Sumbawa Barat, Kabupaten ODF Pertama dari NTB
Klara Virencia
26 Juni 2019
Jurnalis USDP
https://www.facebook.com/Portal-Sanitasi-445585615630317/
www.usdp.or.id
2211
Jelang tutup tahun, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) resmi menjadi Kabupaten 'Open Defecation Free' (ODF) pertama di antara 10 kabupaten/kota di Provinsi NTB. Pemprov NTB meresmikan capaian KSB tersebut pada peringatan Hari Ulang Tahun NTB ke-59, Minggu (17/12) kemarin.
Capaian ini diresmikan oleh tingkat provinsi setelah 65 desa/kelurahan yang ada di KSB lolos proses verifikasi ODF oleh tim dari kecamatan, perwakilan dinas kesehatan kabupaten, dan dinas kesehatan provinsi.
Kepada Bupati KSB Musyafirin, Pemprov NTB memberikan penghargaan sertifikat 'Buang Air Besar Sembarangan NOL' (BASNO). Sebagai bentuk dukungan dari provinsi, Pemprov NTB juga menghadiahkan 1 unit mobil tangki plus mesinnya, 1 mobil operasional 'double cabin', 10 sepeda motor untuk Puskesmas, 40 'sound system' portabel untuk keperluan sosialisasi, serta 7 sepeda motor roda tiga untuk pengangkutan sampah.
Berangkat dari tingkat Buang Air Besar Sembarangan (BABS) atau 'Open Defecation' sebesar 11,36% tahun 2015 lalu, KSB melakukan berbagai upaya dalam mendorong percepatan target ODF ini. Salah satunya adalah dengan mendorong semangat gotong royong dalam pembangunan daerahnya lewat Perda No. 3/2016 tentang Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong. Selain itu, di tahun 2016 KSB juga mulai mengalokasikan program pembangunan 1.000 jamban lewat APBD Kabupaten dan juga IPLT.
Berikutnya di 2017, KSB turut aktif mengikuti program hibah air limbah setempat dan berhasil membangun 6.000 tangki septik dan juga IPAL skala komunal. Alhasil, melalui verifikasi aplikasi Smart STBM, tahun ini KSB tercatat sudah mencapai tingkat ODF 100 %.
Menurut data Susenas 2016, cakupan akses layak KSB sendiri sudah mencapai 85,46%. Angka ini melampaui target provinsi NTB maupun nasional. Meski demikian, KSB tetap memasang target pembangunan 8.000 tangki septik untuk tahun 2018 dalam upaya untuk peningkatan akses dasar menjadi akses layak.
Di tingkat provinsi, cakupan sanitasi layak Provinsi NTB sudah mencapai 71,82 % dari target Bappenas sebesar 75%. Namun, angka BABS NTB sendiri masih terhitung tinggi dengan kisaran 25%. Dalam upaya mendorong penanganan hal ini, Pemprov NTB telah menerbitkan Pergub No. 9/2013 tentang Gerakan BASNO (Buang Air Besar Sembarangan NOL).
Dalam rangka HUT NTB ke-59, peresmian capaian ini digelar bersamaan dengan momentum peresmian proyek-proyek tahun 2017 oleh Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi. Proyek-proyek tersebut antara lain penandatanganan MoU TPA Regional antara provinsi-Kabupaten Lombok Barat-Kota Mataram, dan kerjasama MoU antara pemprov dengan Kota Bima-Kabupaten Bima terkait pemulihan lingkungan pasca banjir. Keseluruhan rangkaian ini dilaksanakan di Islamic Centre, Mataram.