Buku

Success Story Pelaksanaan Penyediaan Air Minum, Penyehatan Lingkungan dan Peningkatan Perilaku Higienis Berbasis Masyarakat: Sebuah Pembelajaran

Mohammad Thoha, dkk    10 Mei 2010 1.196

Penyusunan Buku Sebuah Pembelajaran dari Pelaksanaan Penyediaan Air Minum, Penyehatan Lingkungan dan Peningkatan Perilaku Hygienis Berbasis Masyarakat merupakan kumpulan dari sebagian kecil pengalaman-pengalaman pelaksanaan kegiatan WSLIC-2 di lapangan.
       
Buku Sebuah Pembelajaran dari Pelaksanaan Penyediaan Air Minum, Penyehatan Lingkungan dan Peningkatan Perilaku Hygienis Berbasis Masyarakat secara umum memberikan gambaran sejauh mana tingkat keberhasilan dari pelaksanaan kegiatan WSLIC-2, tentang perlunya suatu bentuk organisasi pengelolaan SAB&S yang memasuki tahap pasca konstruksi guna mendukung komponen pemberdayaan, kesehatan dan teknis. Pengelolaan kegiatan pasca konstruksi agar bisa berdaya, harus didukung melalui penggalangan dana secara mandiri, yang berasal dari, oleh dan untuk masyarakat.
       
Buku Sebuah Pembelajaran ini disajikan menurut urutan penyusunannya, dimulai dari pembentukan suatu unit/ badan pengelola, tata cara pengumpulan dana, pengelolaan tarif dan bagaimana secara administrasi dan pembukuan keuangan dapat dilakukan secara sederhana sehingga mudah dipahami, dimengerti dan dipatuhi oleh masyarakat. Buku ini diharapkan dapat menjadi bahan dan acuan bagi para pengambil keputusan, para pelaksana dan para pemerhati program AMPL serta semua pihak yang bermidalam upaya mewujudkan SAB * Sanitasi berbasis kepada masyarakat.

Daftar Isi:

Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Singkatan

Bagian 1. Gambaran Umum WSLIC-2
A.    Latar Belakang
B.    Tujuan WSLIC-2
C.    Sasaran WSLIC-2
D.    Kebijakan Strategis
E.    Ciri-Ciri WSLIC-2
F.    Komponen WSLIC-2
G.    Metodologi
H.    Struktur Organisasi WSLIC-2
I.    Tahap Kegiatan WSLIC-2 Di Masyarakat
J.    Sumber Dana
K.    Lokasi
L.    Masa Kerja WSLIC-2
M.    Hasil
N.    Pembelajaran yang dapat Diambil dari WSLIC-2
O.    Kendala
P.    Penutup

Bagian 2. Pemberdayaan Masyarakat
1.    Sumur Gali Penuh Pelajaran
2.    WSLIC-2 sebagai Penyelamat Umat Manusia
3.    Pelayan Masyarakat yang Berpenampilan Rendah Hati
4.    WSLIC-2 Yang Memberdayakan Warga
5.    Riwayat Sukses Masyarakat Sumberjo
6.    Trauma, Kini Tiada Lagi
Rangkuman Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat

Bagian 3. PHBS Masyarakat
1.    Kisah Kegembiraan Masyarakat Di Desa Bala Kec. Balanipa Kab. Polman: ”Air Sudah Didepan Mata“
2.    Dampak Positif WSLIC-2 Terhadap Penurunan Angka Diare Di Desa Jambearjo
3.    Marubah Parangai (Merubah Perilaku)
4.    Stop BAB Sembarangan, CLTS Solusinya
5.    Gebrakan Puskesmas Lembak Menuju Open Defecation Free (ODF) Kec. Lembak Kab. Muara Enim
6.    Laskar Sanitasi
7.    Merdeka Dari ”Penjajahan Air dan Diare“
8.    Satu RW ODF, Tiga RT Menyusul Sukses Desa Jalantrang
9.    Sukses TSSM Di Sumenep
Rangkuman Pembelajaran PHBS Masyarakat

Bagian 4. PHBS Sekolah
1.    Nothing Impossible
2.    Jadi Tahu Apa Itu Diare ”Si Rubi yang Jorok dan Si Upik Yang Cerewet“
3.    Mutiara Kecil Dari SD IV Jangraga
4.    Laporan Lapangan: Perkemahan PHBS Siswa
Rangkuman PHBS Sekolah

Bagian 5. Partisipasi Perempuan
1.    Musriah, Sang Perempuan Pemimpin
2.    Partisipasi Perempuan Kelompok Miskin
3.    Gosip sebagai Senjata Ampuh Mengubah Perilaku
4.    Keuletan Kaum Perempuan dan Sukses WSLIC-2 Desa Gunung Tulu
5.    Dewi Air
Rangkuman Pembelajaran Partisipasi Perempuan

Bagian 6. Pengelolaan SAB & Sanitasi Berbasis Masyarakat
1.    Cara Kreatif In-Cash Ala Kiarasari
2.    Di Balik Bening Mata Air, Tidak Pernah Ada Air Mata
3.    Sulitkah In-Cash, Pengalaman Kontribusi In-Cash Dari Desa Gilirang Kab. Banyuasin, Prop. Sumsel
4.    Aneh Tapi Nyata
5.    Sepakat, Mengelak, Lalu Sepakat
6.    Salleba, Medanmu Tak Seburuk Partisipasi Masyarakatmu
Rangkuman Pembelajaran Pengelolaan SAB & Sanitasi Berbasis Masyarakat

Bagian 7. Kesinambungan (Teknik, Kelembagaan, Lingkungan, Keuangan, Sosial)
1.    Desa Karang Suko, Sebuah Inspirasi
2.    Antara Kebutuhan dan Kepentingan (Sebuah Realitas dari Dampak Pilkada)
3.    Pemeliharaan Sarana Air Bersih Melalui Koperasi Simpan Pinjam
4.    Keberhasilan yang Tertunda, ”Sukses WSLIC-2 Desa Putukrejo“
5.    Pengelolaan Sarana Air Bersih Berbasis Keadilan
6.    Upaya Mengatasi Kesulitan Air Di Desa Pappandangan
7.    Filosof Talpa Tana Bagi HIPPA Desa Gapura Timur
8.    Semangat WSLIC-2 Mandiri Kabupaten Sumenep
Rangkuman Pembelajaran Kesinambungan (Teknik, Kelembagaan, Lingkungan, Keuangan, Sosial)

Pemanfaatan Air Tanah: Ikhtiar Peningkatan Kualitas Hidup Rakyat

10 Mei 2010 1.397

Buku ini berisi beragam informasi mengenai eksploitasi dan pemanfaatan air tanah untuk berbagai keperluan. Informasi ini penting mengingat peningkatan jumlah penduduk berbanding lurus dengan peningkatan penggunaan air tanah.

Seperti diketahui, air tanah merupakan salah satu sumber daya air yang keberadaannya terbatas dan kerusakannya dapat mengakibatkan dampak yang luas serta pemulihannya sulit dilakukan. Oleh karena itu eksploitasi air tanah harus dikendalikan agar tidak menimbulkan dampak yang merugikan. Disamping itu juga harus dilakukan konservasi dan pemeliharaan sumber daya air melalui kegiatan untuk merawa sumber air dan prasarana sumber daya air yang ditujukan untuk menjamin kelestarian fungsi sumber air dan prasarana sumber daya air.

Dengan diterbitkannya buku ini diharapkan agar masyarakat dapat ikut berperan serta dalam menjaga kelestarian sumber air, sehingga pemanfaatan air tanah untuk mnedukung/ ikhtiar peningkatan kualitas dan kemakmuran rakyat dapat tercapai.

Daftar Isi:

Kata Sambutan
Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah
Direktur Jenderal Sumber Daya Air

Ekosistem, Pertumbuhan, dan Air Tanah

Tinjauan Geohidrologi Air Tanah

Pengertian Air Tanah
Keterdapatan Air Tanah
Studi Keterdaoatan Air Tanah

Teknik Pengeboran Air Tanah
Teknik Pengeboran Sumur
Konstruksi Sumur
Pemompaan Uji

Pompa dan Penggeraknya
Memilih Jenis Pompa
Energi Penggerak Pompa

Air Tanah untuk Pemenuhan Air Baku
Air Tanah untuk Air Minum Pedesaan
Air Tanah untuk Air Minum Perkotaan
Air Tanah untuk Keperluan Lain

Air Tanah Tumpuan Harapan Petani
Potensi Air Tanah sebagai Air Irigasi
Kriteria dan Prioritas Pengembangan Irigasi Air Tanah
Prasarana Irigasi Air Tanah dan Pengelolaannya

Sebesar-besar Manfaat bagi Rakyat
Daerah yang Telah Dikembangkan
Manfaat Sumur Pompa

Program Pengembangan
Program Penyelamatan
Penguatan Institusi SDM

Berani No.19/Th.5/ 5 Mei 2010 Ujian Dimulai

Januari Th. 893

Koran anak pertama di Indonesia, Berani kali ini menyajikan cerita mengenai dimulainya ujian sebagai halaman sampul. Seorang siswa Sekolah Dasar Luar Biasa Baguan Tunanetra (SLB/A-YKAB) mengerjakan soal bahasa Indonesia saat mengikuti Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) di Surakarta, Jawa Tengah, Selasa (4/5). UASBN dilaksanakan secara serentak seluruh Indonesia selama tiga hari. Selain itu ada juga artikel mengenai pemanfaatan air Bengawan Solo, krisis air bersih yang mengancam Indonesia, potensi air di dunia dan Indonesia, kiat menerapkan 3P (Penghematan Air, Penggunaan Kembali Air Bekas, dan Pelestarian Air), tahu, ensiklopedi galaksi dan atmosfer, dan lain-lain.

Berani No.21/Th.5/ 7 Mei 2010 Pendidikan untuk Anak Jalanan

Januari Th. 893

Koran anak pertama di Indonesia, Berani kali ini menyajikan cerita mengenai pendidikan untuk anak jalanan sebagai halaman sampul. Sejumlah anak jalanan mengikuti program belajar Paket B di rumah singgah Yayasan Sosial Pendidikan Annur Muhiyam, Tebet, Jakarta Selatan, Raby (5/5). Penyaluran bantuan untuk rumah singgah merupakan salah satu wujud program pemerintah dalam pemenuhan hak dasar dan pendidikan anak jalanan. Selain itu ada juga artikel mengenai peduli gizi anak Indonesia, situs pemukiman kuno di Maluku, mitologi Yunani, pemanasan global akibat karbondioksida, kuasa Allah yang terlihat dari keindahan fenomena air terjun setinggi 14 meter yang terbentuk karena runtuhnya kubah sungai bawah tanah akibat erosi ribuan tahun yang lalu di Texas yang dikenal dengan Pool Hamilton , dan lain-lain.

Buku Saku Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2010: Sub Bidang Perumahan dan Permukiman

05 Mei 2010 1.009

Sebagai dokumen perencanaan pembangunan nasional, RKP (Rencana Kerja Pemerintah) memuat prioritas pembangunan, rancangan kerangka ekonomi makro serta program-program kementerian/ lembaga, lintas kementerian/ lembaga, dan lintas wilayah dalam bentuk: (i) kerangka regulasi, serta (ii) kerangka investasi pemerintah dan layanan umum.
   
RKP merupakan pedoman bagi penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dimana kebijakan APBN ditetapkan secara bersama-sama oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Pemerintah. Dengan cakupan dan cara penetapan tersebut, RKP mempunyai fungsi pokok sebagai berikut, yaitu menjadi acuan bagi seluruh pelaku pembangunan, karena memuat seluruh kebijakan publik, menjadi pedoman dalam penyusunan APBN karena memuat arah kebijakan pembangunan nasional satu tahun, serta menciptakan kepastian kebijakan karena merupakan komitmen pemerintah.
   
RKP Tahun 2010 ini belum sepenuhnya menampung kegiatan dalam RKA-KL mengingat masih dalam proses penyusunan. Namun, RKP Tahun 2010 ini telah disesuaikan dengan hasil pembahasan dalam rapat kerja panitia anggaran DPR RI dengan pemerintah dalam rangka pembahasan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2010 dan pembicaraan pendahuluan penyusunan RAPBN TA 2010.

Daftar Isi:

Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Singkatan

BUKU 1
Bab 1. Pendahuluan
Bab 2. Tema dan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010
Bab 3. Kerangka Ekonomi Makro
Matriks Prioritas, Fokus Prioritas, dan Kegiatan Prioritas

BUKU 2
Bab 1. Kondisi Umum
Bab 2. Permasalahan dan Sasaran Tahun 2010
Bab 3. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2010
Matriks Program Pembangunan

Buletin Cipta Karya No.03/ Tahun VIII/ Maret 2010 PNPM Mandiri PISEW 2010 Merintis Kesuksesan 2009

Redaksi Buletin Cipta Karya   Januari Th. 876

Kesuksesan tahun pelaksanaan PISEW di tahun 2009 dicoba diulang dan ditingkatkan dengan PISEW 2010. Untuk mengetahui secara jelas persiapan apa dan bagaimana bercermin dari sukses pelaksanaan 2009, redaksi mengulas PISEW menjadi Berita Utama Buletin Cipta Karya edisi Maret 2010 ini.
   
Tema lain yang tak bisa dikesampingkan diantaranya adalah sebuah kajian terhadap Kawasan Agropolitan Merapi – Merbabu (KAMM) dengan aspek tingkat kemandirian menjadi fokusnya. Seorang mahasiswa doktoral mempercayakan hasil kajiannya untuk dipublikasikan  dalam Buletin Cipta Karya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kemandirian KAMM mempunyai nilai indeks gabungan yang cukup baik, yaitu 63,31% yang berarti masuk dalam kategori ”kawasan agropolitan” sekalipun belum mandiri. Untuk meningkatkan kemandirian KAMM perlu perbaikan terhadap dimensi agroindusri dan dimensi pemasaran. Alternatif kebijakan pembangunan di KAMM agar menjadi mandiri adalah pembangunan infrastruktur yang dapat menunjang agroindustri.
   
Tema lain adalah tentang Rehabilitasi Bangunan Gedung Negara. Tidak banyak orang tahu apa saja aspek bangunan gedung negara yang direhabilitasi, bagaimana, dan siapa yang melakukannya selama ini. Promosi Indonesia di ajang internasional World Urban Forum 5 di Rio de Janeiro menjadi oleh-oleh berharga bagi redaksi. Serta tentunya banyak artikel menarik lainnya. Selamat membaca!

A World Fit for Children: Millennium Development Goals Special Session on Children Documents The Convention on the Rights of the Child

04 Mei 2010 844

This booklet contains the commitments that were part of the Special Session on Children: the Millenium Development Goals, earlier pledged to by all 189 United Nations Member States; the Children’s Statement, ’A World Fit for Us’, delivered at the opening plenary of the Special Session by two young delegates; the consensus outcome document of the General Assembly, ’A World Fit for Children’, with goals and targets to be met; and the Convention on the Rights of the Child, ratified, acceded to or signed by 192 countries in the 12 years since it was first ratified, and the two Optional Protocols to the Convention.
       
Together, these documents constitute an essential guidebook for all those working to improve the lives of children and young people throughout the world. In fact, they could well serve as a resource text for all those working for peace and security, as children are at the heart of those efforts, too.
       
What follows in this small book are the promises of world leaders who have set themselves an agenda that is at once both visionary and concrete, to better the lives of children and young people.

Table of Contents:

Introduction by Carol Bellamy

Millenium Development Goals

A World Fit for Us (The Children’s Statement at the Special Session)

A World Fit for Children (The outcome document of the Special Session)

Convention on the Rights of the Child

Optional Protocols

Ruang Terbuka Hijau Sebagai Unsur Utama Tata Ruang Kota

DR. Ir. Ning Purnomohadi, MS   04 Mei 2010 6.025

Ruang Terbuka Hijau – sebagai Unsur Utama Tata Ruang Kota adalah salah satu buku yang disiapkan oleh Direktorat Jenderal Penataan Ruang, Departemen Pekerjaan Umum sebagai upaya untuk menyebarkan pengetahuan mengenai ”Pedoman Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan“.
       
Buku ini diawali dengan pengantar dari Direktur Jenderal Penataan Ruang yang menjelaskan dasar-dasar pemikiran dan arah pengembangan infrastruktur hijau (RTH) ini dalam penataan ruang di kawasan perkotaan, perannya secara singkat, bagaimana model pembangunan kota taman, issue dan tantangan serta arah kebijakan pemerintah dalam pengaturan RTH.
       
Pada bagian-bagian selanjutnya buku ini menguraikan secara menyeluruh mengenai pengertian RTH, khususnya sebagai unsur utama Tata Ruang Kota, latar belakang pentingnya penghijauan ’kembali’ lingkungan perkotaan, sejarah tentang kota taman dan manfaat berbagai bentuk RTH dalam perencanaan (kembali) tata ruang kota, pengelolaan RTH termasuk kebijakan, strategi dan prospek pembangunannya, serta beberapa contoh revitalisasi penyelenggaraan RTH di dalam dan luar negeri.

Sebagai buku semi ilmiah populer edisi awal ini sengaja menampilkan banyak gambar seperti sering dikatakan bahwa ilustrasi yang tepat dan menarik diharapkan lebih mampu menjelaskan dengan lebih baik.
       
Di bagian akhir buku ini disampaikan pengelola RTH, peran dan kedudukan profesi arsitektur lansekap dalam pengembangan kawasan ramah lingkungan. Dilengkapi pula oleh lampiran berupa kompilasi dasar hukum yang terkait pengelolaan RTH, beberapa acuan untuk memperkirakan luasan ideal RTH-kota, dan introduksi beberapa jenis tanaman yang sudah maupun dapat diusulkan sebagai penyusun RTH-kota.

Daftar Isi:

Sambutan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel

Pengantar
1.    Pendahuluan
2.    RTH Sebagai Infrastruktur Hijau
3.    Peran RTH dalam Penataan Ruang Perkotaan
4.    Model Pembangunan Kota Taman
5.    Tantangan
6.    Arah Kebijakan dalam Pengaturan RTH

Bab I. Pendahuluan
1.1    Latar Belakang
1.2    Pentingnya Penghijauan Kembali Lingkungan Perkotaan
1.3    RTH sebagai Unsur Utama Tata Ruang Kota

Bab II. Ruang Terbuka Hijau (RTH)
2.1 Pengertian RTH dan Kota Taman
2.2 Peran dan Fungsi RTH
2.3 Manfaat RTH
2.4 Tipologi RTH Berdasar pada Jenis, Fungsi, dan Tujuan Pembangunannya
2.5 Bentuk-Bentuk RTH

Bab III. Kedudukan RTH dalam Perencanaan Tata Ruang
3.1 Kedudukan RTH dalam Ruang Lingkup RTRW Nasional, Provinsi, dan Kabupaten
3.2 Kedudukan RTH dalam Perencanaan Tata Ruang Wilayah Perkotaan
3.3 Model-Model RTH sesuai dengan Arahan Peraturan yang Berlaku

Bab IV. RTH dan Permasalahan Lingkungan Hidup Perkotaan
4.1 Masalah-Masalah Utama dan Konservasi di Bidang Lingkungan Hidup
4.2 RTH untuk Mengatasi Pencemaran Udara
4.3 RTH untuk Mengatasi Banjir dan Pencemaran Air dan Tanah

Bab V. Peran RTH dalam Meningkatkan Kualitas Perkotaan
5.1    Pembangunan Kota Berkelanjutan
5.2    RTH dan Perencanaan Kota
5.3    Peran Penataan Ruang Perkotaan dalam Pembangunan Berkelanjutan

Bab VI. Penyelenggaraan RTH untuk Mewujudkan Kota Taman
6.1    Kebijakan dan Strategi Penyelenggaraan RTH
6.2    Program dan Pentahapan Pengadaan RTH
6.3    Standar dan Kebutuhan RTH Kota
6.4    Pembangunan RTH Kota

Bab VII. Pengelolaan RTH
7.1    SDM dalam Pengelolaan RTH
7.2    Permasalahan Kebijakan, Strategi, dan Prospek Pembangunan dan Pengelolaan RTH
7.3    Penetapan Strategi, Fokus Strategi dan Ukuran Kinerja Pembangunan dan Pengelolaan RTH di Wilayah Perkotaan
7.4    Contoh Penyelenggaraan RTH

Bab VIII. Peran Arsitektur Lansekap dalam Pengembangan Kawasan yang Ramah Lingkungan
8.1    Pendahuluan
8.2    Penataan Ruang dan Permasalahannya
8.3    Kedudukan Bidang Arsitektur Lansekap
8.4    Tantangan Bagi Arsitektur Lansekap
8.5    Azaz-Azaz Arsitektur Lansekap
8.6    Aspek Kreatif dari Perencanaan
8.7    Pengembangan Kawasan

Bab IX. Penutup
9.1 Langkah-Langkah Penataan RTH Kota ke Depan
9.2 Pengembangan Kelembagaan dalam Pengelolaan RTH Kota
Daftar Pustaka

Lampiran.
1.    Kompilasi Dasar Hukum (Peraturan Perundang-undangan) RTH dan Perda Terkait RTH sebagai Penyusun RTH
2.    Beberapa Acuan untuk Penentuan Luas RTH-Kota
3.    Jenis-jenis Tanaman yang dapat difungsikan sebagai penyusun RTH

Indeks

Raising Clean Hands: Call to Action for WASH in Schools Communications Strategy 2010

04 Mei 2010 736

Water, sanitation and hygiene education in schools – a strategic approach known as WASH in Schools – provides safe drinking water, improved sanitation facilities and hygiene education encouraging the development of healthy behaviours for life. WASH in Schools helps fulfil children’s right to health and education and enjoys widespread recognition for its significant role in achieving the Millenium Developmnet Goals – particularly those related to universal access to primary education, reducing child mortality, improving environmental sustainability and promoting gender equality.
       
The Call to Action for WASH in Schools supports global efforts to make the vision shared by WH in Schools a reality: a world where all children go to school and all schools provide a safe, healthy and comfortable environment where children grow, learn and thrive.
       
Prioritizing investments in water, sanitation and hygiene education (WASH) within the health, education and water sectors, while improving access to quality education and preventive health measures, is the central objective of the Call to Action for WASH in School.
       
Communication is vital to achieving this objective. The overarching goal for the Call to Action communication strategy is to reach target audiences around the world and raise awareness about the key issues associated with WASH in Schools – education, health, the environment and climate change, social and economic development, and gender equality.

Contents:

1.    Background

2.    Awareness, Action, Acceleration: Central objective of the Call to Action

3.    Strategic Consideration

4.    Target Audiences for the Call to Action for WASH in Schools
4.1    Principal target audiences
4.2    Secondary target audiences
4.3    Other audiences

5.    Key Messages

Annexes: Call to Action for WASH in Schools Communications Activities.
1.    Call to Action for WASH in Schools Flagship Publication
2.    Website
3.    Media Relations
4.    Lobbying: Celebrities and high-level individuals
5.    Other Activities

Raising Clean Hands: Call to Action for WASH in Schools Advocacy Pack 2010

04 Mei 2010 746

This advocacy pack has been developed to inform and support in planning and conducting your own advocacy activities for raising the profile of WASH in Schools in your country or region in parallel with global advocacy efforts.

Contents:

I.    About ’Raising Clean Hands’ – Call to Action for WASH in Schools, 2010

II.    WASH in Schools – The Basics
     The Six Key Messages of the Call to Action for WASH in Schools

III.    Key Facts about WASH in Schools – Four facts that can be adapted to your context

IV.    FACTS Worksheets for WASH in Schools – Designed for planning and sharing
1.    Children’s health
2.    School attendance and achievement
3.    Gender equality and equity
4.    Children are agents of change
5.    Key dates: 2010 calendar of WASH in Schools events

V.    Advocacy – Innovative ideas and specific steps for planning and implementing your Call to Action for WASH in Schools initiative
A.    Advocacy Planning Cycle: Essential steps
B.    Answer these key questions, then plan your activities:
1.    Identify the issues: What do we want to change
2.    Analyse the data: What do we already know, and what information can we use Table: Essential Steps in Managing WASH in Schools Programming
3.    Set objectives: What are our specific advocacy objectives
4.    Identify targets: Whom do we want to influence
5.    Identify allies: With whom can we work
6.    Select tools and develop messages: How can we best reach our Targets
7.    Monitor and evaluate: How we measure the impact of our activities

VI.    Success Depends on You – A table of actions for stakeholders

VII.    Questions and Answers

VIII.    Resources
A.    Press Release Template
B.    Call to Action for WASH in Schools Website
C.    More Useful Websites