Buku

Strategi Sanitasi Kota Cirebon

23 November 2012 1.789

Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota Cirebon adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada tingkat kota untuk memberikan arah yang jelas, tegas dan menyeluruh bagi pembangunan sanitasi dengan tujuan agar pembangunan sanitasi dapat berlangsung secara sistematis, terintegrasi dan berkelanjutan.
SSK dibutuhkan sebagai pengikat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan para pelaku pembangunan sanitasi lannya untuk dapat terus bersinergi mengembangkan layanan sanitasi kotanya. Setelah disepakati SSK akan diterjemahkan ke dalam rencana tindak tahunan (annual work plan) yang berisikan informasi lebih rinci dari berbagai usulan kegiatan (program atau proyek) pengembangan layanan sanitasi kota yang disusun sesuai tahun rencana pelaksanaannya.

Strategi sektor air limbah yaitu melakukan kajian kelayakan pengelolaan air limbah domestik dan industri rumah tangga sesui dengan ketentuan peraturan lingkungan hidup, mengembangkan perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat (offsite system) pada kawasan potensial (CBD) dan padat penduduk, mengoptimalkan dan inovasi program stimulus kepemilikan jamban keluarga, meningatkan koordinasi antar SKPD untuk mensosialisasikan pentingnya jamban dengan tangki septik, mengoptimalkan operasi dan pemeliharaan MCK dan IPAL/Septik tank komunal melalui pengorganisasian masyarakat dalam kelompok, replikasi pembangunan sarana dan prasarana air limbah domestik berbasis komunal pada wilayah padat penduduk, kumuh dan miskin perkotaan.

Strategi sektor persampahan yaitu mengoptimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana persampahan, meningkatkan kinerja operator layanan persampahan skala kota, mengoptimalkan daya dukung kebijakan pengelolaan persampahan, optimalisasi pengelolaan composting skala kota di TPA Kopiluhur, meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan stakeholder dalam pengelolaan sampah dengan konsep 3R, dan mendorong pengelolaan sampah berbasis masyarakat menggunakan komposting komunal di TPS.

Strategi sektor drainase lingkungan yaitu mengembangkan perencanaan sistem drainase kota yang terintegrasi dan komprehensif, meningkatkan pemahaman, kemitraan dan komitmen pengelolaan drainase lingkungan, mengembangkan penanganan pengurangan genangan.

Strategi sektor air bersih/minum yaitu mengoptimalkan operasi dan pemeliharaan serta penyaluran air bersih melalui pengorganisasian kelompok masyarakat pengguna air di daerah rawan air, mencari alternatif sumber air baku, melakukan zoning jaringan pipa distibusi dan perbaikan water meter.

Strategi sektor PHBS yaitu mengoptimalkan program UKBM untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam PHBS (program media informasi yang menarik), meningkatkan kuantitas dan kualitas kader kesehatan lingkungan dalam promosi PHBS, mengoptimalkan peran instansi pemerintah dan sekolah dalam penerapan PHBS, menciptakan iklm investasi untuk promosi PHBS, mengoptimalkan pendanaan dari swasta-CSR untuk promosi PHBS.

 

Strategi Sanitasi Kota Bekasi

02 November 2012 1.990

Strategi pelayanan sanitasi untuk air bersih melalui cara melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang kepedulian terhadap sumberdaya alam dan lingkungan khususnya perairan serta meningkatkan kesadaran masyarakat agar tidak membuang limbah ke sungai, melakukan pembersihan dan rehabilitasi sungai-sungai yang telah mengalami pencemaran dan  penanaman pohon dan pembersihan di sekitar bantaran sungai utama. Cara lain yang dilakukan adalah

membangun sistem pemantauan status cadangan air (air permukaan dan air tanah dalam) wilayah dengan memasang sumur-sumur pantau yang dikelola pemerintah Kota  Bekasi, pengembangan pembuatan biofori untuk peresapan air larian (run off) ke dalam tanah sebagai upaya konservasi air tanah, evaluasi TPA Sumur Batu untuk perbaikan sistem pengelolaan air lindi, implementasi 3R (Komposing Skala Besar) di TPA Sumur Batu dan  pengembangan pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) yang berlokasi dengan TPA Sumur Batu.  

Strategi sektor drainase : penanggulangan terhadap saluran-saluran yang terindikasikan rawan terhadap peluapan,pembuatan sumur resapan di kawasan perumahan dan permukiman maupun di kawasan industri, penyediaan pompanisasi di beberapa wilayah rawan genangan air/banjir.  

Strategi sektor persampahan : pengurangan sampah melalui penerapan program 3R baik di lingkungan permukiman maupun TPA Sumur Batu, meningkatkan anggaran pengelolaan sampah dan kebersihan kota, peningkatan pelayanan kebersihan kota.

 

Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh Barat

02 November 2012 1.086

Di Kabupaten Aceh Barat buangan limbah domestik di bagi dalam 2 kelompok yaitu limbah buangan (jamban umum, pribadi atau jamban bersama) yang tidak ditangani secara khusus melainkan dengan pengelolaan secara on site individual dan limbah dari cuci dan mandi.

Sementara itu strategi pengelolaan sektor air limbah meliputi peningkatan pengetahuan dan ketrampilan stakeholder tentang pengelolaan air limbah, mengupayakan kerjasama dengan masyarakat agar memberikan lahan untuk pembangunan sarana dan prasarana air limbah, mendorong minat swasta dalam layanan pengelolaan air limbah.

Cakupan pelayanan persampahan telah mencakup seluruh kecamatan. Adapun strategi pengelolaan sektor persampahan yang digunakan dengan cara meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah dengan sistem 3R skala rumah tangga,mengupayakan peningkatan ketersediaan dan keberfungsian sarana prasarana persampahan di seluruh kecamatan, mendorong partisipasi pihak swasta dalam pengelolaan persampahan.

Strategi pengelolaan sektor drainase dimulai dengan penyusunan perencanaan pembangunan sarana/prasarana dan sistem pengelolaan drainase, mendorong partisipasi masyarakat dan swasta untuk ikut terlibat dalam pembangunan sarana dan prasarana drainase, mengupayakan ketersediaan sistem pelepasan tanah yang saling menguntungkan antara pemerintah, swasta dan masyarakat. Saat ini pelayanan drainase primer sudah mencakup hampir seluruh perkotaan. Sedangkan untuk strategi pengelolaan sektor air bersih yaitu dengan meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pemeliharaan sarana dan prasarana air bersih, meningkatkan ketersediaan dan keberfungsian sarana dan prasarana air bersih.

Adapun strategi pengelolaan sektor PHBS terdiri dari meningkatkan pemahaman masyarakat tentang PHBS, meningkatkan cakupan layanan sarana dan prasarana pendukung PHBS, menggiatkan promosi cuci tangan pakai sabun (CTPS) kepada masyarakat dan sekolah tingkat dasar.

 

Strategi Sanitasi Kota Kabupaten Brebes

02 November 2012 2.090

Belajar dari fakta di lapangan, serta pengalaman kegagalan program kesehatan dan pelestarian lingkungan hidup, maka para pemangku kepentingan di Kabupaten Brebes merasa perlu menyiapkan upaya preventif, terutama untuk permasalahan limbah cair, persampahan, drainase, dan air bersih. Hal inilah yang menjadi pemicu Pemerintah Daerah Kabupaten Brebes untuk mengikuti program PPSP yang merupakan suatu program prakarsa pemerintah pusat untuk meningkatkan pembangunan sanitasi di Indonesia. Program ini dilaksanakan secara sistematis, terencana, terpadu, terintegrasi, dan berkelanjutan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, baik di tingkat pusat maupun daerah. Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) merupakan dokumen pengikat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan para pelaku pembangunan sanitasi lainya untuk dapat bersinergi mengembangkan layanan sanitasi di wilayahnya. SSK ini berisi informasi lebih rinci dari berbagai usulan kegiatan (program atau proyek) pengembangan layanan sanitasi kabupaten yang disusun sesuai tahun rencana pelaksanaannya.

Strategi air limbah yang akan dilaksanakan yaitu peningkatan anggaran khusus pengelolaan air limbah, kampanye sarana dan prasarana pengelolaan air limbah sesuai SNI kepada seluruh stakeholder dan masyarakat, fasilitasi sarana dan prasarana air limbah bagi rumah tangga miskin, peningkatan pemahaman, kemitraan dan komitmen pengelolaan air limbah domestik dan industri rumah tangga dengan off site sistem di wilayah perkotan, peningkatan peran SKPD dan tokoh masyarakat dalam memberikan informasi tentang air limbah.

Strategi persampahan yang akan dicapai meliputi peningkatan intensitas kampanye pengelolaan sampah dengan prinsip 3R, mendorong pengelolaan sampah berbasis masyarakat menggunakan komposting komunal, optimalisasi dan perluasan program stimulus komposter skala rumah tangga, menyusun Perda sampah sesuai dengan UU Pengelolaan Sampah No. 18 Tahun 2008, mendorong pembangunan TPA regional, dan peningkatan porsi anggaran persampahan.

Strategi drainase akan melaksanakan upaya peningkatan akses anggaran drainase dari pusat, provinsi dan sumber pendanaan lain, kampanye pentingnya pembangunan dan pemeliharaan saluran drainase skala lingkungan, pembangunan drainase sesuai dengan masterplan yang ada, dan penyusunan regulasi tentang saluran drainase.

Strategi air bersih akan mencakup penambahan jaringan air bersih berbasis masyarakat, pemanfaatan teknologi pengolahan air, penyediaan air minum untuk desa rawan air di daerah pesisir (perpipaan dan sumur dalam), pengaturan tarif dengan menyesuaikan penggunaan debit air, meningkatkan anggaran air minum menjadi 5% pada akhir tahun 2015, penyusunan regulasi retribusi pemanfaatan air bawah tanah dan perijinan industri, peningkatan kampanye hemat air, perlindungan dan konservasi sumber daya alam.

Sementara itu strategi sektor hygiene meliputi peningkatan kapasitas kader kesehatan, peningkatan proporsi anggaran khusus hygiene, kampanye CTPS di semua tatanan, kampanye PHBS di semua tatanan.

 

Strategi Sanitasi Kabupaten Jepara

02 November 2012 1.346

Strategi keberlanjutan layanan sanitasi Kabupaten Jepara untuk sektor air limbah sasarannya pada tahun 2012 yaitu meningkatnya porsi belanja fisik sektor air limbah dari rata-rata 0,004%  belanja APBD 3 tahun terakhir hingga menjadi 0,15%, meningkatkan pengetahuan personil SKPD terkait dan masyarakat tentang pilihan (opsi) teknologi pengelolaan air limbah berbiaya rendah, meningkatnya akses masyarakat terhadap sarana jamban keluarga dengan tangki septik dari 68% menjadi 80%, berkurangnya praktek buang air besar sembarangan (BABs) dari 15% menjadi 10%, meningkatnya jumlah dan cakupan layanan pengelolaan air limbah secara komunal dari 2 unit menjadi 10 unit di wilayah padat kumuh miskin perkotaan.

Sasaran strategi persampahan di akhir tahun 2015 yaitu meningkatnya akses masyarakat terhadap pelayanan pengangkutan persampahan permukiman dari 13'8% menjadi 30%, diterapkannya teknologi pengelolaan persampahan berkelanjutan dan berbiaya rendah oleh SKPD terkait dan masyarakat di lokasi prioritas 9 desa/kelurahan, tersedianyan regulasi persampahan  yang sesuai dengan UU Persampahan, dan mengurangi timbunan sampah yang dibuang ke TPA hingga 50 m3/hari. Dengan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah dengan sistem 3R (reduce, reuse dan recycle) skala rumah tangga.

Strategi drainase lingkungan yang ingin dicapai pada akhir 2015 diantaranya adalah meningkatnya prosentase panjang saluran drainase yang berfungsi baik dari 68,6% menjadi 75%, menurunnya area yang mengalami genangan banjir dari 15,9% menjadi 10%, dan meningkatnya peran masyarakat dalam penyadaran perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan pengelolaan dan pemeliharaan drainase lingkungan secara mandiri.

Sementara itu strategi air bersih di akhir tahun 2015 diharapkan dapat menerapkan standar baku air bersih Kementarian Kesehatan dalam menjaga kualitas air bersih PDAM, berkurangnya tingkat kebocoran atau kehilangan air dari 21,6% menjadi 15%, dan diterapkannya perencanaan dan manajemen keuangan yang mengupayakan cost recovery.

Diakhir tahun 2015 strategi PHBS menargetkan berperannya kelompok masyarakat (organisasi masyarakat) laki-laki dan perempuan di 31 desa/kelurahan dalam penyadaran higiene, dan termanfaatkannya media pilihan masyarakat (media lokal) di lokasi prioritas dalam penyadaran berperilaku hidup bersih dan sehat . 

 

Strategi Sanitasi Kota Kabupaten Deli Serdang

Drs.H Amri Tambunan (kata pengantar)   02 November 2012 1.400

Dengan diterbitkannya Dokumen Strategi Sanitasi Kota (SSK) melalui kinerja Pokja Sanitasi, diharapkan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang mampu meningkatkan kualitas layanan sanitasi. Strategi keberlanjutan layanan sanitasi kota yang ingin dicapai sampai dengan  tahun 2014 untuk sektor drainase lingkungan yaitu melakukan identifikasi tentang jaringan drainase, pemetaan wilayah genangan, melakukan kegiatan pemeliharaan secara teratur terhadap sarana dan prasarana drainase.

Sektor persampahan dimulai dengan melakukan sosialisasi dan advokasi tentang penanganan sampah, meningkatkan sistem pemrosesan akhir sampah di TPA menggunakan sistem sanitary landfill dan kerjasama antar daerah, memasyarakatkan pola 3R dan teknis pembuatan kompos, mengembangkan kegiatan pemilahan sampah di tingkat lingkungan, mengembangkan pola pembinaan yang partisipatif dalam upaya optimalisasi peran pemerintah kota, lembaga lokal, organisasi masyarakat dan tokoh masyarakat dalam pengelolaan sampah, mendorong pemanfaatan sampah menjadi kompos secara mandiri di rumah tangga, dan melakukan penyuluhan tentang teknik pembuatan kompos secara berkesinambungan melalui SKPD terkait.

Strategi di bidang sektor air limbah meliputi meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pengolahan setempat menggunakan tangki septik berdasarkan SNI, mendorong perbaikan konstruksi tangki septic melalui program percontohan pembangunan septic tank di kawasan dengan pengolahan air limbah sistem setempat (on-site sistem), dan meningkatkan dan mengoptimalkan layanan MCK++ terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan kumuh perkotaan. Sedangkan untuk strategi di sektor PHBS terdiri dari mengoptimalkan peran instansi pemerintah, sekolah dan pesantren dalam penerapan PHBS sanitasi, meningkatkan kuantitas dan kualitas kader kesehatan lingkungan untuk bisa mempengauhi masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat, mengoptimalkan pemanfaatan media pilihan masyarakat (kearifan dan budaya lokal) dalam penyadaran berperilaku hidup bersih dan sehat, mengoptimalkan pendanaan dari swasta (Corporate Social Responsibility/CSR) untuk promosi PHBS sanitasi.

 

Draft Strategi Sanitasi Kota (SSK) Tebing Tinggi

02 November 2012 1.188

Strategi  yang ingin diarahkan untuk mencapai sasaran yang diinginkan dalam sektor air limbah yaitu membuat data base dan perencanaan yang diwujudkan dengan master plan pengolahan air limbah, membuat  regulasi yang mengatur  secara tegas dalam pengelolaan limbah oleh pihak industri menengah keatas agar memiliki IPAL, pembangunan IPLT di setiap lingkungan untuk mengiringi pencemaran air tanah maupun air sungai.

Strategi untuk sektor persampahan diawali dengan  membuat master plan pengelolaan persampahan yang memuat pengolahan persampahan dari hulu hingga hilir dengan berbasis kesehatan lingkungan serta peningkatan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan dari hulu hingga hilir. Sedangkan untuk sektor drainase lingkungan dengan pembuatan data base yang lengkap dari saluran primer, sekunder, tersier untuk memetakan kondisi eksisting drainase, perawatan terhadap saluran drainase lingkungan yang telah ada agar memberikan fungsi sesuai yang diharapkan, monitoring dan pengawasan yang ketat terhadap pembangunan saluran drainase lingkungan yang baru.

Peningkatan cakupan pelayanan dengan menambah jaringan-jaringan perpipaan yang dapat menjangkau seluruh kota, melakukan pengawasan dan monitoring terhadap titik-titik penyadapan untuk  mengurangi kehilangan air, membuat inovasi-inovasi baru dalam mencari sumber air bersih baru karena sungai padang sumber utama air bersih semakin tercemar akibat limbah-limbah industri maupun masyarakat. Kegiatan ini merupakan salah satu dari strategi air bersih/air minum.

Sementara itu strategi untuk sektor PHBS meliputi melakukan sosialisasi dengan melibatkan kader-kader pemberdayaan masyarakat yang jangkauannya dapat mencapai setiap lingkungan, membuat inovasi-inovasi baru dalam mencari sumber air bersih  baru karena sungai Padang sebagai sumber utama air bersih semakin tercemar akibat limbah-limbah industri maupun masyarakat.

 

Strategi Sanitasi Kota Bogor

Dani Budiarto (kata pengantar)   02 November 2012 1.538

Hasil analisis survey EHRA Kota Bogor tahun 2010 menunjukkan bahwa capaian kepemilikan sarana prasarana air limbah rumah tangga jamban siram ber tangki septik dan atau sewerage ataupun septic tank comunal baru mencapai sekitar 69,5%, pengangkutan sampah rumah tangga baru mencapai 50%, untuk cakupan sarana air bersih rumah tangga telah mencapai 88,9%  dan cakupan pelayanan air minum rumah tangga mencapai 65% dimana sebanyak 43,4% nya telah mendapatkan pelayanan air minum dari PDAM.

Strategi sektor air limbah meliputi meningkatnya porsi belanja subsektor air limbah dari 0,5% hingga 3% pada akhir tahun 2015, pengembangan pelayanan air limbah sistim off site, peningkatan kualitas pengelolaan air limbah sistim on site, peningkatan akses masyarakat terhadap sarana jamban keluarga bertangki septik dan berkurangnya praktek buang air besar sembarangan (BABS).

Di strategi sektor persampahan akan meningkatkan pelayanan persampahan, meningkatkan program reduce, reuse dan recycle (3R) agar dapat tercapai program zero waste pada masa mendatang, mendukung terealisasinya Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Regional Nambo yang akan menerapkan teknologi atau sistem Sanitary landfill dan terealisasinya Pembangunan TPPAS Kayu manis, meningkatnya anggaran penyelenggaraan pelayanan persampahan dari 2% hingga 3% pada tahun 2014.

Strategi sektor drainase lingkungan akan meningkatkan porsi belanja subsektor drainase dari 1% hingga 3% pada akhir tahun 2015, meningkatnya prosentase panjang saluran drainase yang berfungsi baik dari 73 km menjadi 360 km pada akhir tahun 2015, meningkatnya akses masyarakat terhadap sarana drainase lingkungan dari 42% menjadi 46% pada akhir tahun 2015, menurunnya luas area genangan 5% per tahun sampai dengan akhir 2015, tersedianya regulasi drainase lingkungan pada tahun 2015.

Strategi sektor air bersih/air minum meliputi perlindungan terhadap sumber mata air yang terdapat di dalam wilayah Kota Bogor, meningkatkan produksi air minum, meningkatkan pemantauan terhadap kualitas air sumur sebagai sumber air minum non perpipaan bagi masyarakat, menekan tingkat kebocoran pada saat produksi dan distribusi air minum perpipaan, meningkatkan jumlah sambungan air minum perpipaan, membangun sarana prasarana air minum non perpipaan, meningkatnya penegakan hukum bagi pelanggaran pemanfaatan air tanah dalam sebagai sumber air minum.

Strategi kegiatan aspek PHBS mencakup peningkatan sosialisasi dan promosi PHBS kepada seluruh masyarakat dan stakeholder, meningkatnya kapasitas SKPD terkait tentang hygiene sanitasi pada akhir tahun 2015, terlatihnya seluruh kader kesehatan lingkungan di setiap Kelurahan pada akhir tahun 2015.

 

Draft Strategi Sanitasi Kabupaten Rembang

31 Oktober 2012 1.566

Sanitasi lingkungan berkaitan erat dengan kesehatan lingkungan dan dapat memberikan efek terhadap kualitas kesehatan bagi masyarakat.  Tujuan yang diharapkan dari pengelolaan sanitasi di Kabupaten Rembang adalah agar kondisi wilayah menjadi aman dari segala bentuk gangguan pencemaran dan penyakit serta tercipta lingkungan yang nyaman sebagai tempat tinggal. Kondisi lingkungan yang sehat tentunya akan berdampak pada masyarakat yang sehat pula.  

Strategi air limbah akan melalukan penataan akses pelayanan air limbah baik melalui sistem on site maupun off site di perkotaan dan perdesaan, peningkatan pembangunan pembiayaan sanitasi, meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pengembangan sistem pengelolaan air limbah dan perubahan perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.  

Sedangkan strategi sektor persampahan meliputi peningkatan dan pembangunan sarana dan prasarana TPA secara terpadu di beberapa kawasan wilayah, peningkatan peran serta masyarakat  melalui pendekatan 3R dalam pengelolaan sampah ramah lingkungan dan pengalokasian dana untuk pengembangan 3R baik dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten maupun swasta.  

Sementara itu strategi drainase lingkungan mencakup peningkatan sarana drainase, peningkatan keterpaduan perencanaan pembangunan saluran drainase kota dengan perencanaan ruang kota, dan peningkatan dana untuk perbaikan dan pembangunan saluran drainase baik dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten maupun swasta. 

Untuk strategi peningkatan hiegenitas yang dapat dilakukan adalah penciptaan sanitasi dan hiegenitas lingkungan untuk meminimalisir endemik penyakit dan penyebaran penyakit menular, meningkatkan lingkungan yang bersih dan sehat melalui pengoptimalan kemitraan dan peningkatan kesadaran masyarakat, penguatan Kampanye Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada masyarakat dalam melestarikan dan menjaga kebersihan lingkungan.

 

 

Draft Strategi Sanitasi Kabupaten Purbalingga

31 Oktober 2012 1.341

Sanitasi yang tidak memadai atau kurang baik di Kabupaten Purbalingga berdampak buruk terhadap kondisi kesehatan dan lingkungan hidup, seperti tingginya tingkat kematian bayi di daerah permukiman terutama untuk mencapai target MDGs tahun 2015.

Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) merupakan dokumen perencanaan yang dijadikan sebagai pedoman semua pihak dalam mengelola sanitasi secara komprehensif, berkelanjutan dan partisipatif untuk memperbaiki perencanaan dan pembangunan sanitasi dalam rangka mencapai target-target pencapaian layanan sektor sanitasi kota.  Untuk itu dipandang perlu menyusun SSK Tahun 2010-2012 sebagai langkah penting menuju pencapaian MDGs di Tahun 2015.

Kurangnya pengetahuan tentang bagaimana teknik pengolahan air limbah sesuai aturan teknik dan kesehatan dan diperkuat dengan budaya masyarakat yang salah tentang mengolah air limbah dengan baik dan benar dapat berakibat pada pencemaran badan air dan tanah dan menurunkan kualitas lingkungan. Sudah adanya Tupoksi SKPD yang sudah jelas dalam pengelolaan sampah. Sejauh ini wewenang dan tanggung jawab persampahan dijalankan oleh Bagian Kebersihan Dinas Pekerjaan Umum.Penanganan sampah yang dijalankan yaitu pengangkutan sampah yang dimulai dari TPS hingga TPA. Sedangkan pengangkutan sampah rumah tangga hingga TPS merupakan tanggung jawab masyarakat secara swadaya.