Buku

Ketrampilan Teknik Plambing (Masalah Instalasi Air Kotor)

Daryanto   28 Januari 2013 7.421

Buku ini menitik beratkan bahasannya pada permasalahan konstruksi instalasi pipa pembuangan air kotor pada gedung bertingkat dan proses pengolahan air kotornya. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan masyarakat akan informasi terkait dengan teknik plambing dan semakin meningkatnya pembangunan gedung-gedung bertingkat baik perkantoran, hotel maupun kondominium.

Terdapat tiga bagian pokok instalasi pembuangan air kotor yaitu instalasi pipa air kotor, pipa saluran bagunan dan pipa drainase kota. Dimana instalasi pipa air kotor dipasang di dalam rumah atau gedung untuk menampung buangan air kotor dari pipa saniter, pipa ini terhubung ke pipa saluran bangunan air kotor yang kemudian langsung disalurkan ke pipa drainase kota.  Pipa drainase kota ini mengalirkan air kotor langsung ke instalasi pengolahan limbah.

Selain membahas tentang instalasi air kotor termasuk peralatannya dan  pemasangan alat saniter, buku ini membahas pula tentang sanitasi khususnya yang berhubungan dengan saluran pembuangan.

 

Analisis Anggaran Belanja Publik Bidang Air minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2010

Balhaqi (Kata Pengantar), Kerjasama Bappeda dengan Pokja AMPL dan Unicef   11 Januari 2013 985

Dokumen ini memuat analisis anggaran belanja publik bidang air minum dan penyehatan lingkungan (AMPL) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2010. Disini dipaparkan bahwa pada tahun 2009 cakupan air bersih sebesar 78,8%, sedangkan pada tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 0,2% menjadi 79% .  Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa cakupan air bersih sudah melebihi target Millenium Development Goals (MDGs) yaitu sebesar 67%.  Meskipun demikian Kabupaten Lombok Barat masih perlu mengalokasikan anggaran untuk keberlanjutan program air minum

Cakupan penyehatan lingkungan (jamban) pada tahun 2009 sebesar 54,6%. Di tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 0,4 % menjadi 55%. Apabila dilihat dari target MDGs sebesar 65%, cakupan penyehatan lingkungan ini belum memenuhi target. Dengan ini maka masih perlu meningkatkan alokasi anggaran dengan cara melakukan advokasi ke eksekutif dan legislatif.

Apabila dilihat dari alokasi anggaran APBD untuk program AMPL dengan angka normativif  kebutuhan air bersih/air minum masyarakat, alokasi anggaran APBD masih lebih rendah dari angka normatif kebutuhan masyarakat. Dengan ini masih perlu adanya advokasi dan peningkatan pengalokasian anggaran untuk air bersih/air minum.

 

 

Manajemen Pengendalian Kehilangan Air

Winarni   11 Januari 2013 1.818

Air merupakan salah satu kebutuhan pokok yang harus tersedia setiap saat. Dengan air semua mahluk dapat bertahan hidup.  Begitu juga manusia sangat memerlukan air untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.  Salah satu upaya yang dilakukan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan akan air yaitu dengan menggunakan air dari sistem penyediaan air minum (SPAM). Dalam hal ini ketersediaan air baku secara menyeluruh mulai dari sumber, produksi, distribusi dan sampai di masyarakat dikelola oleh SPAM sehingga kualitas, kuantitas dan kontinuitas diterimanya air oleh masyarakat menjadi hal yang perlu diperhatikan.


Konservasi Tanah & Air

Sitanala Arsyad   28 Desember 2012 2.995

Buku yang mengupas mengenai kerusakan tanah dan air beserta solusinya ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi kalangan akademisi dan masyarakat umum untuk turut berpartisipasi dalam mengonversi tanah dan air. Tanah dan air merupakan sumber daya alam yang mudah mengalami kerusakan. Berbagai aktivitas manusia turut memberi andil terhadap kerusakan tanah dan air selain kerusakan yang ditimbulkan oleh alam itu sendiri.

RTH 30% Resolusi (Kota) Hijau

Nirwono Joga dan Iwan Ismaun   2011 1.622

Laju pertambahan penduduk, peningkatan pemakaian sumber daya alam, industrialisasi, tingginya tingkat konsumsi bbm, emisi, penggundulan hutan, kerusakan ozon dan lainnya yang mengakibatkan meningkatnya suhu bumi. Peningkatan suhu bumi ini memunculkan energi panas dan uap air berlebih di atmosfir yang berpotensi meningkatkan badai dan hujan sehingga dapat menimbulkan bencana.

Oleh karena itu, kini saatnya bangkit untuk memperbaiki diri dan memperbaiki lingkungan.  Salah satu caranya yaitu dengan membangun ruang terbuka hijau (RTH) sebagai penyeimbang ekosistem kota, baik sistem hidrologi, klimatologi dan keanekaragaman hayati yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup, estetika kota, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Ruang terbuka hijau yang baik minimal berukuran 30% dari luas wilayah. Hal ini akan membantu kota menjadi lebih sejuk, terhindar dari bencana banjir, menurunkan pencemaran udara, dan turut berpartisipasi dalam mengurangi pemanasan global.

 

Water Sustainability : A Global Perspective

JAA Jones   28 Desember 2012 1.384

Memasuki abad XXI, sepertiga dari populasi di dunia akan mengalami kesulitan untuk mengakses air bersih dan rendahnya akses terhadap sanitasi. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor yang diantaranya adalah pesatnya pertumbuhan penduduk dan perubahan iklim. Pesatnya pertumbuhan penduduk berpengaruh terhadap pemakaian air dan perkembangan perindustrian yang menghasilkan limbah penyebab pencemaran lingkungan sehingga tidak menutup kemungkinan terjadi kerusakan lingkungan disekitarnya.

Buku Saku untuk Fasilitator Lapangan: Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Pilar 1 "Stop Buang Air Besar Sembarangan", Buku Saku untuk Fasilitator Lapangan

Simavi   28 Desember 2012 1.395

Buku saku uang bertujuan memberi referensi/pilihan-pilihan bagi fasilitator dalam melakukan pemicuan pilar 1 STBM dan membantu fasilitator mengarahkan langkah-langkah dalam pemicuan pilar 1 STBM tanpa membatasi kreativitas fasilitator merupakan buku pegangan untuk para fasilitator Simavi.

Buku ini berisi berbagai informasi mengenai mekanisme dan tata cara pemicuan pilar 1 STBM, dengan menyertakan beberapa kisah sukses pemicuan, siapa saja yang dapat berpartisipasi dalam pemicuan,apa dan bagaimana proses pemicuan dan informasi lainnya yang penting diketahui dan dikuasai para fasilitator di lapangan.

Strategi Sanitasi Kota Probolinggo

26 Desember 2012 2.251

Penyusunan Strategi Sanitasi berdasarkan isu-isu strategis dan tantangan layanan sanitasi kota guna mendukung terwujudnya program sanitasi kota Probolinggo yang bersifat komprehensif dan terintegrasi sesuai dengan visi dan misi sanitasi kota. SSK ini pun menjadi kendali bagi realisasi pembangunan sanitasi yang berbasis kinerja serta gambaran kebutuhan pendanaan sanitasi tahunan dan jangka menengah.

Strategi Sanitasi Kota Pontianak

H.Sutarmidji (kata pengantar)   26 Desember 2012 2.950

Strategi yang perlu ditetapkan terkait dalam penanganan air limbah di Kota Pontianak yaitu peningkatan kinerja kelembagaan, optimalisasi peran serta masyarakat dalam mengelola sub sektor air limbah yang memenuhi standar teknis dan kesehatan, mengembangkan perencanaan pengolahan air limbah yang berwawasan lingkungan.

Strategi Sanitasi Kota Prabumulih

H.Rachman Djalili (kata pengantar)   26 Desember 2012 1.751

Kebijakan sanitasi secara umum lebih didasarkan pada kegiatan fisik sektor sanitasi beserta sarana dan prasarana pengelolaannya, dan juga perilaku masyarakat baik individu maupun kelompok. Tingkat pengetahuan masyarakat, dampak dan cara mengantisipasinya serta cara pengelolaannya akan dapat mempengaruhi kesadaran perilaku masyarakat terhadap masalah sanitasi.