Buku

World Water Resources at the Beginning of the 21st Century - International Hydrology Series

I.A. Shiklomanov & John C. Rodda   02 Maret 2007 731

Buku World Water Resources at The Beginning of the 21st Century berusaha menjelaskan hasil dari pengujian atas sumber air dunia. Di dalam buku ini tersedia data yang cukup banyak mengenai sumber daya air dunia. Diantaranya adalah adanya formasi runoff beserta kegunaanya disertai dengan data observasi dan hasil pengujian dari tiap benua di dunia (Afrika, Asia, Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa.

Ketersediaan air yang bersifat dinamis (cepat berubah-ubah datanya) membawa pengaruh terhadap perkembangan populasi penduduk dan meningkatnya tingkat konsumsi air. Analisis yang terbangun dari benua-benua di dunia, sumber daya air yang bersifat dinamis, penggunaan air dan ketersediaan air di dunia secara keseluruhan juga penjelasannya tersedia disini, juga semua hal yang berkaitan dengan masalah alam dilihat dari sisi ekonomisnya dari suatu daerah maupun dari beberapa negara-negara terpilih. Informasi mengenai ketergantungan antara sumber daya air dengan pemakaian air juga coba digambarkan disini. Buku ini sangat berguna bagi para peneliti maupun pembuat kebijakan di bidang sumber daya air.

Solar Water Disinfection:
A Guide for the Application of SODIS

Regula Meierhofer
Martin Wegelin
   21 Februari 2007 992

Ide dasar dari SODIS (Solar Water Disinfection) pertama kali dipresentasikan oleh AftimAcra dalam booklet yang diterbitkan oleh UNICEF tahun 1984. Tim peneliti di EAWAG/SANDEC kemudian memulai percobaan laboratorium yang komprehensif pada tahun 1991 untuk mengkaji potensi dari metode ini dalam mengnon-aktifkan bakteri dan virus pada air yang akan diminum.

Pedoman ini terdiri dari 4 bagian, yaitu: (i) pengembangan/sejarah SODIS; (ii) latar belakang teknik dan prinsip dari aplikasi SODIS; (iii) Aplikasi SODIS di lapangan; dan (iv) implementasi proyek. Pada bagian lampiran ditampilkan poster-poster, permainan (game), komik, dan pamflet yang menginformasikan tentang SODIS.

Do We Have a Water Problem; The Use of Social Marketing as a Problem Solver

Jeffrey R. Hoffman   21 Februari 2007 920

Sejak tahun 1970-an, masalah lingkungan dan pendidikan telah berubah dengan cepat dari yang berpola top-down marketing seperti menggunakan public service annoucement (PSAs) menjadi menggunakan pendekatan yang lebih menarik yaitu social marketing. Para professional di bidang kesehatan masyarakat maupun manajemen lingkungan hidup berpendapat bahwa daripada menggunakan pendekatan yang bersifat dictatorial maka mereka lebih memilih untuk mendengarkan kebiasaan dari para target audiens, kebutuhan serta keinginan dari mereka.

Dalam tulisan ini dijelaskan bahwa social marketing di dalam sektor lingkungan hidup berkonsentrasi pada bagaimana cara merubah sikap perilaku, gaya hidup serta memberikan ide-ide. Dalam pelaksanaan social marketing terdapat beberapa elemen yang harus diperhatikan, antara lain product, price, place, publication, publics, partnership, policy, serta purse strings. Tiap elemen dalam marketing mix tersebut harus diteliti, diimplementasikan dan dievaluasi sesuai dengan permintaan program yang ada.

Dijelaskan juga bahwa dalam metode marketing mix of broad-based communications, sangat penting untuk mendidik, memberikan motivasi, dan merubah perilaku masyarakat yang berkaitan dengan konservasi air dan kualitas air. Hal ini sangat penting terutama di era media-rich culture dimana masyarakat seringkali dimombardir dengan berbagai macam pesan marketing. Oleh karena itu pesan-pesan yang berkaitan dengan kualitas air dan konservasi air juga tidak boleh kalah dalam persaingan. Ada beberapa tema potensial yang dapat digunakan dalam kampanye social marketing antara lain yang berkaitan dengan fear, facts dan fun.

Advance Membrane Technology for Water Reclamation

Mark Wilf PhD   21 Februari 2007 1.074

Wilayah aplikasi dari teknologi membran reverse osmosis (RO) adalah memproses air dari akifer bawah tanah yang terkontaminasi buangan industri dan pertanian dan pengolahan buangan domestik. Dalam laporan ini digambarkan kinerja (performance) dari teknologi membran, flow diagram dari proses pengolahan, serta biaya pengoperasian teknologi tersebut. Pada akhir laporan disimpulkan bahwa kombinasi dari pengolahan air tingkat lanjut dan teknologi desalinasi menggunakan membran dapat digunakan secara efektif untuk mengolah buangan domestik dan air drainase pertanian dalam mengurangi tingkat kontaminasi menjadi kualitas air yang dapat diminum.

Information and Governance: A Guide

Pierre Heuer   21 Februari 2007 921

Dokumen ini dibuat oleh Swiss Agency for Development and Cooperation (SDC) diperuntukan sebagai bahan diskusi dan orientasi mengenai berkembangnya kepentingan akan informasi di dalam pengembngan kerjasama internasional. Dokumen ini berusaha untuk membangun suatu framework untuk menstimulasi kegiatan-kegiatan yang berada dalam domain kerjasama internasional. Dokumen ini juga menjadi suatu kontribusi dari SDC untuk memperdebatkan masalah akses terhadap informasi sebagai salah satu komponen penting dari pemerintah secara lebih luas lagi.

Dokumen ini dibagi ke dalam tiga bagian utama. Bagian pertama, Context and Mechanism of Information, mengulas tentang masalah-masalah terkini dan hubungan-hubungan antara informasi dan tata laksana pemerintahan yang baik (good governance), menjabarkan langkah-langkah prinsip dalam rantai informasi. Bagian kedua, Challenges and Lessons, menekankan akan pentingnya akses terhadap informasi dan manajemen akan informasi untuk keperluan demokrasi dan pembangunan suatu negara. Pembahasan ini berkaitan dengan beberapa permasalahan yang timbul dari hal tersebut dan mendatangkan beberapa lesson learnt. Bagian ketiga, Practical Advice, menjelaskan beberapa jenis prinsip intervensi dan strategi operasi yang berhasil diperoleh dalam memberpaiki pemerintahan dengan cara memperhitungkan masalah informasi di dalamnya.

Successful Communication; A Toolkit for Researchers and Civil Society Organizations

Ingie Hovland   21 Februari 2007 940

Dokumen ini berusaha menjelaskan bahwa terkadang kita beranggapan bahwa komunikasi pembuktian dalam lingkup kerja internasional development sangat dibutuhkan. Padahal hal ini tidak sepenuhnya benar. Komunikasi bisa berujung pada terbentuknya pemaksaan terhadap pengetahuan, dengan harapan pengetahuan tersebut sedikit banyak akan memberikan dampak. Sejauh ini yang kita butuhkan adalah komunikasi pembuktian yang lebih baik di dalam lingkup kerja kerjasama pembangunan internasional. Dokumen ini didesain untuk membantu para aktor yang terlibat dalam pembangunan agar dapat berkomunikasi dengan lebih baik.

Dokumen ini terbagi atas dua bagian penting. Bagian pertama adalah Introduction. Disini dijelaskan mengapa perlu dilakukan proses komunikasi dalam menginformasikan dan menginspirasikan masalah kebijakan dan prakteknya. Selain itu juga dipaparkan beberapa literatur yang terkait dalam pelaksanaan penelitian komunikasi yang dapat dijadikan bahan acuan bagi pembaca. Pada bagian ini juga diulas mengenai tools yang dapat digunakan dalam melaksaakan suatu penelitian komunikasi. Bagian kedua, Tools dijabarkan secara mendetil tools yang digunakan dalam penelitian komunikasi , baik berupa tools yang digunakan untuk tahap perencanaan (planning tools), tools untuk mengemas penelitian komunikasi (packaging tools), tahap mendekati target sasaran (targeting tools), tahap pengawasan (monitoring tools)

Cleaning and Disinfection of Boreholes in Emergencies

-   21 Februari 2007 998

Pustaka ini merupakan petunjuk praktis membersihkan sumur pantek dalam kondisi darurat sehingga pulih seperti semula. Darurat dalam hal ini seperti pasca gempa bumi, banjir, tanah longsor, dan lain-lain.

Ada 5 langkah yang dianjurkan, yaitu:
1. Penilaian dampak kerusakan. Bencana bisa terjadi di atas atau di bawah permukaan tanah yang berpengaruh pada bagian-bagian sumur pantek. Pada sumur tersebut dimungkinkan terjadi kontaminasi atau pencemaran. Langkah pertama adalah penilaian dampak kerusakan baik pada sumur maupun pompanya.
2. Rehabilitasi sumur pantek. Sebelum sumur pompa dibersihkan, semua kandungan tanah liat dan kerikil sudah harus dihilangkan.
3. Tes pemompaan sumur pantek. Memeriksa kondisi pompa tergantung jenis yang dipakai, apakah pompa tangan atau pompa motor.
4. Desinfeksi sumur pantek. Langkah rehabilitasi selanjutnya adalah memeriksa parameter air menurut kekeruhan dan derajat keasaman (pH). Dengan demikian dapat ditentukan dosis klorinasi yang efektif.
5. Pengurasan sumur pantek. Setelah waktu kontak klorinasi tercapai, sumur pantek dikuras sekali lagi dengan menggunakan kompresor udara.