Menuju Sanitasi Aman, NTB Siap Pererat Kolaborasi
Sekretariat Pokja PPAS
11 Desember 2019
Pokja PPAS
711
Bagi Kabupaten Sumbawa Barat, awal bulan ini merupakan momen istimewa, pasalnya pada 3-5 Desember 2019 kabupaten ini mendapat kunjungan dari Tim Joint Monitoring Programme (JMP) UNICEF-PPB.
Bukan hanya untuk konfirmasi capaian program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), terutama pada pilar satu yaitu Stop Buang Air Besar Sembarangan, kunjungan ini juga dilakukan sebagai upaya advokasi kepada pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk mewujudkan pengelolaan sanitasi aman.
Dalam kunjungan ini Tim JMP juga didampingi oleh pemerintah pusat dengan perwakilan dari Kementerian Bappenas dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta mitra pembangunan yaitu perwakilan dari WHO Indonesia.
Pada acara audiensi, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Zulkieflimansyah mengatakan, pihaknya bersedia mendukung percepatan capaian akses sanitasi di provinsinya, termasuk mewujudkan NTB untuk menjadi provinsi yang terbebas dari perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS).
Seperti diketahui, saat ini baru satu kabupaten dari 10 kabupaten/kota di NTB yaitu, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) yang telah melakukan deklarasi Stop BABS/ODF/BASNO.
Selanjutnya, Zulkiefli menuturkan bahwa pihaknya juga menyambut baik rencana dukungan yang ditawarkan oleh UNICEF. “Kami berharap, dukungan ini bukan hanya di sektor air minum dan sanitasi, tapi bisa merambah di sektor lainnya. NTB sendiri saat ini sedang menuju provinsi yang ramah investasi, ramah wisatawan, dan ramah bisnis,” ungkapnya
Menurutnya, karakteristik semua daerah di NTB sangatlah beragam, untuk itu Zulkiefli berpesan agar pendekatan serta upaya yang akan dilakukan dalam mewujudkan pengelolaan sanitasi aman harus menyesuaikan karakter daerah masing-masing. “Tujuannya agar berjalan dengan baik dan optimal,” pungkasnya.
Bagi Kabupaten Sumbawa Barat, awal bulan ini merupakan momen istimewa, pasalnya pada 3-5 Desember 2019 kabupaten ini mendapat kunjungan dari Tim Joint Monitoring Programme (JMP) UNICEF-PPB.
Bukan hanya untuk konfirmasi capaian program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), terutama pada pilar satu yaitu Stop Buang Air Besar Sembarangan, kunjungan ini juga dilakukan sebagai upaya advokasi kepada pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk mewujudkan pengelolaan sanitasi aman.
Dalam kunjungan ini Tim JMP juga didampingi oleh pemerintah pusat dengan perwakilan dari Kementerian Bappenas dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta mitra pembangunan yaitu perwakilan dari WHO Indonesia.
Pada acara audiensi, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Zulkieflimansyah mengatakan, pihaknya bersedia mendukung percepatan capaian akses sanitasi di provinsinya, termasuk mewujudkan NTB untuk menjadi provinsi yang terbebas dari perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS).
Seperti diketahui, saat ini baru satu kabupaten dari 10 kabupaten/kota di NTB yaitu, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) yang telah melakukan deklarasi Stop BABS/ODF/BASNO.
Selanjutnya, Zulkiefli menuturkan bahwa pihaknya juga menyambut baik rencana dukungan yang ditawarkan oleh UNICEF. “Kami berharap, dukungan ini bukan hanya di sektor air minum dan sanitasi, tapi bisa merambah di sektor lainnya. NTB sendiri saat ini sedang menuju provinsi yang ramah investasi, ramah wisatawan, dan ramah bisnis,” ungkapnya
Menurutnya, karakteristik semua daerah di NTB sangatlah beragam, untuk itu Zulkiefli berpesan agar pendekatan serta upaya yang akan dilakukan dalam mewujudkan pengelolaan sanitasi aman harus menyesuaikan karakter daerah masing-masing. “Tujuannya agar berjalan dengan baik dan optimal,” pungkasnya.