Buku

Dampak Perubahan Iklim Terhadap Pengelolaan DAS Citarum

WWF-Indonesia   24 November 2008 1.701

Revolusi industri yang dimulai di Eropa sejak tahun 1840 ditandai oleh pemakaian bahan bakar fosil, terutama konsumsi bahan bakar batubara yang telah meningkatkan secara drastis gas rumah kaca di atmosfer. Gas rumah kaca yang utama yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil tersebut adalah karbondioksida (CO2). Akibat adanya efek gas rumah kaca tersebut telah memicu peningkatan temperatur udara bumi secara global dari tahun ke tahun secara signifikan. Fenomena ini dikenal sebagai pemanasan global.

Pemanasan global yang disebabkan oleh gas-gas rumah kaca secara jelas telah dan akan terus mempengaruhi iklim dunia. WWF Indonesia dan IPCC (1999) telah melaporkan bahwa temperatur tahunan di Indonesia meningkat sebesar 0,30C sejak tahun 1990. Sebuah skenario perubahan iklim (WWF Indonesia dan IPCC, 1999) memperkirakan bahwa temperatur akan meningkat antara 1.30C sampai dengan 4.60C pada tahun 2100 dengan trend sebesar 0.10C–0.40C per tahun. Selanjutnya Susandi (2006) memproyeksikan kenaikan temperatur Indonesia akan mencapai 3,50C pada tahun 2100, sementara temperatur global bumi akan mencapai maksimum 6,20C pada tahun tersebut. Implikasi dari kenaikan temperatur tersebut akan menaikkan muka air laut sebesar 100 cm pada tahun 2100. Akumulasi kejadi ini akan mempengaruhi infrastruktur, bangunan, dan kegiatan manusia saat ini dan mendatang.

Salah satu persoalan kebutuhan manusia yang terpengaruh sebagai dampak pemanasan global tersebut adalah ketersedian air. Ketersediaan air merupakan permasalahan yang penting yang terkait dengan perubahan iklim. Vörösmarty et al. (2000) menunjukan bahwa masalah air terjadi karena adanya peningkatan penduduk bumi sehingga meningkatkan pula kebutuhan air. Kebutuhan yang meningkat akan semakin menekan pada sistem air global yang berkaitan dengan efek pemanasan global. Peningkatan jumlah penduduk dan ekonomi menjadi pendorong utama kebutuhan air, sementara itu ketersediaannya dipengaruhi oleh peningkatan evaporasi (penguapan) akibat peningkatan temperatur permukaan bumi. Hal ini berkorelasi pada kebutuhan akan adanya manajemen terintegrasi sumber daya air, yang bila tidak dilakukan akan berdampak pada pengrusakan sumber daya air secara fisik, institusional, dan selanjutnya berimplikasi pada sosioekonomi.

Keadaan manajemen air di Indonesia pada saat ini termasuk dalam kategori yang kurang baik. Bila dibiarkan hal ini akan menyebabkan persoalan yang tidak menguntungkan, oleh karena itu perlu dilakukan pencegahan yang sistematis dan terencana. Pendekatan yang setengah-setengah dalam menyelesaikan masalah tersebut tidak akan menghasilkan solusi yang komprehensif dan berkelanjutan secara lingkungan. Para pengambil keputusan dan pihak-pihak yang berwenang membutuhkan suatu kajian yang dapat menjembatani latar belakang keilmuan diantara mereka sehingga mereka bisa memformulasi suatu keputusan yang seimbang dan harmonis antara fungsi sosial, lingkungan, dan ekonomi dari sumber daya air.

Kajian ini dibuat untuk menganalisis dampak perubahan iklim terhadap ketersediaan air di Daerah Aliran Sungai (DAS). Penelitian ini memberikan jawaban atas kebutuhan analisis perubahan iklim yang berkaitan dengan temperatur, curah hujan dan selanjutnya akan mempengaruhi variabel-variabel yang terkait dengan sistem kesetimbangan air dan manajemen air secara terintegrasi. Daerah kajian dalam penelitian ini adalah Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, Jawa Barat. Hasil kajian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang manajemen badan air sebagai dampak dari perubahan iklim yang selanjutnya dapat digunakan untuk rekomendasi rencana pembangunan berkelanjutan.
 

Pustaka ini tersedia di Perpustakaan WWF-Indonesia, Kantor Taman A9, Unit A-1, Jl. Mega Kuningan Lot 8-9/A9, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta 12950.
Telp.021-5761070 (Bp. Primayunta)

 

 

1000 Hari di Bali Barat: Sebuah Catatan Proses Belajar Bersama Masyarakat

Ria Fitriana; Rani Elsanti (Penyunting); Mohammad Roniyadi; Adhyarto Indradi (Perancang Buku)   24 November 2008 660

Pustaka ini tersedia di Perpustakaan WWF-Indonesia, Kantor Taman A9, Unit A-1, Jl. Mega Kuningan Lot 8-9/A9, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta 12950.
Telp.021-5761070 (Bp. Primayunta)

Buku Petunjuk Lapangan Pelatihan Calon Pemandu – Kajian Partisipatif oleh Masyarakat dalam rangka Pelestarian Lingkungan Hidup

24 November 2008 703

Dokumen ini memuat studi kasus Lokakarya Kajian Partisipatif oleh Masyarakat dalam Rangka Pelestarian Lingkungan Hidup yang diselenggarakan antara 21- 27 Juli 2005, di Sumatra Utara. Metode yang dipergunakan adalah metode belajar orang dewasa yang dipraktikkan dengan diskusi di kelas dan terjun ke lapangan. Dokumen tersedia dalam bahasa Indonesia dengan abstrak dalam bahasa Inggris.
 

Perpustakaan ESP (Environmental Services Program), Ratu Plaza Office Building 17th floor, Jl. Jendral Sudirman Jakarta Selatan, Telp: 021-7209594 (Biyan).

 

Rapid Assessment on Climate Change: Potential threats and impact to Bali´s economy and community livelihoods and the role of the tourism industry

WWF-Indonesia;    24 November 2008 731

Despite the lack of regulations and incentives, many players in Bali’s tourism industry have been proactive in establishing sustainable tourism practices. Like many locations that have experienced recent rapid growth, Bali faces a number of acute environmental issues such as pollution, loss of important natural systems and inappropriate development, which need urgent addressing. However, climate change looms large on this small island’s horizon and will add increased pressure to these existing threats.

Bali’s economy is almost entirely reliant on a robust tourism industry and the tourism industry in turn relies on the health of Bali’s natural assets. How the threats posed by climate change are managed may have a dramatic impact on the future viability of Bali’s tourism industry.

This report concludes that the leaders of the tourism industry have a vital role to play in protecting Bali’s environment, while also protecting their industry. They will need to harness the momentum of global public concern of climate change to unite their industry in a sustained effort to reduce their ecological footprint and plan for a changing future.
 

Pustaka ini tersedia di Perpustakaan WWF-Indonesia, Kantor Taman A9, Unit A-1, Jl. Mega Kuningan Lot 8-9/A9, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta 12950.
Telp.021-5761070 (Bp. Primayunta)

Climate Change Impacts on the management of Citarum Watershed

WWF-Indonesia   24 November 2008 693

The Industrial Revolution that started in1840 began the use of fossil fuel, especially the consumption of coal; it is the major cause for the drastic increase of greenhouse effect gases volumes in the atmosphere. The main green-house gas produced by fossil fuel consumption is carbon dioxide (CO2). The greenhouse gas effect has significantly triggered the global temperature rise on earth year after year. This phenomenon is known as the global warming.

The global warming caused by the greenhouse gases has already and will always influence the world climate. Indonesian WWF and IPCC (1999) have reported that the yearly temperature in Indonesia has increased by 0.3 0C since 1990. A scenario of climate change (Indonesian WWF and IPCC, 1999) predicted that the temperature will increase between 1.3 0C to 4.6 0C in 2100 with the trend of 0.100C – 0.400C per year. Susandi (2006) projected that temperature rise in Indonesia will reach 3.5 0C in 2100, and earth’s temperature will reach the maximum of 6.2 0C that year. The implications of the temperature rise will raise 100 cm of ocean’s surface in 2100. The accumulation of these events will affect the infrastructures, buildings, and human activities in the present time and in the future.

One of the basic human needs affected by global warming is the water reserve. Water supply is an important issue related to the climate change. Vörösmarty et al. (2000) showed that the water supply became an issue as the result of earth’s population growth which also increases the need of water. The increase of this demand will put pressure on the global water system that is highly related to the global warming. The population growth and the economy are the main factors that lead to the increase of water demand, while the water supply is influenced by the increased evaporation which resulted from temperature rise of the earth surface. The increased water supply demand is correlated with the need of the integrated management of water resources, and failing to do so, will damage the water resources physically, institutionally, and the implication will be on the socioeconomy.

Currently, the water management in Indonesia is generally considered as inadequate in the sense that at this point not everyone has the access to a sufficient amount of water to get on with their day-to-day lives. If there is no intervention for the water management, it will cause a problem. Half hearted approach or attempt to manage the water supply issue will not lead us to a comprehensive and sustainable solution. The decision makers and the authorities need to have a study that will bridge their lack of related educational background to manage water, so they can formulate a balanced and harmonic decision between the social function, environment, and the water resource economy.

This study attempts to analyze the climate change and its effect on the water reserve in riverside areas. This research provides answers to the need of climate change analysis related to temperature and rainfall, which will influence some variables, related to the water balance system and integrated water management. The study area is Citarum riverside, West Java. The result will hopefully give a picture about water bodies’ management affected by the climate change and also as a recommendation for the ongoing development plan.
 

Pustaka ini tersedia di Perpustakaan WWF-Indonesia, Kantor Taman A9, Unit A-1, Jl. Mega Kuningan Lot 8-9/A9, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta 12950. Telp.021-5761070 (Bp. Primayunta)

 

Buletin Cipta Karya No.09/Tahun VI/ September 2008 ”Refleksi Pembangunan Bidang Cipta Karya: Menggapai Target Renstra 2005-2009“

Redaksi Buletin Cipta Karya   Th. 735

Berita utama dari edisi kali ini berisi hasil refleksi dari hasil pembangunan bidang cipta karya dari terget Renstra 2005-2009. Selain itu juga disajikan wawancara khusus dengan Dirjen Cipta Karya Bapak Budi Yuwono  tentang perjalanan pembangunan bidang keciptakaryaan.
 
Rubrik Laporan khusus akan menyoroti Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentabng Pengelolaan Sampah yang diterbitkan awal April 2008 lalu. Sementara dalam Info Baru 1 dan 2, pembaca akan diajak untuk menengok penataan dua kota bersejarah yakni Kota Tua Jakarta dan Kawasan Linggarjati. Selain itu dalam Inovasi 2 akan disuguhkan ulasan komprehensif soal ciri postpomodern yang menjiwai pembangunan rusunawa yang ada. Dan sosok Ir. Budiman Arif akan mengisi rubrik profil kita kali ini.
 

Focus Volume 23, Number 2, October-December 2008 ”Millenium Development Goals: Mid-term Report“

Th. 720

Government aid in focus The Australian aid program is committed to reducing poverty and achieving sustainable development in the Asia Pacific, Africa and the Middle East. Australian businesses and people play a major role in delivering the aid program. Australian expertise , Australian experience and Australian resources are used to tackle poverty. And by investing in development Australia is investing in its future. In 2008-2009 Australia plans to spend $ 3.7 billion on development assistance. The aid program focuses on promoting regional peace, stability and economic development. Countries with whom Australia is working include Papua New Guinea, Fiji, Solomon Islands, Vanuatu, Samoa, Nauru, Tonga, Kiribati, Tuvalu (the Pacific region); Indonesia, Esat Timor, Vietnam, Philippines, China, Mongolia, Cambodia, Thailand, Lao PDR, Burma (East Asia); Bangladesh, India, Sri Lanka, Nepal, Pakistan, Maldives, Bhutan (South Asia); and Africa and the Middle East.

Contents:

In brief

Going for goals

MDG 1. Hunger and Poverty
- Ground work
- Doors wide open on disabilities
- Feeding the poor

MDG 2. Education
- Primary and on
- Learning and ABEL

MDG 3. Gender
- So, what’s gender
- Breaking the barriers

Mid-term report (photo essay)

Out of Africa
- Fistula hospital
- Viewpoint: Beyond Geldof

MDG 4. Child mortality

MDG 5. Maternal health
- A safe birth
- Volunteering: Multi-skilling

MDG 6. Diseases
- Love Patrol

MDG 7. Environment
- In the pink
- Year of sanitation
- Disaster risk reduction: Sidr and Nargis

MDG 8. Partnerships
- Smart business
- Rising food prices

Global Education
- School resources

Pustaka ini tersedia di Perpustakaan ISSDP (Indonesia Sanitation Sector Development Program), Jl. Cianjur No.4 Menteng, Jakarta 10310. Telp. 021-31903909
 

 

Integrated Waste Management Action Plan for The Batangas Bay Region

UNDP, GEF, IMO   21 November 2008 672

Pustaka ini tersedia di Perpustakaan KLH (Kementerian Negara Lingkungan Hidup), CP: Bp. yayat (021-85907286)

Pedoman Pengambilan Contoh dan Analisis Parameter Limbah Cair

Bapedal   21 November 2008 765

Pustaka ini tersedia di Perpustakaan KLH (Kementerian Lingkungan Hidup), CP: Bp. yayat (021-85907286)

Kajian Teknis BMAL (Baku Mutu Air Limbah) Kegiatan Pertambangan Mineral

Kementerian Lingkungan Hidup   21 November 2008 832

Pustaka ini tersedia di Perpustakaan KLH (Kementerian Lingkungan Hidup), CP: Bp. yayat (021-85907286)