Peringati HCTPSS, Sejumlah Daerah Berbagi Pengalaman Promosi di Lapangan
Penulis
Pokja PPAS Nasional
Pokja PPAS Nasional
Tanggal Terbit
14 Oktober 2021
14 Oktober 2021
Organisasi & Jabatan
Pokja PPAS Nasional
Pokja PPAS Nasional
Dilihat
527
527
Peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPSS) yang jatuh pada tanggal 15 Oktober akan kembali dirayakan sebagai momentum untuk memperingati pentingnya perilaku CTPS dalam menunjang kesehatan masyarakat. Sebagai rangkaian untuk menyambut HCTPSS, USAID IUWASH PLUS bersama Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Kota Medan mengadakan dialog interaktif berbagi pengalaman para pegiat air minum sanitasi dari daerah dampingan USAID IUWASH PLUS pada hari Kamis (13/10/21).
Acara ini diharapkan dapat memberikan banyak wawasan baru bagi pegiat maupun masyarakat luas tentang berbagai macam kegiatan promosi CTPS, yang nantinya dapat direplikasi di daerah lainnya. Kegiatan ini dihadiri oleh para pegiat dari Kota Medan, Jawa Timur, Kabupaten Deli Serdang, Kota Magelang dan Kota Ternate.
Cerita pertama datang dari Kader Lingkungan 1 Tanjung Gusta, Kota Medan Siti Aisyah Saragih menceritakan pengalamannya dalam mempromosikan CTPS kepada warga. Aisyah yang semula hanya berprofesi sebagai ibu rumah tangga dan penjual jamu merasa bahwa CTPS itu penting setelah mendapatkan pelatihan dan pemicuan dari Dinas Kesehatan. ”Saya merasa hal ini banyak manfaatnya, sehingga saya berinisiatif untuk menjual jamu sembari mengedukasi warga tentang CTPS, terutama untuk anak- anak dan ibu-ibu. Agar menarik untuk anak-anak yang bisa mempraktikan 6 langkah CTPS, maka saya akan berikan jamu gratis” ceritanya.
Selain CTPS, Aisyah bersama kader lainnya juga mengajak warga untuk mengolah limbah rumah tangga dengan benar, dari yang semula air limbah MCK dibuang ke sungai, saat ini sudah ada 60 rumah tangga yang tersambung ke Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
Berbeda dengan yang dilakukan oleh Aisyah, Tim Monev Kota Probolinggo Jawa Timur, Mahmud Yunus juga menceritakan bahwa mereka sering melakukan sosialisasi di tingkat kelurahan melalui PKK dan kegiatan pengajian, serta dengan kreatif membuat maskot yang berkeliling mempromosikan cara CTPS yang benar. Selain itu, untuk memicu warga Tim Monev juga berinisiatif memberikan doorprize bagi warga yang dapat melakukan praktik CTPS dengan benar. “Dengan kegiatan-kegiatan menarik ini, maka praktik CTPS sudah menjadi kebiasaan warga, harapannya kegiatan ini bisa ditularkan juga ke masyarakat lainnya” jelasnya.
Cerita menarik juga datang dari Kabupaten Deli Serdang, yang diwakili oleh Wiwik Sugiarti selaku Tim Monev sekaligus Ketua Penggerak PKK. Wiwik menceritakan, mereka telah melakukan sosialisasi CTPS di berbagai kegiatan warga, mulai dari sekolah- sekolah, arisan desa dan acara warga lainnya di tingkat kecamatan dan kelurahan. “Selain sosialisasi CTPS, kami juga melakukan arisan sanitasi yang bertujuan agar warga terhubung dengan Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (L2T2). Sudah banyak sekali warga yang terpicu berkat dukungan dan pendampingan dari program USAID IUWASH PLUS” jelas Wiwik.
Tak kalah dengan daerah-daerah lain, Koordinator Tim Monev Kelurahan Panjang Kota Magelang, Jawa Tengah, Maryam Sutrismiyati juga menyampaikan bahwa dia dan teman-teman kader lainnya aktif mempromosikan tentang CTPS, khususnya bagi kelompok masyarakat menengah ke bawah. “Cara-cara unik lainnya yang saya lakukan ialah melalui kelompok senam pagi dan arisan ibu-ibu, dimana saya sebagai instruktur memastikan mereka melakukan praktik CTPS sebelum dan sesudah senam. Selain itu kami juga menggunakan media KIE seperti poster untuk mengedukasi masyarakat mengenai CTPS” jelasnya.
Sebagai penutup sesi dialog interaktif, cerita yang tak kalah menarik datang dari Kota Ternate, dimana promosi dan kampanye CTPS juga aktif dilakukan kepada masyarakat, mulai dari kegiatan di sekolah, posyandu, rumah tangga dan di masjid. Sanitarian Puskesmas Siko, Masni A Kadir, menyampaikan, dalam merubah perilaku sangatlah sulit, namun jika dilakukan terus menerus, maka warga juga akan terpicu. “Metode promosi yang dilakukan ialah dengan membagikan sticker yang dapat dengan mudah digunakan oleh warga. Tujuannya agar pembiasaan CTPS ini selalu diingat, dan bukan hanya pada saat masa pandemi saja” jelasnya.
Kegiatan diakhiri dengan sesi tanya jawab bersama para narasumber, serta kuis menarik yang dibawakan oleh moderator. Diharapkan acara ini dapat menjadi momentum bagi seluruh peserta untuk terus mempraktikan CTPS sebagai bagian dari budaya masyarakat sehat.
-