Publikasi

Kumpulan Data AMPL

Sekretariat Pokja AMPL   Th. 910

CD ini berisi kumpulan data-data dalam bentuk PDF yang menyangkut masalah air minum dan penyehatan lingkungan.

Breakfast Club "Kita, Air dan Sanitasi".

2005 888

Dalam acara Breakfast Club "Kita, Air dan Sanitasi" ini, yang diselenggarakan oleh Metro TV, mencoba untuk menyampaikan tentang perlunya mengelola dan memelihara air dan sanitasi. Dalam acara ini menghadirkan nara sumber dari Bappenas, yaitu Bp. Ir. Basah Hernowo , Direktur Permukiman dan Perumahan. Dalam wawancaranya dengan Metro TV, menyatakan bahwa Air adalah kebutuhan hidup dalam keseharian, maka air memerlukan pengelolaan dan pemeliharaan. Tanpa adanya pengelolaan dan pemeliharaan yang baik akan mengakibatkan permasalahan, terutama yang menyangkut tentang kesehatan. Air yang dikelola akan memberikan sanitasi yang baik pula.

Hancurnya Mata Rantai Kehidupan

WALHI   10 Maret 2006 1.543

Tidak terpikirkan sama sekali bahwa korban pencemaran ini adalah anak–anak balita yang tidak berdosa, menanggung berbagai penyakit yang membahayakan nyawa mereka, hal yang seharusnya tidak mereka alami.
Pada film ini kita dapat melihat betapa pencemaran terhadap aliran serta sumber air yang dipakai oleh masyarakat setempat sebagai sumber kehidupan mereka ternyata dicemari oleh limbah pabrik kertas. Sebagian besar pabrik kertas di Sumatera ternyata telah membuang limbahnya pada aliran sungai secara serampangan. Dan meninggalkan trauma serta penyakit yang tiada habisnya diderita rakyat.
Film berdurasi sekitar 1 jam ini betul–betul menghentakkan kesadaran kita betapa industri–industri besar di negeri tercinta ini telah menyumbang kesengsaraan bagi rakyat serta kerusakan ekologis lingkungan hidup yang dahsyat

Communication Strategy Kenya Water Sector Reforms

Ministry of Water and Irrigation Kenya   Th. 835

Restructuring the Public Sector in West Bengal
Policies, Practice and Lessons Learnt

Departement of Public Enterprises Government of West Bengal   10 Maret 2006 809

Faced with rapidly declining performance of its Public Sector Undertakings (PSUs), the Government of West Bengal (GoWB) initiated the process of restructuring by freeing the resources committed to its public sector undertakings to the extent possible, for redeployment in social and infrastructural development sectors to further economic growth in the State. Accordingly, Public Enterprises Department (PED) was assigned the task by GoWB, to evolve a transparent and consensual framework for the restructuring of loss-making PSUs. Based on PED recommendations, GoWB decided that its loss-making PSUs that were becoming increasingly dependent on budgetary support, would be restructured in order to: (a) unblock the assets of PSUs that are structurally unviable for deployment in economic activity, and the released resources would be used for social development, (b) achieve viability under continuing ownership of Government in respect of PSUs that have potential to do so without much investment, through a process of restructuring of their business, financial liabilities and administration including manpower, and (c) achieve viability through a transparent Joint Venture transformation process in respect of PSUs requiring capital investments to achieve viability.

100 Juta Orang belum Memperoleh Pelayanan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Kabupaten Tangerang

25 Februari 2006 920

100 Juta orang belum memperoleh pelayanan air minum dan penyehatan lingkungan. Dalam mengatasi permasalahan ini, Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang telah mengambil langkah penting dengan mengadopsi kebijakan nasional pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat serta menyusun program dan kegiatan yang mendukung kebijakan tersebut. Leaflet ini berisi uraian dari 11 kebijakan nasional AMPL BM di kabupaten Tangerang.