Buku

Undang-Undang Perlindungan & Pengelolaan Lingkungan Hidup (UU Nomor 32 Tahun 2009)

29 Maret 2010 2.211

Prinsip pembangunan berwawasan lingkungan semakin lantang disuarakan oleh berbagai kalangan yang prihatin terhadap kerusakan lingkungan akibat proses industri.Oleh karena itu, keberadaan Undang-Undang nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup menjadi penting demi terciptanya kondisi lingkungan yang lebih baik.
   
Undang-Undang ini memuat tentang: Ketentuan Umum; Asas, Tujuan, dan Ruang lingkup; Perencanaan; Pemanfaatan; Pengendalian; Pemeliharaan; Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun serta Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun; Sistem Informasi; Tugas dan Wewenang Pemerintah dan Pemerintah Daerah; Hak, Kewajiban dan Larangan; Peran Masyarakat; Pengawasan dan Sanksi Administratif; Penyelesaian Sengketa Lingkungan; Penyidikan dan Pembuktian; Ketentuan Pidana; Ketentuan Peralihan; Ketentuan Penutup; dan Penjelasan.
   
Buku ini penting bagi para akademisi, praktisi hukum, pelaku usaha, pemerhati lingkungan, dan semua pihak yang peduli terhadap masalah lingkungan hidup.

Daftar Isi:

Bab I
Ketentuan Umum

Bab II
Asas, Tujuan, dan Ruang lingkup

Bab III
Perencanaan

Bab IV
Pemanfaatan

Bab V
Pengendalian

Bab VI
Pemeliharaan

Bab VII
Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun serta Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun

Bab VIII
Sistem Informasi

Bab IX
Tugas dan Wewenang Pemerintah dan Pemerintah Daerah

Bab X
Hak, Kewajiban dan Larangan

Bab XI
Peran Masyarakat

Bab XII
Pengawasan dan Sanksi Administratif

Bab XIII
Penyelesaian Sengketa Lingkungan

Bab XIV
Penyidikan dan Pembuktian

Bab XV
Ketentuan Pidana

Bab XVI
Ketentuan Peralihan

Bab XVII
Ketentuan Penutup

Penjelasan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Berebut Tanah: Beberapa Kajian Berperspektif Kampus dan Kampung

Anu Lounela & R. Yando Zakaria (Ed)   25 Maret 2010 972

Agaknya persoalan tentang tanah akan selalu berdampingan dengan kuasa negara dan modal. Dulu semasa Orde Baru negara akan menggunakan tanah dengan alasan untuk kepentingan umum. Sudah jamak alasan kepentingan umum ini hanya sebuah dalih, yang berlawanan dengan kebutuhan rakyat. Ketika formasi dan struktur sosial ditikam oleh kapitalisme global maka tanah harus menerima hukum pasar yang meletakkan  kepentingan pemodal sebagai prioritas.

Disinilah kajian dalam buku yang ditulis oleh kaum aktivitas lapangan ini memiliki sejumlah kelebihan. Dengan analisis yang tajam dan didampingi oleh sejumlah studi kasus, buku ini melihat kasus tanah dalam relasi yang amat luas. Tanah, rakyat, negara, dan modal merupakan bingkai yang memayungi sejumlah tulisan yang sangat berharga untuk dibaca. Tepat untuk menjadi bahan bacaan aktivis gerakan sosial, kalangan akademisi, dan masyarakat awam.

Daftar Isi:

Ucapan Terima Kasih
Daftar Isi

Berebut Tanah: Sebuah Pengantar (Anu & RYZ)

Warisan Kolonial yang Tidak Diselesaikan: Konflik dan Pendudukan Tanah di Tapos dan Badega, Jawa Barat (Dianto Bachriadi)

Menegosiasikan Hak-Hak atas Sumber Daya Alam di Indonesia: Desentralisasi di Wonosobo (Anu Lounela)

Hutan Milik Siapa Upaya-Upaya Mewujudkan Forestry Land Reform di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah (Dianto Bachriadi & Anton Lucas)

Orang Melayu versus Pendatang, Sengketa Tanah Di Sumatera Utara (Budi Agustono)

Tanah Ulayat dan Isu-Isu Pembangunandi Sumatra Barat (Nakashima Narihisa)

Persoalan Pertanahan, Inovasi Institusional, dan Model Administrasi Demokratis: Pelajaran dari Desa Koto Depati, Jambi (Erwin Fahmi)

Membangkitkan Hak Ulayat - Pemetaan Partisipatif, Kedaulatan Masyarakat Adat, dan Peranan Mediatornya pada 'Era Reformasi' (Carrol Warren)

Migrasi, Komoditas Ekspor, dan Sejarah Perubahan Hak Pemakaian Tanah Di Sulawesi Tengah (Lorraine V Aragon)

Catatan atas Konflik Tanah di 'Negeri Bersuku-Suku' (R Yando Zakaria)

Konflik Tenurial: yang Diciptakan Tapi Tak Hendak Diselesaikan (Noer Fauzi)

Tanpa Tanah Budaya Nir-papan Antropolgi Antah Berantah (PM Laksono)

Aksi Petani, Represi MIliter, dan Sosialisme Marga: Memperluas Wacana Permasalahan Tanah di Indonesia (George Junus Aditjondro)

Pemkot Depok Bergulat Melawan Sampah

Rusna Djanur Buana   25 Maret 2010 778

Persoalan sampah perkotaan selalu menjadi persoalan serius bagi kota-kota yang sedang tumbuh seperti Kota Depok. Laju pertumbuhan penduduk sebagai salah satu akibat pembangunan Kota Depok membawa konsekuensi bertambahnya volume sampah. Persoalan sampah yang melanda Kota Depok menjadi pengalaman pahit sekaligus pelajaran berharga bagi Kota Depok.

Pemkot Depok tidak pernah berhenti berupaya memberikan yang terbaik untuk mengelola sampah. Setiap tahun selalu ada peningkatan anggaran untuk mengelola sampah. Tapi harus disadari bersama bahwa persoalan sampah mestinya bukan hanya menjadi tanggungjawab Pemkot Depok. Warga juga mempunyai kewajiban untuk membantu menciptakan citra Kota Depok yang bersih dan nyaman.

Buku "Pemkot Depok Bergulat Melawan Sampah" ini diharapkan akan bermanfaat dan dapat memberikan informasi kepada seluruh elemen masyarakat tentang persoalan dan upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Depok dalam menangani sampah.

Daftar Isi:

Sambutan
Pengantar
Daftar Isi

Bab I.
Dari Administratif ke Kotamadya
Tumbuh Pesat
Empat Persoalan Utama

Bab II.
Sampah Mendapat Perhatian Khusus
Cipayung Dulunya Cantik
Serius Tangani Sampah
ADB Acungi Jempol
Dilirik Swasta

Bab III.
Krisis Sampah
Cuaca Tak Bersahabat
Terserang ISPA
Unjuk Rasa
Jalan Ditutup
ADB Marah
Warga Mengancam
DPRD Angkat Suara
Tolak Darurat Sampah
Ke Bantar Gebang

Bab IV.
Dinilai Excellent
Lalat Muncul
Sumber Penghasilan
Anggaran Terbatas
Persoalan SDM
Desentralisasi Pengelolaan

Bab V.
Manajemen Sampah
Sanitary Landfill Paling Ideal
Tanggung Jawab Bersama

Bab VI.
Mereka Bicara
M. Ronny RM (Fresh)
Hasbullah M.Rahmad (DPRD)
Zainal Abidin Mubarok (Lurah)

Pustaka

Banjir: Beberapa Penyebab dan Metode Pengendaliannya dalam Perspektif Lingkungan

Dr. Ir. Robert J. Kodoatie, M. Eng & Ir. Sugiyanto, M. Eng   25 Maret 2010 3.013

Manusia dan semua makhluk hidup membutuhkan air. Untuk kepentingan manusia dan kepentingan komersial lainnya, ketersediaan air dari segi kualitas maupun kuantitas mutlak diperlukan.

Di sisi lain, akibat pengelolaan yang salah air bias menjadi bencana bagi kehidupan. Air yang berlebihan di suatu tempat akibat hujan yang besar dapat menjadi banjir dan genangan yang menimbulkan kerugian yang besar. Sebaliknya kekurangan air memungkinkan terjadinya bencana kekeringan (drought).

Di dunia secara umum banjir menyebabkan kerusakan yang lebih perah dibandingkan dengan benvana alam lainnya. Lebih jauh, banjir merupakan bencana alam yang paling merusak dan mahal.

Di Indonesia, kerugian dan kerusakan akibat banjir adalah sebesar dua pertiga dari semua bencana alam yang terjadi. Setiap tahun peristiwa banjir selalu terjadi di beberapa daerah dan dampak kerugiannya cenderung meningkat.

Buku ini mencoba menelusuri penyebab banjir, mengulas teori dan metode pengendalian banjir dalam perspektif lingkungan. Dengan uraian yang sederhana diharapkan buku ini dapat mudah dibaca oleh para mahasiswa, kalangan akademisi lainnya, perencana, pelaksana pembangunan, penentu kebijakan, praktisi dan pemerhati lingkungan serta masyarakat yang berminat untuk mengetahui seluk beluk banjir.

Daftar isi:

Sekapur Sirih
Daftar Isi
Bab 1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Pengertian Lingkungan
1.3 Pengelolaan Sumberdaya Air
1.4 Pengendalian Bnajir
1.5 Maksud dan Tujuan
1.6 Sasaran

Bab 2 Problem-Problem Pengelolaan Sumber Daya Air dan Kerusakan Lingkungan
2.1 Peningkatan Populasi
2.2 Kelangkaan Alokasi Air
2.3 Kekeringan, Bnajir dan Longsor
2.4 Visualisasi Problem-Problem Pengelolaan Sumberdaya Air

Bab 3 Lingkungan
3.1 Interaksi Manusia dan Lingkungan
3.2 Wawasan Lingkungan
3.3 Beberapa Definisi

Bab 4 Pengelolaan Sumber Daya Air dan Infrastruktur
4.1 Umum
4.2 Otonomi Daerah
4.3 Potensi Sumberdaya Air
4.4 Para Pemeran (Players) Pemegang Kunci (Key Role)
4.5 Infrastruktur dan Infrastruktur Keairan
4.6 Hubungan Infrastruktur, Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pengendalian Banjir

Bab 5 Dasar Teori Pengendalian Banjir
5.1 Beberapa Istilah dalam Pengendalian Banjir
5.2 Morphologi Sungai
5.3 Sebab Terjadinya BNajir
5.4 Karakteristik Alur Sungai
5.5 Karakteristik Debit Aliran Sungai
5.6 Hidrologi
5.7 Hidrolika Sungai
5.8 Erosi & SEdimentasi
5.9 Analisis Ekonomi
Biaya Modal (Capital Cost)
BIaya Tahunan (Annual Cost)

Bab 6 Pengendalian Banjir
6.1 Pengendalian Banjir
6.2 Detail Uraian Kegiatan Pengendalian Banjir

Bab 7 Pengembangan Lingkungan Hidup
7.1 Agenda 21 - Global
7.2 Agenda 21 - Indonesia
7.3 Pengelolaan Sumberdaya Air
7.4 Dinamika Kependudukan
7.5 Pengembangan Perumahan dan Permukiman
7.6 Perencanaan Sumber Daya Tanah
7.7 Aspek Legalitas
7.8 Panduan Penilaian Dokumen AMDAL (Kep. Menneg Lingkungan Hidup No.2 Tahun 2000)
7.9 Tipologi-Tipologi Lingkungan
7.10 Pendekatan Sistem Penyusunan Analisis Dampak Lingkungan
7.11 Sistem Manajemen Lingkungan Bidang Ke-PU-an

Bab 8 Pengendalian Banjir dan Lingkungan
8.1 Solusi dan Strateginya
8.2 Skenario Keterpaduan Rekayasa Pengendalian Banjir
8.3 Kelayakan Pengendalian Banjir dalam Perspektif Lingkungan
8.4 Analisis dan Kajian yang Perlu Dilakukan
8.5 Detail Kegiatan dan Output yang Dihasilkan

Lampiran Daftar Pembagian Wilayah Sungai
Lampiran Potensi dan pemakaian Air Di Satuan Wilayah Sungai
Daftar Pustaka
Indeks Subyek
Indeks Pengarang
Tentang Penulis

Marching Together with a Citywide Sanitation Strategy

Utomo, N.T. and Listyasari, M. (eds)   23 Maret 2010 709

This book contains the principles a municipal government should consider before developing a citywide sanitation strategy. This strategy refers to a city’s strategic mid-term sanitation development plan, which incorporates vision, missions, objectives and targets as well as specific strategies to improve sanitation services.

Chapter 1 starts with an introduction of the background, objectives, concept, and the process of a city sanitation development, followed by a description of the position of the citywide sanitation strategy within the sanitation development planning process. The remaining chapters describe the steps to develop a citywide sanitation strategy.

Chapters 2 to 6 explain the five major steps of the process: a) establishing a working group, b) city sanitation mapping, c) defining a sanitation development framework, d) preparing a strategy for sanitation services development, and e) preparing a strategy for development of non-technical aspects.

Chapter 7 concludes the book with a series of follow-up activities for implementation upon approval of the citywide sanitation strategy. The book is not a technical manual; readers will find a description of the principles of each strategy preparation phase. This English version is an adaptation to the Indonesian original text published in 2008.

Kumpulan Artikel ”Sanitasi“

Asruro Maula   19 Maret 2010 1.262

Pustaka ini merupakan kumpulan artikel karya Asruro Maula.

Daftar Isi:

•    Kota Sehat Tanpa Blue Print Sanitasi : Warga Keluhkan Buruknya Drainase

•    Wisata Sampah Di Kota Adipura

•    Tradisi “Julu-Julu” & Terlantarnya Instalasi Pembuangan Lumpu Tinja

•    Limbah Industri Ancam Warga Kota Payakumbuh

•    Ancaman Di Balik “Sukses” Kota Sehat Payakumbuh

Intervensi Komunitas: Pengembangan Masyarakat sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat

Isbandi Rukminto Adi   19 Maret 2010 27.344

Salah satu permasalahan yang terdapat pada negara-negara yang pembangunan ekonominya masih relatif ”kurang baik“ seperti Indonesia adalah adanya kesenjangan pembangunan. Kesenjangan pembangunan yang terjadi selama initerjadi antara lain karena banyaknya program pembangunan yang bersifat top down,  yang tidak terencana dengan baik. Disamping itu, program-program yang dikembangkan sering kali tidaklah dibuat dengan memerhatikan kebutuhan masyarakat. Pembangunan lebih difokuskan kepada pembangunan ekonomi dan fisik tanpa memerhatikan pembangunan sosial, yang diperlukan untuk melengkapi pembangunan ekonomi dan fisik. Hal ini seperti dikatakan James Midgley bahwa pembangunan sosial merupakan suatu proses perubahan sosial yang terencana dan dirancang untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat sebagai suatu keutuhan, dimana pembangunan ini dilakukan untuk saling melengkapi dengan dinamika proses pembangunan ekonomi. Pembangunan sosial pada dasarnya memfokuskan pada pendekatan pembangunan yang berpusat pada manusia (people-centered development), yaitu pemberdayaan dan pembangunan manusia itu sendiri.
       
Terkait dengan pembahasan tentang pembangunan sosial dan pemberdayaan masyarakat, dalam Ilmu Kesejahteraan Sosial dikenal metode intervensi sosial (perubahan sosial yang terencana) di level komunitas yang dikenal dengan nama intervensi komunitas. Intervensi komunitas merupakan suatu upaya pemberdayaan terhadap suatu kelompok masyarakat atau komunitas tertentu. Model intervensi komunitas ini sebenarnya memainkan peranan penting dalam pembangunan sosial di Indonesia. Namun, selama ini bahasan Ilmu Kesejahteraan Sosial secara umum ataupun Intervensi Komunitas secara khusus masih didominasi oleh literatur asing sehingga membuat istilah intervensi komunitas terdengar asing di kalangan masyarakat umum. Maka, sebagai satu-satunya literasi lokal yang membahas mengenai intervensi komunitas, kehadiran buku ini sangat penting. Buku ini tidak hanya dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Sosiologi, tetapi juga oleh praktisi yang bergerak di bidang pengembangan masyarakat, baik di tingkat departemen, pemerintah kota/ kabupaten, lembaga swadaya masyarakat, dunia usaha yang mengembangkan program Corporate Sosial Responsibility melalui upaya Pengembangan Masyarakat.

Daftar Isi:

Kata Pengantar
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Skema
Pendahuluan

Latar Belakang dan Kerangka Pemikiran

Bab 1. Dimensi Makro dan Mikro dalam Pembangunan
A.    Dimensi Makro dalam Pembangunan]
B.    Dimensi Mikro dalam Pembangunan

Bab 2. Kesejahteraan Sosial, Pembangunan Sosial, dan Pembangunan yang Berpusat pada Manusia
A.    Kesejahteraan Sosial
B.    Pembangunan Sosial (Social Development)
C.    Pembangunan yang Berpusat pada Manusia (People Centered Development)

Bab 3. Pemberdayaan Masyarakat dan Partisipasi Masyarakat
A.    Pemberdayaan Masyarakat sebagai suatu Program dan Proses
B.    Peran Pelaku Perubahan (Change Agent) dalam Upaya Pemberdayaan Masyarakat
C.    Partisipasi Masyarakat

Intervensi Komunitas dan Model Intervensinya

Bab 4. Intervensi Komunitas
A.    Luas Lingkup Intervensi Komunitas
B.    Beberapa Model Intervensi Komunitas
C.    Peran dan Keterampilan yang Dibutuhkan Pelaku Perubahan dalam Intervensi Komunitas

Bab 5. Aksi Komunitas
A.    Latar Belakang dan Pengertian
B.    Karakteristik dan Strategi Intervensi
C.    Tahapan Intervensi

Bab 6. Pengembangan Masyarakat
A.    Latar Belakang Sejarah
B.    Kesimpangsiuran Pemahaman tentang Pengorganisasian Masyarakat dan Pengembangan Masyarakat
C.    Karakteristik dan Strategi Intervensi
D.    Tahapan Intervensi
E.    Kendala dalam Pengembangan Masyarakat
F.    Pembangunan Desa dan Pengembangan Masyarakat

Aset Komunitas serta Teknik Pengidentifikasian Kebutuhan dan Potensi Masyarakat

Bab 7. Aset Komunitas dalam Pengembangan Masyarakat
A.    Modal Fisik
B.    Modal Finansial
C.    Modal Lingkungan
D.    Modal Teknologi
E.    Modal Manusia
F.    Modal Sosial
G.    Modal Spiritual

Bab 8. Teknik dalam Assessment Kebutuhan dan Potensi Masyarakat
A.    Kebutuhan Masyarakat
B.    Studi Kepustakaan dan Metode Delphi sebagai Teknik Pengidentifikasian Masalah dan Potensi Masyarakat melalui Pendekatan Kuantitatif
C.    Metode Delbecq sebagai Teknik Pengidentifikasian Masalah dan Potensi Masyarakat melalui Pendekatan Kualitatif
D.    PRA sebagai Metode Pengidentifikasian Masalah dan Potensi Masyarakat secara Kualitatif
E.    Beberapa Teknik dalam PRA sebagai Metode Pengidentifikasian Masalah dan Potensi Masyarakat secara Kualitatif

Aplikasi Intervensi Komunitas dalam Pembangunan Sosial

Bab 9. Perspektif Pembangunan Sosial dalam Intervensi Sosial Pembangunan Jakarta (sebuah ilustrasi)
A.    Beberapa Masalah Utama dalam Pembangunan
B.    Strategi untuk Menangani Masalah Pembangunan Dewasa Ini

Daftar Pustaka

Tentang Penulis

National Geographic Vol.217, No.4, April 2010, A Special Issue Water Our Thirsty World

Januari Th. 829

National Geographic kali ini mengangkat isu spesial mengenai air. Di edisi ini juga dilengkapi dengan lampiran ”World of Rivers: A New Mapping of Every River System”.

Buletin Cipta Karya No.12/Tahun VII/ Desember 2009 Berkaca pada Renstra 2005-2009: Air Minum Optimistis Hadapi Renstra 2010-2014

Redaksi Buletin Cipta Karya   Th. 905

Dalam edisi akhir tahun ini, redaksi akan membedah bagaimana optimisme sektor air minum melalui kebijakan-kebijakan yang ada maupun yang diambil dalam Renstra 2010-2014 nanti. Untuk lebih mengetahui lebih dalam mengenai hal tersebut, redaksi telah melakukan wawancara dengan Direktur Pengembangan Air mInum Ditjen Cipta Karya Tamin M. Zakaria.
   
Untuk lebih mengetahui pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum saat sebelumnya, redaksi juga melakukan wawancara dengan Mantan Direktur Pengembangan Air Minum periode 2005-2007 Poedjosanto.
   
Masih terkait dengan air minum, dalam edisi kali ini, terdapat cerita mengenai pengembangan SPAM IKK di Kabupaten Enrekang. Dimana Bupati Enrekang memiliki komitmen tinggi dalam sistem penyediaan air minum di daerahnya.
   
Tak lupa kita juga berbagi tips bagaimana merawat dan memilih berbagai perangkat elektronik perkantoran. Selain itu, cerita mengenai Konferensi Sanitasi Nasional 2009 juga akan kita kupas. Masalah perubahan iklim yang menjadi isu dunia saat ini juga kita sajikan dalam edisi Desember kali ini. Tanpa kita sadari masalah perubahan iklim ini telah menyentuh kehidupan kita sehari-hari, seperti suhu yang semaikn panas, penyakit demam berdarah dan malaria semakin meningkat dan juga semakin tingginya curah hujan. Itu semua merupakan dampak dari perubahan iklim.
   
Selain itu cerita mengenai Musyawarah Antar Perusahaan Air Minum (MAPAM) di Batam juga menarik untuk disimak. Ajang pertemuan PDAM se Indonesia ini juga menghasilkan Ketua Perpamsi yang baru.

Berani No.226/Th.4/ 12 Maret 2010 Meninjau Puskesmas

Januari Th. 783

Koran anak pertama di Indonesia, Berani kali ini menyajikan cerita mengenai meninjau puskesmas sebagai liputan utama. Wakil Presiden Boediono disambut sejumlah pelajar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) serta masyarakat ketika meninjau puskesmas di Tambora, Jakarta Barat. Boediono meminta agar pelayanan puskesmas terus ditingkatkan sehingga masyarakat yang sehat dapat tercapai. Selain itu tema utama Berani kali ini mengungkap tentang penggalakan dari program penghijauan oleh pemerintah, ada juga artikel mengenai rawan bencana longsor di Indonesia, ajakan menyelamatkan laut lewat film kartun Spongebob Squarepants, dan lain-lain.