Buku

Finding ways to dispose of contaminated waste with minimal impact on
the environment is one of the biggest issues facing industry today.
Even wastewater can present a disposal problem for manufacturers.
After water is used for cleaning in some types of manufacturing, it
can be hazardous and must be disposed of properly-often at great
expense. For example, large quantities of contaminated wastewater are
produced in the automotive coatings manufacturing process. Until 1992,
PPG Industries, Inc.'s automobile coatings plant in Cleveland, Ohio
disposed of 400,000 gal of contaminated water each year. Then, PPG
developed combined ultrafiltration/reverse osmosis (UF/RO) process to
reduce the amount of contaminated wastewater. This report provides the
estimation of energy savings, environmental benefits and economic
savings that can be achieved by the using of combined
ultrafiltration/reverse osmosis (UF/RO) process.

Pustaka ini tersedia di Perpustakaan DML (Dana Mitra Lingkungan), Telp: 021-7248884/5 (Bpk.Eko)

Retirement homes, restaurants, universities, hospitals, and other
institutional kitchens are mandated by state and county health
departments to use commercial dishwashers. The commercial dishwashing
technology that is used worldwide today in more than 4 million units
was developed in the late 1800s. These dishwashers use large volumes
of high-temperature, highly pressurized water, plus strong detergents
to adequately clean dishes. Ultrasonic Products, Inc., have been
developing and testing an ultrasonic dishwashing technology that uses
lower temperature water and less detergent. This report provides the
estimation of energy savings, environmental benefits and economic
savings that can be achieved by the using of ultrasonic dishwashing
technology.

Pustaka ini tersedia di Perpustakaan DML (Dana Mitra Lingkungan), Telp: 021-7248884/5 (Bpk.Eko)

Pustaka ini merupakan suplemen Status Lingkungan Hidup Indonesia (SLHI) 2007 ”Pemanasan Global dan Perubahan Iklim Konteks dan Implikasinya bagi Indonesia“

The chapters of the Monographs are meant to stand alone for ready use.
The writers begin with a Chapter giving an overview of water quality
requirements for various pulp and paper processes. Chapter 2 gives
guidelines on establishing a water balance. This task can be
difficult, particularly in an older mill, but it is an essential first
step. Chapter 3 describes the unit processes which can be used for
water purification and recycling. The succeeding chapters offers offer
descripyions of water reduction opportunities in chemical pulp mills,
mechanical pulp mills, recycled pulp production and paper and board
production. The authors emphasize that an integrated, global vision of
the mill water use is needed to arrive at the best solutions for
reducing use.

Pustaka ini tersedia di Perpustakaan DML (Dana Mitra Lingkungan), Telp: 021-7248884/5 (Bpk.Eko)

The availability and functioning of freshwater ecosystems have a significant impact on the livelihoods, health and security of the poor. Freshwater services include food, drinking water, building materials, nutrient recycling and flood control.

Furthermore, the harmful effects of ecosystem service degradation are often being borne disproportionately by the poor, and are in many cases the principal drivers of poverty and social conflict. It is therefore essential to recognize and integrate the links between freshwater resources management and livelihoods into freshwater conservation work.

Pustaka ini tersedia di Perpustakaan WWF-Indonesia, Kantor Taman A9, Unit A-1, Jl. Mega Kuningan Lot 8-9/A9, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta 12950.
Telp.021-5761070 (Bp. Primayunta)

Edisi kali ini, Laporan Utama Majalah Air Minum mengangkat perang melawan NRW (non-revenue water) alias air yang terbuang percuma alias air tak berekening, yang menyebabkan pemborosan yang luar biasa. Sosok yang sangat profesional dan mencintai pekerjaannya, Herry Purnomo, Dirjen Perbendaharaan Departemen Keuangan disajikan dalam rubrik Persona edisi kali ini, serta tentunya tak lupa artikel seputar kegiatan Perpamsi yang tak kalah menarik lainnya.

Majalah Percik ini merupakan Edisi penutup di tahun 2008 ini. Di edisi ini, Redaksi Percik mengangkat tema ”Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)”. Ini merupakan bagian dari upaya Pokja AMPL membantu pemerintah mensosialisasikan program STBM.
  
Dalam Percik ini juga dihadirkan wawancara dengan dr.Handrawan Nadesul, pencetus Dokter Kecil di rubrik Tamu Kita yang mengungkapkan mengenai konsep pembangunan kesehatan di Indoensia dan konsep puskesmas yang telah salah arah, serta Direktur Penyehatan Lingkungan Depkes dr. Wan Alkadri, M.Sc yang berbicara tentang kemajuan menggembirakan dari pelaksanaan program STBM.
 

Pustaka ini tersedia di Perpustakaan WWF-Indonesia, Kantor Taman A9, Unit A-1, Jl. Mega Kuningan Lot 8-9/A9, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta 12950.
Telp.021-5761070 (Bp. Primayunta)

Pada dasarnya kaidah konservasi tanah dan air, ataupun konservasi sumber daya alam pada umumnya, adalah sama, yaitu bahwa kita harus hemat menggunakannya, dan memperlakukannya berdasarkan hukum alam itu sendiri. Itu bukan berarti kita tidak boleh memanfaatkannya, tetapi kita harus mengusahakan, mengolah, dan mengeksploitasi sumber daya alam yang kita miliki selama tidak mengurangi fungsi yang sudah melekat padanya secara alamiah.

Daftar Isi:

Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel

BAB 1 SUMBER DAYA TANAH AIR
1.1. Pendahuluan
1.2. Sumber Daya Tanah dan Air di Indonesia
1.3. Sifat dan Fungsi Tanah
1.4. Kerusakan Tanah
1.5. Erosi dan Sedimentasi
1.6. Penyebaran Global Daerah Erosi
1.7. Dampak Erosi dan Sedimentasi
1.7.1. Dampak Terhadap Kesuburan Tanah
1.7.2. Pengaruh Erosi Terhadap Produktivitas Sumber Daya Alam
1.7.3. Pengaruh Sedimentasi
1.8. Ruang Lingkup Konservasi Tanah dan Air

BAB 2 MEKANISME DAN BENTUK EROSI
2.1. Pendahuluan
2.2. Mekanisme Terjadinya Erosi
2.3. Bentuk-bentuk Erosi
2.3.1. Erosi Percikan (spalsh erosion)
2.3.2. Erosi Aliran Permukaan
2.3.3. Erosi Alur (rill erosion)
2.3.4. Erosi Parit / Selokan (gully ersion)
2.3.5. Erosi Tebing Sungai (stream bank erosion)
2.3.6. Erosi Internal (internal or subsurface erosion)
2.3.7. Tanah Longsor (land slide)
2.4. Biaya Erosi Tanah

BAB 3 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EROSI
3.1. Iklim
3.2. Tanah
3.2.1. Tekstur Tanah
3.2.2. Struktur Tanah
3.2.3. Infiltrasi
3.2.4. Kandungan Bahan Organik
3.2.5. Relief Lahan
3.3. Topografi
3.4. Vegetasi
3.5. Tindakan Campur Tangan Manusia

BAB 4 PREDIKSI EROSI LAHAN DAN YIL SEDIMEN
4.1. Erosi yang Diijinkan
4.2. Metode Prediksi Erosi dan Yil Sedimen
4.2.1. Model Kotak Hitam
4.2.2. Model Kotak Kelabu
4.2.2.1 Model Regresi Ganda
4.2.2.2 Universal Soil Loss Equation (USLE)
4.2.2.3 Modifikasi USLE (MUSLE)
4.2.3. Model Kotak Putih
4.3. Model Deterministik
4.3.1. WEPP (water erosion prediction project)
4.3.1.1 Proses Erosi dalam WEPP
4.3.1.2 Komponen Hidrologi dalam WEPP
4.3.1.3 Proses Pertumbuhan Tanaman dan Residu
4.3.1.4 Proses Hidraulik
4.4. Pengukuran dan Evaluasi Erosi Lahan
4.4.1 Pengukuran Lapangan
4.4.2 Pengukuran di Laboratorium

BAB 5 METODE KONSERVASI TANAH DAN AIR
5.1. Konservasi Secara Agronomis
5.1.1. Tanaman Penutup Tanah
5.1.2. Pertanaman Dalam Strip
5.1.3. Pertanaman Berganda
5.1.4. Penggunaan Mulsa
5.1.5. Penghutanan Kembali (Reboisasi)
5.2. Konservasi Secara Mekanis
5.2.1. Pengolahan Tanah
5.2.2. Pengolahan Tanah Menurut Kontur
5.2.3. Guludan (contour bunds)
5.2.4. Terras
5.2.5. Saluran Pembuang Air
5.2.6. Sumur Resapan
5.2.6.1. Konsep Sumur Resapan
5.2.6.2. Konstruksi Sumur Resapan
5.2.6.3. Sumur Resapan Kolektif
5.2.7. Bangunan stabilisasi
5.3. Konservasi Secara Kimiawi
5.4. Konservasi Air
5.4.1. Pendahuluan
5.4.2. Konsep Konservasi
5.4.3. Siklus Hidrologi
5.4.4. Air Permukaan
5.4.5. Air Tanah
5.4.6. Pengelolaan Air
5.4.7. Pemakaian Air
5.4.8. Kualitas Air
5.4.8.1. Pendahuluan
5.4.8.2. Kualitas Air Irigasi
5.4.8.3. Kualitas Air untuk Rumah Tangga
5.4.9. Polusi dan Pengendaliannya
5.4.9.1. Bentuk Polusi
5.4.9.2. Pengendalian Polusi Air
5.4.10. Usaha-usaha Konservasi Air Secara Holistik

BAB 6 KLASIFIKASI TANAH DAN KEMAMPUAN LAHAN
6.1. Pendahuluan
6.2. Sistem Klasifikasi Tanah
6.3. Klasifikasi Kemampuan Lahan
6.3.1. Kelas Kemampuan lahan
6.3.2. Sub-kelas Kemampuan Lahan
6.3.3. Satuan Kemampuan Lahan
6.3.4. Kriteria Klasifikasi
6.4. Tanah di Indonesia

BAB 7 KONSERVASI DAERAH ALIRAN SUNGAI
7.1 Pengertian Daerah Aliran Sungai
7.2 Fungsi Suatu daerah Aliran Sungai
7.3 Usaha Konservasi Daerah Aliran Sungai
7.4 Kasus DAS Solo Hulu

DAFTAR PUSTAKA
INDEKS PENGARANG
INDEKS SUBYEK
SEKILAS TENTANG PENULIS
 

Perempuan mempunyai peran penting dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mempelopori cinta lingkungan karena sehari-hari perempuan adalah produsen sampah terbesar. Sampah-sampah itu merupakan hasil dari aktivitas domestik, sampah pribadi, dan sampah yang dihasilkan di tempat dimana dia bekerja. Oleh karena itu, buku ini tidak hanya memberikan sekedar tips, tapi juga menguraikan sedikit akar masalah mengapa terjadi masalah lingkungan yang kemudian dikaitkan dengan tindakan-tindakan yang sebaiknya perempuan lakukan demi menjaga lingkungan hidup dari bahaya pemanasan global dan bencana alam lainnya yang diakibatkan ulah manusia itu sendiri.

Selain itu, buku ini mengajak perempuan menjadi ibu rumah tangga, pekerja dan konsumen yang ’’green’’, artinya menjadi ibu rumah tangga, pekerja dan konsumen yang cermat, cerdas dan bijak tanpa rasa terbebani. Menjadi green tidak hanya menyelamatkan lingkungan, tapi juga untuk kesehatan dan uang kita semua saat ini dan di masa depan.

Daftar Isi:

Pengantar Ketua  Pengadilan  Negeri Magelang
Sekapur Sirih
Apa Hubungan Wanita Dengan Lingkungan
Mengapa Lingkungan Penting Dibicarakan
Apakah Global Warming
Ada Apa Dengan BBM Kita
Air Bersih Yang Terbatas
Dampak Lingkungan Dirasakan Oleh Siapa
Think Globally, Act Locally.
Hak Konsumen Atas Produk Yang Aman
Penerapan Dalam Hidup Kita Sehari-hari
Apa Sebab Terjadi Kerusakan Lingkungan di Indonesia
Penutup

Referensi
Lampiran
Tentang Penulis