Buku

Penyadaran Gender, Kesehatan dan Lingkungan: Studi Kasus di Kampung Nyungcung dan Kampung Babakan Ciomas, Kawasan Halimun

Budi Utomo (penyunting)   09 November 2009 993

Pendekatan gender, kesehatan dan lingkungan dalam proses pemberdayaan masyarakat seringkali berjalan sendiri-sendiri. Padahal, ketiganya berkaitan dan saling mempengaruhi. Studi Halimun merupakan suatu studi kasus lapangan yang berupaya mengintegrasikan isu gender, kesehatan dan lingkungan dalam program pemberdayaan masyarakat dan mendukung pembangunan berkelanjutan.
  
Studi kasus Halimun dikembangkan sebagai sarana belajar bersama bagi mitra kerja Ford Foundation dalam memberdayakan dan memandirikan masyarakat mengenali masalah yang terkait dengan ketidakadilan gender, keterpurukan kesehatan dan kerusakan lingkungan, dan mengembangkan dan menerapkan program pemecahan masalah yang berkelanjutan. Kegiatan lapangan berlangsung selama 12 bulan di dua lokasi kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak atau dikenal dengan kawasan Halimun.
  
Di samping berisi laporan singkat studi yang mencakup latar belakang, metodologi, dan hasil, buku ini memuat sekumpulan tulisan anggota Tim G-help dalam tema-tema yang relevan dengan upaya pemberdayaan masyarakat yang berwawasan gender, kesehatan dan lingkungan. Tulisan mendasarkan pada pengamatan dan refleksi pembelajaran yang didapat dari proses dan hasil studi Halimun.

Daftar Isi:

Kata Pengantar

Daftar Singkatan

Daftar Istilah

Daftar Isi

Ringkasan Eksekutif Studi Halimun

Profil Lokasi Studi

Riung Mungpulung: Pemicu dan Penggerak Perubahan di Kampung Nyungcung dan Babakan Ciomas

Air Bersih: Mengubah Kehidupan di Kampungku

Kembali ke Alam

Perempuan Percaya Diri, Perempuan Berani Bicara

Bersama Menggapai Mimpi: Fokus Sejak Awal

Komitmen Masyarakat: Kunci Keberhasilan Program Pemberdayaan

Kemitraan Versi Masyarakat Pedesaan

Lampiran

Kontak Kolaborator
Kurikulum Riung Mungpulung/ Sekolah Lapang
Gambaran Kegiatan Pembangunan Sarana Air Bersih di Kampung Babakan Ciomas, Kecamatan Citorek Kidul, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten

Seri Lembar Fakta Gender, Health and Environmental Linkages Program (G-help)

Nurul Huriah Astuti   09 November 2009 904

Pengetahuan diyakini sebagai energi terkuat yang menghasilkan kesadaran. Melalui kesadaran, manusia terinspirasi bergerak menuju perubahan dan memiliki semangat menembus berbagai tantangan dan hambatan guna mencapai perubahan tersebut. Di Indonesia, pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap isu saling keterkaitan antara masalah ketidak-adilan gender, keterpurukan kesehatan dan kerusakan lingkungan perlu ditumbuhkan. Masalah-masalah ini, bila tidak ditangani dengan baik, berdampak negatif terhadap kehidupan masyarakat, terutama perempuan dan anak-anak. Sebagai bagian dari upaya peningkatan kesadaran gender, kesehatan dan lingkungan, G-help dalam tiga tahun terakhir ini telah menerbitkan serial lembar fakta masalah gender, kesehatan dan lingkungan.
 
Buku ini merupakan kumpulan 30 edisi serial lembar fakta dalam 6 sub tema. Pertama, reproduksi dan gender (12 edisi) yang mengungkap berbagai persoalan kesehatan reproduksi, ketidak-adilan gender dan bagaimana upaya pembangunan kesehatan berperspektif gender. Kedua, pertanian dan gender (4 edisi) yang berisi pembangunan pertanian yang mengabaikan kebutuhan gender. Ketiga, lingkungan dan gender (5 edisi) yang mengungkap persoalan perempuan ketika mengalami bencana yang merusak lingkungan dan habitat mereka. Keempat, lingkungan, kesehatan dan gender (5 edisi) yang mengulas gender, kesehatan lingkungan dan kemiskinan. Kelima, narkoba dan gender (2 edisi) mengangkat persoalan perempuan yang terjerat narkoba. Keenam, media dan gender (2 edisi) yang mengulas bagaimana media memandang perempuan dan kiprah perempuan di dunia media.
 
Seri lembar fakta ini menggunakan berbagai sumber bacaan, baik jurnal, buku, laporan hasil penelitian, surat kabar, maupun laporan dari lembaga-lembaga internasional. Sumber terbanyak didapatkan online dari internet.

Daftar Isi:

KESEHATAN REPRODUKSI DAN GENDER
Strategi Pengarusutamaan Gender untuk Pembangunan
Apa itu Anggaran Responsif Gender
Isu Gender di Balik Angka Kematian Ibu di Indonesia
Aborsi di Indonesia, Klasik Tapi Belum Tertuntaskan
Hak Kesehatan Seksual Perempuan yang Terabaikan
Ketidakadilan Gender dalam Infeksi Menular Seksual
Angka Kejadian IMS dan ISR pada Golongan ”Risiko Rendah”
Unmeet Need dalam Keluarga Berencana
Mengupas Peran Laki-Laki dalam Keluarga
Persoalan Kesehatan Reproduksi Remaja
Perkosaan, Sebuah Kekerasan Berbasis Gender
Sunat Perempuan, Tragedi yang Merugikan

PERTANIAN DAN GENDER
Gender, Pertanian dan Pembangunan
Revolusi Hijau: Pemiskinan Perempuan
Kerentanan Perempuan Petani terhadap Dampak Negatif Pestisida
Sejauhmanakah Akses dan Kontrol Perempuan terhadap Lahan

LINGKUNGAN DAN GENDER
Persoalan Perempuan Pengungsi yang Terpinggirkan
Persoalan Perempuan Korban Semburan Lumpur Lapindo
Perubahan Iklim dan Isu Gender
Menurunkan Pemanasan Global, Menurunkan Beban Perempuan
Perjuangan Perempuan pada Isu Lingkungan

LINGKUNGAN, KESEHATAN DAN GENDER
Isu Gender di Seputar Tungku Dapur
Sejauhmanakah Akses Perempuan terhadap Sanitasi
Melihat Sampah dalam Perspektif Gender
Feminisasi Kemiskinan
Perdagangan Perempuan dan Anak, Sebuah Eksploitasi Manusia

NARKOBA DAN GENDER
Perempuan Penasun, Tersembunyi dan Terabaikan
Adakah Payung Hukum bagi Perempuan Terjerat Pengedar Narkotika

MEDIA DAN GENDER
Marginalisasi Perempuan dalam Media
Jurnalis Perempuan di Dunia Patriarki

Daftar Singkatan dan Daftar Istilah

Bunga Rampai Upaya Penyadaran Gender, Kesehatan dan Lingkungan

Budi Utomo (Editor)   09 November 2009 1.237

Masalah gender, keterpurukan kesehatan dan kerusakan lingkungan saling mempengaruhi, tetapi penanganan terhadap masalah-masalah ini sering masih berjalan sendiri-sendiri. Penanganan masalah kesehatan sering kurang memperhatikan faktor lingkungan dan penanganan masalah lingkungan sering mengabaikan aspek kesehatan. Demikian pula masalah gender baik sebagai penyebab maupun sebagai konsekuensi masalah kesehatan dan masalah lingkungan belum terakomodasi optimal dalam program pembangunan kesehatan dan lingkungan.
  
Dengan latar belakang di atas, G-help (Gender, Health and Environmental Linkages Program) yang dibentuk tahun 2006 telah memberikan fasilitasi kepada berbagai organisasi kemasyarakatan peduli kesehatan atau lingkungan untuk memasukkan wacana saling keterkaitan antara gender, kesehatan dan lingkungan dalam mengembangkan dan melaksanakan program-program mereka.
  
Buku ini berisi kumpulan tulisan hasil refleksi pengaruh dan dampak fasilitasi G-help. Tulisan ini mengangkat masalah ketidakadilan gender, keterpurukan kesehatan, dan/ atau kerusakan lingkungan, pengalaman dalam mengatasi masalah tersebut, dan kemudian bagaimana wacana saling keterkaitan gender, kesehatan dan lingkungan dalam pendekatan program G-help.

Daftar Isi:

Kata Pengantar

Penyebaran Informasi Berbasis Gender: Memenuhi Hak Masyarakat akan Informasi Lingkungan Berkelanjutan

Pembelajaran G-help di YHS, Surabaya: Pemberdayaan Masyarakat di Desa Licin, Kabupaten Banyuwangi

Integrasi Gender dalam Program Jejaring Ford Foundation (JFF)

Hutan Kemasyarakatan dan Perempuan

Kehutanan Masyarakat dan Kesetaraan Gender di Desa-Desa Pinggir Hutan

Kesehatan Reproduksi bagi Perempuan Desa di Jambi

Perempuan Petani: Entitas Terlupakan dalam Program pemberdayaan Masyarakat Petani di Solo

Penguatan Ulama Perempuan untuk Penguatan Hak-Hak Perempuan

Peran Perempuan Petani dalam Pemanfaatan Energi Alternatif (Biogas) sebagai Bagian Rehabilitasi Kawasan Hyang Argopuro

Dampak Pelatihan Analisis Masalah dan Pengembangan Program di YMTR, Batam

Lampiran:
Laporan Kegiatan Lokakarya Lapangan Desa Genggelang, Lombok Utara, NTB (22-27 Februari 2009) dan Desa Ngawu, Gunung Kidul, DI Yogyakarta (12-17 April 2009)

Kiprah Volume 32/ Tahun IX/ Februari-Maret 2009 Mengawal Air Dari Hulu Hingga Hilir: Multidimensi Pengelolaan Air

Redaksi Majalah Kiprah   Th. 703

Majalah KIPRAH saat ini mencoba mengingatkan banyak pihak tentang pentingnya usaha pemeliharaan sumber daya air (SDA). Berbasis pada peliputan di wilayah Sungai Belawan Solo dan Serayu, KIPRAH mengupas berbagai persoalan sumber daya air dengan narasumber diantaranya Direktur Jenderal Sumber Daya Air Departemen PU, Iwan Nursyirwan Diar. Selain itu topik lain yang dibahas adalah Pengelolaan Sampah untuk Produksi Listrik dan Gas, Dewan Sumber Daya Air, Kiat Surabaya melawan banjir, World Water Day 2009, selain tentunya topik-topik yang tak kalah menarik lainnya.

Informasi Pilihan Jamban Sehat

04 November 2009 3.467

Buku ini bertujuan untuk membantu setiap orang yang berminat dan bekerja dalam bidang sanitasi, dan peningkatan pengetahuan dan kemampuan tentang opsi jamban, menciptakan permintaan (demand) sanitasi, dan mengupayakan realisasi konstruksi jamban. Pengguna buku ini meliputi aparat pemerintah, LSM, CBO, fasilitator, natural leader, masyarakat yang terlibat di bidang sanitasi, dan sebagainya. Buku ini diharapkan dapat meningkatkan permintaan sanitasi di Indonesia, dan memungkinkan masyarakat membuat pilihan terinformasi tentang opsi-opsi sanitasi yang layak secara teknis dan terjangkau.
  
Materi yang dibahas dalam buku ini meliputi: apa yang dimaksud dengan jamban, perbedaan jamban dengan sumur resapan dan tanpa sumur resapan, berbagai bagian dari sebuah jamban (di atas tanah berupa rumah jamban, pada permukaan tanah/tempat dudukan, dan di bawah permukaan tanah/ tempat penampungan dan peresapan), apa saja kelebihan dan kekurangan dari setiap pilihan opsi teknis, perkiraan biaya untuk setiap bagian jamban dan umur pemakaiannya, serta berbagai desain jamban dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna dan keadaan lokasi.

Daftar Isi:

Bagian 1. Pendahuluan

Bagian 2. Hal yang Ingin Dicapai melalui Program STBM
- Tujuan dari penyusunan Katalog Informasi Pilihan Jamban Sehat
- Waktu yang tepat untuk penggunaan Katalog Pilihan Jamban Sehat
- Satu Komunitas telah ODF
- Sanitasi Total... di satu komunitas

Bagian 3. Apa yang Dimaksud dengan ”Jamban”
- Struktur Semi – Permanen dan Permanen (”Jamban Sehat” dan ”Jamban yang Sehat”)
- Apa saja manfaat menggunakan jamban
- Mewujudkan Bangunan Sebuah Jamban
- Alur pikir pemilihan bangunan bagian bawah dari Jamban Sehat

Bagian 4. Model Jamban Sehat

Bagian 5. Beberapa Model Jamban Sehat Daerah Khusus
- Ini adalah salah satu model dari jamban dengan permukaan ditinggikan
- Ini adalah salah satu model dari jamban untuk daerah banjir/ pasang surut/ rumah panggung
- Sistem sanitasi komunal untuk daerah padat penduduk
- Layanan konsultasi pilihan opsi Jamban
 

Peraturan Bupati Aceh Besar Nomor 24 Tahun 2009 tentang Rencana Strategis Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat (AMPL-BM) Kabupaten Aceh Besar Tahun 2009-2014

04 November 2009 924

Untuk mendorong percepatan dalam pemenuhan layanan kebutuhan dasar di bidang air minum dan penyehatan lingkungan sebagai salah satu kewajiban atau mandatori dalam kerangka otonomi daerah, maka dipandang perlu menyusun Rencana Strategis Pembangunan AMPL-BM Kabupaten Aceh Besar.

Renstra AMPL-BM merupakan dokumen perencanaan pembangunan air minum dan penyehatan lingkungan berbasis masyarakat untuk jangka waktu lima tahunan, terhitung mulai tahun 2009 sampai dengan tahun 2014.
 

Buku Saku Proyek Pelayanan Air Bersih dan Sanitasi Masyarakat (ANIMASY) Community Water Services and Health Project (CWSHP)

04 November 2009 1.183

Buku ini disusun untuk memberikan gambaran singkat proyek CWSH (Community Water Services and Health) pada instansi pemerintah yang terkait, DPRD, media massa, LSM dan masyarakat sasaran proyek.  Dibuat dalam bentuk buku saku yang mungil, sehingga diharapkan dapat memudahkan para stakeholders untuk mendapatkan informasi terkait CWSHP dimana saja ketika dibutuhkan.

Daftar Isi:

Kata Pengantar

Daftar Singkatan

Spesifikasi Proyek

Pendahuluan

Tujuan CWSHP

Lokasi Proyek

Komponen Proyek

Pihak yang Berperan dalam Proyek

Struktur Organisasi Proyek

Penetapan Desa Peserta Proyek

Proses Perencanaan di Desa

Rencana Kerja Masyarakat

Evaluasi RKM

Persetujuan RKM

Penyaluran Dana Hibah Desa

Proses Penyaluran Dana Bantuan Desa Loan

Proses Penyaluran Dana Bantuan Desa Grant OOO2-INO

ETESP dan Grant OOO3-INO

Pelaksanaan Kegiatan Di Tingkat Desa

Urutan Proses Pelaksanaan Kegiatan

Operasi dan pemeliharaan Sarana

Alamat Dinas Kesehatan, CPMU, Sekretariat Provinsi & DPMU

Kisah Sukses Sanimas Di Indonesia

Gressiadi & Suhaeniti   04 November 2009 1.529

SANIMAS merupakan suatu pendekatan dalam penyediaan prasarana dan sarana air limbah permukiman bagi masyarakat berpenghasilan rendah di lingkungan padat penduduk, kumuh, dan rawan sanitasi di perkotaan. Dalam pelaksanaannya, SANIMAS mengedepankan proses pemberdayaan masyarakat, yaitu melibatkan masyarakat secara penuh dalam setiap tahapannya dengan pendekatan tanggap kebutuhan (demand responsive approach).
  
SANIMAS diperkenalkan oleh BORDA (Bremen Overseas Research and Development Association) sejak tahun 2003 dengan pilot project di propinsi Bali, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur (sebanyak 25 lokasi) yang dilaksanakan sejak tahun 2003 hingga 2005. Melihat contoh-contoh tersebut (fasilitas yang dibangun sampai saat ini masih berfungsi dan terpelihara dengan baik), maka sejak tahun 2006 Departemen Pekerjaan Umum melalui Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman, Ditjen Cipta Karya telah melaksanakan replikasi kegiatan SANIMAS, yang hingga saat ini SANIMAS sudah dilaksanakan di lebih dari 400 lokasi yang tersebar di hampir seluruh propinsi di Indonesia.
  
Buku ini menyajikan pelaksanaan SANIMAS di beberapa lokasi yang dinilai cukup berhasil ditinjau dari beberapa aspek, sehingga diharapkan dapat mendorong dan mengingatkan para stakeholder untuk dapat bertindak secara tepat untuk memperbaiki kondisi sanitasi agar dapat membawa kehidupan masyarakat Indonesia menjadi lebih baik.

Daftar Isi:

Bab I. Sekilas Perjalanan Sanimas

Bab II. Kisah Sukses Sanimas

Bab III. Pembelajaran dari Sanimas

Bab IV. Lampiran

Air Minum Edisi 169 Oktober 2009 Bergulat dengan NRW

Redaksi Majalah Air Minum   Th. 791

NRW (Non-Revenue Water) selalu menjadi pekerjaan para tukang ledeng yang tak habis-habisnya. Hampir tidak ada perusahaan air minum yang tidak bergulat dengan NRW. Karena itu, majalah Air Minum untuk kesekian kalinya mengangkat tema ini sebagai Laporan Utama. Semakin terbatasnya sumber air baku membuat pekerjaan menekan NRW menjadi semakin penting, karena itulah alternatif yang paling dekat jika PDAM ingin menambah jumlah pelanggan, dan betapa berartinya penurunan NRW bagi pengembangan pelayanan dan peningkatan kinerja perusahaan. Kali ini, pengalaman sejumlah PDAM dalam penanganan NRW dikemukakan dan patut disimak.
 
Bencana alam kembali mengejutkan kita. Gempa terburuk yang mengguncang sebagian wilayah Sumatera Barat akhir September lalu menelan korban ribuan jiwa. Setidaknya lima PDAM di Sumatera Barat, yaitu PDAM Kota Padang, PDAM Padang Pariaman, PDAM Agam, PDAM Pasaman Barat dan PDAM Pesisir Selatan ikut menderita, karena tidak sedikit infrastruktur air minum seperti instalasi pengolahan air, reservoir, jaringan perpipaan dan bangunan kantor yang rusak. Bencana ini membuat PDAM yang telah bersusah payah untuk bangkit selama beberapa tahun belakangan, kembali tersandung. Kerugian yang ditanggung tidak sedikit, dan perlu waktu lagi (cepat atau lambat) untuk memulihkan diri. Majalah Air Minum menurunkan Laporan Khusus tentang musibah ini, khususnya menyangkut nasib PDAM setempat.
 

Does Private Sector Participation Improve Performance in Electricity and Water Distribution? (Trends & Policy Options No.6)

Katharina Gassner, Alexander Popov & Nataliya Pushak    29 Oktober 2009 771

Does Private Sector Participation (PSP) Improve Performance in Electricity and Water Distribution This Question has proven deceptively difficult to answer in the context of utilities in developing economies. The authors examine the question of private versus public performance in a natural monopoly setting. They address the shortfalls of earlier research and arrive at fact-based conclusions that are robust globally. Using a data set of more than 1,200 utilities in 71 developing and transition economies – the largest known data set in the area – this study finds that privately operated utilities convincingly out perform state-run ones in operational performance and labor productivity.
  
This book compares the change over time in performance measures for the two groups of utilities and isolates the effect of PSP from time trends and firm-specific characteristics. It accounts for ex-ante differences between state-owned enterprises that were selected for PSP and those that were not, and corrects for possible bias in the estimations induced by such differences. It distinguishes between full divestitures, partial divestitures, concessions, and lease and management contracts.
  
The study finds no robust evidence of an investment by either the public or the private sectors, even if PSP leads to an increase in operational efficiency. Nor is there robust evidence of a change in average residential prices as a result of PSP. Given the well-documented underpricing of utility services in many developing countries, this result may reflect the economic and political difficulties of aligning tariffs with the costs of service provision.
  
This book will be of interest to people involved in sector reform and infrastructure service delivery, in particular in developing countries.

Contents:

Foreword

Acknowledgments

About the Authors

Abbreviations

Overview

1. Introduction

2. Empirical Literature

3. Selection of the Sample

4. Empirical Methodology

5. Empirical Results

6. Conclusion

Appendixes

Bibliography

Index