Mengejar Target Akses Air Minum dan Sanitasi, Kabupaten dan Kota Jayapura Laksanakan Penandatanganan RKT Program USAID IUWASH Tangguh
Penulis
POKJA PPAS
POKJA PPAS
Tanggal Terbit
14 November 2022
14 November 2022
Organisasi & Jabatan
KOM POKJA PPAS
KOM POKJA PPAS
Website
Nawasis.org
Nawasis.org
Dilihat
659
659
Melanjutkan kegiatan Sosialisasi Regional Program USAID IUWASH Tangguh di Provinsi Papua pada bulan September lalu. Pada hari Senin (07/11), Kota dan Kabupaten Jayapura yang terpilih sebagai lokus program melangsungkan kegiatan penandatangan Rencana Kerja Tahunan (RKT) sebagai bentuk komitmen dan kesiapan untuk menjalankan program dalam setahun kedepan.
Membuka kegiatan hari ini, Sekretaris Bappeda Provinsi Papua, Vera Ape Wanda menyampaikan harapannya agar program USAID yang ada di Kabupaten dan Kota Jayapura dapat berdampak dan memicu pembangunan sektor air minum dan sanitasi pada kab/kota lain, “Seperti yang kita ketahui capaian air minum dan sanitasi di Provinsi Papua masih rendah, namun kami tetap berupaya memberikan layanan dasar yang optimal kepada seluruh masyarakat melalui kolaborasi program ini. Saya berharap pembelajaran baik dari Kab/Kota Jayapura yang terpilih sebagai lokus program dapat kita ambil, dan di replikasikan ke kab/kota lain ,” jelasnya.
Lebih lanjut, melalui momen penandatanganan RKT ini, Vera juga mengingatkan bahwa layanan air minum dan sanitasi yang diberikan kepada masyarakat harus dipastikan keamanannya dari hulu sampai ke hilir, “Tidak hanya fokus pada air yang langsung dapat dikonsumsi saja, namun juga pengamanan dan konservasi sumber daya air,” ungkapnya
Setelah sambutan dari Vera, sesi kemudian dilanjutkan dengan pemaparan RKT dari perwakilan pemerintah Kabupaten dan Kota Jayapura yang dimoderasi oleh Surya Akbar. Dalam putaran pertama, Sekretaris Bappeda Kab. Jayapura, Lukman Enrico menjelaskan gambaran umum arah kebijakan pembangunan air minum dan sanitasi di Kab Jayapura, serta kondisi saat ini, “Pada sektor sanitasi, Instalasi Pengelolaan Lumpur Tinja (IPLT) yang ada di Kab. Jayapura saat ini belum optimal, serta jumlah rumah tangga yang terhubung ke layanan Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (LLTT) juga belum maksimal. Pada sektor air minum, kami memiliki sumber air baku yg terbatas, serta kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) belum optimal. Disisi lain, regulasi terkait air minum dan sanitasi juga belum maksimal pelaksanaannya,” jelas Rory.
Menanggapi hal ini, rory menjelaskan urutan kegiatan yang direncanakan dalam RKT sesuai dengan empat target sasaran program USAID IUWASH Tangguh. Dimulai dari sasaran pertama terkait penguatan tata kelola pembiayaan, sampai ke target sasaran keempat terkait peningkatan adopsi perilaku dan peningkatan partisipasi peran kepemimpinan perempuan.
Melanjutkan paparan RKT dari Kab. Jayapura, Kepada Bappeda Kota Jayapura, Rory C Huwae, menjelaskan permasalahan utama terkait air minum dan sanitasi di Kota Jayapura. Pada sektor air minum, Rory menjelaskan bahwa Kota Jayapura masih memiliki sumber air baku yang terbatas, serta sistem pengelolaan PDAM yang belum melayani selama 24 jam. Selain itu tingkat kehilangan air juga masih tinggi sekitar 38,3%, dan juga masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk membayar iuran air. Terkait sektor sanitasi, Rory menjelaskan bahwa pengoperasian IPLT di Kota Jayapura belum optimal, serta pembangunan tangki septik komunal di rumah tangga yang belum kedap.
Melihat dari sisi non teknis, Rory menyampaikan bahwa penegakan regulasi terkait air minum dan sanitasi di Kota Jayapura belum memadai, serta kesadaran dan kemampuan masyarakat terkait pendanaan juga masih terbatas.
Untuk menjawab tantangan yang ada, serta sekaligus mengejar target di tahun 2024, Rory memaparkan program dan pendanaan air minum dan sanitasi di Tahun Anggaran (TA) 2022 Kab. Jayapura yang nantinya juga akan didukung oleh program USAID IUWASH Tangguh melalui kegiatan- kegiatan yang sudah dimasukan di dalam RKT.
Paparan RKT dari Kota dan Kab. Jayapura ini kemudian mendapat tanggapan dari Koordinasi Bidang Air Minum dan Sanitasi, Direktorat Perumahan dan Kawasan Permukiman, Kementerian PPN/Bappenas, Nur Aisyah Nasution. Dalam tanggapannya, Aisyah menegaskan kembali terkait pentingnya data sebagai landasan penyusunan rencana yang baik kedepannya, “Pada penyusunan RKT tahun pertama ini, kelengkapan data akan menjadi tulang punggungnya, sehingga data perlu disinkronkan,” jelas Aisyah.
Lebih lanjut Aisyah juga menegaskan agar pemerintah daerah ikut dalam penyusunan dokumen perencanaan daerah, seperti halnya penyusunan Rencana Induk Sistem Pengembangan Air Minum (RISPAM) yang kebanyakan kab/kota lainnya dilimpahkan kepada PDAM, sehingga isi dari RISPAM hanya terbatas pada pengembangan PDAM saja.
Masuk ke pembahasan yang lebih teknis, Aisyah juga menyampaikan perbaikan- perbaikan dalam RKT yang sudah disusun Kab dan Kota Jayapura, seperti halnya pada penyesuaian bahasa output yang tidak hanya sekedar laporan kegiatan saja, namun dokumen perencanaannya yang seharusnya menjadi output. Selanjutnya Aisyah juga menegaskan terkait perbaikan penyesuaian Berita Acara Serah Terima (BAST) dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) penanggung jawab yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing- masing OPD.
Menutup akhir tanggapannya, Aisyah juga menyampaikan harapannya agar program USAID IUWASH Tangguh di Kota dan Kab. Jayapura ini dapat memicu advokasi dan komitmen dari pengambil keputusan tingkat tinggi agar dapat meningkatkan investasi pendanaan pada air minum dan sanitasi.
Setelah mendapat tanggapan dan arahan dari tim teknis lainnya, kegiatan dilanjutkan dengan seremoni penandatangananya RKT, yang dimulai dengan sambutan dari Direktur Perumahan dan Kawasan Permukiman, Kementerian PPN/Bappenas, Tri Dewi Virgiyanti. Dalam sambutannya, Virgi mengapresiasi kerja sama dari pemerintah daerah dalam penyusunan RKT program USAID IUWASH Tangguh, “Harapannya melalui kerjasama program ini dapat mengukuhkan komitmen dalam mendorong percepatan peningkatan akses air minum dan sanitasi yang tangguh dan berketahanan iklim di Provinsi Papua,” jelas Virgi.
Lebih lanjut, Virgi berharap agar RKT ini tidak hanya disusun untuk keperluan administrasi saja, namun dapat diinternalisasikan dalam dokumen perencanaan daerah, serta sebagai alat untuk menjamin adanya kegiatan yang terarah, yang dikolaborasikan dengan seluruh OPD untuk mencapai penyediaan akses air minum dan sanitasi yang aman dan berketahanan iklim.
Sesi sambutan kemudian dilanjutkan oleh Mission Director USAID Indonesia Jeff Cohen yang menyampaikan apresiasinya atas kerja sama pemerintah daerah dengan USAID untuk meningkatkan Kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Papua, “Ketersediaan akses menjadi bagian penting dalam mewujudkan masyarakat Papua yang sehat dan sejahtera. Terkait ini, USAID berkomitmen akan mendukung pemerintah daerah dalam memperbaiki pengelolaan penyediaan akses air minum dan sanitasi yang berketahanan iklim,” jelasnya.
Kegiatan hari ini kemudian ditutup dengan seremoni penandatangan RKT yang diikuti oleh perwakilan dari Sekretaris Bappeda Kota Jayapura, Sekretaris Bappeda Kabupaten Jayapura, Sekretaris Provinsi Papua, Chief of Party USAID IUWASH Tangguh, Mission Director USAID IUWASH, serta seluruh kementerian/lembaga teknis.
bang ini bener kan Jayapura bulan September.