Berbagi Pengalaman Fasilitasi

Oleh Katherina Liandy pada 25 Juni 2019, 05:10
3    672
Fasilitasi pendampingan implementasi SSK menjadi kisah menarik untuk disimak dan dipelajari.

Silakan bapak/ibu menceritakan kisah sukses ketika memfasilitasi pokja dampingan dalam pendampingan implementasi SSK atau capaian pokja khususnya aspek pemberdayaan masyarakat melalui topik ini dengan klik "Balas Topik".
    0
Salam Sanitasi
Ini kisah Pendampingan saya kepada POKJA Sanitasi disalah satu Kabupaten /Kota Provinsi Lampung
Singkatnya adalah : Ketika kita belum kenal secara tatap muka (hanya lewat WA), maka sangat berbeda tanggapan dan respek Beliau-beliau yang ada di Daerah, namun setelah tatap muka langsung maka segala keadaan/kondisi/situasi terkini dari suatu organisasi POKJA dapat terpahami dengan jelas,
Proses selanjutnya masih membutuhkan kemampuan "Komunikasi"antar dua pihak (pihak Fasilitator dengan Pihak POKJA) agar tidak terjadi salah persepsi atau sok pintar/menggurui, jika " Keterbukaan dalam Komunikasi" telah terbangun dengan saling menerima kekurangan/kelebihan masing-masing personil, maka pintu masuk proses Fasilitasi telah terbuka, dan jika pintu fasilitasi telah terbuka maka sudah tidak ada penghalang untuk saling memberi/menerima masukan bahkan nasehat (masalah kinerja).
Hasilnya adalah :
1. Fasilitator (PFI) dapat memposisikan diri menjadi Pendamping/bukan eksekutor (*yang mengerjakan tugas POKJA), memang dalam kondisi tertentu Fasilitator mendukung/membantu pada situasi tertentu (mengerjakan yang betul-betul belum dapat dikerjakan oleh POKJA), namun prosentasi harus jauh lebih banyak peran POKJA
2. Terbangunlah Empati (saling menyadari kesibukan masing-masing), sehingga tidak terjadi saling menyalahkan ketika ada proses-proses Perbaikan/Pengkualitasan pada Dokumen SSK.
3. Hasil Kerja lebih Berkualitas karena dikerjakan dengan Kesungguhan dan penuh Tanggung Jawab (selalu dikomunikasikan bersama)
4. Terjadinya Transfer Ilmu kedua belah pihak antara Fasilitator dengan POKJA, sehingga tidak terjadi ketergantungan dengan Penyelesaian masalah yang sama.
Demikian Pengalaman Saya selaku PFI Provinsi Lampung, semoga pengalaman ini dapat menjadi Referensi teman - teman sesama Penggiat Pemberdayaan Masyarakat.
Terima kasih.

Salam dan Hormat
    0
Baik Ibu Cantica.
    0

Topik Terhangat