Siaran Pers Diskusi Pegiat Air Minum dan Sanitasi: Pentingnya Keterlibatan Media dalam Kampanye dan Advokasi Air Minum dan Sanitasi Aman

JAKARTA – Kelompok Kerja Pembangunan Perumahan, Permukiman, Air Minum dan Sanitasi (Pokja PPAS) Nasional di bawah koordinasi Direktorat Perumahan dan Permukiman Kementerian PPN/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) bekerja sama dengan Wahana Visi Indonesia (WVI) menyelenggarakan Diskusi Pegiat Air Minum dan Sanitasi dengan tema “Pentingnya Keterlibatan Media dalam Kampanye dan Advokasi Air Minum dan Sanitasi Aman”. Kegiatan ini bertujuan untuk menunjukkan peran penting media bagi kampanye dan advokasi air minum dan sanitasi aman kepada publik. Acara ini diselenggarakan sebagai bagian dari Road to Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional (KSAN) yang akan diselenggarakan pada bulan Mei 2022. Kegiatan ini dihadiri oleh pembicara dari Kementerian PPN/Bappenas selaku perwakilan pemerintah, Wahana Visi Indonesia selaku perwakilan organisasi non pemerintah (NGO), serta Kompas Media dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta selaku perwakilan media.
 
Bapak Dr. Ir. Oswar M. Mungkasa, MURP, Fungsional Perencana Utama di Kementerian PPN/Bappenas menjelaskan bahwa pembangunan air minum dan sanitasi bukanlah tugas dari pemerintah semata, melainkan perlu perhatian dan peran dari semua pihak. Terlebih, air minum dan sanitasi merupakan pelayanan dasar yang sangat berkaitan erat dengan derajat kesehatan dan ekonomi masyarakat. “Media merupakan salah satu pihak yang memiliki peranan penting dalam pembangunan sektor air minum dan sanitasi. Upaya pelibatan media telah dilakukan sejak lama, namun memang perlu diperkuat untuk membantu Pemerintah dalam melakukan promosi kepada masyarakat dan advokasi kepada para pemangku kebijakan,” ujarnya.
 
Ibu Tri Dewi Virgiyanti, ST, MEM, Direktur Perumahan dan Permukiman Kementerian PPN/Bappenas selaku Ketua Kelompok Kerja Pembangunan Perumahan, Permukiman, Air Minum, dan Sanitasi (Pokja PPAS) Nasional, menambahkan bahwa tantangan pembangunan sektor air minum dan sanitasi cukup besar. “Capaian akses air minum layak kita sudah sampai 90,2% namun hanya 11,9% diantaranya yang merupakan akses aman. Di sektor sanitasi, akses sanitasi layak mencapai angka 79,5% termasuk akses aman sebesar 7,6%. Selain itu, praktik Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di tempat terbuka masih ada sekitar 6,2% atau setara dengan 16,7 juta penduduk,” terangnya. Hal ini menjadi tantangan besar karena dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 Pemerintah menargetkan 100% akses air minum layak dan 90% akses sanitasi layak (termasuk 15% akses aman).  Lebih jauh, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan #6 memandatkan 100 persen akses air minum aman dan 100  persen akses sanitasi layak.
 
Media monitoring yang dilakukan Pokja PPAS Nasional menunjukkan, pada bulan Agustus 2021, terdapat 553 pemberitaan seputar isu air minum dan sanitasi dengan tone yang lebih banyak bersifat positif. Namun demikian, isu ini tetap dinilai belum optimal menggerakan masyarakat untuk melakukan perilaku hidup bersih dan sehat. Terkait itu, maka diperlukan langkah-langkah nyata untuk memperkuat peran media dalam membawa perubahan sektor air minum dan sanitasi ke arah yang lebih baik.
 
Ibu Priscilla Christin, Communication Director di Wahana Visi Indonesia (WVI), menyampaikan bahwa pelibatan media dapat menjadi strategi efektif bagi Pemerintah, maupun pelaku air minum dan sanitasi lainnya dalam mengedukasi masyarakat akan pentingnya air minum dan sanitasi. Beberapa pengalaman WVI menunjukkan bahwa peran media sangat penting untuk menyebarluaskan pengalaman dan pembelajaran yang didapat dari program/kegiatan yang dilakukan WVI. “Media dapat menjadi wadah untuk berbagi pengalaman keberhasilan dan berbagai praktik baik dari intervensi inovatif terkait air minum dan sanitasi yang dilakukan oleh organisasi non-pemerintah (NGO),” ujarnya.
 
Bapak Andreas Maryoto, Wakil Redaktur Harian Kompas serta Bapak Afwan Purwanto, Ketua Asosiasi Jurnalis Independen, menyampaikan tanggapan dan masukan terhadap peran dan keterlibatan media dalam kampanye dan advokasi publik di bidang air minum sanitasi. Kedua penganggap mengutarakan pandangan masing-masing mengenai isu-isu terkait air minum dan sanitasi yang menarik untuk diliput oleh media dan langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh para pemangku kepentingan bidang air minum dan sanitasi untuk dapat meningkatkan keterlibatan media.
 
 .........................................................................................................................................................................

Tentang Pokja PPAS Nasional
 
Kelompok Kerja Pembangunan Perumahan, Permukiman, Air Minum dan Sanitasi (Pokja PPAS) Nasional adalah sebuah lembaga ad hoc di bawah koordinasi Kementerian PPN/Bappenas yang dibentuk sebagai wadah atau forum komunikasi dan koordinasi antar kementerian/lembaga. Setidaknya terdapat 11 kementerian/lembaga pemerintahan yang tergabung dalam Pokja PPAS Nasional. Pokja PPAS memiliki peran untuk memperkuat koordinasi, melakukan sosialisasi, dan advokasi guna meningkatkan kesadaran, kepedulian, dan kemampuan berbagai pemangku kepentingan untuk meningkatkan pembangunan di sektor perumahan, permukiman, air minum dan sanitasi.
 
Tentang Wahana Visi Indonesia
Wahana Visi Indonesia adalah organisasi kemanusiaan Kristen yang hadir melayani dan berkolaborasi dalam pemberdayaan anak, keluarga dan masyarakat yang paling rentan melalui pendekatan pengembangan masyarakat, advokasi dan tanggap bencana untuk membawa perubahan yang berkesinambungan tanpa membedakan agama, ras, suku, dan gender. Wahana Visi Indonesia juga turut aktif berkontribusi dalam mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan #6 (Akses Air Bersih dan Sanitasi).
 
Untuk informasi lebih lanjut tentang Pokja PPAS Nasional, silahkan mengunjungi https://nawasis.org/, Facebook Pokja AMPL dan Portal Sanitasi, serta Instagram @rumahairminumsanitasi. Untuk Wahana Visi Indonesia, kunjungi https://wahanavisi.org/
 
Narahubung Media: Cheerli (0859-5668-8696)