Buku

Materi Focus Group Discussion (FGD) Sinkronisasi Kebijakan Pengelolaan Persampahan Di Indonesia

Th. 1.207

Pustaka ini berisi materi kegiatan Materi Focus Group Discussion (FGD) Sinkronisasi Kebijakan Pengelolaan Persampahan Di Indonesia di Hotel Millenium Sirih, Jakarta, 22 Juni  2009.

DAFTAR ISI:

• Pengantar Kebijakan Pengelolaan Sampah Nasional (Bidang Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup)

• Kajian Sinergi Pemda, Swasta, dan Masyarakat Di Bidang Kelembagaan dan Partisipasi dalam Pengelolaan Sampah (Puslitbang Sebranmas, Balitbang, Dep.PU)

• Kebijakan Pengelolaan Persampahan di Indonesia: Pengelolaan Sampah yang Berbasiskan Reduksi dan Daur Ulang Merupakan Keharusan, oleh Enri Damanhuri
 

Membangun Komitmen Reformasi Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan: Satu Visi Membumikan Kebijakan, Sebuah Pembelajaran

Iip D. Yahya, Alma Arif, Wiwit Heris   23 Juni 2009 743

Buku Membangun Komitmen Reformasi Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan ini, pada dasarnya menyajikan sebuah pembelajaran bagaimana upaya membumikan kebijakan nasional pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat (AMPL-BM) menjadi suatu visi bersama. Tak hanya sekedar menggambarkan proses perubahan (reformasi), tetapi juga tantangan dan hambatan yang melingkupinya selama proses ”pembumian” Kebijakan Nasional Pembangunan AMPL.
 
Buku ini juga mengupas bagaimana pola pikir dan persepsi yang berkembang dari masing-masing pelaku di daerah, siapa saja yang terlibat, bagaimana komitmennya, kelembagaan yang mengimplementasikan kebijakan, dukungan dan kontribusi semua pihak terkait, regulasi yang disediakan, inovasi dan penguatan kapasitas yang dikembangkan, dukungan penganggaran dan keberlanjutan implementasinya, baik di tingkat pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah desa/kelurahan, dan pemangku kepentingan lain.

Daftar Isi:

Kata Pengantar
Sambutan
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Singkatan
Ringkasan Sajian
Testimoni

Bab I. Satu Visi Membumikan Kebijakan
1.1 Konstruksi Lahirnya Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat (AMPL-BM)
1.2 Pihak-Pihak yang Terlibat
1.3 Implementasi Kebijakan Nasional
1.4 Manfaat Adanya Kebijakan

Bab II. Mendekati dengan Komitmen
2.1 Pola Pendekatan WASPOLA
2.2 Tawaran WASPOLA
2.3 Dukungan WASPOLA

Bab III. Membangun Harmonisasi Pusat dan Daerah
3.1 Potret Pokja AMPL Nasional
3.2 Harmonisasi dengan Daerah
3.3 Strategi Komunikasi Kebijakan
3.4 Sinergi Pelaku AMPL
3.5 Sinkronisasi Donor dan Kemitraan Proyek

Bab IV. Penyegaran Kembali dengan Cara Pandang Baru
4.1 Banten, Isu AMPL Menembus Semua Lini
4.2 Sumatera Barat, Kesinambungan sebagai Kata Kunci
4.3 Gorontalo, Komunikasi yang Cair Menciptakan Iklim Kondusif
4.4 Jawa Tengah, Melebur Ego Sektoral Menjadi Kebersamaan
4.5 Olimoo’o, Sebuah Potret Desa AMPL-BM

Bab V. AMPL “Never Ending Story”
5.1 Rangkuman Pembelajaran Daerah
5.2 Catatan Kritis untuk Perbaikan ke Depan

Daftar Pustaka

Lampiran:
A. Sekilas Memahami Kebijakan Nasional
B. Tahapan Penyusunan Renstra AMPL-BM di Daerah
C. Kompilasi Pengalaman Terbaik Pokja AMPL
D. SK Pokja AMPL
E. Peta Wilayah Kerjasama WASPOLA dengan Proyek Lain
F. Peta Wilayah Penerima Bantuan Program WASPOLA
G. Alamat Pokja AMPL Propinsi Dan Kabupaten/Kota
 

Plastik Akrab Lingkungan

21 Juni 2009 1.175

SAMPAH plastik walau masih menyisakan nilai—selalu merusak tanah dan mengotori sungai. Maka, Khaswar Syamsu, Kepala Divisi Rekayasa Bioplastik dan Bahan, Pusat Penelitian Sumber Daya Hayati dan Bioteknologi, Institut Pertanian Bogor, memikirkan cara membuat plastik lumat di tanah. Para pemulung yang berebut sampah plastik di Tempat Pembuangan Akhir Galuga, Bogor, agaknya telah mendatangkan inspirasi bagi Khaswar.

Pada 2002-2004, dia meneliti kelapa sawit untuk bahan baku plastik. Berhasil. Dua tahun berikutnya, ia menggunakan sagu sebagai bahan baku. Khaswar berhasil menciptakan formula plastik dari bahan ini.

Penemu: Khaswar Syamsu, Kepala Divisi Rekayasa Bioplastik dan Bahan, Pusat Penelitian Sumber Daya Hayati dan Bioteknologi, Institut Pertanian Bogor

Mulai penelitian: 2002

Dipatenkan: 2008

Fungsi: Layaknya plastik petrokimia (kemasan makanan, pembungkus, gelas dan botol, ember, hiasan, dan lainnya)

Bahan: Hidrolisat pati sagu atau asam lemak bebas kelapa sawit

Bahan plastik alam amat melimpah:
# Lahan kelapa sawit dan sagu di Indonesia sekitar 1.128 juta hektare
# Sinar matahari daerah tropis sangat membantu proses produksi

Keunggulan:
# Tidak berbau
# Hancur oleh mikroba tanah
# Bahan baku mudah didapat

Proses

   1. Sterilisasi
   2. Molukasi (dengan mikroba Ralstonia eutropha)
   3. Kulvitasi (2-3 hari)
   4. Pemecahan sel
   5. Pemisahan biji plastik
   6. Pembaran bioplastik (pelepasan organik)
   7. Pengujian
   8. karakteristik (elastisitas, kekuatan tarik, uji bio, titik leleh, struktur, dan bio degrilitas)

Sejarah

1862
Alexander Parkes memamerkan parkesine, cikal bakal plastik, pada Great International Exhibition di London.

1891
Modifikasi selulosa, rayon, dikembangkan oleh Louis Marie Hilaire Bernigaut di Paris.

1907
Bahan sintetis pertama dibuat oleh ahli kimia dari New York, Leo Baekeland, yang mengembangkan resin cair, bakelite.

1920
Wallace Hume Carothers, ahli kimia lulusan Universitas Harvard, mengembangkan nilon yang disebut Fiber 66. Fungsinya menggantikan bulu binatang untuk bahan sikat gigi dan stoking sutra.

1940
Nilon, akrilik, polyethylene, dan polimer menggantikan bahan-bahan alami.

1957
George de Maestral, insinyur Swiss, membuat Velcro, perekat dari bahan nilon.

Percik Edisi Khusus Mei 2009 Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat

Redaksi Majalah Percik   Th. 804

Percik edisi kali ini sedikit berbeda dari biasanya. Karena kali ini memang edisi khusus dengan tema utama adalah Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat (PSBM). Hal ini sengaja dirancang terkait dengan upaya untuk mulai memberi perhatian lebih besar terhadap pengelolaan sampah, khususnya berbasis masyarakat.
  
Berangkat dari keinginan untuk menarik perhatian banyak pihak, beragam info terkait PSBM kami sajikan. Mulai dari filosofi pemberdayaan masyarakat, konsep PSBM, contoh praktek unggulan PSBM baik di mancanegara maupun dalam negeri., wawancara dengan kampiun mulai dari walikota, artis, LSM, pihak swasta, dan masyarakat itu sendiri. Keinginan menyajikan selengkap mungkin info terkait PSBM mendorong redaksi juga menampilkan inovasi teknologi, beragam regulasi mulai dari undang-undang sampai peraturan daerah, beragam info pustaka baik buku, CD, situs ada dalam edisi kali ini.
  
Selain tema, ada hal baru lain dalam edisi kali ini. Penerbitan majalah Percik mulai edisi ini redaksi upayakan agar tidak lagi memanfaatkan sumber dana pemerintah. Hal ini dapat terlaksana karena adanya peluang kerjasama dengan mitra di luar pemerintah. Di edisi kali ini kami bermitra dengan banyak pihak yaitu IDRC/CRDI, BORDA, LPTP, Balifokus, dan BEST.
 

BIOS Volume 3, No.1, April 2009 "Wakame: Rumput Laut yang Kaya Manfaat Nutrisi dan Kesehatan"

Redaksi Majalah Bios   Th. 1.065

Edisi ini menyajikan beberapa artikel menarik berkaitan dengan sumber daya alaut, seperti rumput laut dan mikroalga. Topik utama yag diangkat adalah Wakame yang merupakan kelompok rumput laut dengan memiliki kekayaan nutrisi yang luar biasa bagi kesehatan tubuh manusia. Jenis makanan tersebut sangat populer di Jepang dengan tingkat konsumsi yang cukup tinggi.

Selain itu juga dibahas mengenai potensi pigmen alami pada beberapa tumbuhan alami, seperti: petai, alfafa, katuk, dan kesumba.

Daftar Isi:

Pengantar Redaksi

Kolom Pembaca

Editorial: Wakame

Topik Utama:
Menggali Kandungan Nutrisi dan Manfaat Kesehatan dari Sayuran Rumput Laut
Wakame (Undaria pinnatifida), Rumput Laut yang Kaya Manfaat Nutrisi dan Kesehatan
Calcareous algae: Alga yang Terpinggirkan

Breaking News:
Refleksi 150 Tahun ”The Origin of Species“

Topik Tambahan:
Karotenoid sebagai Sumber Pewarnaan dalam Akuakultur
Petai, Si Hijau yang Bau Masih Banyak yang Mau
Alfafa vs Katuk
Potensi Kesumba sebagai Pewarna Alami

Fauna:
Siput Laut yang Berfotosintesis

Flora:
Lamun, Tumbuhan Laut Nan Ajaib

Mikroorganisme:
Cryptomonadales: Raja Ganggang Penggeser Spirulina dan Chlorella

Profil Instansi:
Mengenal Sekolah Binatang di Pusat Penyelamatan Satwa Yogyakarta (PPSJ)

Sekilas Info: Tren Flu Babi
 

Draft Pembelajaran Pengelolaan Data Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Di Daerah: Sebuah Konsep dengan Pendekatan Kebutuhan

Sofyan Iskandar (Editor)   08 Juni 2009 798

Buku pembelajaran pengelolaan data air minum dan penyehatan lingkungan di daerah ini berisi tentang pembelajaran seluruh proses pengelolaan data AMPL dalam rangka meningkatkan kinerja pembangunan AMPL. Dengan adanya pembelajaran ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam penyempurnaan panduan pengelolaan data AMPL di daerah.
 
Buku pembelajaran ini dapat digunakan oleh berbagai pihak sesuai kebutuhan pemerintah kabupaten/kota yang menyelenggarakan kegiatan pengelolaan data AMPL untuk pelaksanaan kebijakan dalam mendukung kegiatan pelaksanaan kebijakan di kabupaten/kota. Juga dapat digunakan oleh pemerintah pusat, propinsi atau stakeholder lain dalam mendukung kegiatan pelaksanaan kebijakan AMPL-BM.

Buku pembelajaran ini terdiri dari empat bagian. Bagian 1 berisis isu pengelolaan data, bagian 2 konsep pengelolaan data AMPL, bagian 3 implementasi uji coba, sedangkan bagian 4 berisi pembelajaran.

Daftar Isi:

Kata Pengantar
Daftar Isi

Bab I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Isu Pengelolaan Data AMPL

Bab II. Konsep Pengelolaan Data AMPL Daerah
2.1 Penyemaan Persepsi tentang Pentingnya Data AMPL dalam Pembangunan AMPL Daerah
2.2 Variabel Data yang Prioritas sesuai Kebutuhan
2.3 Mendata mulai dari level terkecil
2.4 Menawarkan metode registrasi dan survai
2.5 Menawarkan metode registrasi dan survai

Bab III. Implementasi Uji Coba
3.1 Pemilihan Daerah
3.2 Lokakarya Data Awal
3.3 Pelatihanan untuk Pelatih
3.4 Pelatihan Pencacah
3.5 Pelaksanaan Pengumupulan Data Pengolahan Data
3.6 Lokakarya Data Akhir

Bab IV. Pembelajaran
 

Pendataan AMPL: Lesson Learn dari Merawang Kabupaten Bangka

08 Juni 2009 829

 Buku Pendataan AMPL: Lesson Learn dari Merawang ini berisi pelajaran tentang bagaimana pendataan yang sebenarnya harus dilakukan, seperti yang telah dicontohkan Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka. Buku ini tidak saja dapat dijadikan model data dalam pembangunan air minum dan penyehatan lingkungan, namun juga menjadi model data pembangunan sector-sektor lainnya.

Daftar Isi:

Kata Pengantar
Sambutan Bupati
Sambutan Direktur Permukiman dan Perumahan Bappenas
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Grafik
Daftar Peta

DATA AMPL: APA URGENSINYA

Bagaimana dengan Konsep Pengelolaannya
1. Penawaran Konsep
2. Penyamaan Persepsi tentang Pentingnya Data AMPL
3. Variabel Data yang Prioritas sesuai dengan Kebutuhan
4. Mendata mulai dari level terkecil
5. Menawarkan Metode Registrasi atau Survey
6. Pelibatan Kader Masyarakat dan Para Pelaku Data Lokal
7. Pelaksanaan Pengumpulan dan Pengolahan Data
8. Lokakarya Data Akhir

Bagaimana Alur Pelaksanaannya
1. Lokakarya
2. Lokakarya TOT dan Pelatihan Aparat Pendata
3. Dampingan Evaluasi Pengumpulan Data (FGD Desa), Pengolahan dan Analisis Data AMPL-BM, Field Trial Data Management Kabupaten Bangka (2-4 April 2009)

Field Trial: Bagaimana Hasilnya
1. Keadaan Geografis Kecamatan Merawang
2. Jumlah Rumah Tangga dan Jumlah Penduduk di Kecamatan Merawang
3. Jenis Mata Pencaharian Penduduk di Kecamatan Merawang
4. Kasus Penyakit di Kecamatan Merawang
5. Cakupan MDG’s Air Minum
6. Cakupan MDG’s Penyehatan Lingkungan
7. Cakupan Pembuangan Limbah Cair Non Tinja Rumah Tangga
8. Tempat Pembuangan Sampah Rumah Tangga

BAGAIMANA SIMPULANNYA

BEBERAPA CATATAN PENTING

LAMPIRAN
 

Filter Penyaring Arsenik

08 Juni 2009 1.078

Jutaan orang di Banglades harus mengonsumsi air minum terkontaminasi arsenik, penyebab gangguan saraf, fungsi organ, hingga kematian. Untuk mengatasi itu, peneliti dari IBM mengembangkan material baru yang disebut heksafluoro alkohol. ”Filter ini dapat menghilangkan garam dan arsen dari air minum hingga 99 persen,” ujar Robert Allen, senior manajer bidang kimia di Pusat Riset Almaden IBM California, AS. Material baru itu dikembangkan bersama Central Glass, perusahaan Jepang. (technologyreview. com/YUN)

Water It Is Precious: Let

04 Juni 2009 715

There are some tried and tested ways that can reduce-reuse-recycle-and save water. Our world's resources are fast depleting. Each one of us needs to become a saver, one who thinks before consuming, using and recycling water. So, let's get started now, today!
 

Dunia Tzu Chi Vol.9, No.1, Januari-April 2009 Lestari Di Bumi Jernih Di Hati

Redaksi Majalah Dunia Tzu Chi   Th. 727

Tahun 2009 dimulai dengan keprihatinan terhadap dampak krisis finansial global yang belum juga usai. Bahkan krisis itu telah merembet menjadi krisis ekonomi global. Selagi pemerintah berbagai negara bekerja mengatasi krisis ekonomi, muncul laporan mengenai populasi dunia dari PBB yang memprediksi akan terus bertambah dan bertambah, dan akan mencapai angka 7 Milyar pada tahun 2012. Padahal dengan jumlah penduduk yang kini 6,8 Milyar saja, bumi dan penghuninya sudah dihadapkan dengan berbagai persoalan kemanusiaan yang semakin serius: pemanasan global, kelaparan, pertikaian bersenjata, wabah penyakit, krisis pangan, bencana alam, dan sebagainya. Tanpa antisipasi yang cermat, kehidupan di bumi ini berpotensi menjadi neraka dunia.
  
Lalu apa yang dapat kita lakukan untuk menghadapi krisis masa kini dan menyongsong masa depan yang layak dan bermartabat bagi kemanusiaan Setiap diri dari kita bisa memberikan kontribusi. Salah satunya adalah dengan menerapkan pola dan gaya hidup yang lebih bersahaja, hemat, dan peduli terhadap lingkungan dan sesama. Edisi ini mengangkat tema utama Lestari di Bumi Jernih di Hati, yang mencoba mengupas apa saja kontribusi yang bisa kita berikan untuk melindungi dan melestarikan bumi mulai dari hal yang kecil dan mulai dari diri kita sendiri.
  
Majalah ini juga dilengkapi dengan Buletin Tzu Chi untuk Anak yang kali ini mengangkat tema tentang Tolong Menolong.