Siaran Pers Finance Minister’s Meeting (FMM) 2020

Siaran Pers
Finance Minister’s Meeting (FMM) 2020
“Optimalisasi Pendanaan Menuju Akses Air Minum dan Sanitasi Untuk Semua”

 

Sebagai salah satu anggota PBB, Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/ Sustainable Development Goals (SDGs), salah satunya pada tujuan 6 yaitu untuk mencapai akses air minum dan sanitasi aman dan berkelanjutan bagi semua masyarakat. Dalam mewujudkan komitmen tersebut, selain telah mengarusutamakan target TPB dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, sejak tahun 2017 Indonesia juga menjadi bagian dari forum kemitraan multipihak skala global Sanitation and Water for All (SWA).

Sejalan dengan tujuannya untuk mendorong dan memotivasi negara-negara dunia menjadikan air minum dan sanitasi sebagai salah satu fokus pembangunan, SWA rutin mengadakan pertemuan tingkat tinggi bagi para pemegang kebijakan negara, setingkat menteri dalam rangka advokasi melalui dialog antar negara.

Pada tahun 2020, tepatnya 2 Desember Indonesia berkesempatan mengikuti Finance Minister Meeting (FMM) Asia Pasifik yang diselenggarakan secara virtual. FMM merupakan agenda pertemuan Menteri Keuangan dunia untuk membahas peran sektor keuangan terhadap pemenuhan akses serta layanan air minum, sanitasi dan higienitas.

Keikutsertaan Menteri Keuangan dalam forum ini dianggap penting karena memiliki peranan strategis sebagai pengambil kebijakan yang mendorong terciptanya kecukupan dan efektifitas pendanaan dalam meningkatkan pembangunan di sektor tersebut, terlebih dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini.  Peningkatan kualitas layanan air minum, sanitasi dan higienitas diyakini menjadi salah satu upaya strategis untuk mengendalikan transmisi penularan Covid-19.

Secara rinci tujuan dari kegiatan FMM adalah membangun dan meningkatkan peran kerja sama para menteri keuangan negara anggota SWA untuk investasi cerdas dalam bidang air minum, sanitasi dan higienitas. Melalui acara ini diharapkan adanya perhatian khusus dari para menteri keuangan di negara-negara SWA, termasuk Indonesia untuk lebih mengedepankan pembangunan sektor air minum, sanitasi, dan higienitas.

Pembangunan sektor air minum dan sanitasi dinilai sebagai investasi cerdas karena bukan hanya mampu meningkatkan kesehatan masyarakat dan berpotensi mengendalikan transmisi penularan Covid-19, juga diyakini dapat memberikan kontribusi untuk pertumbuhan ekonomi lokal dan meminimalisir dampak perubahan iklim dalam jangka panjang.

Pada acara FMM ini Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia, Suahasil Nazara akan mengikuti panel diskusi sekaligus memaparkan studi kasus tentang promosi skema pembiayaan berbasis hasil, sementara itu Menteri PPN/ Bappenas akan menyampaikan komitmen pemerintah Indonesia dalam pencapaian target air minum dan sanitasi dalam RPJMN 2020-2024 yang searah dengan TPB/SDGs serta menyampaikan undangan terbuka untuk menghadiri Sector Ministers’ Meeting (SMM) yang akan diadakan pada akhir kuartal 2021 di Indonesia.

Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2019 yang diolah Bappenas menunjukkan capaian akses sanitasi layak berada di posisi 77,4 persen, termasuk 7,5 persen akses sanitasi aman. Sedangkan untuk akses air minum layak berada di posisi 89,3 persen, termasuk 20,2 persen akses perpipaan. Kondisi ini tentu perlu ditingkatkan mengingat Indonesia telah berkomitmen mencapai SDGs 2030 untuk menyediakan layanan akses air minum dan sanitasi aman untuk semua masyarakat.

Dalam mendorong peningkatan investasi pendanaan di sektor sanitasi, air minum dan higienitas pemerintah Indonesia melakukan strategi “Mutual Accountability Mechanism” yang merupakan sebuah mekanisme koordinasi dan kolaborasi kemitraan multipihak baik pemerintah maupun non pemerintah termasuk swasta dan pelaku bisnis serta akademisi dalam komitmen bersama pencapaian sektor air minum, sanitasi, dan higienitas yang berkelanjutan untuk semua. Bukan hanya itu, melalui Kelompok Kerja Perumahan, Permukiman, Air Minum, dan Sanitasi (Pokja PPAS) Nasional sebuah lembaga adhoc dibawah koordinasi Direktorat Perumahan dan Permukiman, Bappenas, Pemerintah Pusat juga telah meluncurkan berbagai program strategis dan inovatif untuk percepatan pembangunan di sektor air minum dan sanitasi, seperti hibah berbasis output, mikro kredit, dan pendayagunaan dana Zakat, Infaq, Sedekah (ZIS) untuk air minum dan sanitasi.

Dalam paparanya Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menjelaskan bahwa, air minum, sanitasi, dan higienitas merupakan salah satu prioritas pembangunan seperti tertera dalam RPJMN 2020-2024. Mengingat betapa pentingnya kontribusi sektor air minum dan sanitasi dalam mencegah penyebaran virus COVID-19, maka sektor ini harus menjadi ujung tombak dalam pemulihan ekonomi, sosial, dan kesehatan pada masa pandemi seperti saat ini. “Pemerintah tidak dapat bergerak sendiri, seluruh pihak harus bekerjasama membantu, termasuk dukungan dari kemitraan global melalui forum Sanitation and Water for All (SWA). Saling bertukar pikiran dan belajar antar negara membuat kita terinspirasi untuk bekerja dan berinovasi lebih baik, komitmen yang lebih kuat untuk pencapaian target pembangunan air minum dan sanitasi,” pungkas  Suharso Monoarfa.

Lebih lanjut, Suharso mengatakan bahwa saat ini pemerintah Indonesia secara konsisten terus melakukan upaya peningkatan pembangunan sektor air minum dan sanitasi melalui beragam program nasional yang strategis dan inovatif.

Tentang Sanitation Water For All (SWA)
SWA merupakan jaringan kemitraan global yang dibentuk untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/SDGs pada tujuan 6 yaitu untuk memastikan ketersedian akses air minum dan sanitasi aman dan berkelanjutan untuk semua. SWA merupakan forum kemitraan multipihak yang terdiri dari para pemangku kepentingan di sektor air minum dan sanitasi, mulai dari pemerintah, sektor swasta, lembaga penelitian, komunitas filantropi, hingga masyarakat sipil. Bersama dengan semua mitra, SWA mendorong adanya komitmen tingkat tinggi dari para pemegang kebijakan tertinggi negara mitra untuk mendorong dan mewujudkan pembangunan air minum dan sanitasi yang merata di seluruh dunia sesuai dengan terget SDGs 2030.  Lebih khusus lagi, SWA fokus untuk memotivasi mitra untuk menjadikan air minum dan sanitasi sebagai salah satu fokus pembangunan.

Tentang Pokja PPAS
Kelompok Kerja Pembangunan Perumahan, Permukiman, Air Minum dan Sanitasi (Pokja PPAS) Nasional merupakan lembaga adhoc yang berada di bawah koordinasi Direktorat Perumahan dan Permukiman, Bappenas. Pokja PPAS Nasional merupakan forum koordinasi dan kolaborasi lintas kementerian yang dibentuk untuk meningkatkan pembangunan air minum dan sanitasi.

Info Lebih Lanjut Menghubungi
Nama  : Muhammad Arifudin
HP       : 087871500509
Email   : kirim1data@gmail.com