Buku

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)

Nugroho Tri Utomo   16 Februari 2010 1.356

Daftar Isi:

Potret Sanitasi Saat Ini

Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)

Sasaran PPSP

Strategi Pentahapan PPSP

Target PPSP 2010

Feature SSK

Ladang Perubahan: Cerita Masyarakat Menuju Penghidupan dan Alam yang Lestari

Bryony Jones & Primatmojo Djanoe (Editor)   16 Februari 2010 707

Publikasi ini bertujuan untuk membawa pembaca berkeliling Indonesia, dari Aceh sampai Indonesia Timur untuk melihat pengalaman kerja selama lima tahun yang sudah dijalani ESP. Setiap cerita ditulis oleh mitra, pemangku kepentingan atau staf ESP yang menuliskan pengalaman mereka selama bekerja dengan ESP. Suara-suara dari lapangan ini akan mengajak pembaca berkenalan dengan beragam komunitas desa dan kota serta sejumlah kantor pemerintah, fasilitas, dan PDAM.
   
Cerita-cerita dari lapangan ini dipilih dengan seksama dan dikemas sehingga menggambarkan pendekatan ”Hulu ke Hilir” yang dimiliki ESP. Pendekatan ini memastikan ketersediaan air bersih melalui kegiatan perlindungan sumberdaya alam di hulu, sambil terus bekerjasama dengan pengguna  dan penyedia air di wilayah hilir untuk meningkatkan akses ke air dan fasilitas sanitasi. Pendekatan ”Hulu ke HIlir” menekankan keterkaitan antara lingkungan hidup dan kesehatan sehingga kegiatan daerah aliran sungai di wilayah hulu tersambung langsung dengan masyarakat kurang mampu di wilayah perkotaan.
   
Penyajian cerita di buku ini menggambarkan pendekatan ESP dalam program kerjanya. Bagian Nasional memperkenalkan pendekatan manajemen program dan berbagai komponen saling silang yang menjadi inti dari program ESP. Bagian ini kemudian diikuti tiga bagian lain yaitu Hulu, Desa, dan Hilir.
   
Setiap bab diawali prakata yang mengantarkan pembaca menuju cerita-cerita di dalamnya. Melalui kesaksian dan foto-foto yang diabadikan oleh para pemangku kepentingan di lapangan. Cerita-cerita ini menggambarkan esensi kegiatan ESP di setiap provinsi. Dengan membaca keempat bab tersebut, pembaca akan melihat betapa dinamis dan inovatif para pemangku kepentingan dalam melakukan kegiatan-kegiatan kolaborasi untuk menyelamatkan air dan meningkatkan kualitas sanitasi serta melestarikan lingkungan hidup.

Daftar Isi:

Nasional
Empat Pendekatan Untuk Daerah Aliran Sungai yang Sehat dan Sejahtera
Meter Komunal: Akses Air Bersih Titik Awal Pemberdayaan Masyarakat
Air Mengalir Berkat Kredit Mikro
Sehat dan Bersih Dimulai dari Sekolah
Monitoring dan Evaluasi: dari Masyarakat untuk Masyarakat
Komponen Gender ESP Menyeimbangkan Peran Laki-Laki atau Perempuan
Program Magang ESP: Mempraktikkan Ilmu, Mengasah Kemampuan
STBM: Menyelaraskan Strategi Sanitasi Nasional

Hulu
Hutan Pendidikan Agar Hasil Reboisasi Maksimal
Para Alumni Sekolah Lapangan: Tak Pernah Berhenti Belajar dari Alam
Antigundul dengan Peraturan Desa
Simbiosis Mutualisme dari Hulu Sampai Hilir
Jruek Balee: Kebun Bibit Berbobot
Dengan Arisan, Menuju Desa Mandiri Energi
Rencana Tata Ruang dengan Pendekatan Swakelola
Lab Simtaru: Pusat Data yang Mempromosikan Transparansi

Desa
Kakao Aceh Mulai Memukau
Solusi dari Sekolah Lapangan Beternak Bersama-Sama
Kolaborasi Tangkapan Air Angin Segar Berembus dari Bumiaji
Perda untuk Air Menyemai Kesadaran dengan Forum Reboan
Tangkil, Berharap pada Pembinaan Sekolah Lapangan
Sehat Sejahtera, Kaya Sama-Sama

Hilir
Sekolah Lapangan Masuk Kota
Menarik Perahu Terasa Lebih Ringan
Banyak Kanal Menuju IPAL Komunal
Gila Sampah: Kegiatan Daurulang Memunculkan Jiwa Kepemimpinan Masyarakat
Ada Jawara Kebersihan di Petojo Utara
Utang Berkurang, PDAM Makin Berkembang
Dari Keprihatinan, Lahirlah Kurikulum Pendidikan Lingkungan

Health and Hygiene Promotion: Best Practices and Lessons Learned

Alifah Lestari, dkk   16 Februari 2010 974

The main goal of STBM is to decrease diarrheal disease and other environmental-related diseases. STBM identifies five key behaviors, or pillars: 1) Open Defecation Free (ODF) community, 2) safe food and drinking water handling, 3) hand washing facility for proper hand washing with soap, 4) proper waste water management, and 5) proper waste management. These five key behaviors, with the exception of #4, have been central to the ESP Health & Hygiene (H&H) strategy.
   
The purpose of the “Health and Hygiene Best Practices and Lessons Learned” publication is to reflect on the design and implementation of the Health and Hygiene (H&H) Communication Strategy of the USAID-funded Environmental Services Program (ESP) and to share “what worked” with the Government of Indonesia and the larger community working on water.
   
This publication aims to reach local government officials at the district and sub-district levels, managers of water and sanitation initiatives, grassroots organizations such as NGOs, Posyandu (integrated health service post) cadres, health and education officials, and those interested in hygiene improvement programs. This document is also intended for the donor community and cooperating agencies who can refer to this body of accumulated knowledge when designing programs that aim to achieve sustainable hygiene improvement with increased potential for scaling-up.
   
The 22 Best Practices and Lessons Learned presented in this publication are the result of a collective process involving reflection, analysis, and understanding of the H&H Communication Strategy and its effectiveness during field implementation. This document presents the results of a collaborative effort among Local Government authorities, health and education officers, school teachers, community leaders, and ESP program staff, all of whom were instrumental to program success. A series of meetings, revisions of communication materials and project documents, and interviews with field partners, have all contributed to the identification of key Best Practices and Lessons Learned.

Table of Contents:

Table of Contents
Executive Summary
Introduction

Health and Hygiene Promotion Frameworks
1.1    The Fecal-Oral Transmission Cycle of Diarrheal Disease
1.2    Hygine Improvement Framework to Decrease Diarrhea
1.3    ESP Model to Promote Hyginen Behaviors for Diarrhea Prevention

Health and Hygiene Integrative Behavior Change Communication Messages and STBM Behaviors

Selected Best Practices and Lesson Learned from Health and Hygiene Promotion
3.1 Clean, Green and Hygiene (CGH) School
3.2 Clean Green  and Hygiene (CGH) Kampung
3.3 Capacity Building Among Local Networks
3.4 Extensive HWWS Advocacy at the National and Regional Levels
3.5 Research, Monitoring and Evaluation (M&E)

Recommendations

Penurunan Kehilangan Air: Pengalaman Jakarta setelah kerjasama pelayanan air minum pemerintah-swasta 1998-2008

Irzal Djamal, dkk   15 Februari 2010 834

Kehilangan air dapat dilihat dari dua sisi: dari sisi kehilangan itu sendiri dan dari sisi jika tidak kehilangan. Pemahaman dua dimensi ini memberikan kita gambaran bahwa kehilangan air merupakan wanprestasi dari suatu proses pelayanan air secara keseluruhan. Ini penilaian dari sisi kehilangan air. Sementara dari sisi jika tidak kehilangan memberikan nilai bahwa ada hak publik yang diambil yang seharusnya ada. Dimensi ganda ini membuat pemahaman tentang kehilangan air menjadi sebuah kata kunci dalam pemahaman arti penting NRW pada pelayanan air bersih.
       
Ada tiga tujuan pokok yang hendak dicapai dalam penulisam buku ini. Pertama, mengangkat isu bahwa NRW merupakan inti permasalahan peningkatan kualitas pelayanan yang terpenting, tetapi banyak dinomor-duakan. Ini bukan merupakan isu Jakarta, tetapi pada banyak kawasan di dunia. Kedua, pengalaman Jakarta dalam menurunkan NRW sangat banyak, dan penting untuk dikapitalisasi oleh sesama pengelola PAM di Indonesia. Ketiga, memberikan pembelajaran bagi Jakarta dan kota-kota lain tentang apa yang perlu diprioritaskan dalam strategi penurunan NRW di masa depan, terutama diperlukan peningkatan dukungan dan peran Pemerintah Daerah.

Daftar Isi:

Kata pengantar

Bab 1. Pendahuluan

Bab 2. Memahami NRW

Bab 3. Strategi Penurunan NRW

Bab 4. Pelayanan PAM DKI Jakarta

Bab 5. Upaya Menurunkan NRW

Bab 6. Simpulan dan Pembelajaran

Kepustakaan

Penilaian Secara Cepat Sumber-Sumber Pencemaran Air, Tanah dan Udara

Dr. Ir. Surna T. Djajadiningrat & Drs. Harry Harsono Amir, Ms (penterjemah)   12 Februari 2010 1.329

Buku ini disadur dari buku Rapid Assessment  for Air,Water and Land Pollution Resource yang diterbitkan oleh World Health Organization (WHO), 1982, yang bertujuan membantu para praktisi melakukan penilaian sumber-sumber pencemaran air, tanah dan udara secara cepat dan sederhana, sehingga mudah dilakukan dan diinterpretasikan hasilnya. Petunjuk ini menjelaskan prosedur untuk melakukan perkiraan dengan cepat mengenai semua sumber-sumber pencemaran udara, air dan tanah pada wilayah atau negara tertentu. Metoda-metoda ini sudah disesuaikan agar dapat dipakai di negara·negara berkembang, di mana pengumpulan data dan informasi masih sulit dilaksanakan. 

Studi penilaian cepat memerlukan:
(I) Kemudahan memperoleh data dan informasi,
(2) Kemampuan untuk menseleksi data yang diperlukan.

 
Informasi tersebut biasanya perlu diringkas atau kadang-kadang dikonversi ke unit yang lain, dan bila mungkin diuji silang dengan informasi lain. Meskipun petunjuk ini memberi bimbingan dan contoh-contoh, keberhasilan studi atau penelitian bergantung pada keahlian dan ketekunan kelompok peneliti sendiri.  8ila data yang diperlukan sudah terkumpul, data ini dapat dimasukkan ke dalam tabel kerja yang sesuai, untuk. Selanjutnya dihitung jumlah Iimbahnya.
 

Selain petunjuk menghitung beban Iimbah, buku ini juga menyajikan cara penafsiran hasil yang diperoleh. Penafsiran dianjurkan untuk dilakukan bersama dengan petugas di bidang perencanaan, lingkungan hidup dan kesehatan masyarakat. Hal ini untuk menjamin agar hasil studi dapat menjadi infomasi yang sesuai dan berguna bagi pengembangan tindakan pencegahan atau penanggulangan dampak pencemaran terhadap kesehatan manusia dan lingkungan hidup. Untuk menjelaskan berbagai aspek dan suatu studi penilaian dalam buku dilampirkan laporan lengkap dari studi yang dilakukan di Abidjan.

 
Daftar lsi
Penyumbang Saran dan Ulasan
Kata Pengantar

1. Pendahuluan  

2. Gambaran Organisasi Studi Penelitian Secara Cepat

2.1 Cakupan areal studi

2.2 Personalia tim dan dukungan sarana

2.3 Pengumpulan dala

2.4 Penghitungan beban buangan dan pencemaran serta analisis seluruh masalah pencemaran dan limbah di

      areal studi

2.5 Pelaporan

 
3. Cakupan Areal Studi

3.1 Penelitian umum

3.2 Kemungkinan pembagian sub-areal studi

 
4. Pencemaran dan Limbah serta Faktor Bebannya.

4.1 Klasifikasi kegiatan yang menghasilkan limbah dan penyebab pencemaran

4.2 Sumber--sumber pcncemaran dan limbah industri

4.3 Faktor emisi udara dari pembakaran bahan bakar Proses industri dan pembuangan limbah padat

4.4 Faktor untuk limbah cair industri

4.5 Faktor-faktor untuk limbah rumah tangga

4.6 Faktor-faktor untuk limbah padat industri

4.7 Faktor untuk limbah padat kota


5. Penilaian Secara Cepat Terhadap Sumber Pencemaran

5.1 Uraian metoda
5.2 Tabel kerja emisi sumber pembakaran tetap

5.3 Tabel kerja bagi emisi sumber pembakaran bergerak
5.4 Tabel kerja untuk menghitung bcban pencemaran udara dari sumber industri
5.5 Tabel kerja untuk penghitungan beban pencemaran udara dari pembuangan limbah padat
5.6 Tabel kerja limbah cair industri
5.7 Tabel kerja untuk penghitungan beban limbah dan pencemaran dari limbah cair domestic
5.8 Tabel kerja untuk penghitungan beban limbah pada industi
5.9 Tabel kerja untuk penghitungan limbah padat kota
 

6. Sumberdaya
6.1 Diskripsi informasi secara umum
6.2 Kewenangan mendapatkan data
6.3 Daftar sumber data
6.4 Keandalan data

7. Evaluasi dan Penggunaan Data

8. Tenaga Penelitian yang Diperlukan

9. Penyajian Laporan

 
Lampiran

Lampiran 1. Beban pencemaran udara dari industri dan sumber pencemaran tetap dan bergerak

Lampiran 2. Beban pencemaran dari efluen industri

Lampiran 3. Beban pencemaran dari efluen domestic

Lampiran 4. Beban limbah padat industri

Lampiran 5. Beban limbah padat kota

Lampiran 6. Faktor Konversi

Lampiran 7. Daftar Singkatan

 

Profil Kerusakan Hutan dan Lahan Provinsi Nusa Tenggara Timur

Bapedalda Provinsi NTT   12 Februari 2010 770

Pustaka ini tersedia di Perpustakaan KLH (Kementerian Negara Lingkungan Hidup), Jl. D.I Panjaitan Kav. 24, Kebon Nanas, Jakarta Timur 13410, Gedung A, Lt.1 . CP: Bp. yayat (021-85907286).

Lingkungan hidup dan pembangunan, Emil Salim

Emil Salim   12 Februari 2010 1.872

Pustaka ini tersedia di Perpustakaan KLH (Kementerian Negara Lingkungan Hidup), Jl. D.I Panjaitan Kav. 24, Kebon Nanas, Jakarta Timur 13410, Gedung A, Lt.1 . CP: Bp. yayat (021-85907286).

The Asian Development Experience: Overcoming Crises and Adjusting to Change

Seiji F. Noya   10 Februari 2010 713

The Asian Development Experience may well be both a summation and a forward-looking thinking of the author's life time professional interests. Its inspiration comes from teh themes, seminars, and discussions at the 34th Annual Ministerial Meeting of the Asian Development Bank, held in Honolulu, Hawaii, in May 2001.

The book delves into such questions as: Was Asia's rapid economic growth really a miracle Are there environmental and societal limits to growth Can pro-poor growth policies alleviate mass poverty Can information and communications technology bridge the digital divide What can be done to head off financial crises Will regional cooperation calm macroeconomic turbulence

The author stresses that, now more than ever, Asia is a region largely integrated into the global economy. Drawing heavily from personal research and policy participation, he notes that integration has brought with it many benefits, such as rapid economic growth and openess in trade, investment, and knowledge diffusion; however, integration has also heightened the region's vulnerability to regional and international developmnets, such as the Asian financial crisis. He concludes that Asia's regional uniqueness provides an opportunity for cooperative endeavors to deal expeditiously with problems that are closest to their source.

Contents:

Preface
Contents
Acronymns and Abbreviations

CHAPTER I. INTRODUCTION
Overview
The Asian Development Experience
Common Factors in Asian Growth and Development
The Flying Geese Model
The Role of the State

CHAPTER II. IS GROWTH IN DEVELOPING ASIA SUSTAINABLE
The Environmental Challenge
The Social Welfare Challenge
The Challenge of Raising Total Factor Productivity
Sustainability of Asian Development

CHAPTER III. INFORMATION AND COMMUNICATIONS TECHNOLOGY IN ASIA'S FUTURE DEVELOPMENT
An Assessment of Developing Asia's Export-Led
Asia's Multiple Digital Divides: Some Implications for Development
Bridging the Digital Divide: Expanding the KNowledge Infrastructure

CHAPTER IV. THE POVERTY, DISTRIBUTION, AND GROWTH NEXUS
Poverty and Inequality
Growth, Development, and Income Distribution
Overview of Poverty in Asia
Poverty Reduction Strategy

CHAPTER V. FINANCIAL DEVELOPMENT, CRISIS, AND REFORMS
Financial Intermediation: Its Practice and Failings
The Case for Financial Deepening in Developing Asia

CHAPTER VI. REGIONAL COOPERATION
Rising Interdependence in Asia
Evolution of Regional Cooperation in Asia-Pacific
"Natural" Economic Integration
The Asian Financial Crisis and Regional Financial Cooperation

CHAPTER VII. THE ROLE OF ADB AND GOVERNMENT IN ASIAN DEVELOPMENT
Summary of Suggestions
Revisiting the Asian Development Bank's Core Mission
The Tasks Ahead

TABLES

REFERENCES

Analisis Peningkatan PAD

Drs. H. Hamrolie Harun, M.Sc   10 Februari 2010 1.136

Dalam rangka terwujudnya ekonomi daerah yang nyata dan bertanggung jawab, maka Pemerintah Kabupaten/ KOta harus sekuat tenaga berusaha meningkatkan Pendapatan Asli Daerahnya (PAD). Kenyataannya, PAD ini masih sangat kecil jika dibandingkan dengan total APBD-nya. Hampir seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota se-Indonesia masih sangat tergantung kepada kucuran dana dari pemerintah pusat. Hal ini berarti otonomi daerah belum terwujud secara nyata dan bertanggung jawab.

Peningkatan PAD ini memang sudah dilakukan, tetapi pada umumnya masih sangat kecil, yaitu berkisar pada angka kenaikan 10% setiap tahun. Seolah-olah angka 10% ini sudah menjadi angka pedoman baku yang digunakan sejak puluhan tahun yang lalu.

Penggunaan angka kenaikan PAD sebesar 10% ini sudah menjadi tradisi yang sebenarnya sulit untuk dijelaskan secara rasional. Oleh karena itu untuk dapat mencapai tingkat kenaikan yang cukup berarti, maka harus dilakukan suatu analisis perhitungan yang rasional.

Buku Analisis Peningkatan PAD ini berisi langkah-langkah dan perhitungan rasional sesuai dengan potensi yang sebenarnya. Di dalam buku ini akan dibahas dua macam cara meningkatkan PAD yaitu; menaikkan tarif pajak dan retribusi daerah, dan menetapkan target PAD setiap tahun secara rasional. Buku ini sangat penting bagi kalangan Pemerintah Kabupaten/ Kota seluruh Indonesia, baik eksekutif maupun legislatif.

Daftar Isi:

Kata Pengantar
Daftar Isi

Bab I. Pendahuluan

Bab II. Menghitung Inflasi Berdasarkan Harga Sembilan Bahan Pokok

Bab III. Menghitung Inflasi Berdasarkan PDRB

Bab IV. Kenaikan Tarif

Bab V. Menetapkan Tarif Baru

Bab VI. Target PAD Rasional

Daftar Pustaka

Lampiran

Analisis Kebijakan Publik: Kerangka Analisis & Prosedur Perumusan Masalah

William N. Dunn   10 Februari 2010 7.882

Berbagai permasalan ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan yang dihadapi berbgai negara termasuk Indonesia menuntut penanganan yang profesional serta penyelesaian yang tuntas. Karenanya Analisis Kebijakan Publik, sebagai alat untuk memecahkan berbagai masalah dirasa penting kehadirannya dalam rangka pembangunan bangsa.

Buku ini merupakan langkah maju dalam penulisan buku kebijakan publik, karena tidak saja sekedar menjelaskan proses kebijaksanaan atau isi kebijaksanaan tetapi seklaigus menyajikan sebuah kerangka kerja analisis kebijaksanaan terpadu dengan menerapkan berbagai metode analisis kuantitaif dan empiris. Diungkapkan dengan pendekatan komprehensif atau multidispilner dan disertai contoh kasus-kasus yang terjadi di Indonesia menjadikan buku ini tidak saja penting untuk diketahui para mahasiswa dan para pengambil keputusan kebijaksanaan, tetapi layak juga diketahui umum.

Daftar Isi:

Kat pengantar
Daftar Isi
Hantaran Penyunting

Bab I. Analisis Kebijakan dan Ilmu Sosial Terapan
Ringkasan
Daftar Istilah

Bab II. Kerangka Kerja Analisis Kebijaksanaan

Bab III. Bentuk-Bentuk Analisis Kebijaksanaan
Ringkasan
Daftar Istilah
Bacaan yang Dianjurkan

Bab IV. Perumusan Masalah Kebijaksanaan Publik
Ringkasan
Daftar Istilah
Bacaan yang Dianjurkan

Lampiran 1. Pedoman dalam Menyiapkan Paper Isu Kebijaksanaan

Lampiran 2. Daftar sebagai Pedoman Evaluasi Masalah Kebijaksanaan