Buku
Manggurebe Maju Membangun Sanitasi: Potret Pembangunan Sanitasi Kota Ambon
Tim ESP (Foort Bustraan, dkk)
29 Januari 2010
968
Kota Ambon memiliki topografi berbukit, daratan dan lautan. Topografi yang beragam ini menjadi keunikan dan daya tarik kota Ambon yang akhirnya menarik pengunjung untuk datang berkunjung dan tinggal di kota Ambon. Dinamika ini menyebabkan aktivitas kota yang sangat tinggi dan cepat berkembang. Pembangunan kota yng tidak terintegrasi dengan kawasan sekitarnya didukung dengan ketidak tersediaanya sarana dan prasarana menimbulkan permasalahan yang kompleks seperti masalah kesehatan lingkungan, pencemaran, penyediaan air minum dan sebagainya.
Rencana Strategi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Kota Ambon 2009-2014 telah selesai disusun oleh Pokja AMPL dan akan menjadi acuan bagi pembangunan AMPL di kota Ambon. Saat ini pelayanan Air Minum sudah mencapai 80% dimana 20% merupakan pelayanan PDAM dan 60% lainnya dilayani oleh sistem air minum yang dikelola oleh swasta dan masyarakat, sehingga masih tersisa 20% masyarakat yang belum terlayani air minum. Terkait dengan bidang sanitasi, saat ini pemerintah kota sedang melakukan pembenahan dengan melakukan perubahan perilaku kepada masyarakat khususnya di bidang persampahan dengan membentuk lokasi-lokasi percontohan dimana masyarakat mulai mengelola sampah dari sumbernya. Untuk program air limbah rumah tangga, akan dibangun sarana septic tank komunal yang menjadi pengganti jamban dengan cubluk dengan prioritas pada lokasi bantaran sungai dan pantai dan sekaligus mengalihkan penggunaan saluran drainase untuk saluran air hujan bukan saluran pembangunan limbah cair dan padat dari rumah tangga.
Gambaran kondisi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di kota Ambon secara garis besar akan diuraikan dalam buku profil sanitasi kota Ambon ini.
Daftar Isi:
Bab 1. Gambaran Umum Kota Ambon
Kota Penuh Keindahan dan Semangat Juang
Bab 2. Kondisi Sanitasi Terkini di Kota Ambon
Sanitasi Kota Ambon: IPLT Ada, IPAL untuk Masyarakat Belum Punya
Sarana Sanitasi: Miliki IPLT Termodern Di Asia Tenggara
Memberdayakan Masyarakat Dengan Menggandeng LSM Lokal
Menggagas Pengelolaan Sanitasi Perkawasan
Bab 3. Rencana Kedepan
Pembangunan Sanitasi Terintegrasi Semua Sektor
IPST Mampu Hasilkan 5 Ton Kompos Per Bulan
Kolaborasi Dengan Swasta Melayani Warga
Operasi Sampah Jam 6 Pagi
Fungsi Belum Maksimal, Masih Ditemukan Banyak Genangan
Sosialisasi Pasca Ibadah Gereja
Bab 4. Masyarakat Berbicara dan Berupaya
Gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun Menyadarkan Siswa Akan Pentingnya Kesehatan
Mereka Berharap
Bersama Membangun Sanitasi (Slick Report - Kota Jayapura)
Tim ESP (Foort Bustraan, dkk)
29 Januari 2010
954
Kota Jayapura memiliki topografi berbukit, daratan dan lautan. Topografi yang beragam ini menjadi keunikan dan daya tarik kota Jayapura yang akhirnya menarik pengunjung untuk datang berkunjung dan tinggal di kota Jayapura. Dinamika ini menyebabkan aktivitas kota yang sangat tinggi dan cepat berkembnag. Pembangunan kota yng tidak terintegrasi dengan kawasan sekitarnya didukung dengan ketidak tersediaanya sarana dan prasarana menimbulkan permasalahan yang kompleks seperti masalah kesehatan lingkungan, pencemaran, penyediaan air minum dan sebagainya.
Rencana Strategi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Kota Jayapura 2009-2014 telah selesai disusun oleh Pokja AMPL dan akan menjadi acuan bagi pembangunan AMPL di kota Jayapura. Saat ini pelayanan Air Minum sudah mencapai 80% dimana 20% merupakan pelayanan PDAM dan 60% lainnya dilayani oleh sistem air minum yang dikelola oleh swasta dan masyarakat, sehingga masih tersisa 20% masyarakat yang belum terlayani air minum. Terkait dengan bidang sanitasi, saat ini pemerintah kota sedang melakukan pembenahan dengan melakukan perubahan perilaku kepada masyarakat khususnya di bidang persampahan dengan membentuk lokasi-lokasi percontohan dimana masyarakat mulai mengelola sampah dari sumbernya. Untuk program air limbah rumah tangga, akan dibangun sarana septic tank komunal yang menjadi pengganti jamban dengan cubluk dengan prioritas pada lokasi bantaran sungai dan pantai dan sekaligus mengalihkan penggunaan saluran drainase untuk saluran air hujan bukan saluran pembangunan limbah cair dan padat dari rumah tangga.
Gambaran kondisi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di kota Jayapura secara garis besar akan diuraikan dalam buku profil sanitasi kota Jayapura ini.
Daftar Isi:
Bab 1. Gambaran Umum Kota Jayapura
Jayapura, Kota Dengan Banyak Nama
Bab 2. Kondisi Sanitasi Terkini di Kota Jayapura
Minim Dana, Layanan Sanitasi Baru Terfokus Di Wilayah Padat Penduduk
Drainase Belum Berfungsi Optimal
Sungai-Sungai yang Melintasi Kota Jayapura
Masyarakat Mulai Mengolah Sampah
Kebutuhan Air Minum Warga Dari Air Tanah
Bab 3. Rencana Kedepan
Masa Depan Sanitasi Kota Jayapura
Harus Ada Perda Sanitasi
Perlu Sanksi Tegas untuk Pelanggar Sanitasi
Bab 4. Masyarakat Berbicara dan Berupaya
Masyarakat Senang Dengan Bantuan Sambungan Master Meter Dari ESP
Ingin Membangun Kampung Menjadi Lebih Baik
Bergerak Mewujudkan Sanitasi (Kabupaten Jayapura – Slick Report)
Tim ESP (Foort Bustraan, dkk)
29 Januari 2010
917
Kabupaten Jayapura memiliki topografi berbukit, daratan dan lautan. Topografi yang beragam ini menjadi keunikan dan daya tarik kabupaten Jayapura yang akhirnya menarik pengunjung untuk datang berkunjung dan tinggal di kabupaten Jayapura. Dinamika ini menyebabkan aktivitas kota yang sangat tinggi dan cepat berkembang. Pembangunan kota yng tidak terintegrasi dengan kawasan sekitarnya didukung dengan ketidak tersediaanya sarana dan prasarana menimbulkan permasalahan yang kompleks seperti masalah kesehatan lingkungan, pencemaran, penyediaan air minum dan sebagainya.
Rencana Strategi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Kabupaten Jayapura 2009-2014 telah selesai disusun oleh Pokja AMPL dan akan menjadi acuan bagi pembangunan AMPL di kabupaten Jayapura. Saat ini pelayanan Air Minum sudah mencapai 80% dimana 20% merupakan pelayanan PDAM dan 60% lainnya dilayani oleh sistem air minum yang dikelola oleh swasta dan masyarakat, sehingga masih tersisa 20% masyarakat yang belum terlayani air minum. Terkait dengan bidang sanitasi, saat ini pemerintah kota sedang melakukan pembenahan dengan melakukan perubahan perilaku kepada masyarakat khususnya di bidang persampahan dengan membentuk lokasi-lokasi percontohan dimana masyarakat mulai mengelola sampah dari sumbernya. Untuk program air limbah rumah tangga, akan dibangun sarana septic tank komunal yang menjadi pengganti jamban dengan cubluk dengan prioritas pada lokasi bantaran sungai dan pantai dan sekaligus mengalihkan penggunaan saluran drainase untuk saluran air hujan bukan saluran pembangunan limbah cair dan padat dari rumah tangga.
Gambaran kondisi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di kabupaten Jayapura secara garis besar akan diuraikan dalam buku Profil Sanitasi Kabupaten Jayapura: Bergerak Mewujudkan Sanitasi ini.
Daftar Isi:
Bab 1. Gambaran Umum Kota Ambon
Kabupaten Berbukit dan Bersejarah Panjang
Bab 2. Kondisi Sanitasi Terkini di Kabupaten Jayapura
Warga Belum Terlayani Air Bersih, Kesehatan Warga Perlu Perhatian
Sanitasi Buruk, Wabah Penyakit Mengancam
Saluran Drainase Berusaha Menghilangkan Genangan
Rencanakan Program Pengelolaan Sampah
Prioritaskan Pembangunan MCK Komunal di Perumahan Kumuh
Air Bersih Berupaya Memperluas Jangkauan
Masih Ada Warga BAB di Kebun dan Sungai
Bab 3. Rencana Kedepan
Visi Misi Kabupaten Jayapura
Targetkan Seluruh Warga Terlayani Air Bersih
Penanganan Sampah Lewat Pemerintahan Distrik
Masyarakat Berperan Aktif
Bab 4. Masyarakat Berbicara dan Berupaya
Bantu Pemda, Ajari Warga Mengelola Sampah
Development Asia, Year II, Number V/ October December 2009 Racing to Reach the Millenium Development Goals: Tracking Asias progress on the worlds poverty reduction targets
Th.
766
The adoption of the Millenium Development Goals (MDGs) in 2000 by the United Nations (UN) General Assembly was a major breakthrough in the fight against poverty. Not only did it draw out firm commitments from nations but it also promoted greater transparency and urgency by putting the spotlight on national and international efforts to improve the living conditions of the poorest by 2015.
With nearly two-thirds of deadline time elapsed, this edition of Development Asia takes a hard look at progress made toward the MDGs in Asia and the Pacific. Much success has been achieved in key areas, such as in lowering the child mortality rate and improving the quality of life of those on the fringes of society. Yet, despite the advances made, most of Asia and the developing world will fall short of the targets as they struggle to cope with the global economic crisis, rising food prices, and climate change.
In an exclusive interview with Development Asia, Director-General Dr. Margaret Chan of the World Health Organization stresses the importance of building on successes in achieving the goals and urges donor nations to continue aid programs.
These ambitious global goals have presented challenges to development professionals-and leaders-on how best to measure development progress. Critics tell Development Asia that MDG indicators tend to draw a skewed picture since these show progress at the national level that may be vastly different from conditions at the provincial level. Still, development worlers agree that these indicators, though not perfect, provide the most comprehensive framework for reducing poverty worldwide.
In other stories, Development Asia teel the little known tale of Afghanistan’s heroin addicts. Much has been written about the country feeding the world’s addiction, but few have examined heroin’s painful toll on Afghanistan’s people.
This edition also looks at the problem of endemic corruption in infrastructure projects, while it weighs both the positive and negative effects of road building, one of the largest types of infrastructure projects, and most common. Ptralekha Chatterjee argues that road projects need HIV/AIDS officers as much as they need engineers.
In our From the field section, Development Asia talk to Tony Meloto, the energetic founder of the highly successfully Philippine housing organization, Gawad Kalinga. The program is promoted as getting the wealthy and middle class into low-cost housing… as volunteers. A former marketing executive, Mr. Meloto is as comfortable in the slums as he is in the polo club.
Teknik Praktis Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah
Prof. Sjafrizal (penyusun)
21 Januari 2010
2.898
Buku ini dianjurkan dibaca oleh para aparat pemerintah daerah, praktisi, dosen dan para mahasiswa. Karena buku ini membahas mengenai bagaimana membuat suatu perencanaan dalam pembangunan daerah. Sejak diberlakukannya otonomi daerah mulai tahun 2001 aspek pembnagunan daerah dan perencanaannya semakin diperlukan dan menentukan dalam proses pembangunan nasional, karena wewenang pemerintah daerah dalam mengelola pembangunan di daerahnya masing-masing semakin besar dan diperkuat dengan keluarnya Undang-Undang No.25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN 2004).
Buku ini menggunakan teknik analisis yang sering digunakan dalam praktek penyusunan rencana pembangunan daerah. Disamping itu, konsep perencanaan yang digunakan mengacu pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan pertimbangan tersebut, buku ini disusun dalam 15 Bab yang dikelompokkan atas 3 bagian, yaitu: Konsep Perencanaan Pembangunan Daerah, Teknik Perencanaan Pembangunan dan Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah. Untuk mempermudah pemahaman, buku ini juga memberikan lima contoh dokumen perencanaan pembangunan daerah sebagaimana terlihat pada lampiran. Dengan cara demikian, disamping sebagai buku ajar, diharapkan buku ini juga dapat menjadi panduan praktis bagi aparatur pemerintah daerah dalam menyusun dokumen perencanaan pembangunan daerah.
Daftar Isi:
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Skema
Daftar Grafik
Daftar Tabel
Bagian Pertama
KONSEP PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Bab 1. Pendahuluan
Bab 2. Konsep Dasar Perencanaan Pembangunan
Bab 3. Unsur Pokok Perencanaan Pembangunan
Bab 4. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Daerah
Bab 5. Perencanaan Pembangunan Daerah dalam Era Otonomi
Bagian Kedua
TEKNIK PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Bab 6. Teknik Analisis SWOT
Bab 7. Teknik Statistik
Bab 8. Teknik Perencanaan Regional
Bab 9. Teknik Prediksi
Bab 10. teknik Indikator Kinerja
Bagian Ketiga
PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Bab 11. Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Bab 12. Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Bab 13. Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah
Bab 14. Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
Bab 15. Penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah
Company Profile CV. Arga Kembang Nusantara
21 Januari 2010
1.239
Pustaka ini merupakan company profil dari CV. Arga Kembang Nusantara, yang berkembang di bidang civil & engineering, art & product design, boating & water sport equipment, meliputi fiberglass product, design product, interior, element aesthetic, rowing canoeing, dan water sport equipment.
Daftar isi:
Company Background
Scope of Services
Struktur Organisasi
Related Subdivision – Work Shop
Curriculum Vitae
Data Perusahaan
Seri Rumah Ide Edisi 7/11 Saniter
Th.
1.303
Kamar mandi tidak bisa dibuat tanpa saniter. Dan memang, sejak manusia modern mengenalnya, saniter menjadi perlengkapan yang sangat penting dalam kamar mandi. Menurut sejarah, kelahiran saniter diawali dengan penciptaan kloset. Kemudian, lahir pula wastafel, bathtub, bidet, sampai pancuran dan keran air. Perlengkapan saniter tersebut berfungsi menyalurkan pembuangan dan mengadakan ketersediaan air untuk membersihkannya. Singkat kata, saniter hadir untuk menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh kita.
Uniknya, saat ini saniter tidak hanya dibeli dan dipasang untuk kebutuhan pentingtersebut. Saniter juga dipilih dengan pertimbangan lain, yaitu bentuk, desain, dan teknologinya. Tidak heran jika desain saniter lantas berkembang seiring dengan kecenderungan desain arsitektur dan interior. Zaman sekarang menawarkan segala hal yang serba fungsional dan minimalis sehingga gaya saniter pun jadi lebih simple, bergaris bersih, namun chic dan indah.
Di lain pihak, teknologi saniter memegang peran penting dalam kemajuan sistem pembuangan dan ketersediaan air. Sebagai contoh, saniter yang baik mampu mengalirkan kotoran dalam jumlah banyak dalam hitungan detik saja. Selain itu, munculnya produk saniter yang dilengkapi bahan antibakteri untuk menjaga kesehatan keluarga tentunya memiliki nilai manfaat yang tinggi. Saniter hemat air yang ramah lingkungan juga patut dijadikan pilihan.
Dari sekian banyak saniter yang tersedia di pasaran, kita harus cermat memilih yang sesuai dengan kebutuhan kita, khususnya dalam hal ukuran dan aliran pemipaan, serta dengan dana yang tersedia.
Di dalam seri Rumah Ide: Saniter kali ini kita akan mendapatkan informasi tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan saniter.
Daftar Isi:
Apa Itu Saniter
Jenis Saniter
Ragam Gaya dan Desain Saniter
Teknologi Ramah Lingkungan dan Saniter yang Higienis
Instalasi Saniter
Perawatan Saniter
Penerapan Desain
Dimana Membelinya
Biogas
Sri Wahyuni, MP
20 Januari 2010
1.421
Teknologi pembuatan biogas sebenarnya bukan sesuatu hal yang asing. Tak sedikit masyarakat yang menyatakan bahwa biogas tidak praktis dan sulit diterapkan. Untuk itu, buku ini memaparkan tentang biogas dan cara membuat instalasi biogas dengan memanfaatkan limbah pertanian, peternakan, dan limbah industri. Jika diterapkan, setidaknya ada manfaat ganda yang bisa diperoleh, yaitu teratasinya problem pencemaran lingkungan, diperolehnya energi alternatif, serta dihasilkannya pupuk organik (padat dan cair) yang siap pakai.
Daftar Isi:
Prakata
Bab 1. Perlunya Energi Alternatif
A. Krisis BBM dan Listrik
B. Solusi Krisis Energi
C. Biogas dan Lingkungan
D. Peran Pemerintah
Bab 2. Prinsip Dasar Biogas
A. Biogas
B. Bakteri Metanogenik
C. Input dan Sifat-Sifatnya
D. Proses Fermentasi
E. Teknologi Biogas
Bab 3. Biogas dari Limbah Peternakan dan Pertanian
A. Biogas dari Limbah Peternakan
B. Biogas dari Limbah Pertanian
Bab 4. Biogas dari Limbah Industri dan Sampah Organik
A. Biogas dari Bungkil Jarak Pagar
B. Biogas dari Limbah Industri Tahu
C. Biogas dari Limbah Kelapa Sawit
D. Biogas dari Sampah Organik
Bab 5. Jenis-jenis Reaktor Biogas (Digester)
A. Reaktor Kubah Tetap (Fixed-Dome)
B. Reaktor Floating
C. Reaktor Balon
D. Reaktor Fiberglass
Bab 6. Membangun Instalasi Biogas
A. Digester
B. Membangun Digester dan Instalasi Biogas
Bab 7. Mengoperasikan Biogas
A. Menyiapkan Kompor/ Generator
B. Cara Menggunakan Kompor Biogas
C. Cara Menggunakan Mesin Generator Listrik
Bab 8. Mengolah Limbah dari Digester Biogas
A. Memanfaatkan Limbah sebagai Pupuk
B. Pupuk Cair dan Pupuk Padat Organik
Bab 9. Biaya Pembangunan Instalasi Digester Biogas
A. Biaya Instalasi dan Operasional
B. Pendapatan
Daftar Pustaka
Biodata Penulis
Kreasi Unik dari Plastik: Dari Sampah Menjadi Rupiah
Lili Lengkana
20 Januari 2010
1.638
Simpan semua sampah plastikmu! Dengan menggunakan sedikit kreativitas dan ketekunan, sampah plastik dapat diolah jadi berbagai benda istimewa. Juga bisa dijadikan penghasilan tambahan yang menguntungkan. Dengan mendaur ulang sampah plastik, kita juga bisa menjaga bumi agar tetap asri dan hijau.
Dalam buku ini Lili Lengkana akan berbagi ilmu step-by-step cara mengubah plastik menjadi kreasi unik nan mempesona. Mulai dari cara mengolah bahan baku dengan tepat dan efisien sampai modal yang diperlukan untuk berbisnis di bidang ini. Buku ini memang panduan yang tepat untuk memulai hobi atau bisnis baru yang menjanjikan!
Daftar Isi:
Prakata
Thank A Million to All of You
Bab 1. Pengolahan Sampah Plastik
Pemilahan Sampah Plastik Rumah Tangga dan Proses Mencucinya
1. Proses Memilah Sampah Plastik
2. Proses Mencuci Sampah Plastik dari Bekas Plastik Kemasan Isi Ulang
Bab 2. Alat-Alat yang Diperlukan
1. Mesin Jahit
2. Perlengkapan Lainnya yang Diperlukan
Bab 3. Proses Pembuatan Tas
Proses Pembuatan Tas Tipe TSB-TL
Proses Pembuatan Tas Tipe TSB-LS
Bab 4. Proses Pembuatan Barang Lainnya
Proses Pembuatan Map File
Proses Pembuatan Celemek
Bab 5. Perhitungan Modal atau Biaya
Bab 6. Para Pelopor Pengrajin Sampah Plastik Di Jakarta
The Happy Trash Bag
XS Project Found
Teetoon – Ummu Muhammad Production
Profil Penulis
Pengembangan Sumber Daya Air Terpadu
H.R. Mulyanto
20 Januari 2010
2.021
Interbasin water resources development atau pengembangan sumberdaya air berdasarkan satuan wilayah sungan (SWS) adalah paradigma baru yang sekarang dianut untuk lebih efisien dalam memenuhi tuntutan pemanfaatan sumber daya air di dalamnya untuk memenuhi kebutuhan akan air yang makin terasa keterbatasan ketersediaanya di beberapa daerah untuk mencapai sasaran.
Topik-topik penting yang menyangkut pengembangan terhadap sumber daya air dalam satuan wilayah sungai dibahas dengan singkat dan padat tanpa terlalu banyak menyinggung tentang tindakan rekayasa yang rinci.
Buku ini disusun berdasarkan pengalaman penulis menunaikan berbagai tugas pada Direktorat Jenderal Pengairan, Departemen Pekerjaan Umum dari tahun 1969 selama lebih dari 30 tahun. Buku ini memberikan gambaran garis besar tentang kebijakan-kebijakan yang perlu ditempuh di dalam menghadapi dan menanggulangi persoalan penyediaan sumber daya air yang akan semakin besar.
Daftar Isi:
Kata Pengantar
Bab I. Pendahuluan
1.1 Alasan untuk Mengembangkan SDA
1.2 Beberapa Istilah
1.3 Siklus Hidrologi
1. Presipitasi
2. Akumulasi
3. runoff
4. Evaporasi
Bab II. Sumber Daya Air dan Pengembangannya
2.1 Prinsip Pengembangan SDA
2.2 Hambatan pada Pengembangan SDA
Bab III. Pengembangan Sumber Daya Air
3.1 Tujuan Pengembangan SDA
3.2 Usaha-usaha yang diperlukan untuk Pengembangan Sumber Daya Air Terpadu
3.3 Keperluan aakan Air
3.4 Jenis-jenis Sumber Daya Air
3.5 Cara Mengembangkan Kapasitas Akumulasi (A)
3.6 Konsep Satuan Wilayah Sungai
Bab IV. Pengembangan Sumber Daya Air Sungai
4.1 Kesimpulan
4.2 Pengembangan wilayah Sungai
4.3 Strategi Pengembangan SDA Wilayah Sungai
Daftar Pustaka
Tentang Penulis