Buku

Profil Kesehatan Indonesia 2002 Menuju Indonesia Sehat 2010

28 Desember 2006 1.137

Profil Kesehatan Indonesia adalah gambaran situasi kesehatan di Indonesia yang diterbitkan setahun sekali. Profil Kesehatan Indonesia memuat barbagai data tenatng kesehatan dan data pendukung lain yang berhubungan dengan kesehatan seperti data kependudukan, ekonomi, pendidikan dan keluarga berencana. Data dianalisis dengan analisis sederhana dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik. World Health Organization menyatakan bahwa sistem informasi kesehatan tidak dapat berdiri sendiri, melinkan merupakan bagian integral dari sistem kesehatan suatu negara.

Pedoman Umum Pembuatan Kompos Untuk Skala Kecil dan Besar

Sri Wahyono, Tri Bangun L. Sony   21 Desember 2006 982

Pengkomposan adalah salah satu alternatif upaya pengelolaan sampah perkotaan yagn dapat diandalkan karena manfaatannya yang besar, teknologinya mudah diaplikasikan dan sesuai dengan kondisi Indonesia. Pengkomposan sampah kota dapat mereduksi sampah 50 hingga 80 persen dan mengubahnya menjadi produk yang aman terhadap lingkungan serta bermanfaat sebagai penyubur tanah. Dengan adanya upaya pengomposan sampah maka sebagain besar nahkan seluruh sampah organik dapat diproses menjadi barang yang aman dan bermanfaat. Secara lbih khusus, kegiatan pengomposan menjadi alternatif paling realistis untuk mengurangi permasalahan sampah terutama di daerah perkotaan yang pada umumnya didominasi oleh sampah organik. Pada gilirannya pengkomposan akan dapat memperpanjang umur temapt pembuangan (TPA) sampah, pengendalian pencemaran lindi serta pengurangan produksi gas rumah kaca.

Dialog Nasional "Mencari Solusi Pengelolaan Sampah Di Indonesia", Jakarta, 4 Juni 2005

Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup   21 Desember 2006 891

Tujuan dari dialog nasional ini, adalah upaya mencari solusi konstruktif dalam pengelolaan persampahan, karena menyangkut kepentingan masyarakat luas dan perlu segera diselesaikan. Dialog Nasional "Mencarai Solsudi Pengelolaan Sampah Di Indonesia" terdiri dari beberapa makalah, antara lain:1) Kualifikasi kinerja dan perhitugan biaya pada kampanye kesadaran sampah (Sandhu Eko Bramono). 2)Malapetaka Sampah: Kebijakan persampahan dalam persimpangan jalan (Bagong Suyoto). 3)Konsep dasar kebijakan sistem pengelolaan persampahan nasional (Sri Bebasari).

Berjuang Membangun Kembali Indonesia: Laporan Kinerja Dua Tahun Pemerintahan SBY - JK, Oktober 2004 - Oktober 2006

Kementerian Negara PPN/Bappenas   21 Desember 2006 1.094

Selama Republik Indonesia berdiri, baru pada periode pemerintahan tahun 2004 - 09 inilah presiden dan wakilnya dipilih langsung oleh rakyat, dan telah membentuk kabinet Indonesia bersatu dan pada september 2006 pemerintahan tersebut memasuki usia dua tahun. Lazimnya sebuah pemerintahan dimanapun didunia ini, maka mesti meyusun rencana pembangunan, menjalankan rencana tersebut, melakukan evaluasi dan pelaporan.
 

Buku ini adalah laporan sebagai bentukpertanggungjawaban selama menjadi presiden dan wakil presiden Republik Indonesia. Adapun isi buku ini disusun sebagai berikut: bab.i pendahuluan, bab.ii agenda menciptakan Indonesia yang aman dan damai, bab.iii agenda mewujudkan Indonesia yang adil dan demokratis, bab.iv agenda menigkatkan kesejahteraan rakyat dan bab.v penutup.
 

Melalui buku ini diharapkan tergambar jelas berbagai program dan kegiatan yang telah dan sedang dilakukan presiden dan wakilnya, KIB dan segenap rakyat Indonesia, hasil yang sudah dicapai, masalah yang masih dihadapi, masukan terhadap program tersebut dan akhirnya penyempurnaan pelaksanaan program tersebut demi mencapai tujuan seluruh rakyat Indonesia.

Kebijakan Pemenuhan Kebutuhan Air Bagi Penduduk Miskin: Studi Kasus di Penjaringan, Jakarta Utara

Mujiyani dan Gutomo Bayu Aji   21 Desember 2006 795

Hasil peneleitian tahap pertama yang dilakukan di tiga lokasi yakni Penjaringan, Pekojan dan Bidaracina (Mujiyani dan Laksmi 2004) memperlihatkan bahwa ketersediaan air bersih bagi penduduk miskin masih memprihatikan. Pada musim kemarau (untuk pengguna PAM) hanya 18 % penduduk miskin di daerah penelitian yang mempunyai persediaan air dalam waktu 24 jam, selebihnya ketersediaan air rumah tangga kurang dari waktu tersebut bahkan terdapat sekitar 20% persen yang tidak mempunyai persediaan sama sekali, mereka baru mencari/membeli air jika memerlukan.Keikutan Indonesia dalam meretifikasi prinsip Dublin 1992 mengandung konsekuensi untuk melaksanakan prinsip - prinsip dalam kesepakatan tersebut. Dalam UUD 1945 pasal 33 juga disebutkan bahwa sumberdaya publik dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Hal ini berarti pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi seluruh penduduk termasuk penduduk miskin. dalam kenyataannya, distribusi ketersediaan air bersih yang merupakan tanggung jawab pemerintah masih terbatas dan belum merata.Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji respon pemerintah terhadap permasalahan keterbatasan akses penduduk miskin terhadap pemenuhan kebutuhan air bersih itu. Mengkaji kebijakan pemerintah pusat dan daerah yang berkaitan dengan ketersediaan air bagi penduduk miskin., mengkaji faktor - faktor ayng berkaitan dengan kebijakan pemerintah itu termasuk kendala dalam implementasinya.

Kebijakan dan tindakan pemerintah kota untuk ekonomi informal di beberapa kota di Indonesia.

URDI (Urban And Regional Development Institute)   21 Desember 2006 836

Di Indonesia, ekonomi informal sejak lama telah mejadi bagian penting dalam perekonomian perkotaan bahkan nasional. Namun sayangnyab kondisi kerja ekonomi informal pada umumnya jauh dari memadai dan dalam berbagai kasus, tergolong berbahaya atau bahkan mengancam keselamatan jiwa. Informal ekonomi merupakan sumber mata pencaharian yang sangat penting bagi sejumlah besar penduduk Indonesia, namun pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah belum memberikan penanganan yang proposional.

Demikian pula dengan kebijakan dan aksi ditingkat pemerintah kota yang pada umumnya bersifat ad-hoc dan kadang saling bertentangan. Sementara beberapa dinas pemerintah kota memberikan dukungan pada kegiatan ekonomi informal, dinas dinas lainnya dari pemerintah kota yang sama terus mengusik dan bahkan menggusur pelaku ekonomi informal, dengan mengatasnamakan ketertiban umum.

Studi ini menemukan berbagai praktik yang ada di beberapa kota di Indonesia yang mengakomodasikan mereka yang bekerja di ekonomi informal serta penggusuran paksa yang terkadang brutal. Mungkin mengkombinasikan pendekatan yang berbeda cukup beralasan di beberapa kasusu, namun ketidak beradaan strategi jangka panjang yang jelas dalam menghadapi issu di tingkat pemerintah kota yang lebih menjadi pusat perhatian.

Buku ini terbagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama terdiri dari lima bab yang merupakan isi utama dari laporan studi secara keseluruhan. Bagian kedua terdiri dari sepuluh bab yang mendokumentasikan kebijakan dan tindakan tentang ekonomi informal di sepuluh kota terpilih. Sedangkan bagian ketiga melaporkan hasil dari proses konsultasi stakeholder (dua lokakarya sehari serta Focused Group Discussion).

Pembangunan Sungai Dampak dan Restorasi Sungai (River Developments Impacts and River Restorations)

Agus Maryono   20 Desember 2006 1.450

Buku Pembangunan Sungai Dampak dan Restorasi Sungai ini mengupas sejarah perjalanan pembangunan sungai dari abad 16 sampai sekarang secara kronologis. Dapat diketahuai apa yang telah dilakukan terhadap sungai yang sekarang menjadi tren baru dalam penyelesaian masalah - masalah sungai dan wilayah keairan lainnya. Konsep integral Eko-Hidraulik untuk menyelesaikan masalah persungaian, konsep tersebut disarikan dari konsep terbaru yang dewasa ini gencar dikembangkan di negara - negara maju seperti Jepang, Jerman, Kanada dan Amerika. Sedang di negara - negara dunia ke II dan ke III konsep tersebut mulai menjadi pemikiran baru yang telah diyakini kebenarannya dan perlu sesegera mungkin dikembangkan dan diaplikasikan.

Buku ini juga menyajikan pengetahuan mendasar tentang sungai sebagai ekosistem yang komplek tapi punya karakteristik keteraturan yang tinggi, sehingga semua rekayasa di sungai harus bersandar pada karakteristik sungai alamiah yang bersangkutan.

Buku ini perlu dibaca bagi para praktisi dan akademisi sipil, geografi, biologi, geologi, geodesi, planologi, lingkungan, kehutanan, sosial dan hukum yang berkecimpung dalam bidang lingkungan, sungai, DAS dan wilayah keairan lainnya. Buku ini dilengkapi pula dengan sekitar 40 gambar berwarna sehingga dapat memberi gambaran ilustrasi yang lebih jelas.

Eko Hidraulik Pembangunan Sungai: Menanggulangi Banjir Dan Kerusakan Lingkungan Wilayah Sungai (edisi 2)

Maryono, Agus   20 Desember 2006 2.793

Dengan laju perkembangan kesadaran lingkungan dan kesadaran berpikir holistik dunia internasional dewasa ini serta ditemukannya berbagai dampak negatif yang sangat besar dari rekayasa hidraulik murni, maka pola rekayasa interdisipliner baru dengan memadukan antara rekayasa hidraulik dan pertimbangan ekologi/lingkungan pada setiap penyelesaian masalah keairan.

Buku Eko Hidraulik pembangunan sungai memberikan wacana konsep pengembangan wilayah sungai. Eko-Hidraulik sendiri merupakan ilmu interdisipliner yang memadukan antara komponen ekologi dan komponen hidrolika. Perpaduan dua disiplin tersebut justru dalam perkembangannya dapat saling sinergis mutualisme yang menguntungkan secara ekologis dan hidraulis.

Buku ini diharapkan dapat merubah pola pikir para ahli hidraulik-hidrologi murni untuk mencoba menyeberang masuk ke dalam komponen ekologi guna mengembangkan metode - metode baru yang secara teknis dapat dipertanggungjawabkan dan dapat mendukung pelestarian dan perkembangan ekologi wilayah keairan.

Measuring Rural Water supply Access: Findings From A Comparative analysis of Cambodian National Surveys: Project report, June 2006

Levisay, Michael and Sameth, Chea   20 Desember 2006 748

The Cambodia rural water Supply Coverege Analysis Project was implemented at the request of the World Banks Water and Sanitation Program and the MInistry of Rural Development. The reason for the formulation of the project was the two national data sets, showing a marked discrepancy in rural water supply coverege rates between them. Specially, the Cambodia Inter-censal population survey showed that 39,6% of the rural population has access to safe water, while the cambodia Socio-economic survey showed that fully 60,1% of the rural population has access to safe water; a difference of more than 20 % points.The main national surveys considered in this report (the census, the Cambodia inter-cencus population surwey and Cambodia Socia-economic surwey) all consider the following water resources to be safe: piped water, tube well and protected dug well.

National Profiles on Childrens Health and the Environement: Assessing readiness for improving environmental health protection and chemical safety for children

World Health Organization   20 Desember 2006 761

The National Profiles on Childrens Health and the Environement are qualitative and descriptive. They complement quantitative efforts to assess childrens environemenal healt through the use of information collection and indicators reporting. A profile is owned by the country that develops it and is often a countrys firs written document on the status of shildrens environmental healt. It assesses government and national capabilities and interest to explicity target improved policies and protection of children from environmental hazards.