Buku

Pemulung Sang Pelopor 3R Sampah

Tri Bangun L. Sony & Bagong Suyoto   20 Agustus 2008 1.966

Sejak 1960-an atau 1970-an pemulung sudah berbuat mengurangi, memanfaatkan kembali, dan mendaur-ulang sampah ketika masyarakat, dunia usaha dan pemerintah belum peduli. Aktivitas itu dikenal sebagai penerapan 3R (reduce, reuse, recycle) sampah. Pemulung memfokuskan diri pada sampah non-organik, porsinya 30% dari total sampah kota. Jumlahnya ribuan, bahkan jutaan pemulung bersama keluarganya menambatkan hidup pada sampah. Kegiatan pelopor 3R ini menciptakan lapangan kerja, ikut meningkatkan kebersihan kota, memperpanjang umur TPA, dan mengembalikan sampah menjadi sumberdaya (return to resources). Usaha pemulung memberi aktivitas turunan seperti perlapakan, pencucian plastik, pencacahan plastik, daur ulang, pabrikan terus berkembang menjadi suatu kekuatan bisnis sangat besar. Mereka memiliki bisnis networking  sangat luas dan kuat di dalam dan luar negeri.
 
Pantaslah kita menjuluki Pemulung Sang Pelopor 3R Sampah. Dulu popular dengan sebutan Laskar Mandiri. Penghargaan ini merupakan suatu keberanian yang ditulis dengan tinta emas. Sebagai pertanda semakin seriusnya kita melaksanakan prinsip-prinsip 3R, dan menguatkan sentuhan dan apresiasi atas mereka yang telah berjasa  besar. Aktivitas mereka selayaknya diintegrasikan dengan kebijakan pemerintah, apalagi sekarang kita sudah mempunyai Undang-Undang No.18/2008 tentang Pengelolaan Sampah.
 
“Mungkin belum pernah lebih penting daripada sekarang untuk mengatakan apa yang mitos katakana: bahwa humanisme yang teratur tidaklah dimulai dari dirinya sendiri, tetapi mengembalikan hal-hal pada tempatnya.  Dia menempatkan dunia di depan kehidupan, kehidupan di depan manusia, dan penghormatan kepada yang lain di depan cinta diri. Inilah pelajaran yang oleh orang-orang yang kita sebut “Orang beradab” ajarkan kepada kita: pelajaran tentang kerendahan hati, kesopanan dan kebijaksanaan di hadapan dunia yang mendahului spesies kita dan akan mempertahankan kehidupannya”, kata Claude Levi-Strauss dalam “A Short of Pope”, Psycology Today (1972).

Daftar Isi:

Daftar Isi
Pengantar Penulis
Kata Pengantar

1. Keberadaan Pemulung Beratap Langit
1.1 Predikat Buruk Pemulung
1.2 Profil Pemulung
1.3 Pemulung jadi Korban
1.4 Demi Mempertahankan Hidup

2. Perjuangan Pemulung Mendapat Pengakuan
2.1 Kaum Gepeng Dikejar-kejar Kamtib
2.2 Berjuang Bersama LSM
2.3 Berkawan dengan Jurnalis
2.4 Pemulung Mendapat Pengakuan

3. Pemulung dalam Struktur Penindasan
3.1 Hidup dalam Penindasan
3.2 Orang Miskin yang Terabaikan
3.3 Pemukiman dalam Lingkungan Tercemar
3.4 Berbagai Penyakit Mengancam Pemulung

4. Peranan Pemulung dalam Implementasi 3R
4.1 Aktivitas Pemulung Mengais Sampah
4.2 Aktivitas Sortir Sampah
4.3 Aktivitas Perlapakan
4.4 Aktivitas Pemulung – Pelapak
4.5 Aktivitas Pencucian Plastik
4.6 Aktivitas Pencacahan Plastik

5. Konsep dan Strategi 3R di Indonesia
5.1 Pemahaman Konsep 3R
5.2 Program 3R pada Level Internasional
5.3 Program 3R di Indonesia
5.4 Peran Pemulung, Sektor Informal dan LSM

6. Upaya Pemulung Meningkatkan Martabat
6.1 Menapaki Kehidupan
6.2 Mengenang Masa Sedih
6.3 Pemulung belum Dimanusiakan
6.4 Perlu Dukungan Modal dan Teknologi
6.5 Capaian Kehidupan Sekarang

7. Belasan Tahun Hidup Di Kolong Jembatan
7.1 Tanpa Bekal Sekolah
7.2 Kontrak Tanah
7.3 Merangkak menjadi Pelapak
7.4 Persaingan Antar Bos
7.5 Usaha Menurun, Kemudian Bangkit Lagi

8. Networking Pencucian Plastik-Pelapak-Bandar/Pabrikan
8.1 Perkembangan Pencucian Plastik
8.2 Tergantung pada Bos Plastik
8.3 Kekuatan Networking Pencucian Plastik-Pelapak-Bandar/Pabrikan
8.4 Keberhasilan Pemulung atas Keringat Sendiri

9. Integrasi Aktivitas Pemulung dengan Kebijakan Pemerintah
9.1 Kebijakan Masa Lalu
9.2 Membangun Kekuatan Baru
9.3 Masukan Pemulung Atas RUU Pengelolaan Sampah
9.4 Membangun Integrasi Aktivitas Pemulung dengan Kebijakan Pemerintah
9.5 Penghargaan sebagai Pelopor 3R

10. Penutup

Daftar Pustaka
 

Buletin Cipta Karya No.06/Tahun VI/ Juni 2008 ”Denpasar Sewerage Development Project (DSDP): Siap Dukung Pariwisata di Bali“

Redaksi Buletin Cipta Karya   Th. 815

Dalam Buletin Cipta Karya Edisi Juni 2008 ini masih mengangkat Denpasar Sewerage Development Project (DSDP) di Bali, bermaksud menjadikan DSDP sebagai ikon perbaikan sanitasi di perkotaan menjadi lokomotif untuk dicontoh kota-kota lain. Agar kita juga tidak menjadikan urusan belakang (sanitasi) sebagai isu terbelakang.
 
Selain itu, untuk mendukung sajian tentang pariwisata di Bali, redaksi Buletin Cipta Karya juga melaporkan secara khusus dukungan program Revitalisasi Kawasan pada kawasan penuh situs tua raja-raja Bali kuno di Desa Bedulu, Gianyar, Bali. Selain itu artikel menarik untuk disimak tentang bagaimana peran Ditjen Cipta Karya melalui PPK Agropolitan Sulawesi Utara mendukung Tournament of Flower (ToF) dengan Tomohon sebagai kawasan agropolitan yang mengandalkan florikultura dan aneka ragam bunga dan tanaman hias lainnya.
 

Air Minum Edisi 154 Juli 2008 ”Utang Non-pokok PDAM Dihapuskan“

Redaksi Majalah Air Minum   Th. 808

Dalam edisi kali ini, Laporan Utama Majalah Air Minum mengangkat masalah penghapusan utang non-pokok PDAM yang menjadi penyelesaian utang PDAM yang dijanjikan oleh Wapres Yusuf Kalla pada edisi lalu.
 
Selain itu, pada edisi ini juga ditampilkan Walikota Surabaya, Bambang Dwi Hartono pada rubrik Persona. Di Laporan khusus ada artikel tentang ’School Campaign’ Ala PDAM Kota Bogor, dan Seruan mantan penyanyi cilik, Joshua Suherman agar kita menghentikan kebiasaan buruk membuang sampah sembarangan. Di rubrik Serambi Perpamsi ada laporan kunjungan DPRD Sawahlunto ke Graha Perpamsi, Kegiatan Singapore International Water Week 2008 bulan Juni lalu di Suntec Singapore, serta tak lupa laporan lainnya yang tak menarik.
 

Developing A Vision and Strategy for Water for Asian Cities (WAC) and Mekong Region Water and Sanitation Initiative (MEK-WATSAN) 2008-2012

22 Juli 2008 665

Contents:

1. Background
1.1 Goals and Targets
1.2 Water and Sanitation Trust Fund
1.3 Four Complementary Priority Areas
1.4 Water for Asian Cities Programme
1.5 Mekong Region Water and Sanitation Initiative (MEK-WATSAN)

2. Four Years of Implementation: A Brief Overview

3. What have we Achieved

4. What have we Learnt

5. Strategic Priorities
5.1 Addressing the Challenge of Sanitation

6. Towards a Vision and Strategy
6.1 Developing A Vision and Strategy

7. Developing Country level Strategies
Objective 1. To Promote pro-poor urban governance to ensure the involvement of local authorities, communities, vulnerable groups and integration of social inclusion & gender equity in WATSAN service delivery
Objective 2. To increase access on safe water supply services with special focus for urban poor
Objective 3. Support to improve and increase sanitation coverage and hygiene promotion focusing on poor and excluded communities and promotion of sustainable sanitation practices
Objective 4. Support to adopt sustainable and environmentally friendly solid waste management (SWM) system
Objective 5. Mainstreaming gender, socially excluded, underprivileged communities and ethnic minorities
Objective 6. To address climate change through capacity building and demonstration projects
Objective 7. To enhance capacity for sustainable water and sanitation service delivery
Objective 8. To assist in monitoring and localizing MDG related water and sanitation

8. Resource Mobilisation

9. Conclusion
 

Strategy and Action Plan Mainstreaming Gender: Water and Sanitation

22 Juli 2008 633

Buku ini memberikan solusi bagaimana memaksimalkan kepedulian kelompok wanita dan pria dalam memecahkan masalah air dan sanitasi di tingkat lokal mereka. Buku ini juga dapat diadaptasi atau digunakan oleh para pembuat kebijakan, manajer program serta para pelaksana program dalam the Water for Asian Cities Programme

Contents:
  
Executive Summary

I. Introduction

II. Overview of Water for Asian Cities (WAC) Programme in India and Priority Areas

III. Gender Mainstreaming – Concept, Evolution, Definitions

IV. Rapid Gender Assessment and Emerging Issues for Strategy and Action
(a) Highlights of rapid Gender Assessment vis a vis Thematic Areas of Water for Asian Cities Programme
(b) Emerging Issues for Strategy and Action

V. Gender Mainstreaming Strategy in Water for Asian Cities Programme in India
(i) Vision
(ii) Basic Ideology
(iii) Assumptions
(iv) Challenges
(v) Objectives
(vi) Strategy

VI. Action Plan in Thematic Areas of WAC

VII. Synergy in Gender Mainstreaming Strategy of WAC Programme and Gender Action Plan of MP Urban Project (UWSEIP)

VIII. Indicators of Achievement

IX. Annexure – Action Plan for Implementing GMS: Time Frame, Responsible Authorities

X. References

XI. Glossary
 

ADB Impact: Stories From The Philippines

22 Juli 2008 687

Sudah lebih dari empat dekade the Asian Development Bank (ADB) bersama Pemerintah Philipina bekerjasama dalam rangka mewujudkan negara yang bebas kemiskinan. Dalam buku ini ADB menceritakan bagaimana kerjasama ini sangat membantu masyarakat dalam mewujudkannya

Contents:

Unlikely Heroes

Cleaning Up the Philippines Greenest City

Bigger and Better

Caring for The Children of the Poor

A Greener Way of Turning Trash Into Treasures

Vendors Learn and earn More Together

Using the Sun to Provide Light at Night
 

Himpunan Peraturan Pemerintahan Desa dan Kelurahan

21 Juli 2008 4.777

Daftar Isi:

1. Peraturan Pemerintah RI No.72 Tahun 2005 Tentang Desa
2. Peraturan Pemerintah RI No.73 Tahun 2005 Tentang Kelurahan
3. Peraturan Pemerintah RI No. 45 Tahun 2007 Tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengangkatan Sekretaris Desa menjadi Pegawai Negeri Sipil
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.27 Tahun 2006 Tentang Penetapan dan Penegasan Batas Desa
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.28 Tahun 2006 Tentang Pembentukan, Penghapusan, Penggabungan  Desa dan Perubahan Status Desa Menjadi Kelurahan
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.29 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pembentukan dan Mekanisme Penyusunan Peraturan Desa
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.30 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Penyerahan Urusan Pemerintahan Kabupaten/kota kepada Desa
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.31 Tahun 2006 Tentang Pembentukan, Penghapusan, dan Penggabungan Kelurahan
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.32 Tahun 2006 Tentang Pedoman Administrasi Desa
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.4 Tahun 2007 Tentang Pedoman Pengelolaan Kekayaan Desa
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.5 Tahun 2007 Tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.34 Tahun 2007 Tentang Pedoman Administrasi Kelurahan
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.35 Tahun 2007 Tentang Pedoman Umum Tata Cara Pelaporan dan Pertanggungjawaban Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.36 Tahun 2007 Tentang Pelimpahan Urusan Pemerintahan Kabupaten/Kota Kepada Lurah
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.37 Tahun 2007 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.38 Tahun 2007 Tentang Kerjasama Desa
17. Surat Menteri Dalam Negeri No. 140/286/SJ Perihal Pelaksanaan Alokasi Dana Desa
18. Surat Menteri Dalam Negeri No. 140/640/SJ Perihal Pedoman Alokasi Dana Desa dari Pemerintah Kabupaten/Kota kepada Pemerintah Desa
 

Sanitation Now, special edition 2008 UN International Year of Sanitation ”Money Down the Drain“

Th. 712

In this magazine you will meet people facing up to the challenges. Young Ugandan student Jennifer Akello is thrilled with her school’s new sustainable toilets. Their installation has inspired her and she wants to becoe a doctor. From London come the revelation that the great city has an ancient, crumbling sewerage system. From Brazil and Britain: innovative ideas on how to cope with flooding.
 
Climate change will transform the way we look at sanitation. It’s not just a poverty issue. In a world of more frequent floods, even wealthy nations have to revise their sanitary solutions.
 

The Impact of Water on the Poor

the ADB Operations Evaluation Department   18 Juli 2008 657

Six ADB projects are highlighted here, after being examined for their impact on poverty. The study focused on the level of improvement in water availability for different user groups; the economic and social impact of improved water availability on the poor; policies relating to tariffs, supply alternatives, and institutional arrangements; and solutions to common problems based on best practices.

Contents:

OVERVIEW

INTRODUCTION
Background
Purpose and Scope of Evaluation
Approach and Methodology
Stakeholder Workshops
Report Finalization

KEY IMPACTS OF CASE STUDY PROJECTS
Poverty Impacts
Institutional Performance and Cost Recovery

CONCLUSIONS AND RECOMMENDATIONS
Lessons Learned and Best Practices

Small Piped Water Networks

Herve Conan   18 Juli 2008 828

This book is about small-scale private water providers in Asian cities and the entrepreneurial potential of small piped network operators. It proposes that city officials, city water utilities, and local banks work closely with small network entrepreneurs to bring water supllies to the poor and disadvantaged.

Contents:

INTRODUCTION
Research objectives
Methodology

SMALL-SCALE PRIVATE WATER PROVIDERS
SSPWPs and their niche markets
How SSPWPs supply water
SSPWP users

SCOPE AND SCALE OF SSPWPs IN ASIAN CITIES
SSPWP and their niche markets
Non-SSPWP alternative sources
SSPWP activities differ
User charges by SSPWP type

A CLOSER LOOK AT SMALL PIPED WATER NETWORKS
How networks get started
The water network entrepreneur
Network investments
Network technologies
Networks and utilities: Similarities and differences
Small piped water networks: The realities
Difficulties resulting from informal status

POLICIES AND ACTIONS TO SUPPORT SMALL PIPED WATER NETWORKS
Why support small piped water networks
Helping local entrepreneurs to invest