Buku
Air Tanah di Indonesia dan Pengelolaannya
H Danaryanto
20 November 2008
885
Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Kementerian Lingkungan Hidup. CP : Bpk. Yayat (021-85907286)
Simposium Nasional Permasalahan Air di Indonesia : Aula Timur- ITB 28-29 Juli 1993
Adjat Sudradjat
20 November 2008
687
Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Kementerian Lingkungan Hidup. CP : Bpk. Yayat (021-85907286)
Environmental Quality Objectives and Action Targets for water Protection : Status report and Prospects
Ulrich Biol Claussen
20 November 2008
682
Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Kementerian Lingkungan Hidup. CP : Bpk. Yayat (021-85907286)
Tinjauan Ulang Gagasan Pengelolaan Air Van Blommestein untuk Pulau Jawa
A. R. Soehoed
20 November 2008
660
Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Kementerian Lingkungan Hidup. CP : Bpk. Yayat (021-85907286)
Great Lakes Water Quality Agreement: An Evolving Instrument For Ecosystem Management
National Research Council of The United States, The Royal Society of Canada
20 November 2008
628
Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Kementerian Lingkungan Hidup. CP : Bpk. Yayat (021-85907286)
Membuang Sampah dan Air Limbah Dengan Benar
TIM PPPG Kejuruan Sawangan
20 November 2008
709
pustaka ini tersedia di Perpustakaan Kementerian Lingkungan Hidup. CP: Bp. Yayat (021-85907286)
Majalah Triwulan Perencanaan Pembangunan Edisi 02/Tahun XIV/Oktober 2008 ”Reorientasi Kebijakan Publik: Perlukah?“
Redaksi Majalah Perencanaan Pembangunan
Th.
769
Majalah Perencanaan Pembangunan edisi ini menyajikan beragam artikel menarik, antara lain mengenai pembangunan daerah, tantangan Indonesia dalam menghadapi perekonomian dunia, pemberdayaan masyarakat, tata ruang, pendidikan, dll. Selain itu, dalam rubrik Wawancara kali ini membedah kebijakan kesehatan pada tingkat nasional.
Daftar Isi:
Pengantar Redaksi
Penerapan Analisis Input-Output dalam Penataan Ruang
Reorientasi Kebijakan Publik: Perlukah
Refleksi Dampak Pemberdayaan Masyarakat dalam Menanggulangi Kemiskinan
Mengapa Tidak Belajar dari Negara Tetangga
Sertifikasi Profesi Perencana Pemerintah
Wawancara: Membangun Masyarakat Sehat
Strategi Pemihakan Mahasiswa Miskin
An Assessment of The Role of Private Junior High School in Indonesia
Mengatur Batas Sempadan Pantai
Buletin Cipta Karya No.07/Tahun VI/ Juli 2008 ”PISEW Bersama PNPM Perangi Kemiskinan“
Redaksi Buletin Cipta Karya
Th.
748
Edisi kali ini merupakan edisi penuh keoptimisan untuk PNPM PISEW yang diharapkan dapat menjawab berbagai persoalan yang dihadapi daerah dalam menyelenggarakan otonomi daerah dengan program penguatan kapasitas pemerintah daerah serta pemberdayaan masyarakat untuk proses pembangunan.
Selain tema tersebut diatas, redaksi Buletin Cipta Karya juga menyuguhkan laporan menarik dari jalan-jalan ke Spanyol dalam ajang Zarogoza Expo 2008, dimana Indonesia ikut serta memamerkan tema air yang akhir ini semakin menjadi sorotan. Tampilnya Indonesia menjadi daya tarik sendiri karena tampil beda dengan negara-negara peserta lainnya.
Selain itu, dari rubrik inovasi juga ditampilkan oleh-oleh dari perjalanan ke Singapura dalam rangka Singapore International Water Week 2008 dengan tema Sustainable Water Solutions for Cities. Salah satunya dikenalkan Instalasi Pengolahan Air Minum Sing Spring Desalination Plant Singapore.
Mengendalikan Pencemaran Lingkungan
TIM PPPG Kejuruan Sawangan
20 November 2008
702
Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Kementerian Lingkungan Hidup. CP: Bp. Yayat (021-85907286)
Ecoplas, Tas Ramah Lingkungan dari Singkong
Redaksi Majalah Percik
19 November 2008
3.873
Persoalan sampah tak semata terkait soal kuantitas atau banyaknya tumpukan sampah. Namun mencakup juga kualitas atau jenis sampah. Kebanyakan sampah keluarga, khususnya dari jenis sampah anorganik, adalah berupa plastik pembungkus makanan yang dikonsumsi setiap hari.
Seperti yang sudah diketahui masyarakat, plastik adalah bahan yang sangat sulit terurai. Sementara setiap keluarga tidak bisa terlepas dari sampah plastik setiap harinya. Untuk itu perlu ada solusi dan tidak sekedar bagi para konsumen masyarakat), namun juga para produsen (pengusaha) agar menghindari atau mengurangi penggunaan plastik sebagai alat pembungkus produk tertentu.
Salah satu tindakan mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari adalah dengan pemakaian produk plastik ramah lingkungan. Salah satu LSM Indonesia yaitu Dana Mitra Lingkungan (DML) telah meluncurkan produk plastik ramah lingkungan bernama Ecoplas. Sebelumnya Ecoplas ini bernama BioBag yang telah terlebih dahulu dikenal masyarakat.
Ramah Lingkungan
Ecoplas adalah kantong ramah lingkungan yang merupakan inovasi baru dengan rancangan yang menarik dan harga terjangkau yang dibuat dengan menggunakan bahan resin BE+. Tas jenis ini diproduksi dengan penghematan bahan bakar/energi.
BE+ atau Biodegradable Resin adalah resin baru yang dikembangkan dan diciptakan di Indonesia oleh putra Indonesia yang mengandung 50 persen tepung singkong Indonesia beserta sumber-sumber alami lain yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui. Resin BE+ sudah dipatenkan dan diharapkan dapat menjadi pilihan alternatif selain resin-resin lain yang sudah dikenal masyarakat.
Reseach Management Coordinator DML Eko Junaedi kepada Percik mengatakan, tas plastik pada umumnya memerlukan
waktu 1000 tahun untuk terurai, sementara Ecoplas hanya memerlukan waktu 10 pekan untuk terurai dalam tanah tropik.
"Hal ini berdasarkan laporan tes yang dilakukan Sucofindo/SGS," tuturnya.
Pemasaran Ecoplas
DMI menyediakan dua tipe Ecoplas yaitu die cut dan soft loop. Terdapat perbedaan ketebalan dan harga pada kedua tipe
tersebut. Soft loop lebih tebal dan pada bagian pegangan (handle) lebih kuat dari die cut. Sementara harga untuk tipe die
cut/pack (isi 50 pcs) adalah Rp 42.000 dan tipe soft loop/pack (isi 50 Pcs) Rp 60.000.
Spesifikasi Ecoplas yaitu ukuran: 39,5cm x 31cm x 11cm (P x L x gussets/lipatan bawah). Berat: 1,1 kg/pack atau 22 gr/pcs.
Tas ramah lingkungan ini dapat diperoleh melalui Dana Mitra Lingkungan dengan menghubungi nomor telepon (021) 724.8884.
Menurut Eko, Ecoplas dapat dikirim ke seluruh wilayah di Indonesia. "Ongkos kirim akan ditambahkan pada harga Ecoplas yang disesuaikan dengan jarak dan pilihan prioritas pengiriman," ungkapnya.
Eko mengatakan, saat ini tidak ada yang bisa melarang orang menggunakan plastik sebagai bahan yang tidak mudah terurai. "Untuk itu perlu ada solusi, yaitu menciptakan plastik yang mudah terurai," jelasnya.
Dengan menggunakan Ecoplas atau kantong ramah lingkungan lainnya, berarti kita turut berpartisipasi menjaga kelestarian lingkungan sekitar kita. BW
Foto: Bowo Leksono