9 Tahun Berdiri, AKKOPSI Sukses Rangkul 95% Kabupaten/Kota di Indonesia
Klara Virencia
13 Juni 2019
https://www.facebook.com/Portal-Sanitasi-445585615630317/
https://www.facebook.com/Portal-Sanitasi-445585615630317/
www.usdp.or.id
3108
Di ulang tahunnya yang ke-9, AKKOPSI kembali menahbiskan 9 kabupaten/kota sebagai anggota Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi Se-Indonesia (AKKOPSI). Genaplah AKKOPSI beranggotakan 491 kabupaten/kota.
Dengan demikian, hanya tinggal 23 kabupaten/kota se-Indonesia yang belum tergabung menjadi anggota AKKOPSI.
"Kalau misalnya disatukan, ini kelompok Bupati/Walikota bisa-bisa setara dengan dewan. Kita punya kekuatan untuk sampaikan kepentingan kepada Presiden," ujar Ketua AKKOPSI Ramdhan Pomanto, pada ajang pembukaan City Sanitation Summit (CSS) XVIII di Jambi pada Kamis (25/10) minggu lalu.
Salah satu agenda sanitasi yang kini sedang diajukan oleh AKKOPSI adalah pelimpahan wewenang pengelolaan wilayah sungai dan kanal dari pemerintah pusat ke pemerintah kabupaten/kota. Ketua AKKOPSI Ramdhan Pomanto menjelaskan, agenda ini timbul setelah melihat bahwa kondisi sanitasi di area-area tersebut cenderung terbengkalai.
"Contoh, Makassar itu punya Pantai Losari," ujar Ramdhan, yang sekaligus merupakan Walikota Makassar. "Otoritas [pengelolaannya] sudah di provinsi. Tapi sekarang, kotornya minta ampun. Nah, pantai kotor seperti itu, ketika tidak diurus dengan baik, masyarakat tidak pernah tahu itu urusan siapa."
Ia berharap, jika memang otoritasnya perlu berada di pusat secara hukum, setidak-tidaknya uang dan operasional pengelolaan wilayah sungai dan kanal dapat dilimpahkan ke kabupaten/kota. Pengajuan untuk pelimpahan wewenang ini sudah menjadi komitmen AKKOPSI sejak tercetusnya Deklarasi Makassar pada CSS XVII tahun 2017.
9 kabupaten/kota yang dilantik menjadi anggota AKKOPSI pada ajang CSS XVIII kemarin antara lain: Kabupaten Manokwari Selatan, Kabupaten Pegunungan Arfak, Kabupaten Mamuju Tengah, Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Nias Barat, Kabupaten Sarmi, Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Teluk Wondama, Kabupaten Mandailing Natal.
Di samping pelantikan keanggotaan, perhelatan CSS XVIII juga sekaligus menjadi ajang penyatuan visi sanitasi di antara pimpinan kabupaten & kota se-Indonesia. Meski pimpinan kabupaten/kota telah berkomitmen sebagai anggota AKKOPSI, namun pergantian masa kepemimpinan dapat memutus kesinambungan agenda sanitasi di sebuah wilayah. Oleh karena itu, kebutuhan akan adanya gelaran CSS XVIII tahun ini pun menjadi mendesak pasca Pilkada serentak yang dialami 154 kabupaten/kota pada Juni 2018.
Dalam upaya penyatuan visi dan menularkan semangat, CSS XVIII turut menghadirkan mitra-mitra sanitasi dan kepala daerah dari wilayah-wilayah dengan sanitasi unggulan untuk membagikan cerita sukses. Kesinambungan ini pun akan dijaga lewat perhelatan CSS XIX tahun depan, di Banjarmasin.