Buku

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Barat

Said Rasul (kata pengantar)   31 Agustus 2012 1.175

Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Aceh Barat dimaksudkan sebagai buku induk serta acuan perencanaan dan pengembangan pembangunan sanitasi tingkat kota. Buku ini  merupakan gambaran kondisi terkini dari sanitasi yang sebenarnya, baik ditinjau dari tingkat pelayanan, tantangan dan hambatan serta isu yang ada di masyarakat melalui pemetaan kondisi awal yang harus didasari pada data valid dan empiris. 

Peningkatan program air bersih, drainase, persampahan, penataan air limbah, Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), regulasi dan sosialisasi program dan kegiatan serta visi misi sanitasi Kabupaten Aceh Barat, merupakan sektor penting yang dijabarkan dalam buku ini.

 

 

Besarnya Eksploitasi Perempuan dan Lingkungan di Indonesia: Siapa Dapat Mengendalikan Penyulutnya?

Zoer   08 Agustus 2012 1.337

Secara garis besar, buku ini terbagi menjadi 2 (dua) bagian dimana bagian pertama berkaitan dengan isu lingkungan dan pembangunan yang berkelanjutan dan isu pemberdayaan perempuan, sedangkan dibagian kedua berkaitan dengan perempuan sahabat lingkungan dan hasi-hasil penelitian yang berkaitan dengan perempuan dan lingkungan disekitarnya.

Pada bagian isu lingkungan dan pembangunan berkelanjutan membahas berbagai permasalahan yang berhubungan dengan lingkungan lokal (seperti masalah perubahan iklim, air, limbah, polusi dan pencemaran,erosi dan banjir, gejala anti ruang diperkotaan. lingkungan permukiman, estetika/kenyamanan/kebutuhan rekreasi, lingkungan biologi dan lingkungan sosial); dan lingkungan global (efek rumah kaca yang menyebabkan kenaikan suhu bumi dan kerusakan lapisan ozon). Jika hal ini dibiarkan akan semakin memperburuk kualitas lingkungan dan kerusakannya pun akan semakin parah, untuk mengatasi permasalahan ini diperlukan berbagai upaya untuk menanggulanginya.

Pembangunan berkelanjutan tidak hanya membahas masalah lingkungan akan tetapi membahas semua aspek pembangunan termasuk kualitas hidup manusia. 

Perempuan khususnya di Indonesia mempunyai berbagai kebiasaan dalam pengelolaan lingkungan, terutama dalam hal pemeliharaan lingkungan seperti kebiasaan para ibu menyapu halaman setiap hari, membuang sampah rumah tangga ditempatnya dan melakukan pengelolaan sampah, memanfaatkan ruang terbuka dengan menanam berbagai jenis tanaman dan kebiasaan lainnya.  Meskipun demikian  masih langka keterlibatan perempuan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan, sehingga kepentingan perempuan sering tidak terlindungi dan bahkan terlupakan.

Penyelamatan Tanah, Air, dan Lingkungan

Sitanala Arsyad, Ernan Rustiadi (ed.)   08 Agustus 2012 1.702

Berbagai tulisan beberapa ahli di bidang ilmu tanah, air dan lingkungan yang menjadi materi presentasi diberbagai seminar/lokakarya tertuang dalam buku ini. Adapun topik yang dibahas  mengenai berbagai aspek tentang kerusakan sumber daya lahan, air dan lingkungan serta tindakan yang diperlukan untuk mengatasi akibat dan dampak kerusakan.


Diungkapkan bahwa dalam mengatasi akibat dan dampak kerusakan ini tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, melainkan juga oleh masyarakat umum, karena masyarakatlah yang secara langsung menanggung akibatnya. Upaya upaya penanggulangan yang dilakukan tidak hanya dari aspek fisiknya saja akan tetapi juga meliputi aspek sosial, ekonomi dan perundang-undangan.  Untuk maksud tersebut diperlukan pemahaman mengenai penyebab, aspek-aspek yang mempengaruhi terjadinya kerusakan dan tindakan yang harus diambil untuk menyelamatkan tanah, air dan lingkungan kita.

Buku ini terdiri dari 3 (tiga) bagian dimana pada bagian pertama mengetengahkan manajemen sumber daya lahan dalam usaha pertanian berkelanjutan; pentingnya konservasi sumberdaya lahan; pemanfaatan lahan berbasis rencana tata ruang sebagai upaya perwujudan ruang hidup yang nyaman, produktif dan berkelanjutan; aspek keagrariaan dalam pengelolaan tanah; dan urgensi pengembangan lahan pertanian pangan abadi alam perspektif ketahanan pangan.

Dibagian kedua membahas beberapa dimensi masalah sumberdaya air kearah pengelolaan optimal; konservasi tanah dan air dalam penyelamatan sumberdaya air; efisiensi pemanfaatan sumberdaya air: suatu tinjauan dari sisi agroklimat dan hidrologi; dan pengelolaan ekosistem mata air, sedangkan dibagian ketiga tentang sumberdaya alam dan lingkungan.

 

 

Sumber daya Air di Wilayah Pesisir & Pulau-Pulau Kecil di Indonesia

Robert Delinom (ed)   08 Agustus 2012 1.728

Kawasan pesisir merupakan daerah yang selalu berkembang dengan tingkat pertumbuhan yang lebih  cepat bila dibandingkan dengan daerah pedalaman, sehingga kawasan pesisir ini banyak dieskploitasi untuk berbagai tata guna, mulai dari yang tradisional seperti pertanian, perikanan dan kehutanan, sampai pada yang kontemporer seperti kawasan permukiman, kawasan industri dan kawasan wisata bahari.

Kawasan pesisir Pulau Jawa dihuni lebih dari 50% penduduk. Pertambahan penduduk serta peningkatan kualitas hidup melahirkan tekanan lingkungan yang relatif berat sehingga berdampak terhadap lingkungan lain di luar lingkungan tersebut, dengan sendirinya lingkungan ini menjadi dinamik dan selalu berubah. Salah satu akibat dari perubahan ini adalah menurunnya kualitas air yang disebabkan oleh  ketidakseimbangan antara laju eksploitasi dan imbuhan air di hulu. Oleh karena itu penelitian sumber daya air di wilayah pesisir ini diperlukan agar hasilnya dapat dipakai sebagai acuan dalam upaya meredam dan merehabilitasi kerusakan tata air.

Selain kawasan pesisir, Indonesia memiliki banyak pulau-pulau kecil. Sumber daya air di pulau-pulau kecil ini jumlahnya terbatas karena dikelilingi dan dialasi oleh air laut sehingga rawan terhadap penyusupan air asin.

Buku ini selain menyajikan sumber daya air di  kawasan pesisir juga membahas beberapa penelitian sumber daya air di beberapa pulau kecil yang berada di wilayah Indonesia yang dapat menjadi referensi bagi perencanan pengembangan sebuah pulau kecil.

Membuat Sumur Air di Berbagai Lahan

Hanif Rachrurroja   08 Agustus 2012 2.198

Air merupakan kebutuhan pokok yang harus tersedia setiap saat bagi semua mahluk hidup agar dapat tumbuh dan berkembang.  Manusiapun tidak bisa terlepas dari air untuk kehidupannya baik untuk kebutuhan tubuhnya seperti makan, minum maupun untuk kebutuhan lainnya seperti mencuci, mandi dan sebagainya.

Saat ini muncul masalah dimana sumber daya air semakin berkurang dan disisi lain kualitas air semakin menurun akibat perkembangan industri yang dapat merusak sumber daya air ditambah dengan pengelolaan air yang tidak benar menyebabkan masyarakat kesulitan memperoleh air. Beberapa daerah di Indonesia yang mengalami kesulitan untuk mendapatkan air diantaranya adalah masyarakat di Lokhsemawe , dan Bandung Timur yang terjadi pada tahun 2008 dan di tahun 2009 Kabupaten Temanggung sedikitnya 41 dusun di 11 kecamatan, dan Kabupaten Tanahlaut (Tala) Kalimantan Selatan.  

Salah satu upaya yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih adalah dengan membuat sumur air diberbagai lahan. Ada beberapa persyaratan teknis yang harus diperhatikan ketika akan membuat sumur air diantaranya adalah perencanaan pembuatan sumur air; memilih letak sumur air yang tidak boleh berdekatan dengan WC, tidak boleh berdekatan dengan septictank, kedalaman lebih dari 15 meter dan diberi tembok; jarak septictank dengan sumur lain; dan konstruksi sumur air. 

Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan sumur air ini adalah jenis tanah yang dapat mempengaruhi kedalaman permukaan air tanah, sebagai contoh di daerah gurun permukaan air tanahnya dapat mencapai 50 meter atau lebih; wilayah air tanah; pengambilan air; mendeteksi lokasi air tanah; dan mencari sumber air yang benar seperti sumur air di lahan berawa,sumur air di lahan bekas sawah, sumur air dilahan kebun, sumur air di lahan berbatu, dan sumur air di lahan pesisir pantai.

Profil Kesehatan Ibu dan Anak Tahun 2010

Badan Pusat Statistik   06 Agustus 2012 1.376

Seorang ibu akan melahirkan anak yang merupakan calon-calon penerus bangsa. Oleh sebab itu maka program ibu dan anak menjadi sangat penting, dalam arti bahwa untuk mendapatkan calon penerus bangsa yang akan memberikan manfaat bagi bangsa, maka ibu dan anak harus diupayakan kondisinya agar selalu sehat.

Untuk itu diperlukan langkah langkah agar dapat mengetahui perkembangan kesehatan ibu dan anak selama beberapa tahun. Salah satu langkah yang digunakan berupa statistik yang menggambarkan upaya menjaga kesehatan ibu dan anak baik secara individu, rumah tangga maupun lingkungannya.

Buku Profil Kesehatan Ibu dan Anak 2010 ini menyajikan karakteristik ibu dan anak berdasarkan data dan indikator kesehatan antara lain angka kematian bayi, angka harapan hidup, status gizi balita dan perempuan dan lainnya. Selain itu  perawatan kesehatan pada kelompok perempuan usia 15-49 tahun dan balita, ketersediaan sarana dan tenaga kesehatan untuk kesehatan ibu dan anak serta kondisi sosial ekonomi rumah tangga yang terkait dengan kesehatan ibu dan anak

Teknik Drainase Bawah Permukaan untuk Pengembangan Lahan Pertanian

Dedi Kusnadi Kalsim   06 Agustus 2012 2.364

Drainase lahan pertanian merupakan hal yang penting kearah pengembangan pertanian berkelanjutan, terutama kondisi iklim Indonesia yang memiliki dua musim yaitu musim hujan dan musinm kemarau. Disini pengolahan air merupakan kunci utama keberhasilan pengembangan pertanian berkelanjutan.

Salah satu cara untuk mengolah air agar dapat dimanfaatkan ketika musim hujan dan musim kemarau dengan menggunakan teknik drainase bawah permukaan dengan sistem pipa. Untuk teknik ini harus ditentukan spasing dan kedalaman lateral yang merupakan faktor utama dalam pengendalian muka iar tanah; diameter dan kemiringan pipa lateral dan kolektor; dan tata letak lateral dan kolektor, harus disesuaikan dengan kondisi topografi.

Masalah yang sering terjadi pada pipa drainase adalah penyumbatan fisik, penyumbatan organik dan biologi, penggerusan mineral atau kimiawi dan penyumbatan pada outlet dan muka air di manhole.

 

 

Dasar-Dasar Penyakit Berbasis Lingkungan

Umar Fachmi Achmadi   06 Agustus 2012 3.676

Untuk hidup dan menopang kehidupannya, manusia mau tidak mau harus berinteraksi dengan lingkungannya seperti air, udara, pangan dan sebagainya dalam jangka waktu yang lama. Hal ini merupakan salah satu faktor yang menentukan kehidupannya.   

Lingkungan merupakan determinan utama derajat kesehatan penduduk, meskipun demikian sakit bukanlah satu-satunya variabel pembentuk derajat kesehatan.  Kejadian penyakit pada dasarnya berbasis lingkungan, munculnya gejala-gejala penyakit pada kelompok penduduk merupakan hubungan antara manusia ketika berinteraksi dengan lingkungannya yang memiliki potensi gejala penyakit. Sementara itu kondisi lingkungan merupakan buatan manusia itu sendiri seperti penggunaan berbagai senyawa kimia, berbagai bahan yang mengandung bahaya radiasi, mutasi berbagai mikro organisme penyebab penyakit menular baru serta berbagai hobi dan perilaku yang pada akhirnya merugikan manusia itu sendiri.

Proses kejadian sakit dalam sebuah komunitas harus dipelajari dengan seksama agar dapat dicarikan strategi pencegahan dan pengendalian kejadian penyakit yang berbasis tepat sasaran dan dilakukan dengan cara sebaik-baiknya.

 

Limbah Kimia dalam Pencemaran Udara dan Air

Ign Suharto   06 Agustus 2012 3.516

Kegiatan industri saat ini diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia yang terdiri dari kecukupan pangan, sandang, pemeliharaan kesehatan dan pendidikan, dimana kegiatan industri ini merupakan usaha mengubah sumber daya alam, energi, teknologi dan sumber daya manusia menjadi produk barang atau jasa.   Berbagai kegiatan industri perlahan tapi pasti akan menghasilkan limbah senyawa kimia yang sangat berpengaruh terhadap pencemaran udara dan air permukaan tanah.

Pada umumnya limbah kimia yang dihasilkan hampir seluruh cabang industri modern dan diantaranya merupakan limbah bahan kimia berbahaya dan beracun yang memerlukan perlakuan khusus untuk menanggulanginya.  Berkaitan dengan itu pihak Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah mengeluarkan Undang-Undang dan peraturan peraturan untuk melaksanakan pengendalian lingkungan hidup termasuk didalamnya pengendalian dampak lingkungan hidup. Adapun peraturan yang terkait dengan lingkungan hidup diantaranya adalah Undang-Undang UU no 23 tahun 1997 tentang pokok pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup; UU No 5 tahun 1984 tentang perindustrian yang implementasinya dilakukan melalui Peraturan Pemerintah no. 51 tahun 1993 tentang AMDAL dan yang lainnya

Isi buku ini diharapkan dapat menjadi peta petunjuk (Road Map) bagi semua pihak, pemandu bagi para pengambil keputusan, tongkat komando bagi para mahasiswa dan ilmuwan peneliti, senjata tajam bagi petugas lingkungan hidup di lapangan

Elemen Tata Ruang Kota

Rinaldi Misra   06 Agustus 2012 2.001

Kota merupakan suatu daerah yang memiliki wilayah batas administrasi dan bentang lahan luas, penduduk relatif banyak, adanya heterogenitas penduduk, sektor agraris sedikit bahkan tidak ada, dan adanya suatu sistem pemerintahan.

Dalam perencanaan, perancangan dan pemrograman prasarana kota, perlu memperhatikan beberapa elemen yang diantaranya adalah elemen tata ruang kota yang terdiri dari penyusunan perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan dari unsur-unsur elemen tersebut.

Elemen kota ini turut menentukan perkembangan dari sebuah kota, sehingga peletakan dan pemanfaatannya benar-benar harus diperhatikan. Adapun unsur utamanya terdiri dari bangunan, ruang terbuka dan jalan. Selain itu terdapat pula standar-standar minimal yang harus terpenuhi dalam penyediaan sarana dan prasarana perkotaan yang diharapkan dapat memberikan ketersediaan keamanan dan kenyamana bagi masyarakat yang tinggal di kota tersebut.