Buku

Serasi Vol.1, Januari-Februari 2008 ”Menanam Dengan Cinta“

Redaksi majalah Serasi   Th. 954

Edisi kali ini majalah Serasi mengangkat laporan utama “Menanam dengan Cinta”, sejalan dengan catatan penting dari  Konferensi Perubahan Iklim, United Nation Framework on Climate Change Conference yaitu semangat untuk menghijaukan bumi. Semangat untuk menanam pohon. Semua demi satu hal, memperbaiki atau minimal mencegah efek rumah kaca yang membuat lingkungan hidup makin rusak.
 
Selain menyangkut tema diatas, edisi ini juga membahas hal-hal penting dan menarik lainnya; seperti Silang pendapat Peraturan Pemerintah No.2/2008: Antara kerugian dan manfaatnya bagi Negara, sosok pendekar sampah dari Banjarsari, Harini Bambang, dan lin-lain.
 

Menjadi Environmentalis Itu Gampang! (Sebuah panduan bagi pemula)

Dani Wahyu Munggoro & Andy Armansyah   12 Juni 2008 1.266

Kekeringan, kebanjiran, kerusakan lingkungan, kebakaran hutan, polusi, pembalakan liar, es kutub mencair, lapisan ozon berlubang, dan sederet lagi dengan persoalan lingkungan hidup yang terjadi dewasa ini mungkin membuat kita termangu, gelisah, kuatir, gemas, dan ingin melakukan sesuatu. Tapi, apa dan bagaimana Buku Menjadi Environmentalis Itu Gampang! ini akan menjawab semua pertanyaan kegelisahanmu, sekaligus membukakan sejuta kemungkinan untuk kita berbuat sesuatu.
 
Buku ini untuk kaum muda yang optimis, bersemangat, tak henti bertanya, serta mencintai planet bumi dan bersedia membelanya dengan cara apapun, demi kepentingan generasi mendatang

Daftar Isi:

Kata Pengantar
Bagian Pembuka
Mengenal WALHI
Bagian 1 Mendedah Environmentalisme
Bagian 2 Pangan dan Lingkungan Hidup
Bagian 3 Kemiskinan dan Lingkungan Hidup
Bagian 4 Energi dan Lingkungan Hidup
Bagian 5 Korporasi dan Lingkungan Hidup
Bagian 6 Globalisasi dan Lingkungan Hidup
Bagian 7 Menuju Demokratisasi Bumi
Bagian Akhir  Menjadi Environmentalis itu Gampang
Bhan Diskusi dan Bacaan Lanjutan
 

Fenomena Gerakan Mengolah Sampah

Bagong Suyoto   12 Juni 2008 1.133

Belakangan ini kota metropolitan dan besar di Indonesia didera persoalan sampah semakin kompleks dan pelik seperti Jabodetabek, Bandung Raya, Semarang, Yogyakarta, Suarabaya, Medan, dan Makassar. Dengan pemahaman terbatas, perilaku malas dan jorok ditambah lemahnya peraturan perundangan, kelembagaan, anggaran, partisipasi masyarakat maka sampah menjadi momok yang sangat menakutkan. Pengelolaan sampah dan TPA yang buruk menimbulkan bencana berupa pencemaran udara akibat asap dan gas metana (CH4), pencemaran air permukaan dan dalam tanah akibat leachet, bau menyengat dan bertambahnya koloni belatung dan lalat, berjangkitnya puluhan penyakit, konflik tata ruang, konflik sosial. Sampah yang dikelola open dumping dan dibakar menyebabkan proses dekomposisi secara anerobik menghasilkan gas metana dan karbondioksida (CO2). Dampaknya meningkatkan pemanasan bumi dan climate change. Gas metana memiliki kekuatan merusak 20 kali lipat daripada CO2.
 
Kita harus mengganti pendekatan kumpul-angkut-buang menjadi kumpul-pilah-olah. Intinya olah sampah sedekat mungkin dari sumbernya. Lonceng kesadaran dan kebangkitan olah sampah mulai menggema dimana-mana. Bahwa setiap orang/badan usaha yang memproduksi sampah wajib mengolah sampahnya. Gerakan ini pada akhirnya akan menjadi gerakan massif, yaitu Gerakan Masyarakat Mengolah Sampah. Mereka mengembalikan sampah menjadi sumberdaya (return to resource), menciptakan peluang kerja dan usaha. Bahkan mampu membangun networking dengan dunia usaha, masyarakat, perguruan tinggi, NGOs, pers, dan stakeholders lain. Gerakan ini menjadi bagian integral dalam mewujudkan kota bersih, indah, sejuk (clean and green city) dan bermartabat serta memperkuat gerakan pelestarian lingkungan hidup dan pertanian organik.
 
Buku ini merupakan rekaman best practices dari sejumlah stakeholders di berbagai daerah di Republik ini dan luar negeri yang sukses mengolah sampah dengan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle) baik skala rumah tangga, komunitas, pemukiman/kelurahan, kota dan kawasan TPA. Berbagai pendekatan, model, strategi, rancanagn pengelolaan dan pengolahan sampah disajikan dengan gaya populer, total, mudah diaplikasikan oleh siapa pun. Buku ini diterbitkan guna menyongsong kehadiran Undang-Undang Pengelolaan Sampah di Indonesia. Sehingga menempatkan buku ini sebagai salah satu referensi/ panduan terkemuka untuk semua kalangan.

Daftar Isi:

Kata Pengantar
Bab 1 Sampah dalam Bingkai Masalah Perkotaan
Bab 2 Permasalahan Sampah Kota Bekasi, Bogor dan Depok
Bab 3 Pengkomposan Sampah Semarak Di Indonesia
Bab 4 Pengkomposan: Mengembalikan Sampah menjadi Sumber Daya
Bab 5 Menyiasati Sampah dari Masalah menjadi Peluang Bisnis
Bab 6 Pengelolaan Sampah di Kota Malang, Jawa Timur
Bab 7 Biozym Mengoptimalkan Pengkomposan Sampah Di TPA Burangkeng
Bab 8 Pengkomposan Model Caspary di Grogol, Depok
Bab 9 Kotoran Sapi dan Sampah Jadi Kompos
Bab 10 Pengelolaan Sampah Organik Rumah Tangga Berbasis Masyarakat
Bab 11 Rencana Mengolah Sampah Skala Perumahan
Bab 12 Penutup
Daftar Pustaka
Riwayat Penulis
 

Kertas Krisis

12 Juni 2008 790

Perubahan iklim adalah wujud nyata dari gagalnya model pembangunan global (global development models). Pernyataan ini telah disepakati bersama dalam konsolidasi Civil Society Organization di Jakarta, pada tanggal 28 September 2007 lalu. Sebagai bagian dari pengkayaan strategi kampanye perubahan iklim WALHI dan ornop sipil lainnya, demonstrasi bentuk kegagalan model pembangunan global adalah sebuah pra-syarat. Survey sheet ini adalah sarana yang bagi pembelajaran WALHI dan organisasi masyarakat sipil lainnya untuk dapat mengenali wilayahnya sendiri sekaligus mengidentifikasi krisis yang tak pernah tuntas diurus oleh pemerintah.
 
Koleksi krisis warga dari wilayah-wilayah adalah hal utama untuk menunjukkan bahwa mengatasi perubahan iklim tidak bisa dilakukan tanpa mengatasi krisis yang tercipta sebelumnya. Catatan sederhana yang tertuang dalam Kertas Krisis ini amatlah penting dalam melengkapi koleksi krisis yang semestinya diurus oleh para pejabat negara maupun para pemimpin dunia.

Daftar Isi:

Prakata
1. Krisis Pulau Bali
2. Krisis Sulawesi Tenggara
3. Krisis Bengkulu
4. Krisis DKI Jakarta
5. Krisis Jawa Tengah
6. Krisis Kalimantan Selatan
7. Krisis Maluku Utara
8. Krisis Sumatera Barat
9. Krisis Kalimantan Timur
10. Krisis Nusa Tenggara Barat
11. Krisis Sumatera Utara
12. Krisis Sumatera Selatan
13. Krisis Aceh
 

Profil Penerima Kalpataru dan Satya Lencana Pembangunan Lingkungan Hidup Propinsi Jawa Timur Tahun 1981-2007

12 Juni 2008 938

Dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup seperti yang diamanatkan dalam Undang-Undang No.23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, Pemerintah berkewajiban memberikan penghargaan kepada orang atau kelompok masyarakat yang berjasa di bidang lingkungan hidup.
 
Upaya-upaya pelestarian fungsi lingkungan di Jawa Timur yang dilakukan oleh masyarakat perlu terus dikembangkan. Sebagai bentuk apresiasi Pemerintah guna mendorong timbulnya inisiatif lokal dan peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan adalah melalui pemberian penghargaan lingkungan hidup (kalpataru).
 
Buku ini berisi profil orang-orang yang menerima kalpataru propinsi Jawa Timur. Buku ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi tentang nilai-nilai kearifan yang telah tertanam dari kegiatan para penerima penghargaan lingkungan hidup ini.
 

Bumi Semakin Panas: Jangan Cuma Kipas-Kipas!

11 Juni 2008 841

Masalah perubahan iklim saat ini telah berdampak hampir pada semua aspek kehidupan, baik langsung maupun tidak langsung. Salah satu dampak lingkungan yang diakibatkan oleh perubahan iklim antara lain adalah terjadinya banjir, kekeringan, longsor, dampak pada kesehatan dan punahnya keanekaragaman hayati. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama dari semua lapisan masyarakat dan pemangku kepentingan untuk menanggulangi dampak perubahan iklim.
 
Buku saku ini dibuat untuk memberikan sekilas informasi mengenai pemanasan global dan perubahan iklim, serta bagaimana kita - secara individu - dapat berkontribusi terhadap penanganan tersebut.

Daftar isi:

Sekapur Sirih
Kata Pengantar Menteri Negara Lingkungan Hidup
Apa itu efek rumah kaca
Adaptasi
Mitigasi
COP 13 (Cara Oke Pelihara 13umi)
Istilah-Istilah penting
Efek Rumah Kaca
 

Perubahan Iklim, Saatnya untuk Hijrah

R. Lelawaty Simamora   11 Juni 2008 636

Isu perubahan iklim menghangat seiring kenaikan suhu bumi. Setiap orang bicara tentang hal ini. Dari warung nasi hingga ke kampus-kampus. Dari yang masih ’terpeleset’ dengan berbagai istilah, hingga pakar yang fasih dengan hasil COP 13 atau publikasi IPCC terbaru. Bahkan dunia maya pun penuh dengan sajian super ’komplit’ menu perubahan iklim.
 
Buku kecil ini pun merupakan refensi ’ringan’ yang menyajikan tentang perubahan iklim dengan bahasa da’wah (seruan), mencoba menyadarkan dan mengajak kita untuk hijrah dari kebiasaan lama yang buruk untuk lingkungan ke kebiasaan yang hemat energi, biaya, serta aman untuk lingkungan.
 

Buletin Lingkungan Edisi 2 Tahun 2007 ”Pencanangan Lubang Resapan Biopori“

Redaksi Buletin Lingkungan   Th. 898

Pada Buletin Lingkungan edisi ke-2 ini, selain ditampilkan artikel berkenaan dengan UN Climate Change Conference 2007 di Bali, pembaca juga dapat menelaah sebuah informasi menarik mengenai lubang resapan biopori, sebuah teknologi yang ditemukan oleh peneliti IPB Khamir R. Brata yang prinsip kerjanya sama dengan sumur resapan namun menggunakan metode yang lebih sederhana dengan biaya yang relatif murah pula.
 
Artikel yang tidak kalah menariknya adalah serangkaian program kegiatan yang telah dijalankan oleh BPLHD Provinsi DKI Jakarta terkait dengan Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau HBKB yang telah menjadi kegiatan rutin setiap bulan.
 

Buletin Info Studi Lingkungan (ISL) Volume Tahun 2008, Edisi 7 ”Bagaimana Mengontrol Udara yang Kita Hirup“

Redaksi Buletin ISL   Th. 758

Di edisi perdana 2008 ini Buletin ini berganti nama dari Buletin UPTD.PISLH menjadi Info Study Lingkungan (ISL). Selain itu di tahun 2008 ini terdapat tambahan rubrik baru, yaitu „TWSL News“, yang mengungkap cerita tentang seputar Taman Wisata dan Study Lingkungan baik itu flora dan faunanya, kondisinya, program-program yang ada, dan lain-lain.
 
Pada edisi perdana tahun 2008 ini juga mencakup berita tentang Program Adiwiyata, yaitu Penilaian Adiwiyata tingkat propinsi di tiga sekolah di kota Probolinggo. Selain itu ada juga kegiatan penilaian Otonomi Award untuk bidang lingkungan hidup dari JPIP (Jawa Post Institut Pro Otonomi), yaitu lomba di bidang pelayanan publik terinovatif bagi Pemerintah Daerah, serta beberapa berita/ artikel menarik lainnya.
 

Percik Edisi October 2004 "Drinking Water is Still A Dream"

Redaksi Majalah Percik   Th. 633

Percik kali ini berisi edisi ”Air Minum masih Menjadi Impian“ versi Inggris.