); three pairs of oxic-anoxic (1 : 1); four pairs of oxic-anoxic (45’ : 45’). Variable dependent illustrated by removal efficiency of ammonia, nitrite dan nitrate.
The most optimum strategy of operational is combination three pairs of oxic-anoxic (1 : 1), which are: 0.003 mg/L for the average of effluent NH3- with 99.96% for its removal efficiency, 0.28 mg/L for its highest removal efficiency 98.77% and 8.23 mg/L for the average of effluent NO3- with 90.15% for its highest removal efficiency. The effluent of this treatment has fulfilled the standard quality of the waste water disposal. Besides that, the operation Coagulation-Flocculation treatment plant that increasing WWTP cost of PT. can be set aside. Therefore, by using the SBR design at PT. HIT-Sayung WWTP can make the waste water treatment more optimal and economic.

Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Telp. 024-76480678 (Ibu SRI)

 

Pilot Plant Pengolahan Limbah Cair PT. Cognis Indonesia secara Biologi Menggunakan SBR Untuk Penyisihan COD Dan Nitrogen (NH3)

PUTRI NUGRAHENI, NIM. L2J204005   2008 1.143

Pengolahan air limbah dengan konsentrasi nitrogen tinggi bisa dilakukan dengan menggunakan pengolahan secara biologi baik secara oxic maupun anoxic. Salah satu jenis pengolahan air limbah secara biologi adalah dengan Sequencing Batch Reactor (SBR) yang merupakan salah satu jenis sistem pengolahan lumpur aktif (Activated Sludge). Dengan sistem SBR, proses penyisihan karbon, nitrifikasi, dan denitrifikasi dapat dilakukan dalam satu reaktor dimana penyisihan karbon dapat terjadi pada periode react, nitrifikasi terjadi pada fase aerasi dan denitrifikasi terjadi pada fase anoxic / anaerobik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan proses pengolahan limbah cair PT. Cognis Indonesia, khususnya untuk menurunkan konsentrasi NH3 yang masih tinggi pada efluennya. Variasi strategi operasional yang digunakan adalah oxic-anoxic (3:3); oxic-anoxic, oxic-anoxic (1.30’:1.30’); oxic-anoxic, oxic-anoxic; oxic-anoxic (1:1); oxic-anoxic, oxic-anoxic, oxic-anoxic, oxic-anoxic (45’:45’) dan pengaruh variabel strategi operasional oxic-anoxic dinyatakan dengan efisiensi penyisihan COD dan  nitrogen (NH3)
 Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi operasional yang paling optimal dalam penyisihan COD dan amonia adalah pasangan strategi oxic-anoxic; oxic-anoxic; oxic-anoxic (1 : 1 jam). Pada strategi operasional ini didapatkan rata-rata konsentrasi efluen COD sebesar 640 mg/L dengan efisiensi penyisihan COD 54.20% dan rata-rata konsentrasi efluen nitrogen (NH3) sebesar 143.84 mg/L dengan efisiensi penyisihan nitrat tertinggi 46.56%. Jika dibandingkan dengan pengolahan eksisting, efluen nitrogen hasil penelitian mempunyai nilai yang lebih kecil, sedangkan untuk nilai COD, efluen hasil penelitian lebih besar daripada efluen eksisting.
 
Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Telp. 024-76480678 (Ibu SRI)

 

Desain Instalasi Pengolahan Air Limbah PT. Dua Kelinci (Unit Morning Dan Kacang Atom)

NUR AINI, NIM. L2J003731   2008 1.544

Semakin meningkatnya permintaan terhadap jenis makanan ringan maka PT. Dua Kelinci berusaha meningkatkan kualitas dan kuantitas produksinya untuk memenuhi permintaaan pasar. Hal ini berdampak pada semakin banyaknya buangan proses produksi terutama limbah cair yang membutuhkan penanganan khusus agar dapat diterima oleh lingkungan tanpa menimbulkan dampak yang merugikan. Limbah cair PT. Dua Kelinci, termasuk limbah industri yang berkarakteristik organik dengan TSS 826,25 mg/L, BOD 3994,96  mg/L, COD 7612,68  mg/L, serta minyak dan lemak 0,475 μ mg/L. Kadar minyak dan lemak dalam air limbah tidak terlalu besar sehingga tidak diperlukan unit pemisah minyak berupa perangkap minyak,TSS disisihkan dengan koagulasi- flokulasi-sedimentasi dan filtrasi. Parameter BOD, COD dihilangkan melalui proses biologis dengan Sequencing Batch Reactor (SBR) dan adsorbsi. Sedangkan lumpur yang dihasilkan dari proses pengolahan diolah di Sludge Drying Bed (SDB). Pemilihan pengolahan tersebut didasarkan atas karakteristik limbah influen dan efisiensi pengolahan sehingga diharapkan efluen air limbah dapat memenuhi standar baku mutu yang berlaku di Jawa Tengah yaitu Perda Jateng No.10 Tahun 2004. Biaya investasi yang diperlukan untuk pembangunan IPAL adalah  Rp. 1.774.920.000,00 (satu milyar tujuh ratus tujuh puluh empat juta sembilan ratus duapuluh ribu rupiah).

Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Telp. 024-76480678 (Ibu SRI)

 

Pengaruh Waktu Stabilisasi Terhadap Penurunan COD Dan TSS Pada Sequencing Batch Reactor (SBR) Aerom Dengan dan Tanpa Variasi Pretreatment Air Limbah PT. DUA Kelinci

DEWI PERMATA I., NIM. L2J003705   2008 969

One of biological wastewater treatment process  modification Sequencing Batch Reactor by exploiting period of stabilization time earn to lessen capacities of total aeration volume. Mechanism that happened in this SBR modification same as that happened in Contact Stabilization. There was existence process biosorption, was due to adsorption of the organic matter onto sludge particels, during the contact period (fill - react time).This research aim to know influence of stabilization time to degradation of COD and TSS. This research, used lab scale SBR aerob system units reactor with volume operate for 5 Liters with  wastewater from PT. Dua Kelinci. The variation of stabilization time : 5, 6, and 7 hours with 1 hour for react, 1 hour for settle, 15 minutes for draw and 30 minutes for fill. This research  used two type of wastewater, wastewater with coagulation – floculation and wastewater without coagulation -  floculation.The result for this research showed the progressively time of stabilization had influence in removal concentration of COD and TSS. The analyses revealed that happened in degradation of concentration COD and TSS will achieve maximum level at 7 hours stabilization in wastewater with coagulation - floculation. Efficiency of optimum of COD removal is 78,75% and TSS removal is 65 %.

Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Telp. 024-76480678 (Ibu SRI)

 

Pilot Plant Pengelolaan Limbah Cair PT. Dua Kelinci Pati Menggunakan Proses Lumpur Aktif dengan Variabel SRT (Sludge Retention Time)

SITI RAHMINI, NIM. L2J305286   2008 1.531

Limbah cair industri pangan merupakan salah satu sumber pencemaran lingkungan. Pada umumnya penanganan industri ini adalah dengan proses biologi, hal ini karena sumber polutannya merupakan bahan organik seperti karbohidrat, vitamin, protein sehingga akan dapat didegradasi oleh pengolahan secara biologi. Metode ini merupakan metode yang paling efektif dibandingkan dengan metode kimia dan fisika. Proses lumpur aktif merupakan proses biologi aerobik yang berfungsi mengolah air buangan dengan bantuan bakteri yang menggunakan zat-zat organik dalam air buangan sebagai makanannya.. Dalam mencari kinerja proses lumpur aktif yang paling optimal pada limbah cair PT. Dua Kelinci, Pati parameter yang akan digunakan adalah SRT (Sludge Retention Time). Data yang diukur dalam rangka mendapatkan variasi angka SRT adalah dengan mengatur nilai Qw yaitu debit lumpur yang dibuang. Dalam penelitian ini variabel SRT yang digunakan adalah 5 hari, 10 hari dan 15 hari  dan pengaruh SRT terhadap kinerja lumpur aktif dinyatakan dengan efisiensi penyisihan COD dan TSS.
Efisiensi penyisihan COD dan TSS  paling optimal pada limbah cair PT. Dua Kelinci, Pati dengan proses lumpur aktif adalah pada SRT 15 hari. Pada SRT 15 hari, rata-rata efisiensi penyisihan COD sebesar 63.33% dan rata-rata efisiensi penyisihan TSS sebesar 82.59 %.  Walaupun efisiensi penyisihan COD dan TSSnya tidak mencapai kriteria desain yang diharapkan yaitu sebesar 90% namun pengolahan limbah cair dengan proses lumpur aktif mampu memperlihatkan peningkatan kualitas efluen air limbah. Efluen yang dihasilkan belum memenuhi baku mutu yang berlaku. Ini menunjukkan bahwa pengolahan air limbah PT. Dua Kelinci Pati dengan proses lumpur aktif masih memerlukan pemantauan parameter karakteristik dan parameter operasi dalam lumpur aktif untuk menjaga kualitas efluen air limbah PT. Dua Kelinci, Pati. Berdasarkan analisa terhadap hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan proses lumpur aktif pada air limbah PT. Dua Kelinci, Pati dapat mengoptimalkan, mengekonomiskan dan mengefisienkan kinerja unit pengolahan air limbah PT. Dua Kelinci, Pati.

Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Telp. 024-76480678 (Ibu SRI)
 

 

Strategi Operasional Sequencing Batch Reactor Secara Anaerob - Aerob Dan Variasi Sumber Karbon pada Penyisihan Fospor

AMINAH ELLY E., NIM. L2J003692   2008 1.065

Biological wastewater treatment for phosphor removal could apply Sequencing Batch reactor (SBR). The process occurs in fill-react phase with operational strategy anaerobic-aerobic. To remove phosphor, bacteria need foods which is  carbon in wastewater, could be derived from any source such as sugar, starch, etc. This research purpose to know the influence of operational strategy anaerobic-aerobic and carbon source in wastewater for phosphor removal. This research used SBR reactor with operation volume was 5 liter. Waste that used was artificial one with 200-300 mg/L of COD concentration. As independent variable are operational strategy anaerobic-aerobic ((½:3½); (1:3); (1½:2½); and (2:2) hour) and variation of carbon source (ethanol, glucose and tapioca) whereas as dependent variable is phosphor removal. The result of this research showed that the best of phosphor removal was occured in wastewater with tapioca as carbon source and operational strategy anaerobic-aerobic (1:3) hour with efficiency of removal is 76,44%.

Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Telp. 024-76480678 (Ibu SRI)

 

Pilot Plant Simultaneaus Nitrification Denitrification (SND) Untuk Penyisihan Nitrat (NO3 - N) dan Nitrat (NO2 - N) Dengan Variabel DO (Dissol Ved Oxygen) (Studi Kasus PT. Hartono Istana Teknologi Sayung Demak)

DIAH WAHYUNINGRUM, NIM. L2J003708   2008 979

Nitrogen merupakan salah satu nutrien utama yang dibutuhkan dalam pengolahan air limbah, tetapi limbah yang banyak mengandung nitrogen apabila dibuang ke badan air dapat menyebabkan eutrofikasi serta dapat memacu pertumbuhan alga dan tumbuhan air berakar lainnya pada aliran dangkal. Pengolahan biologi dengan Sistem Lumpur Aktif Simultaneous Nitrification Denitrification (SND) mampu menyisihkan nitrogen secara efektif dan efisien karena nitrifikasi dan denitrifikasi terjadi dalam tangki yang sama. Dalam mengatasi permasalahan akibat konsentrasi nitrit dan nitrat efluen yang masih tinggi, maka PT. Hartono Istana Teknologi Sayung Demak bermaksud untuk mengubah pengolahan biologi eksisting (Biotank/ Trickling Filter Modification) dengan Sistem Lumpur Aktif SND. Dissolved Oxygen (DO) digunakan sebagai parameter dalam penelitian ini karena DO dapat berfungsi sebagai kontrol bahwa nitrifikasi dan denitrifikasi dapat terjadi dalam tangki yang sama. Variasi konsentrasi DO dilakukan dengan mengubah debit udara (jumlah diffuser) yang dimasukkan dalam tangki aerasi. Variabel DO yang digunakan adalah (0,5-1,0) mg/L, (1,0-1,5) mg/L, (1,5-2,0) mg/L, dan (2,0-2,5) mg/L serta pengaruh DO terhadap kinerja Sistem Lumpur Aktif SND yang dinyatakan dengan efisiensi penyisihan nitrit (NO2-N) dan nitrat (NO3-N).
Efisiensi penyisihan nitrit (NO2-N) dan nitrat (NO3-N) paling optimal untuk air limbah PT. Hartono Istana Teknologi Sayung Demak adalah pada konsentrasi DO (0.5 – 1.0) mg/L. Pada konsentrasi DO (0.5 – 1.0) mg/L diperoleh rata-rata efisiensi penyisihan nitrit (NO2-N) sebesar 98.39% dan rata-rata efisiensi penyisihan nitrat (NO3-N) sebesar 97.47%. Hasil ini sesuai dengan kriteria desain yang diharapkan sehingga terjadi peningkatan kualitas efluen air limbah dibanding dengan pengolahan sebelumnya dan efluen yang dihasilkan memenuhi baku mutu yang berlaku. Sistem Lumpur Aktif SND pada konsentrasi DO (0.5 – 1.0) mg/L juga mampu menyisihkan COD hingga diperoleh konsentrasi efluen di bawah baku mutu. Kesimpulan dari analisa hasil penelitian bahwa Sistem Lumpur Aktif SND mampu mengatasi permasalahan air limbah PT. Hartono Istana Teknologi Sayung Demak untuk memperoleh efluen dengan konsentrasi nitrit (NO2-N) dan nitrat (NO3-N) yang rendah. 
 

Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Telp. 024-76480678 (Ibu SRI)

 

Studi Penurunan Total Petroleum Hydrocarbon (TPH) Pada Oil Sludge Dengan Composting Bioremediation

CATUR HADIK SETYOWATI, NIM. L2J003700   2008 1.566

Limbah oil sludge merupakan kotoran minyak yang terbentuk dari proses pengumpulan dan pengendapan kontaminan minyak. Kandungan terbesar dalam sludge minyak ini adalah petroleum hydrocarbon (PERTAMINA, 2001) yang bersifat toxic, oleh karena itu, perlu dilakukan pengolahan oil sludge agar tidak mencemari lingkungan. Bioremediasi merupakan suatu aplikasi proses biologi untuk mengolah tanah, lumpur, dan air tanah yang terkontaminasi bahan-bahan kimia berbahaya (Cookson, 1995). Penggunaan kompos dipilih sebagai bahan untuk proses bioremediasi karena kompos dapat menyediakan unsur hara mikro dalam tanah dan meningkatkan komposisi mikroorganisme tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya konsentrasi Total Petroleum Hydrocarbon (TPH) pada oil sludge setelah dilakukan bioremediasi menggunakan kompos daun Angsana dan Glodogan serta mengetahui jumlah kebutuhan kompos daun Angsana dan Glodogan yang optimal untuk menurunkan TPH pada oil sludge. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa besarnya penurunan konsentrasi Total Petroleum Hydrocarbon (TPH) pada oil sludge setelah dilakukan bioremediasi menggunakan kompos daun Angsana dan Glodogan 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50% dari total komposisi campuran bioremediasi selama 8 minggu adalah 57,53 %, 70,21 %, 93,43 %, 95,76 %, dan 95,55 %, Jumlah kompos daun yang optimal untuk menurunkan TPH pada oil sludge  adalah 40% dari total komposisi campuran bioremediasi.

Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Telp. 024-76480678 (Ibu SRI)

 

Perencanaan Aspek Kelembagaan Dan Pembiayaan Pada Regionalisasi Sistem Pengelolaan Persampahan (Studi Kasus : Kota Pekalongan, Dan Kabupaten Batang)

IKE YUNIA WINASTUTI, NIM. L2J003723   2008 1.670

Permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan sampah dialami oleh kota-kota maupun tingkat kabupaten di Indonesia. Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, dan Kabupaten Batang mengalami permasalahan sampah yang hampir sama, yaitu mengenai TPA. Habisnya umur pakai TPA, keterbatasan lahan untuk penggunaan TPA menjadi masalah yang timbul pada ketiga wilayah tersebut. Letak wilayah yang berada dalam satu kawasan menjadi salah satu alasan untuk kerjasama pengadaan TPA regional. TPA Regional terletak di Kecamatan Talun Kabupaten Pekalongan. Untuk pelaksanaan kerjasama ini diperlukan sistem kelembagaan yang baik dalam menunjang seluruh aspek. Dalam perencanaan ini dilakukan Analisa SWOT untuk menentukan sistem kerjasama kelembagaan regional dan juga Analisa mengenai kelembagaan persampahan yang ada di ketiga wilayah. Selain itu,untuk menunjang perencanaan dalam aspek teknik operasional, dilakukan Analisa pembiayaan operasional persampahan di ketiga wilayah. Analisa pembiayaan ini dimulai dari biaya investasi peralatan, pembiayaan operasional pengumpulan sampai pembuangan akhir, biaya operasional setiap sumber, dan juga pembebanan biaya terhadap masyarakat. Dengan perencanaan ini, diharapkan dapat memperkuat sistem pengelolaan persampahan di ketiga wilayah

Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Telp. 024-76480678 (Ibu SRI)