Pemerintah Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah World Water Forum Tahun 2024 Mendatang

Indonesia kembali berbangga karena dipercaya menjadi tuan rumah kegiatan World Water Forum yang kesepuluh pada tahun 2024 mendatang. Kegiatan yang pertama kali diadakan di Marrakesh pada tahun 1997 ini merupakan forum konferensi sektor air terbesar di dunia. Setelah diadakan site visit panitia World Water Conference (WWC) pada Desember 2021 lalu, maka pada tanggal 19 Maret 2022, Indonesia ditetapkan menjadi tuan rumah WWF kesepuluh.

Sebagai bentuk persiapan WWF, Kementerian PUPR mengadakan kegiatan National Stakheolders Meeting pada hari Jumat (08/07). Kegiatan ini dibuka oleh sambutan dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono. Dalam paparannya, Basuki menjelaskan bahwa tujuan acara ini ialah untuk sosialisasi kegiatan dan juga pembentukan organizing committee untuk seluruh kementerian/lembaga terkait.    

“Indonesia mendapat kehormatan sebagai negara berkembang pertama yang menjadi tuan rumah acara ini, sebelumnya di Asia diadakan di Korea Selatan dan Jepang. Tujuan diselenggarakannya acara ini sebagai bentuk sosialisasi bagi kementerian/lembaga lain karena WWF merupakan kegiatan nasional, tidak hanya oleh Kementerian PUPR” jelas Basuki.

Kegiatan yang rencananya diadakan pada tanggal 3-9 Juni 2024 ini akan mengundang sekitar 100.000 peserta, dengan 12 kepala negara dan 54 menteri tamu undangan dari 172 negara. Menyoal terkait kepesertaan acara WWF 10, Basuki juga menegaskan bahwa keterlibatan generasi muda/youth juga menjadi penting “Pada kesempatan ini mari kita sama sama aktif  melibatkan generasi muda kita” pungkasnya.

Kegiatan hari ini juga turut menghadirkan Gubernur Bali, Wayan Koster yang telah menyatakan bahwa Bali siap menjadi lokasi perhelatan WWF mendatang. Menurutnya, Bali sudah berpengalaman menyelenggarakan kegiatan tingkat internasional. Selain itu, nilai kearifan lokal yang dianut masyarakat dalam menjaga kelestarian  alam termasuk sumber air sejalan dengan tema WWF 10 yaitu “Air Untuk Kesejahteraan Bersama/ Water for Shared Posperity”.

“Kearifan lokal masyarakat untuk menjaga alam ini saya perkuat dengan peraturan- peraturan gubernur yang ada. Kami sudah ada peraturan gubernur tentang pembatasan timbulan sampah supaya tidak mengotori air sungai, danau laut atau sumber mata air lainnya. Selain itu peraturan gubernur tentang pengelolaan sampah berbasis sumber dan juga sistem pertanian organik sudah kami terapkan. Penggunaan energi juga sudah diubah, dari yang semula menggunakan batu bara, saat ini sudah menggunakan gas agar udara ekosistem alam lebih bersih” jelas Wayan.

Persiapan kegiatan WWF ini juga mendapat dukungan komitmen dari sejumlah kementerian/lembaga terkait. Wakil Menteri BUMN, Kartika Wijoatmodjo menyatakan bahwa mereka siap menjadi bagian dari national organizing committee WWF, “Kami akan siapkan infrastruktur untuk WWF nanti, dimana saat      ini sebenarnya kami juga tengah siapkan infrastruktur G20. Selain itu ada beberapa program- program di Bali yang kami laksanakan seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur, harapannya nanti dapat di showcase pada saat WWF” jelas Kartika.

Selain Wakil Menteri BUMN, Asisten Deputi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Konservasi Sumber Daya Alam, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marinves) juga menyatakan siap membantu mensukseskan WWF mendatang “Pada kegiatan UNOC kemarin, Menteri Koordinator Marinves sudah menyampaikan terkait restorasi sungai Citarum. Rencananya, diupayakan pada kegiatan WWF bisa dipertunjukan hasil restorasinya, sehingga tidak hanya membahas sisi regulasi namun juga implementasi di lapangan” jelasnya.

Selain Kementerian BUMN dan Kementerian Koordinator Bidang Marinves, Perwakilan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) , Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga turut memberikan komitmennya membantu persiapan di level teknis maupun substansi untuk menyukseskan  WWF yang kesepuluh.

“Setelah kegiatan hari ini, selanjutnya akan diadakan sosialisasi kembali dengan melibatkan multilateral stakeholders dari lembaga donor dan pihak swasta, saya harapkan kerja sama kita semua untuk melaksanakan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya” jelas Basuki menutup kegiatan hari ini.