Kuatkan Kapasitas Operator, Aceh Adakan Pelatihan Pengelola Nawasis


Dalam rangka peningkatan kapasitas pengelola Nawasis, Pemerintah Provinsi Aceh pada beberapa waktu lalu mengadakan pelatihan operator Nawasis yang difasilitasi oleh PMU PPSP. Kegiatan yang dilaksanakan secara offline selama tiga hari, pada tanggal 13-15 Juli 2022 di Kota Sabang ini, melibatkan 23 kabupaten/kota sebagai peserta pelatihan.

 

Bukan hanya bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada Pokja PPAS kab/kota tentang menggunaan Nawasis sebagai alat pemantauan dan evaluasi yang efektif di sektor sanitasi, kegiatan ini juga dimaksud untuk memberikan pemahaman kepada Pokja kab/kota tentang pentingnya pemanfaatan Nawasis.

 

Dalam sambutan, Iskandar Syukri, Staf Ahli Gubernur Bidang Keistimewaan Aceh, Sumber Daya Manusia, dan Hubungan Kerjasama, Provinsi Aceh, menjelaskan bahwa acara ini dilakukan sebagai upaya untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul.

 

Kemudian, pada saat pembukaan, Robby Irza, Kepala Biro Administrasi Pembangunan Wilayah, Biro Administrasi Pembangunan, Sekretariat Daerah Aceh, menjelaskan, kegiatan pelatihan ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah provinsi untuk menjadikan isu sanitasi sebagai prioritas pembangunan.

 

"Setelah acara ini selesai diharapkan pengelola Nawasis menjadi lebih mahir dan paham, sehingga proses pemantauan dan evaluasi Program PPSP dapat berjalan dengan baik. Bukan hanya dapat mengetahui progres kemajuan pembangunan sanitasi di wilayah masing-masing, melakukan kegiatan pemantauan dan evaluasi yang baik juga dapat membantu daerah untuk mengetahui tantangan sekaligus merencanakan strategi yang tepat sesuai kebutuhan. Hasilnya, tentu saja percepatan pencapaian akses sanitasi bisa tercapai dengan maksimal,"paparnya.

 

Menurut Robby, peran aktif pemerintah daerah dalam mendukung kegiatan Monev sangatlah dibutuhkan. Terlebih, hal ini juga sejalan dengan mandat pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten kota sebagai pelaksana program PPSP.

 

Di sisi lain, saat menyampaikan materinya, Gery Margana, Tenaga Ahli Monitoring dan Evaluasi Program PPSP, menjelaskan, sebagai sistem informasi, Nawasis terdiri dari tiga komponen utama yaitu database, peningkatan kapasitas, dan informasi, dimana sebagai pelaku pembangunan di daerah, pemerintah daerah melalui SE Mendagri Nomor 845/9287/SJ/2017 diarahkan untuk memanfaatkan Nawasis sebagai alat monitoring dan evaluasi.

 

Menurut Gery, meski saat ini tengah banyak daerah yang telah memanfaatkan Nawasis, namun tetap pemanfaatannya masih perlu ditingkatkan, pasalnya penggunaan daerah yang ada saat ini, belum merata ke semua menu.

 

Selain itu, tentunya ada banyak keuntungan yang bisa didapat daerah dengan memanfaatkan Nawasis. "Mulai dari bisa menjadi alat monev yang akurat, berguna sebagi media advokasi, media pengelolaan pengetahun, serta untuk menyusun masukan dalam perencanaan pembagunan sektor PPAS di wilayah masing-masing," terangnya.

 

Untuk kondisi kab/kota di wilayah Provinsi Aceh, Gery menjelaskan, setidaknya kini terdapat empat kab/kota yang telah mengalami kelebihan kapasitas kepemilikan akun yaitu ada Kabupaten Bireun, Kabupaten Aceh Barat, Kabupaten Aceh Tengah, dan Kabupaten Nagan Raya. Selain itu, untuk kab/kota lainnnya ada yang dalam status aktif dan ada yang keaktifannya masih perlu ditingkatkan. "Maka dari itu, melalui kesempatan ini kami mengajak semua kab/kota di wilayah Provinsi Aceh agar lebih aktif lagi dapat memanfaatkan Nawasis. Pasalnya ada banyak manfaat yang bisa di dapat," imbuhnya.

 

Kata gery, untuk memudahkan kab/kota mengerti dan mudah menggunakan Nawasis, khususnya pada komponen database, pengelola pusat melalui PMU PPSP Bappenas telah menyediakan buku panduan dan juga video tutorial yanga ada di website Nawasis dan bisa akses, serta diunduh siapa saja dan kapan saja.

 

Selanjutnya, pada sesi penutupan, Sepudin, Kepala Bagian Pelaksanaan Administrasi Pembangunan Wilayah, Biro Administrasi Pembangunan Wilayah, Biro Administrasi Pembangunan, Sekretariat Daerah Aceh menyatakan, harapapnya setelah pelatihan ini kab/kota di wilayah Provinsi Aceh dapat lebih aktif lagi dalam memanfaatkan Nawasis sebagai alat untuk mempermudah pelaksanaan kegiatan monev di lapangan. "Banyaknya informasi dan pengetahuan yang ada di Nawasis, tentunya juga dapat bermanfaat sebagai media pembelajaran bagi daerah," pungkasnya.