Buku
Restoration of Four Major Rivers (Revival of Rivers: A New Korea)
19 Mei 2010
957
Recently, droughts and floods have been occuring more often and the damage they cause has been increasing as well. In addition, water shortages and pollution are critical issues that need to be urgently addressed. To revive rivers abandoned for a long time and resolve water-related crisis for future, a more aggressive paradigm for water resources management is demanded. The function and role of rivers can be compared to the veins of the body.
The four major rivers restoration project is a comprehensive undertaking aimed at enhancing the quality of the environment around the rivers, which has been ignored up to now, and resolving water-related problems stemming from climate change. The project will turn the rivers into multi-purpose spaces where people can live in harmony with nature. It will also contribute to local economies and culture, as local residents will be able to make use of new infrastructure facilities and the riverside landscape.
Other rivers not included in this project will be reengineered in stages under a comprehensive plan to be separately formulated. The four major rivers restoration project can be said to be a future-oriented environmental plan that will bring about huge social, economic and cultural impacts. It was conceived with a view toward promoting balanced regional development and laying a foundation for green growth. This project will protect Korea from droughts and floods. Korea will be able to stand tall as a global leader in water management based on the technologies and know-how accumulated through the project.
Contents:
President’s Remarks
Excerpts from International Newspapers
Photo Essay
The Han River: A River for Recreational Activities
The Nakdong River: A Clean River
The Geum River: A River for Cultural Activities
Yeongsan River: A Vibrant Haven for Wildlife and Tourists
16 Movable weirs nationwide for more effective response against floods and droughts
Weirs to be built in the four major rivers
A New Eco-friendly Paradigm
Success Stories
Investing in Sanitation for Children in East Asia and the Pacific
17 Mei 2010
757
Contents:
2008 – The International Year of Sanitation
Hundreds of Millions without access to sanitation
Scaling up Sanitation and Hygiene Promotion
Country Example of UNICEF-supported IYS 2008 initiatives in the East Asia and Pacific Region
Improving sanitation technologies
Sanitation and hygiene in schools
Emergency sanitation and hygiene
Declaration of the First East Asia Ministerial Conference on Sanitation and Hygiene, Dated: 1 December 2007
EASAN Declaration: Heads of national delegation attending the first East Asia Ministerial Conference
EASAN Declaration Beppu City, Japan, 1 December 2007
Bahan Materi & Presentasi Lokakarya Pengembangan Pusat Informasi Nasional (PIN) Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL)
Januari Th.
1.181
Pustaka ini berisi bahan materi dan presentasi kegiatan Lokakarya Pengembangan Pusat Informasi Nasional Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (PIN AMPL) di Hotel Akmani, Jakarta, tanggal 13 April 2010.
Daftar Isi:
• Bahan Siaran Pers Lokakarya Pengembangan Pusat Informasi Nasional Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
• TOR Pusat Informasi AMPL Nasional
• Presentasi Pusat Informasi Nasional Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (PIN AMPL) oleh Oswar Mungkasa
• The Role of Media Audit
• KM Challenges for Pusat Informasi Nasional (PIN) oleh Carel Keuls (Teamleader WRIM-CBN UNESCo-IHE)
Berani No.23/Th.5/ 11 Mei 2010 Memperkenalkan Budaya Daerah
Januari Th.
783
Koran anak pertama di Indonesia, Berani kali ini menyajikan cerita mengenai budaya daerah sebagai halaman sampul. Seorang model mengenakan kostum perpaduan budaya Indonesia pada Salatiga Carnival Center 2010 yang diarak di tengah Kota Salatiga, Jawa Tengah, Senin (10/5). Acara yang digelar oleh Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga juga menjadi wahana untuk memperkenalkan budaya daerah dan menjadikan Jawa Tengah salah satu tujuan wisata kelas dunia. Selain itu ada juga artikel mengenai festival rujak ulek di Surabaya, penemuan Megalit di Sumatera Selatan, festival pendidikan ekosistem sungai (Missouri River Watershed School Festival/ MRWSF) kedua di kota Yankton, South Dakota, AS, tangga berbunyi bak piano di China, gerakan pengumpulan rambut dan bulu di Meksiko untuk mencegah terjadinya pencemaran minyak, musik negara Timteng, , marawis, keju, dan lain-lain.
Pola Pengelolaan Sumber Daya Air: Wilayah Sungai Bengawan Solo
17 Mei 2010
3.214
Sungai Bengawan Solo menjadi sumber air baku yang sangat penting bagi masyarakat untuk memenuhi berbagai kebutuhan, namun hampir setiap tahun menimbulkan bencana banjir yang sangat merugikan.
Pola Pengelolaan Sumber Daya Air WS Bengawan Solo bermaksud untuk membuat kerangka dasar dalam pengelolaan sumber daya air di wilayah Sungai Bnegawan Solo. Tujuan penyusunan pola pengelolaan Sumber Daya Air WS Bengawan Solo adalah untuk menjamin terselenggaranya pengelolaan sumber daya air yang dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kepentingan masyarakat dalam segala bidang kehidupan.
Daftar Isi:
Latar Belakang
Deskripsi WS Bengawan Solo
Maksud dan Tujuan Pola PSDA
Data Wilayah Sungai Bengawan Solo
Lahan Kritis
Data Kebutuhan Air Irigasi Di WS Bengawan Solo
Prasarana Di Sepanjang Sungai Utama
Permasalahan Di WS Bengawan Solo
Skenario Planning Pengelolaan Sumber Daya Air WS Bengawan Solo
Grafik Neraca Air Scenario II (Sedang)
Grafik Neraca Air Scenario II (Tinggi)
Aspek Konservasi Sumber Daya Air
Aspek Pendayagunaan Sumber Daya Air
Aspek Pengendalian Daya Rusak
Aspek III: Pengendalian Daya Rusak Air WS Bengawan Solo (Scenario-1)
Aspek III: Pengendalian Daya Rusak Air WS Bengawan Solo (Scenario-2)
Aspek III: Pengendalian Daya Rusak Air WS Bengawan Solo (Scenario-3)
Skema Pengelolaan SDA Bengawan Solo Hulu
Skema Pengelolaan DA Kali Madiun
New Insights into the Provision of Health Services in Indonesia: A Health Workforce Study
Rokx, Claudia ; Giles, John ; Satriawan, Elan ; Marzoeki, Puti ; Harimurti, Pandu ; Yavuz, Elif ;
12 Mei 2010
763
Indonesia has made improving the access to health workers, especially in rural areas, and improving the quality of health provider's key priority areas of its next five-year development plan. Significant steps and policy changes were taken to improve the distribution of the health workforce, in particular the contracted doctors program and later the contracted midwives program, but few studies have been undertaken to measure the actual impact of these policies and programs. This book is part of the inputs prepared at the request of the government of Indonesia's national development agency, Bappenas, to inform the development of the next national development plan 2010-14. Other inputs include reports on health financing, fiscal space for health, health public expenditure review, and assessments of maternal health and pharmaceuticals. Study findings highlight the importance not only of improving the supply of health care, but also of improving quality, so as to improve health outcomes. Over the period studied, important gains in the determinants of health outcomes have occurred in Indonesia. At the same time, however, the study shows that Indonesia, despite the significant gains, continues to suffer from serious challenges in the number and distribution, and in particular the quality, of its health workers.
World Development Indicators 2010
12 Mei 2010
854
Looking for accurate, up-to-date data on development issues World Development Indicators is the World Bank's premier annual compilation of data about development. This indispensable statistical reference allows you to consult over 800 indicators for more than 150 economies and 14 country groups in more than 90 tables. It provides a current overview of the most recent data available as well as important regional data and income group analysis in six thematic sections: World View, People, Environment, Economy, States and Markets, and Global Links.
World Development Indicators 2010 presents the most current and accurate development data on both a national level and aggregated globally. It allows you to monitor the progress made toward meeting the Millennium Development Goals endorsed by the United Nations and its member countries, the World Bank, and a host of partner organizations. These goals, which focus on development and the elimination of poverty, serve as the agenda for international development efforts.
Recognizing that transparency and accountability are essential to development, the World Bank Group now provides free, open, and easy access to its comprehensive set of data on living standards around the globe--some 2,000 indicators, including hundreds that go back 50 years. The data is available in Arabic, French, and Spanish in addition to English.
Media Informasi Pengelolaan Lahan dan Air
11 Mei 2010
822
Pustaka ini merupakan kumpulan arikel yang menginformasikan mengenai pengelolaan lahan dan air yang dihimpun oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air, Departemen Pertanian.
Daftar Isi:
- Pengelolaan Lahan Melalui Pola Padat Karya
- Mengelola Air untuk Mneingkatkan Produksi Pertanian
- Teknologi Pengapuran Terpadu untuk Lahan Kering
- Pengelolaan Tanah dan Air di Lahan Pasang Surut
- Mencari Model Reforma Agraria untuk Wujudkan Lahan Abadi Pertanian
- Masalah dan Tantangan di Sumber Daya Lahan
- Irigasi TAM Bisa Tanam Dua Kali Untungpun Bertambah
- Sejarah dan Beragam Cara Pengelolaan Air di Lahan Pasang Surut
- Pendaftaran Tanah Memberikan Kepastian Hukum
- Strategi Pengelolaan Air di Lahan Rawa Pasang Surut Sistem Pintu Satu Arah
- Tiga Peta Satelit untuk Pengelolaan Lahan dan Air
- Teknik Pemupukan Spesifik Lokal, Mudah, Murah dan Menguntungkan Petani
- Bahan Organik Faktor Kunci Kesuburan Tanah
- Lahan Eks PLG dan Rawa Menjanjikan
- Perlunya Rehabilitasi Eks PLG
- Irigasi Tetes dari Bambu di Musim Kemarau
- Perlu Introduksi Mix Farming
- Jutaan Hektar Lahan Rawa Bisa Dioptimalkan untuk Pertanian
- Menjaring Air di Tanah Kering
- Pengembangan Usahatani Terpadu Berbasis Konservasi Lahan
- Pengelolaan Lahan Ramah Lingkungan, Produksi Naik, Lahan Gembur dan Subur
- Pengembangan Tata Air Mikro dan Kalimantan Barat
- Andai Sampah Kota Dijadikan Pupuk Organik
- Pembagian Tanah dan Reformasi Agraria
- Tanpa Reforma Agraria Semakin Banyak Menciptakan Petani Gurem
- Perlunya Undang-Undang (RUU) Lahan Pertanian Abadi
- Agar Lahan Sumbangkan Pangan dan Lestari
- Mengendalikan Banjir (Bandang) dan Tanah Longsor
- Upaya Mengendalikan Banjir dan Longsor
- Menghambat Laju Degradasi Lahan, Bencana Banjir dan Longsor Lahan Tak Bisa Hanya Andalkan Hutan
- Longsor Lahan dan Upaya Konservasinya
- Degradasi Lahan Bisa Dicegah
- Hemat Pupuk dengan Pemakaian PUTS
- Kontribusi Pengelolaan Lahan dan Air untuk Tambahan Produksi 2 Juta Ton Beras
- Kegiatan Pencetakan Sawah Baru dan Petunjuk Pelaksanaannya
Dinamika Riset Volume VIII, No.1, Januari-Maret 2010 Konservasi Adalah Kunci
Redaksi Majalah Dinamika Riset
Januari Th.
844
Pada edisi kali ini redaksi Dinamika Riset menyajikan informasi mengenai antisipasi teknis terhadap proses bencana yang terjadi di wilayah Indonesia. Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum telah berupaya memanfaatkan teknologi buatan ataupun vegetatif sebagai hasil karya dan sebuah pemikiran serta ujicoba laboratorium maupun skala lapangan. Seperti model blok beton bergigi yang bisa digunakan di pantai atau tebing sungai. Ada lagi dengan menggunakan geocell. Ditambah lagi jika diperlukan dengan teknologi vegetatif lewat penanaman rumput vetiver untuk tebing-tebing.
Upaya teknis perlu diimbangi dengan upaya non-teknis. Bencana banjir, erosi dan tanah longsor dapat disebabkan karena adanya kerusakan-kerusakan pada hulu Daerah Aliran Sungai (DAS). Kejadian-kejadian tersebut dewasa ini lebih sering terjadi dan dengan besaran atau dimensi yang lebih besar. Hal ini memberikan gambaran bahwa kondisi DAS-DAS kita semakin kritis dan degradasi kualitas DAS semakin meningkat. Oleh karena itu, upaya penanganan DAS dalam rangka pelestarian sumber daya air dengan melibatkan peran masyarakat menjadi sangat penting dan mendesak untuk dilakukan. Konservasi menjadi kata kunci untuk memulai upaya tersebut. Badan Litbang PU sesuai dengan tugas dan fungsinya telah melakukan pendampingan terhadap stakeholder untuk bersama-sama melakukan konservasi di desa-desa yang ada di sekitar hulu DAS.
Sebagai acuan dalam melakukan berbagai upaya penanggulangan bencana longsor dan erosi, Badan Litbang PU telah menyediakan berbagai rujukan baik Tata Cara, Pedoman Teknis maupun SNI, sebagai contoh SNI 03-1962-1990 tentang Tata Cara Perencanaan Penanggulangan Longsoran dan PtT-04-2002-B tentang Penanggulangan Erosi Permukaan Lereng dengan Tanaman yang pada edisi ini kami ketengahkan ringkasannya.
Penataan Ruang: Sebuah Cermin Peradaban
Edwir Irfan, MSc, dkk (Ed)
10 Mei 2010
1.386
Penyusunan buku ini diperuntukkan bagi masyarakat dengan tingkat pengetahuan setaraf dengan siswa sekolah menengah yang punya nilai strategis dalam upaya sosialisasi Tata ruang. Di sisi lain, buku populer ini juga dapat menjadi media perkenalan mengenai penataan ruang di kalangan siswa sekolah menengah.
Selain sebagai ajang sosialisasi, buku ini berisi pesan-pesan moral bagi pelajar agar terbentuk kesadaran bersama akan arti penting keterlibatan pelajar dalam manata ruang. Wujud kesadaran tersebut sekurangnya dapat menjaga kualitas ruang di sekitarnya.
Buku ini juga menceritakan secara ringkas sejarah perkembangan peradaban manusia dalam memanfaatkan ruang untuk menunjang kehidupan manusia dari masa ke masa. Selain itu, juga dibahas upaya menata ruang dari hal yang sederhana, seperti mengenali dan menjaga lingkungan sekitar kita. Di samping bahasan mikro, buku ini juga memperkenalkan hal-hal terkait dengan penataan ruang pada level kewilayahan yang lebih luas, seperti bahasan tentang urbanisasi, pembangunan perdesaan dan perkotaan, serta problematika menata sebuah kota. Urgensi keterlibatan masyarakat dalam penataan ruang dan hak/ kewajiban masyarakat juga disampaikan pada bagian akhir buku ini.
Daftar Isi:
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Peta
Bagian 1. Pendahuluan
Tujuan Penulisan Buku Penataan Ruang
Sekilas Tentang Isi Buku
Sistematika Penulisan
Bagian 2. Ruang Bagi Kehidupan Manusia
Indonesia sebagai Zamrud Khatulistiwa
Kebutuhan Ruang Senantiasa Berkembang
Memahami Makna Ruang
Bagian 3. Ruang Tidak Tak Terbatas, Perlu Diatur
Ruang: Wadah untuk Melakukan Aktivitas
Ruang Kehidupan sebagai Cermin Peradaban Manusia
Peradaban Lembah Sungai Indus
Peradaban Lembah Sungai Gangga
Peradaban Lembah Sungai Kuning
Peradaban Lembah Sungai Eufrat dan Tigris
Peradaban Lembah Sungai Nil
Peradaban Yunani
Peradaban Romawi
Peradaban Inca
Peradaban Maya
Peradaban Aztec
Ruang Perlu Ditata
Penataan Ruang sebagai Suatu Proses
Perkembangan Tata Ruang di Indonesia
Masa Pasca Kemerdekaan
Masa Orde Baru
Bagian 4. Menata Ruang Di Sekitar Kita
Mengenali Ruang Di Sekitar Kita
Menciptakan Ruang yang Aman
Menciptalan Ruang yang Nyaman
Rumahku yang Asri
Ruang yang Sehat
Lingkungan Sekitar Kita Perlu Dijaga
Menciptakan Ruang yang Produktif
Menciptakan Ruang yang Berkelanjutan
Bagian 5. Menjaga Kualitas Ruang Kita
Ruang Memiliki Nilai Estetika
Pedestrian Harus Manusiawi
Air adalah Karunia Tuhan
Mobilitas yang Aman dan Nyaman
Limbah dan Sampah harus Dikelola
Mari Ramah terhadap Ruang
Bagian 6. Wilayah Berkembang, Ruang Berubah
Awal Perkembangan Wilayah Kawasan Persawahan
Mengapa Kita Perlu Membangun Desa
Bagaimana Merencanakan Pembangunan Desa
Menserasikan Desa-Kota
Keterpaduan Pembangunan
Menata Kawasan Perkotaan
Problematika Menata Kota
Bagian 7. Bersama Menata Ruang
Ruang Perlu Dirawat dan Dijaga
Mengapa Kita Perlu Terlibat dalam Penataan Ruang
Siapa Saja yang Terlibat
Tugas Pemerintah dalam Penataan Ruang
Hak dan Kewajiban Masyarakat dalam Penataan Ruang
Membangun Komunikasi
Pentingnya Pengendalian
Bagian 8. Penutup
Daftar Pustaka
Peraturan Perundangan