Buku

Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal 2008

Tim Redaksi Fokus Media (ed)   25 September 2008 742

SPM adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal. Sesuai dengan amanat Pasal 11 ayat (4) dan pasal 14 ayat (3) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang, SPM diterapkan pada urusan wajib Daerah terutama yang berkaitan dengan pelayanan dasar, baik Daerah Provinsi maupun Daerah Kabupaten/Kota. Untuk urusan pemerintahan lainnya, Daerah dapat mengembangkan dan menerapkan standar/indikator kinerja.
 
Untuk petunjuk pelaksanaannya, dalam buku ini juga dilengkapi dengan:
1. Peraturan Pemerintah RI Nomor 65 Tahun 2005 Tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 6 Tahun 2007 Tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 79 Tahun 2007 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
4. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: KEP/25/M.PAN/2/2004 Tentang PedomanUmum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah
5. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: KEP/26/M.PAN/2/2004 Tentang Petunjuk Teknis Transparansi dan Akuntabilitas dalam Penyelenggaraan Pelayanan Publik.
 

Pengelolaan Sumber Daya Air: Konsep dan Penerapannya

Ir. Trie M. Sunaryo, M.Eng, dkk   24 September 2008 2.433

Buku ini membahas perkembangan pengelolaan sumber daya air, khususnya yang berkaitan dengan sifat-sifat sumber daya air. Selain itu juga masalah-masalah yang ditemui dalam pengembangan sumber daya air dan perubahan paradigma yang telah terjadi. Lebih lanjut, buku ini akan memaparkan pula konsep pengelolaan sumber daya air beserta penerapannya yang terus berkembang.

Daftar Isi:

Sambutan Direktur Utama Perum Jasa Tirta I
Sambutan Dekan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Sambutan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum
Pengantar

Bab 1. Pendahuluan
A. Air dan Peradaban Manusia
B. Kemajuan Pengelolaan Sumber Daya Air di Indonesia
C. Evolusi Konsep Pengelolaan Sumber Daya Air

Bab 2. Air dan Daerah Pengaliran Sungai
A. Air dan Sumber Daya Air
B. Daerah Pengaliran Sungai

Bab 3. Permasalahan Sumber Daya Air
A. Kerusakan Daerah Tangkapan Hujan
B. Erosi dan Sedimentasi
C. Kekeringan
D. Pencemaran Air
E. Banjir
F. Konflik Antarpengguna, Penggunaan, dan Daerah Administratif
G. Lingkungan Sungai
H. Intrusi Air Laut
I. Masalah Pasca pembangunan

Bab 4. Pengelolaan Sumber Daya Air
A. Perubahan Cara Pandang
B. Definisi Pengelolaan
C. Maksud dan Tujuan Pengelolaan
D. Prinsip Dasar Pengelolaan
E. Lingkup Kegiatan
F. Partisipasi Masyarakat

Bab 5. Korporatisasi
A. Hakikat
B. Maksud dan Tujuan
C. Kegiatan Usaha
D. Dasar Hukum
E. Kelembagaan
F. Peran Stakeholders
G. Sumber Dana dan Pembiayaan
H. Akuntabilitas
I. Sistem Informasi

Bab 6. Referensi Badan Pengelola
A. Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I
B. Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta II
C. Murray-Darling River Basin Authority, Australia
D. Japan Water Agency (JWA), Jepang
E. Mahaweli River Authority, Srilanka
F. Sungai Rhone
G. Sungai Rhine
H. Thames River Authority, Inggris
I. Tennessee valley Authority, Amerika Serikat

Daftar Pustaka
 

Pengelolaan Sampah Rumah Tangga

Johanna Erly W (editor)   24 September 2008 1.272

”Sampahku adalah masalahku“. Slogan ini terpampang jelas di salah satu pintu rumah seorang kader penggerak utama pengelolaan sampah. Indah sekali jika program ini menjadi slogan yang terpatri di hati kita.
 
Menyerahkan masalah sampah pada orang lain, sampai kapanpun tak akan menyelesaikan masalah. Saatnya kini, kita mulai mengelola sampah kita sendiri, di rumah kita sendiri.
 
Buku ini berisi informasi lengkap tentang cara-cara pengelolaan sampah. Tahap demi tahap proses yang disampaikan secara praktis akan memudahkan siapa saja yang membacanya dan ingin melakukannya. Buku ini juga dilengkapi dengan VCD berisi tayangan proses pengelolaan sampah dalam tampilan visual yang akan mempercepat pemahaman pembaca.

Daftar Isi:

Sampah di Sekitar Kita

Sampah, Dampak Negatif dan Solusinya

Pengelolaan Sampah Rumah Tangga

Menyulap Sampah Menjadi Kompos

Sistem Pengomposan
- Pengumpulan Bahan
- Pembuatan Kompos Padat Sistem Aerobik
- Tata Cara Pengomposan
- Cisi-ciri Kompos Matang

Kompos Rumah Tangga dengan Berbagai Komposter
- Komposter Digantung
- Kompos Cair
- Vermikompos (Cara Baru Pembuatan Kompos)

Penanggulangan Sampah Anorganik
- Penggunaan Kembali Sampah Anorganik
- Pemanfaatan Sampah Anorganik

Kisah Sukses Desa Juara
- Pengelolaan Sampah Terpadu Ala Banjarsari
- Kekompakan Warga Berbuah Juara

Ucapan Terima Kasih

Profil Narasumber Ahli
 

Memanen Sampah

Basriyanta   24 September 2008 830

”Sampah adalah masalah“ itulah ungkapan yang sangat sering kita dengar. Namun pernahkah kita dengar  ungkapan bahwa ampah adalah berkah“ Bahkan darinya bisa dihasilkan kompos, briket bioarang, biogas, cinderamata, yang semuanya itu berdaya jual
 
Dalam buku ”Memanen Sampah“ ini anda akan menemukan mengapa sampah  bisa menjadi berkah. Buku ini dapat bermanfaat bagi siapa saja, yang ingin belajar mengimplementasikan pengelolaan sampah secara nyata, setidaknya di lingkungannya masing-masing.
 
Alur tulisan mengalir dalam lima bagian, mulai dari wacana, realitas, tantangan dan permasalahan, solusi pemecahan masalah, dan harapan masa depan. Bagian pertama dimulai dari wacana dan pandangan tentang problematika sampah dan dampak yang ditimbulkan apabila sampah dibiarkan begitu saja tanpa pengelolaan yang benar. Bagiamn kedua menampilkan karakteristik sampah dan jenis-jenisnya serta upaya meminimalisasi jumlah sampah dari sumbernya serta optimalisasi potensi sampah bagi kehidupan manusia dan lingkungannya. Bagian ketiga mengupas tentang manajemen memanen sampah dengan model swakelola sampah secara mandiri, produktif, integratif, berwawasan lingkungan serta berbasis masyarakat. Bagian keempat, merupakan contoh upaya nyata memanen sampah. Dalam bab ini akan dibahas mengenai solusi praktis memanen sampah dengan mengimplementasikan kearifan potensi lokal. Pembaca diajak belajar berdasarkan pengalaman nyata dari Kampung Sukunan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Bagian terakhir merupakan sebuah renungan bagi kita yang berkenaan dengan sampah, agar mau menyayangi dan memperlakukan sampah dengan baik.

Daftar Isi:

Kata Pengantar
Daftar Isi
Pendahuluan

Bagian 1. Problematika Sampah
A. Ada Apa dengan Sampah
B. Sampah Rumah Tangga
C. Sampah Non-Rumah Tangga

Bagian 2. Mengenal Sampah
A. Pengertian Sampah
B. Macam-macam Sampah
C. Keberadaan Sampah Saat Ini
D. Optimasi Potensi Sampah
E. Tips Mengurangi/Mengendalikan Jumlah Sampah

Bagian 3. Manajemen Memanen Sampah
A. Swakelola Sampah
B. Prosedur Pelaksanaan Swakelola Sampah
C. Pemantauan dan Refleksi

Bagian 4. Solusi Praktis
A. Membaca Kearifan Lokal
B. Belajar dari Sukunan
C. Hasil Panenan Sampah

Bagian 5. Kata Akhir
A. Untuk Kita Renungkan...
B. Sebuah Harapan

Daftar Pustaka
Lampiran
 

Rumah Nyaman Ramah Lingkungan

Winda Rahayu Oetomo   24 September 2008 1.469

Buku ini berisi detail-detail desain rumah Heinz Frick, yang sudah dikenal luas mengakrabi studi arsitektur ekologis. Rumahnya sarat dengan penerapan konsep-konsep yang sangat memperhatikan lingkungan. Potensi lingkungan seperti sinar matahari yang berlimpah, curah hujan yang tinggi, serta berbagai tanaman yang ada di lahannya dimanfaatkan secara maksimal pada desain bangunan.
 
Pemilihan material yang berperan besar dalam pembangunan sebuah rumah juga betul-betul dipikirkan. Contohnya penggunaan kembali material bekas dan pemanfaatan bahan bangunan alternatif yang menghemat biaya. Pengolahan limbah rumah tangga, mulai dari sampah, air buangan cucian, dan limbah septic tank juga dirancang terpadu dengan desain bangunan. Hasilnya, sebuah rumah yang asri dan sangat nyaman dihuni.
  
Tak lupa, perilaku penghuni rumah yang dapat menghemat energi pun dipaparkan di sini. Pembahasannya dimulai dari penggunaan alat listrik, pemilihan lampu, dan kebiasaan-kebiasaan kecil lainnya yang mengurangi konsumsi energi penghuni rumah.
  
Penuturan yang sederhana dengan foto-foto yang mendetail akan memudahkan pembaca memahami konsep desain rumah yang ramah lingkungan. Dengan begitu, pembaca pun akan dapat menerapkan berbagai ide yang tersaji dalam buku ini dan menjadikan rumah kita bersahabat dengan lingkungan.

Daftar Isi:

Kenapa ramah Lingkungan

Rumah Tanggap Iklim
1. Penghawaan Alami: Pemanfaatan angin dan bukaan dinding
2. Pencahayaan Alami: Pemanfaatan sinar matahari sepanjang tahun
3. Penyediaan Air Bersih: Pemanfaatan curah hujan
4. Perlindungan dari Iklim
5. Desain Rumah

Kelembapan Tanah

Mengelola Limbah Rumah Tangga

Rumah Hemat Energi

Bahan Bangunan Ramah Lingkungan
1. Bahan Bangunan yang Dapat Didaur Ulang
2. Bahan Bangunan yang Berkualitas dan Tahan Lama
3. Bahan dari Sumber yang Dapat Mudah Diperbarui
4. Bahan Bangunan yang Sehat
5. Bahan Bangunan yang Efisien Sumber Daya
6. Bahan Bangunan Lokal

Rumah Ramah Lingkungan Harus Didukung Perilaku

Ucapan Terimakasih & Daftar Referensi
 

Rumah Tangga Peduli Lingkungan

Bagong Suyoto   24 September 2008 2.013

Bencana ekologis menghantui umat manusia di planet ini. Pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup terjadi dimana-mana. Bumi semakin  panas dan perubahan iklimtak terelakkan. Implikasinya timbul banjir bandang, badai, kekeringan, ancaman berbagai penyakit tropis. Kontribusi bencana bersumber dari kebijakan pemerintah, rumah tangga, dan perilaku manusia yang serakah dan boros. Pola hidup konsumtif, jorok dan boros, jelas mempercepat laju pengurasan sumber daya alam (SDA). Kita sedang menanam kejahatan lingkungan di dalam rumah sendiri. Jika stok SDA di bumi habis, terjadi krisis yang sulit dibayangkan! Kalau kita merusak lingkungan sama saja kita merusak diri kita sendiri karena kita bagian dari lingkungan.
 
Kapan manusia akan kembali pada jalan yang berkelanjutan Keberlangsungan lingkungan hidup dan SDA ditentukan perilaku dan gaya hidup sekarang ini. Buku ini memandu kita semua sebagai anggota keluarga untuk mulai dengan aksi-aksi nyata, arif, dan bijaksana. Berbuat hemat BBM, gas, listrik, air, memanfaatkan energi angin dan surya, hemat pangan dan memilih yang organik, menanam pohon, membuat sumur resapan, bersihkan lingkungan, olah sampah dengan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle) mulai dari rumah sendiri. Selamatkan bumi dengan tanganmu sendiri!
 
Berbagai rujukan berdimensi luas dan tip konkrit diberikan pada buku ini seperti pemanfaatan lahan di sekitar rumah, pengelolaan sampah rumah tangga, pembuatan kompos, dan penghematan sumber daya di rumah sendiri. Buku ini disajikan sebagai sumbangan tak ternilai terhadap upaya-upaya penyelamatan bumi.

Daftar Isi:

Pengantar Penulis
Daftar isi

1. Bencana Ekologis Ancam Setiap Rumah Tangga
- Ancaman ekologis terhadap rumah tangga
- Banjir disertai sampah
- Air bersih sulit, polusi udara mencemaskan
- Ulah manusia sebabkan pemanasan global
- Pencegahan banjir dan longsor

2. Kewajiban Rumah Tangga Menjaga Air Sungai
- Situasi air di dunia dan Indonesia
- Pertumbuhan penduduk di Jabodetabek
- Perubahan guna lahan dan tata ruang wilayah DAS Ciliwung
- Revitalisasi dan Penyediaan sarana
- Pemanfaatan air sungai ciliwung
- Limbah domestik ikut cemari sungai
- Rumah tangga sebaiknya menjaga kelestarian sungai

3. Rumah Tangga Pulau Kecil Terimbas Limbah dan Abrasi
- Teluk Jakarta tong pencemaran
- Kekayaan Pulau Seribu
- Taman Nasional Kepulauan Seribu
- Pencemaran menghantui Kepulauan Seribu
- Harga suatu kemajuan fisik
- Karakteristik rumah tangga pulau-pulau kecil

4. Pemanfaatan Lahan di Sela-sela Tembok Rumah
- Laju urbanisasi tinggi
- Konsep sustainable city
- Pemanfaatan pekarangan rumah
- Kapan anda tanam pohon

5. Menabung Air Di Rumah dengan Sumur Resapan
- Upaya mengurangi resiko
- Kolam pengumpul air hujan
- Pembuatan sumur resapan
- Parit resapan
- Areal peresapan air hujan
- Lubang resapan biopori

6. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
- Pengertian Sampah
- Peran rumah tangga kelola sampah
- Penerapan prinsip 3R di rumah
- Penerapan 3R dalam gambar

7. Pengomposan Sampah Rumah Tangga
- Manfaat pengomposan
- Faktor yang mempengaruhi proses pengomposan
- Metode Pengomposan Pasif
- Metode Pengomposan Aktif
- Tahap Pengomposan
- Metode Vermicomposting
- Penggunaan kompos untuk tanaman
- Pertanyaan seputar pengomposan

8. Rumah Tangga Sehat Butuh Pangan Organik
- Berantas kemiskinan dan kelaparan
- Ketahanan pangan rumah tangga ringkih
- Kelompok-kelompok rentan
- Hak atas pangan sebagai kebutuhan dasar
- Kasus 1: Perempuan mengais sisa-sisa makanan di TPA
- Kasus 2: Perempuan pulau mencari kayu bakar
- Kasus 3: Perempuan lestarikan budaya dan pengetahuan lokal

9. Hemat Sumber Daya Mulai Dari Rumah Sendiri
- Rumah tangga kita abai terhadap alam
- Konsep Eko-efisien
- Hemat SDA dalam rumah tangga
- Mulai dari rumah anda
- Membnagun rumah hijau
- Rumah hijau: Manfaatkan energi surya dan angin

Penutup 

Daftar Pustaka

Riwayat Penulis
 

Restorasi Sungai (River Restoration): Pembangunan Sungai, Dampak Pembangunan Sungai, Restorasi Sungai

Agus Maryono   23 September 2008 8.330

Di tengah kerusakan sungai dan wilayah keairan berupa banjir, longsor, dan sedimentasi yang melanda berbagai daerah, maka perlu dikaji lebih jauh penyebab utama dari berbagai macam diskontruksi tersebut. Perlu dilakukan klarifikasi apakah disebabkan oleh kesalahan rekayasa manusia yang selama ini dikerjakan atau terjadi karena bencana alam belaka.
 
Buku ini mencoba mengupas perkembangan sungai dengan mengambil contoh sejarah perkembangan sungai di Indonesia dan di Eropa. Perkembangan sungai decade pertama dimulai dengan pembangunan besar-besaran badan sungai dan wilayah sugai baik bangunan memanjang misalnya pelurusan, sudetan, pembuatan tanggul, perkerasan  tebing dan pentalutan sungai. Sedang pembangunan melintang sungai misalnya bendung, bendungan, sluice gate, groin, ramp (pasangan batu melintang), dan lain sebagainya.
 
Bangunan-bangunan tersebut secara simultan kemudian pada decade berikutnya ternyata menimbulkan dampak negatif yang sangat serius misalnya banjir, erosi, sedimentasi, longsor, dan kerusakan lingkungan ekosistem sungai. Dampak negatif yang muncul ini mempengaruhi perkembangan “river development” selanjutnya untuk melihat komponen ekologi sungai sebagai komponen penting yang harus diperhatikan serta cara pandang integratif.
 
Dampak negatif pembangunan sungai selama hamper 300 tahun ini membawa pendekatan baru dalam studi pembangunan sungai berikutnya. Studi pembangunan sungai tidak lagi didominasi para insinyur rekayasa sipil hidro murni,  namun secara realistis harus melibatkan para Naturwissenschaft, yaitu para ilmuwan dan praktisi yang bergerak di bidang ekologi, pertanian, perikanan, kehutanan, dan lingkungan hidup. Masuknya disiplin ilmu baru ini ternyata telah memulai babak baru pemikiran pengembangan sungai ke arah restorasi dan konservasi sungai.
 
Restorasi sungai dapat diartikan sebagai renaturalisasi sungai dari sungai-sungai yang telah dibangun pada dekade sebelumnya. Dapat juga diartikan sebagai konservasi sungai yang belum dibangun. Dekade River Restoration ini berkembang sejak tahun 1980-an sampai sekarang. Di Indonesia, pemikiran restorasi sungai sudah mulai berkembang pesat. Sejak tahun 2001 pemikiran-pemikiran ini mulai disebarluaskan melalui forum-forum ilmiah dan media massa ke seluruh tanha air oleh banyak pihak.
 
Di dalam buku ini pertama akan dibahas tentang Sungai sebagai Sistem yang Komplek dan Teratur. Bab ini merupakan bagian yang sangat penting untuk memberikan landasan berpikir tentang sungai secara utuh. Dalam bab ini dijelaskan karakteristik keteraturan sungai baik secara makro maupun mikro. Selanjutnya diulas mengenai Sejarah Pembangunan Sungai, Pembangunan Sungai, Dampak Pembangunan Sunai, Restorasi Sungai, dan konsep pembangunan sungai berwawasan ekologi hidraulik sebagai solusi, yang berisi kapita selekta konsep-konsep penting terkait dengan pembangunan dan konservasi wilayah sungai.

Daftar Isi:

Kata Pengantar
Latar Belakang
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel

Bab 1. Sungai sebagai Suatu Sistem Komplek dan Teratur
1.1 Sungai sebagai Sistem Komplek
1.2 Sungai sebagai Sistem yang Teratur
1.3 Filosofi Dasar dari Keteraturan Sistem Sungai

Bab 2. Sejarah Pembangunan Sungai
2.1 Dekade Pembangunan Sungai
2.2 Dekade Dampak Pembangunan Sungai dan Kesadaran Lingkungan
2.3 Dekade Restorasi Sungai

Bab 3 Pembangunan Sungai
3.1 Iklim di Eropa dan Indonesia
3.2 Pembangunan Sungai
3.3 Koreksi Sungai pada Pembangunan Transportasi Sungai (Inland Waterways – River Transports)
3.4 Interupsi Alur Sungai dengan Bendungan dan Bendung

Bab 4. Dampak Pembangunan Sungai
4.1 Dampak Koreksi Sungai; Pelurusan, Sudetan, Pengerukan, Perkerasan Tebing Sungai
4.2 Dampak Pembangunan Bendungan dan Bendung di Sungai (Dampak Biotik dan Abiotik)

Bab 5. Restorasi Sungai
5.1 Meningkatkan Daerah Retensi Sungai Baik Sungai Kecil Maupun Sungai Besar
5.2 Meningkatkan Ruang Resistensi Bantaran Banjir Alamiah
5.3 Mendukung Proses Dinamik Sungai secara Alamiah
5.4 Membelok-belokan Sungai yang telah diluruskan
5.5 Membuka Kembali Wilayah Sungai yang Terisolir
5.6 Menstabilisasi Mula Air Tanah
5.7 Implementasi Metode Teknik Biologi (Eko-Engineering) dalam Pengelolaan Sungai
5.8 Pembuatan Bangunan Kemenerusan Sistem Sungai (Fishway)
5.9 Mengatur Pembagian Debit Sungai Kaitannya dengan Syarat Minimum Debit Sungai di Suatu Ruas Alur Sungai Tertentu
5.10 Mengurangi Amplitudo Gelombang Kapal pada Transportasi Sungai
5.11 Implementasi Konsep Eko-Hidraulik dengan Mengharmoniskan Konstruksi Hidraulik, Morfologi, dan Ekologi Sungai

Bab 6. Konsep Pembangunan Sungai Berwawasan Ekologi Hidraulik (Eko-Hidraulik) sebagai Solusi
6.1 Pendekatan Integralistik Ekologi dan Hidraulik, Harmonis Antara Perilaku Alamiah dan Pembangunan, dan Kesatuan antara Konservasi dan Pembangunan
6.2 Drainase Bebas Banjir dan ramah Lingkungan
6.3 Konsep Distribusi Banjir Eko-Hidraulik
6.4 Konsep Penanganan Sungai Kecil
6.5 Implementasi Penentuan Batas Wilayah Sungai
6.6 Implementasi Konsep ORPIM (One River One Plan One Integrated Management)
6.7 Konsep Eko-Hidraulik dalam Penanggulangan Banjir
6.8 Restorasi Sungai di Indonesia
6.9 Pembangunan Kota Berbasis Sungai
6.10 Konsep Eko-Hidraulik untuk Menganalisis Masalah di Wilayah Keairan (Contoh Kasus Sudetan Citandui, Jawa Barat)
6.11 Konsep Eko-Hidraulik pada Pembangunan Bangunan Sabo Dam Gunung Berapi
6.12 Konsep Eko-Hidraulik untuk Menangani Banjir di Jakarta dengan Retanding Basin

Daftar Pustaka

Indeks
 

Drainase Perkotaan

Wesli   23 September 2008 6.139

Drainase merupakan sebuah system yang dibuat untuk menangani persoalan kelebihan air baik kelebihan air yang berada di atas maupun di bawah permukaan tanah. Banyak daerah di Indonesia sangat rawan terhadap kelebihan air yang berakibat terjadinya banjir. Drainase bukanlah satu-satunya metode untuk mengatasi banjir namun pada kondisi sistem drainase yang baik dapat mengurangi dampak buruk akibat kelebihan air pada permukaan tanah. Materi yang disajikan dalam buku ini menggunakan bahasa sederhana sehingga pembaca dapat dengan mudah mempelajari dan memahaminya.
 
Pembahasan materi buku ini meliputi; pengertian drainase serta jenis-jenisnya, disain hidrologi, disajikan disain hidrolika, debit rencana, dan saluran drainase.
  
Daftar Isi:

Kata Pengantar
Daftar Isi

Bab 1 – Pengertian Umum
1.1 Umum
1.2 Jenis Drainase
1.3 Pola Jaringan Drainase
1.4 Fungsi Saluran Drainase
1.5 Daerah Pelayanan dan Daerah Aliran

Bab 2 – Disain Hidrologi
2.1 Hujan dan Limpasan
2.2 Daerah Pengaliran
2.3 Intensitas Hujan
2.4 Hujan Rencana
2.5 Rumus Rasional
2.6 Koefisien Pengaliran
2.7 Koefisien Tampungan
2.8 Karakteristik Hujan
2.9 Data Hujan
2.10 Pengolahan Data

Bab 3 – Disain Hidrolika
3.1 Umum
3.2 Sistem Pengaliran pada Saluran Terbuka
3.3 Sistem Pengaliran pada Saluran Tertutup
3.4 Gorong-gorong
3.5 Aplikasi Hidrolika pada Perencanaan Drainase

Bab 4 – Debit Rencana
4.1 Debit Periode Ulang
4.2 Langkah perhitungan Debit Rencana

Bab 5 – Saluran Drainase
5.1 Kriteria Teknis
5.2 Bentuk Penampang Saluran
5.3 Dimensi Saluran

Lampiran

Daftar Pustaka

Tentang Penulis
 

Lubang Resapan Biopori: Mencegah Banjir, Tanah Longsor, dan Pemanasan Global di Kawasan Pemukiman

Kamir R.Brata & Anne Nelistya   23 September 2008 2.389

Banjir lagi, banjir lagi. Itulah yang selalu dikeluhkan warga Jakarta dan beberapa kota besar lainnya ketika musim hujan tiba. Banjir terjadi karena curah hujan yang turun begitu tinggi, sedangkan saluran drainase tidak mampu menampungnya. Hal ini semakin diperparah dengan kondisi tanah yang tidak mampu meresapkan air karena ruang terbuka hijau telah dikonversi menjadi pemukiman penduduk.
 
Sebenarnya, masalah banjir akan segera berakhir dengan lubang resapan biopori (LRB). Lubang berdiameter 10 cm dengan kedalaman 100 cm ini mampu mempercepat peresapan air hujan. Tak hanya itu, kehadiran LRB juga mampu mengatasi kekeringan, menambah cadangan air tanah, mengurangi emisi karbon dan metan, serta mengubah sampah organik menjadi kompos.
 
Buku ini merupakan buku alternatif pengetahuan seputar lubang resapan biopori, yang berguna mencegah banjir, tanah longsor, dan pemanasan global di kawasan pemukiman.

Daftar Isi:

Prakata

Bab 1. Segudang Masalah Akibat Sampah
A. Tingginya Produksi Sampah
B. Budaya Buang Sampah Sembarangan
C. Produksi Emisi Karbon (C)
D. Perubahan Iklim
E. Lahan Resapan Air Berkurang
F. Banjir, Kekeringan, dan Tanah Longsor yang Terus Melanda
G. Lubang Resapan Biopori (LRB) sebagai Solusi

Bab 2. Mengenal Lubang Resapan Biopori
A. Pengertian
B. Manfaat

Bab 3. Menentukan Lokasi
A. Alur Air
B. Tidak Membahayakan
C. Tata Letak
D. Kondisi Tanah
E. Tata Guna Lahan
F. Penempatan Lokasi LRB pada Berbagai Gaya Taman

Bab 4. Teknik Pembuatan
A. Alat dan Bahan
B. Jumlah LRB yang Ideal
C. Membuat LRB
D. Biaya yang Diperlukan
E. Waktu yang Dibutuhkan

Bab 5. Perawatan dan Pemanenan
A. Menjaga Agar LRB Tetap Berfungsi
B. Menambahkan Sampah Organik
C. Memanen Kompos

Daftar Pustaka
 

Membuat Biogas Pengganti Bahan Bakar Minyak dan Gas dari Kotoran Ternak

Suhut Simamora, Salundik, Sri Wahyuni & Surajudin   23 September 2008 7.493

Kenaikan harga BBM, terutama gas dan minyak tanah sangat membebani masyarakat. Mereka yang sudah ”terlanjur“ mengandalkan bahan bakar fosil ini menjadi sangat bingung dalam mengatur keuangannya. Apalagi, bagi mereka yang mempunyai usaha home industry yang banyak menggunakan gas dan minyak tanah. Permasalahan BBM ini sebenarnya bisa kita atasi jika kita memiliki sumber energi alternatif. Sumber energi alternatif telah banyak ditemukan dalam berbagai riset. Salah satunya adalah pemanfaatan limbah peternakan untuk pembuatan biogas.
Apa yang bisa dijadikan energi alternatif pengganti gas dan minyak tanah Bagaimana proses pembuatannya Serta bagaimana cara mengaplikasikannya Semua jawaban dari pertanyaan tadi bisa ditemukan dalam buku ini.

Buku ini juga memaparkan teknik pembuatan instalasi biogas dengan memanfaatkan kotoran ternak dan sisa hasil pertanian. Penulis menekankan aspek teknik pembuatan instalasi biogas sehingga diharapkan bisa diterapkan oleh masyarakat. Jika diterapkan, setidaknya ada manfaat ganda yang bisa diperoleh yaitu teratasinya problem pencemaran lingkungan, diperolehnya energi alternatif, serta dihasilkannya pupuk organik (cair dan padat) yang siap pakai.

Buku yang ditulis oleh tim pengolah limbah ternak yang telah banyak membangun instalasi biogas di beberapa tempat di Indonesia ini sangat praktis dan aplikatif sehingga mudah dipahami dan diterapkan.

Daftar Isi:

Prakata

Manusia dan Kebutuhan Energi
A. Sumber Energi Tak Terpisahkan dari Manusia
B. Sumber Energi Utama dan Permasalahannya
C. Sumber Energi Alternatif sebagai Pengganti Sumber Energi Utama

Limbah Ternak sebagai Bahan Baku Penghasil Biogas
A. Hasil Utama Ternak
B. Hasil Sampingan Ternak
C. Ternak dan Permasalahan Lingkungan
D. Biogas, Hasil Pemanfaatan Kotoran Ternak

Potensi Biogas bagi Kehidupan Masyarakat
A. Perkembangan Biogas
B. Prinsip Pembuatan Biogas
C. Keterbatasan Pemanfaatan Limbah
D. Biogas dan Kecukupan Energi Masyarakat
E. Proyek Pembangunan Instalasi Biogas

Pembuatan Instalasi Biogas
A. Model Digester
B. Membangun Instalasi Biogas

Pembuatan Biogas
A. Syarat Pembuatan Biogas
B. Faktor yang Mempengaruhi Produksi Biogas
C. Teknik Pembuatan Biogas
D. Nilai Ekonomis Penggunaan Biogas

Pupuk Organik dari Sisa Pembuatan Biogas
A. Jenis Pupuk Organik
B. Pupuk Organik Hasil Keluaran Biogas
C. Proses Pemisahan Sludge Menjadi Pupuk Organik Cair dan Padat
D. Pengaplikasikan Pupuk Organik Hasil Keluaran Biogas

Bahan Bacaan

Tentang Penulis